Anda di halaman 1dari 8

Laporan Hasil Percobaan Korosi pada Paku

Oleh:

Ni Putu Nadia Sri Wulandari

29

XII MIPA 1

SMA NEGERI 1 PENEBEL

Tahun Pelajaran 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga berhasil menyelesaikan
laporan ini. Laporan ini berisikan tentang ”Korosi Pada Paku”. Di harapkan laporan ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang ” Korosi Pada Paku “.

Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata,saya sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir.
A. Latar Belakang

Korosi merupakan sistem termodinamika logam dengan lingkungannya, yang berusaha untuk
mencapai kesetimbangan. Sistem ini dikatakan setimbang bila logam telah membentuk oksida
atau senyawa kimia lain yang lebih stabil. Pencegahan korosi merupakan salah satu masalah
penting dalam ilmu pengetahuan dan teknologi modem.
Besi adalah salah satu dari banyak jenis logam yang penggunaannya sangat luas dalam
kehidupan sehari-hari. Namun kekurangan dari besi ini adalah sifatnya yang sangat mudah
mengalami korosi. Padahal besi yang telah mengalami korosi akan kehilangan nilai jual dan
fungsi komersialnya. Ini tentu saja akan merugikan sekaligus membahayakan.
Oleh karena itu, dengan pentingnya mempelajari pencegahan korosi, percobaan kali ini
difokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi Korosi. Proses perkaratan pada besi dapat
berlanjut terus sampai seluruh bagian dari besi hancur. Hal ini disebabkan oksida-oksida besi
yang terbentuk pada peristiwa awal korosi akan menjadi katalis pada peristiwa korosi selanjutnya.

B. Tujuan Percobaan
1. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi korasi

2. Menyampaikan pengaruh berbagai cairan terhadap korosi pada paku.

3. Menyampaikan penyebab dan pencegahan korosi.

4. Mengamati proses korosi paku pada beberapa medium


C. Landasan Teori
1. KOROSI

Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksiredoks antara suatu logam dengan
berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa- senyawa yang tidak dikehendaki.
Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan.

Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi.
Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat Rumus kimia karat besi adalah
Fe2O3.nH20, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah. Korosi merupakan proses
elektrokimia mengalami oksidasi.

Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, dimana besi Fe(s)>Fe2+(aq)
+ 2e. Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak
sebagai katode, dimana oksigen tereduksi. O2(g) 4H+(aq)+4e 2H2O(1) atau O2(g)+
2H2O(1)+4e- ->4OH (aq lon besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi
membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi.

Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang
bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau
perbedaan rapatan logam itu.

a. Penyebab Korosi

Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang berasal dari
bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi kemurnian bahan, struktur
bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit yang ada dalam bahan, teknik pencampuran bahan
dan sebagainya. Faktor dari lingkungan meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban,
keberadaan zat-zat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya. Bahan-bahan korosif (yang dapat
menyebabkan korosi) terdiri atas asam, basa serta garam, baik dalam bentuk senyawa an-organik
maupun organik.

Penguapan dan pelepasan bahan-bahan korosif ke udara dapat mempercepat proses korosi. Udara
dalam ruangan yang terlalu asam atau basa dapat mempercepat proses korosi peralatan elektronik
yang ada dalam ruangan tersebut.
b. Pengendalian Korosi

Korosi menimbulkan banyak kerugian karena mengurangi umur berbagai barang atau bangunan
yang menggunakan besi atau baja. Sebenarnya korosi dapat dicegah dengan mengubah besi
menjadi baja tahan karat (stainless steel). Akan tetapi, proses ini terlalu mahal untuk kebanyakan
penggunaan besi. Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Kemudian, kita ketahui bahwa
berbagai jenis logam dapat melindungi besi terhadap korosi.

Cara-cara pencegahan korosi besi:

1) Mengecat. Seperti jembatan, pagar dan railing biasanya dicat.

2) Melumuri dengan oli atau gemuk.

3) Dibalut dengan plastik,

4) Galvanisasi (pelapisan dengan zink).

5) Cromium plating (pelapisan dengan kromium).

2. BESI

Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan. untuk
kehidupan manusia sehari-hari dari yang bermanfaat sampai dengan yang merusakkan. Dalam
tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi juga mempunyai nilai
ekonomis yang tinggi.

Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam penggunaannya Hal itu karena
beberapa hal, diantaranya;

a. Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar,

b. Pengolahannya relatif mudah dan murah,

c. Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi.

Salah satu kelemahan besi adalah mudah mengalami korosi. Korosi menimbulkan banyak
kerugian karena mengurangi umur pakai berbagai barang atau bangunan yang menggunakan besi
atau baja. Sebenarnya korosi dapat dicegah dengan mengubah besi menjadi baja tahan karat
(stainless steel), akan tetapi proses ini terlalu mahal untuk kebanyakan penggunaan besi. Korosi
besi memerlukan oksigen dan air. Berbagai jenis logam contohnya Zink dan Magnesium dapat
melindungi besi dari korosi.
D. Alat dan Bahan
1. Gelas Plastik 4 buah

2. Paku baru 4 buah

3. Air jeruk

4. Larutan Kapur sirih

5. Minyak kelapa

6. Larutan Garam dapur

7. Plastik

8. Karet gelang

E. Cara Kerja
1. Siapkan 4 buah gelas plastik yang diberi tanda A, B, C, D menggunakan label

2. Masukkan air jeruk ke dalam gelas plastik A

3. Masukkan larutan kapur sirih ke dalam gelas plastik B

4. Masukkan minyak kelapa ke dalam gelas plastik C

5. Masukkan larutan garam dapur ke dalam gelas plastik D

6.Ampelas paku dan masukkan ke dalam masing-masing gelas plastik

7. Tutup gelas plastik A,B,C, dan D dengan plastik dan ikat dengan karet gelang dengan rapat.

8. Diamkan selama 7 hari dan amati perubahan yang terjadi.


F. Hasil Pengamatan

Bahan hari 1 hari 2 hari 3 hari 4 hari 5 hari 6 hari 7

Air Jeruk

+Paku - - - - - - +

(Terbuka)

Air Jeruk

+Paku - - - - - - +

(Tertutup)

Minyak
Kelapa
- - - - - - -
+ Paku

(Terbuka)

MinyakKelap
a
- - - - - - -
+ Paku

(Tertutup)

Garam Dapur

+ Paku - + ++ ++ ++ ++ ++

(Terbuka)

Garam Dapur

+ Paku - + ++ ++ ++ ++ ++

(Tertutup)
Kapur Sirih

+ Paku - - - - - - -

(Terbuka)

Kapur Sirih

+ Paku - - - - - - -

(Tertutup)

KETERANGAN

- : Tidak Berkarat

+ : Sedikit Berkarat

+ + : Berkarat

G.Kesimpulan
Dari praktek tersebut di benarkan bahwa salah satu faktor korosi adanya kontak antara udara dan
air.Agar tidak terjadi korosi pada besi jangan sampai besi terkontaminasi dengan air atau larutan
yang dapat menyebabkan oksidasi sehingga besi dapat berkarat. Jika kita menghindarkan besi
dari air, maka besi tidak dapat bereaksi dengan oksigen yang dapat membuatnya berkarat.

H. Saran
Setiap melakukan praktikum diharapkan untuk dapat memperhatikan prosedur kerja serta
memperhatikan keselamatan kerja. Selain itu, diusahakan untuk memperbanyak referensi guna
memudahkan kita baik dalam melakukan praktikum maupun dalam penyusunan laporan
praktikum.

Anda mungkin juga menyukai