Oleh:
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I
PENDAHULUAN 1
A. Latar belakang 1
B. Tujuan Percobaan 1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA 2
C. Landasan Teori 2
BAB III
METODE PENELITIAN 4
D. Alat dan Bahan 4
E. Cara Kerja 4
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 5
F. Data Hasil Pengamatan 5
G. Pembahasan Hasil Percobaan 6
BAB V
PENUTUP 8
H. Kesimpulan 8
I. Saran 8
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat dan izin-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan
praktikum yang berjudul 'Laporan Korosi Pada Paku’ sebagai laporan praktikum bidang studi kimia. Praktikum
ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi korosi .
Terima kasih tak terhingga kami ucapkan kepada Ibu Dra. Uin Supratiwi sebagai guru kami pada mata
pelajaran kimia.
Tak dari kekurangan, kami sadar bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari kata sempuma. Saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi karya yang lebih baik dimasa datang. Besar harapan kami semoga
laporan praktikum ini membawa manfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca pada umumnya.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Korosi merupakan sistem termodinamika logam dengan lingkungannya, yang berusaha untuk mencapai
kesetimbangan. Sistem ini dikatakan setimbang apabila logam telah membentuk oksida atau senyawa kimia lain
yang lebih stabil. Pencegahan korosi merupakan salah satu masalah penting dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi modern.
Besi adalah salah satu dari banyak jenis logam yang penggunaannya sangat luas dalam kehidupan sehari-
hari. Namun kekurangan dari besi ini adalah sifatnya yang sangat mudah mengalami korosi. padahal besi yang
telah mengalami korosi akan kehilangan nilai jual dan fungsi komersialnya. Ini tentu saja akan merugikan
sekaligus membahayakan.
Oleh karena itu, dengan pentingnya mempelajari pencegahan korosi, percobaan kali ini difokuskan pada
faktor-faktor yang mempengaruhi korosi. Proses perkaratan pada besi dapat berlanjut terus sampai seluruh bagian
dari besi hancur. Hal ini disebabkan oksida-oksida besi yang terbentuk pada peristiwa awal korosi akan menjadi
katalis pada peristiwa korosi selanjutnya.
B. Tujuan percobaan
1. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi korosi
2. Menyampaikan pengaruh berbagai cairan terhadap korosi pada paku.
3. Menyampaikan penyebab dan pencegahan korosi.
4. Mengamati proses korosi paku pada beberapa medium.
C. Rumusan Masalah
1. Apa tanda tanda terjadinya korosi
2. Sebutkan urutan kecepatan terjadinya korosi
3. Jelaskan faktor faktor yang mempercepat terjadinya korosi
4. Apa yang harus dilakukan agar besi tidak berkarat
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
D. Landasan Teori
I. Korosi
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan
berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa
sehari-hari, korosi disebut perkaratan, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami
reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah
Fe203.nH20, yaitu suatu zat padat yang berwarna coklat-merah. Korosi merupakan proses elektrokimia, pada
korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode. Dimana besi mengalami oksidasi.
Fe (s)---->Fe2+(aq) + 2e
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak sebagai katode.
dimana oksigen tereduksi.
Ion besi(ll) Yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(lll) Yang kemudian
membentuk senyawa oksida terhidrasi yaitu karat besi.
Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak
sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor. Misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.
a. Penyebab Korosi
Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang berasal dari
bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi kemurnian bahan, struktur baham bentuk
kristal, unsur-unsur kelumit yang ada dalam baham teknik pencampuran bahan dan sebagainya. Faktor dari
lingkungan meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban, keberadaan zat-zat kimia yang bersifat
korosif dan sebagainya. Bahan-bahan korosif (yang dapat menyebabkan korosi) terdiri atas asam, basa serta
garam, baik dalam bentuk senyawa anorganik maupun organik.
Penguapan dan pelepasan bahan-bahan korosif ke udara dapat mempercepat proses korosi. Udara
dalam ruangan yang terlalu asam atau basa dapat mempercepat proses korosi peralatan elektronik yang ada
dalam ruangan tersebut.
b. Pengendalian Korosi
Korosi menimbulkan banyak kerugian karena mengurangi urnur berbagai barang atau bangunan
yang menggunakan besi atau baja. Sebenarnya korosi dapat dicegah dengan mengubah besi menjadi baja
tahan karat (stainless Steel). Akan tetapi, proses ini terlalu mahal untuk kebanyakan penggunaan besi. Korosi
besi memerlukan oksigen dan air. Kernudian, kita ketahui bahwa berbagai jenis logam dapat melindungi besi
terhadap korosi.
