Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

KOROSI

Di susun oleh :

XII MIPA 5
Kelompok 3

1. Jihan Devi Hartanti


2. Muhammad farhan
3. Nia Amelia
4. Siti Noorfa Izah
5. Renaldy Putera Liano

SMA NEGERI 2 BANJARBARU


Jl. Perhutani Mentaos, Kec. Banjarbaru Utara, Kota Banjarbaru,
Kalimantan Selatan
A. Tujuan
1. Mengetahui proses perkaratan pada paku dengan beberapa perlakuan.
2. mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkaratan secara nyata.

B. Alat dan Bahan

Alat Bahan
Amplas Aqua gelas (10 buah)
Gunting Kapas
Alat tulis Paku kecil (10 buah)
Kamera Air mineral
Plastic Larutan garam
Minyak goreng
Calcium klorida anhidrat

C. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahannya
2. Ambil 10 buah gelas aqua, lalu bersihkan.
3. Beri nama untuk setiap aqua gelas sesuai dengan nama larutan.Aqua gelas I (Paku +
Terbuka), II (Paku + 50 ml air yang direbus + terbuka), III ( paku + Calcium klorida anhidrat +
terbuka),IV (Paku + 30 ml Larutan garam + terbuka), V (Paku + 30 ml minyak + terbuka),
VI(Paku + tertutup), dan VII (Paku + 50 ml air yang direbus + tertutup), VIII (paku + Calcium
klorida anhidrat+tertutup), IX (Paku + 30 ml larutan garam + tertutup), X (Paku + 30 ml
minyak +tertutup).
4. Setelah masing-masing aqua gelas sudah diberi nama, lalu masukan kapas kedalam
masing-masing aqua gelas tersebut.
5. Masukkan paku kedalam gelas I
6. Masukkan paku kedalam gelas II, lalu tuangkan 50 ml air yang telah di rebus sampai
mendidih .
7. Masukkan paku kedalam gelas III, lalu tuangkan 20 gram calcium klorida anhidrat yang
telah d ditimbang
8. Masukkan paku kedalam gelas IV, lalu tuangkan 30 ml larutan garam
9. Masukkan paku kedalam gelas V, lalu tuangkan 30 ml minyak
10. Masukkan paku kedalam gelas VI, lalu ditutup dengan plastik, dan diikat dengan karet
supaya tidak ada udara yang masuk.
11. Masukkan 50 mL air yang telah direbus sampai mendidih kedalam gelas VII, lalu
taruhlah paku kedalam gelas dan langsung ditutup dengan plastik. Ikatlah dengan karet
supaya tidak ada celah udarayang masuk.
12. Masukkan 2 gram kalsium klorida anhidrat yang telah di timbang kedalam gelas VIII, lalu
taruhlah paku kedalam gelas dan langsung ditutup dengan plastik. Ikatlah dengan karet
supaya tidak ada celah udarayang masuk.
13. Masukkan 30 ml larutan garam kedalam gelas IX, lalu taruhlah paku kedalam gelas dan
langsung ditutup dengan plastik. Ikatlah dengan karet supaya tidak ada celah udara yang
masuk.
14. Masukkan 30 ml minyak kedalam gelas X, lalu taruhlah paku besar kedalam gelas dan
langsung ditutup dengan plastik. Ikatlah dengan karet supaya tidak ada celah udarayang
masuk.
15. Letakkan aqua gelas tersebut di jendela, lalu amatilah selama 5 hari perubahan paku
tersebut, kemudian didokumentasikan untuk mengamati perubahan pada paku hari demi
hari.
16. Setelah diamati, masukkan data yang didapat ke tabel pengamatan .

D. Materi/Teori
1) Pengertian Korosi
Korosi merupakan peristiwa alami. Korosi merupakan reaksi kimia antara logam
dengan zat-zat yang ada di sekitarnya atau dengan partikel-partikel lain yang
terkandung dalam logam. Korosi merupakan reaksi logam menjadi ion pada permukaan
logam yang kontak langsung dengan lingkungan berair dan oksigen.

Pengkaratan besi merupakan proses oksidasi besi karena bereaksi dengan air dan
oksigen membentuk karat besi (Fe 2 O 3 . xH 2 O) yang ditandai dengan terbentuknya
warna merah kecokelatan di permukaan logam. Ketika air mengenai permukaan besi,
bagian yang terkena air tersebut berfungsi sebagai anode.

2+ −
𝐹𝑒(𝑠) → 𝐹𝑒 (𝑎𝑞) + 2𝑒

Sebagian elektron yang dibebaskan pada reaksi oksidasi dapat menembus ke bagian
dalam logam, sedangkan sebagian lagi akan ditangkap oleh oksigen dari udara.
Peristiwa ini dianggap sebagai katode.