Salah satu kelemahan besi adalah mudah mengalami korosi. Korosi menimbulkan banyak kerugian
karena mengurangi umur pakai berbagai barang atau bangunan yang menggunakan besi atau baja. Korosi
besi memerlukan oksigen dan air. Berbagai jenis logam contohnya Zink dan Magnesium dapat melindungi
besi dari korosi.
BAB 3
METODE PERCOBAAN
E. Cara Kerja
1. Gunting atas botol bekas menjadi seperti gelas
2. Masukkan air sebanyak 100 mL ke dalam kedua gelas
3. Masukkan pewangi pakaian dan air jeruk ke dalam masing-masing gelas plastik
4. Beri label nama larutan pewangi pakaian dan air jeruk pada masing-masing gelas
5. Masukkan paku ke dalam masing-masing gelas plastik
6. Diamkan selama 3 hari dan amati perubahan yang terjadi (pada pagi dan sore hari)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hari 2 :
Jam 7 : Mulai terjadi perkaratan pada paku namun hanya
sedikit, dan warna air juga berubah menjadi sedikit
kekuningan
Jam 15 : Mulai terjadi perkaratan pada paku namun hanya
sedikit, dan warna air juga berubah menjadi sedikit
kekuningan
Hari 3 :
jam 7 : Perkaratan pada paku semakin bertambah dan terlihat
pada ujung paku, warna air berubah menjadi agak kekuningan,
dan terdapat bekas perkaratan pada wadah akibat ujung paku
Jam 15 : Perkaratan pada paku semakin bertambah dan terlihat
pada ujung paku, warna air berubah menjadi agak kekuningan,
dan terdapat bekas perkaratan pada wadah akibat ujung paku
Hari 2 :
Jam 7 : Perkaratan pada paku semakin bertambah, warna air
menjadi lebih kekuningan, dan terlihat bekas perkaratan ujung
paku pada wadah
Jam 15 : Perkaratan pada paku semakin bertambah, warna air
menjadi lebih kekuningan, dan terlihat bekas perkaratan ujung
paku pada wadah
Hari 3 :
jam 7 : Perkaratan pada paku semakin bertambah yaitu hampir
sebagian lalu berkarat, warna air menjadi orange, dan terlihat
bekas perkaratan pada wadah yang digunakan
Jam 15 : Perkaratan pada paku semakin bertambah yaitu hampir
sebagian lalu berkarat, warna air menjadi orange, dan terlihat
bekas perkaratan pada wadah yang digunakan
Hari 2 :
Jam 7 : Air berwarna kuning keruh. Ada endapan coklat di
bagian paku yang menempel pada gelas plastik
Jam 15 : Air berwarna kuning keruh. Endapan coklat di bagian
paku yang menempel pada gelas plastik bertambah banyak.
Beberapa bagian paku berkarat.
Hari 3 :
jam 7 : air berwarna kuning pekat. Banyak karat warna coklat
yang menempel pada paku
Jam 15 : air bewarna kuning keruh. Banyak karat warna coklat pada paku
dan bagian dasar gelas
Hari 2 :
jam 7 : Tingkat kekeruhan air menurun. Di paku ada bercak-
bercak coklat
Jam 15 : Larutan menjadi lebih jernih. Di bagian bawah paku
ada endapan coklat. Paku memiliki bercak coklat.
Hari 3 :
jam 7 : Air mulai tidak keruh. Terdapat gumpalan coklat pada
paku, ada endapan
Jam 15 : Air menjadi lebih jernih. Gumpalan coklat pada paku
semakin banyak. Endapan banyak
Hari 2 :
Jam 7 : air semakin berkeruh, bercak coklat semakin banyak
daripada hari sebelumnya dan permukaan gelas yang terdapat
kontak langsung dengan paku terdapat bercak coklat.
Jam 15 : air semakin keruh dan paku mulai dipenuhi bercak
coklat-coklat
Hari 3 :
Jam 7 : paku sudah penuh dengan karat dan air menjadi sangat
keruh serta jejak coklat semakin terlihat pada permukaan gelas
yang berkontak langsung dengan paku.
Jam 15 : paku berkarat dan air sangat keruh dengan jejak coklat
yang sangat terlihat pada permukaan gelas yang berkontak
langsung dengan paku
6 Minyak Goreng Hari 1 :
jam 7 : tidak terlihat tanda-tanda korosi
Jam 15 : masih belum terlihat tanda-tanda korosi
Hari 2 :
jam 7 : masih belum muncul tanda-tanda korosi
Jam 15 : keadaan masih belum berubah
Hari 3 :
jam 7 : masih belum juga muncul tanda-tanda korosi
Jam 15 : tetap tidak ada tanda-tanda korosi
7 Alkohol Hari 1 :
Jam 7 : belum terlihat tanda-tanda korosi
Jam 15 : belum terlihat tanda-tanda korosi
Hari 2 :
Jam 7 : mulai terlihat sedikit gumpalan warna oranye pada paku
Jam 15 : gumpalan yang terbentuk semakin banyak dan air
mulai bewarna kekuningan
Hari 3 :
Jam 7 : Bagian paku yang mengalami korosi tambah membesar dan warna
air tambah keruh
Jam 15 : Banyak beberapa hasil korosi yang mengapung di larutan tersebut
dan larutannya berubah warna menjadi kuning
8 Oralit Hari 1 :
jam 7 : Tidak terdapat korosi
Jam 15 : Tidak terdapat korosi
Hari 2 :
jam 7 : Tidak terdapat korosi
Jam 15 : Sedikit terlihat adanya gumpalan di area paku
Hari 3 :
jam 7 : Mulai terlihat ada tanda-tanda korosi namun masih
sedikit, warna air sedikit berubah menjadi kuning
Jam 15 : Mulai timbul korosi walaupun masih sedikit
Hari 2 :
jam 7 : Pada paku bercak bercak coklat mulai terlihat lebih jelas
Jam 15 : Perubahan warna paku menjadi semakin kecoklatan
dan merata
Hari 3 :
Jam 7 : Paku telihat jelas berubah warna menjadi kecoklatan,
bercak kecoklatan merata ke seluruh paku.
Jam 15 : Paku sudah mengalami perkaratan secara merata.
Hari 2 :
jam 7 : Paku belum terjadi perkaratan tetapi warna air mulai
berubah kecoklatan
Jam 15 : Warna paku mulai menghitam pada beberapa bagian
Hari 3 :
Jam 7 : Warna hitam pada paku semakin merata dan warna air
menjadi kuning.
Jam 15 : Terdapat banyak bercak hitam pada paku dan warna
air menjadi lebih kuning kecoklatan
11 Bensin Hari 1 :
jam 7 : Tidak ada korosi
Jam 15 : Tidak ada korosi
Hari 2 :
jam 7 : Tidak ada korosi
Jam 15 : Tidak ada korosi
Hari 3 :
jam 7 : Tidak ada korosi
Jam 15 : Tidak ada korosi
12 Aqua Hari 1 :
jam 7 : Tidak ada korosi
Jam 15 : Tidak ada korosi
Hari 2 :
jam 7 : Paku mulai berkarat
Jam 15 : Karat semakin bertambah
Hari 3 :
jam 7 : Air mulai bewarna kuning kecokelatan
Jam 15 : Warna semakin pekat
H. Kesimpulan
Dari hasil praktikum tersebut kami dapat menyimpulkan bahwa korosi adalah peristiwa perkaratan
dan terklupasnya material logam, dimana hal ini dapat terjadi karena reaksi oksidasi pada logam tersebut.
Perbedaan kecepatan terjadinya korosi disebebkan oleh air dan kelembapan udara, elektrolit, permukaan
logam tidak rata, terbentuknya sel elektrokimia. Korosi juga dapat dicegah dengan mengusahakan logam
tidak mengalami kontak langsung dengan udara luar, melakukan pengecatan, melakukan pelumuran Oli,
Pembalutan dengan plastik besi, Tin plating, Chromium Plating, Galvanisasi, dan Pengorbanan Anode.
I. Saran
Pada larutan yang berisi air jeruk seharusnya konsentrasi jeruk dan air diperhitungkan agar hasil
percobaan pada larutan air jeruk maksimal.
J. Daftar Pustaka
Harnanto, Arie. 2009. Kimia 3 untuk kelas XII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Pratana, Fajar. Mari Belajar Kimia : Untuk XII SMA IPA. Jakarta : Pusat perbukuan pendidikan
Nasional
K. Lampiran