+ −
𝑂 (𝑔) + 4𝐻 + 4𝑒 → 2𝐻 𝑂
2 2
Bagaimana dengan ion 𝐹𝑒 2+? 𝐹𝑒 2+ akan masuk ke dalam tetesan air itu dan
teroksidasi oleh oksigen dari udara menjadi 𝐹𝑒 3+ membentuk senyawa 𝐹𝑒 2
𝑂 3

𝑥𝐻 2
𝑂 (karat besi) dengan warna merah kecokelatan.

1. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Terjadinya Korosi

Faktor-faktor yang memengaruhi korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang
berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi
kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur lain yang ada dalam
bahan, dan cara pembuatan bahan. Adapun faktor dari lingkungan meliputi udara (gas
oksigen), suhu, kelembapan (air), dan keasaman zat-zat kimia. Bahan-bahan korosif
terdiri atas asam, basa, dan garam, baik dalam bentuk senyawa anorganik maupun
organik.

Penguapan dan pelepasan bahan-bahan korosif ke udara dapat mempercepat proses


korosi. Udara dalam ruangan yang terlalu asam atau basa dapat mempercepat proses
korosi peralatan logam di ruangan tersebut.-

E. Data Pengamatan
Hasil Pengamatan (hari)
No Gelas Perlakuan
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5
I Terbuka # # # # #
II Air + terbuka # ## ## ## ##
Calcium klorida anhidrat +
III
terbuka # # ## ## ##
IV Larutan garam + terbuka # ## ## ## ##
V Minyak + terbuka # # # # #
VI Tertutup # # # # #
VII Air + tertutup # ## ## ## #
VIII
Calcium klorida anhidrat +
tertutup # # # # #
IX Larutan garam + tertutup # ## ## ## ###
X Minyak + tertutup # # # # #
Keterangan :

# Tidak berkarat
## Sedikit berkarat
### Sangat berkarat

F. Pembahasan
Pada pengamatan kali ini kelompok kami akan membahas terjadinya korosi pada paku.
Kita memberikan 10 perlakuan berbeda pada masing-masing aqua gelas yaitu dikelompokkan
menjadi aqua gelas tertutup dan terbuka, masing masing ada yang tidak diberi air,ada yang
diberi air biasa, larutan garam, Calcium klorida anhidrat, minyak.
Dari hasil pengamatan selama 5 hari kami mendapati bahwa pada medium aqua gelas
yang terbuka. Pada aqua gelas pertama yang didalamnya tanpa air, selama 5 hari paku kecil
tidak terjadi korosi. Pada aqua gelas yang kedua didalamnya berisi air biasa terjadi korosi
sebagian dan membuat kapas dibawahnya berubah warna menjadi kuning. Pada aqua gelas
ketiga yang didalamnya berisi Calcium klorida anhidrat, paku mengalami korosi dibeberapa
bagian yang membuat kapas dibawahnya berubah warna menjadi kuning. Pada aqua gelas
keempat yang berisi larutan garam, paku mengalami korosi secara dibeberapa bagian yang
membuat kapas dibawahnya berubah warna menjadi kuning. Pada aqua gelas kelima yang
berisi paku dan minyak tidak terjadi korosi dari hari pertama sampai hari kelima.
Pada gelas keenam yang berisi paku (medium tertutup), tidak terjadi korosi atau
perkaratan pada hari pertama sampai hari kelima. Pada aqua gelas ketujuh yang berisi paku
dan air terjadi sedikit perkaratan di beberapa bagian dan membuat kapas dibawahnya berwarna
kuning. Pada aqua gelas kedelapan yang berisi paku dan larutan Calcium klorida anhidrat tidak
terjadi korosi pada gelas ke sembilan terjadi perkaratan di beberapa bagian dan membuat kapas
menjadi kuning.pada gelas kesepuluh yang berisi paku dan minyak tidak mengalami
perkaratan

G. Kesimpulan
1. Korosi adalah peristiwa perusakan logam oleh zat lain secara kimia, misalnya
pengkaratan besi.
2. Korosi merupakan reaksi logam menjadi ion pada permukaan logam yang kontak
langsung dengan lingkungan berair dan oksigen.
3. Faktor-faktor yang memengaruhi korosi adalah dari bahan itu sendiri (kemurnian
bahan, struktur bahan, bentuk kristal, dll) dan dari lingkungan (udara, suhu,
kelembaban, dan keasaman zat-zat kimia).
4. Keasaman atau kebasaan merupakan faktor penyebab korosi. Namun, pada percobaan
justru asam memperlambat korosi walaupun pada akhirnya paku mengalami korosi.
-LAMPIRAN-

Anda mungkin juga menyukai