Anda di halaman 1dari 7

ID WMO : 97374

Nama Stasiun : Stasiun Klimatologi Kupang


Lintang : -10.13861
Bujur : 123.66722
Elevasi : 19
TAHUN 2019
CURAH HUJAN (mm)
Bulan
Tanggal
jan feb mar apr mei jun jul agus
1 6.8 34 2.7 0 1.5 0 0 0
2 8888 6.2 22.8 8 0 0 0 0
3 0 2.2 6.4 0 17.1 0 0 0
4 0 17 0 2.5 0 0 0 0
5 1.5 1.4 0 0 8888 0 0 0
6 0 17.3 0 14.9 0 0 0 0
7 8 0.4 2.3 1.1 0 0 0 0
8 7.9 0 35.3 0 0 0 0 0
9 0 0 2.9 0 0 0 0 0
10 0 8888 0 0 0 0 0 0
11 5.5 0 19.2 0 0 0 0 0
12 0 0 4.6 1.5 0 1.6 0 6
13 47.5 0 0.8 0 0 0 0 0
14 1 0 3.6 0 0 0 8888 0
15 9 0 1.6 0 0 0 0 0
16 0 1.5 6.1 0 0 0 0 0
17 0 0 21.2 0 0 0 0 0
18 0 0 17 0 0 0 0 0
19 1.6 0 0 0 0 0 0 0
20 1.5 0 0 0 0 0 0 0
21 14.1 0 0 0 0 0 0 0
22 19.3 16.4 0 0 0 0 0 0
23 19.5 1.2 0 0 0 0 0 0
24 34.5 33.8 0 0 0 0 0 0
25 14.4 8888 4.5 0 0 0 0 0
26 58.5 0 0 0 0 0 0 0
27 12 0 3.3 0 0 0 0 0
28 0 1 36.3 8888 0 0 0 0
29 25.4 0 1.8 0 0 0 0
30 50.3 0 0 0 0 0 0
31 18.1 9 0 0 0

Keterangan :
8888: data tidak terukur
9999: Tidak Ada Data (tidak dilakukan pengukuran)
RR: Curah hujan (mm)
sep okt nov des
0 0 0 0
0 0 5.6 8888
0 0 0 4.3
0 0 0 7.7
0 0 0 18.5
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 1.6
0 0 0 0
0 0 0 16
0 0 0 8888
0 0 0 0
0 0 0 20
0 0 0 22
0 0 0 5.9
0 0 0 0
0 0 0 6
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 1.5
0 0 0 37
0 0 11 0
0 0 0 0
0 0 0 12.3
0 0 0 0
0 12.8 0 0
0 0 0 28
0 0
Soal :
1. Sebutkan dan jelaskan alat pengukur curah hujan.
Jawab :

1)    Penakar Curah Hujan tipe Observatorium (Obs) : Alat ini lebih
dikenal dengan dengan nama Penakar Hujan Observatorium (OBS)
atau Penakar Hujan Manual, sedangkan di kalangan pertanian dan
pengairan biasa disebut ombrometer. Sebuah alat yang digunakan
untuk menakar atau mengukur hujan harian. Sebuah penakar hujan
Obsevatorium mewakili luasan area datar sampai radius 5 km.

2)    Penakar Curah Hujan tipe Hellman : Alat ini merupakan


penakar hujan otomatis dengan tipe siphon. Bila air hujan terukur
setinggi 10 mm, siphon bekerja mengeluarkan air dari tabung
penampungan dengan cepat, kemudian siap mengukur lagi dan
kemudian seterusnya. Di dalam penampung terdapat pelampung
yang dihubungkan dengan jarum pena penunjuk yang secara
mekanis membuat garis pada kertas pias posisi dari tinggi air hujan
yang tertampung.

3)  Penakar Curah Hujan tipe Tipping Bucket : Merupakan penakar


hujan otomatis menggunakan prinsip menampung air hujan pada
bejana yang berjungkit. Air mengisi bejana penampung yang setara
dengan tinggi hujan 0,5 mm, alat ini akan berjungkit dan air
dikeluarkan. Terdapat dua buah bejana yang saling bergantian
menampung air hujan. Tiap gerakan bejana berjungkit secara
mekanis tercapat pada pias atau menggerakkan counter
(penghitung). Jumlah hitungan dikalikan dengan 0,5 mm adalah
tinggi hujan yang terjadi.

4)  Penakar Hujan Tipe Weighing Bucket : Jenis alat penakar hujan
ini terdiri dari corong penangkap air hujan yang ditempatkan dia
atas ember penampung air yang terletak di atas timbangan yang
dilengkapi dengan alat pencatat otomatis.

5)  Penakar Hujan Tipe Bendix : Penakar hujan otomatis yang lainnya yaitu tipe bendix yang sekilas terlihat seperti tiang be

6)  Penakar Curah Hujan tipe Tilting Siphon : Merupakan penakar


hujan otomatis menggunakan prinsip menampung air hujan dalam
tabung penampung. Bila penampung penuh, tabung menjadi miring
dan siphon mulai bekerja megeluarkan air dari dalam tabung.
Setiap pergerakan air dalam tabung penampung tercatat pada pias
sama seperti alat penakar hujan otomatis lainnya
7)  Penakar Hujan Tipe Optical : Penakar hujan tipe optical
memiliki sensor untuk menangkap curah hujan sehigga disebut
juga sebagai optical sensor. Penakar hujan ini bekerja dengan
sensor lokal karena baru terekam ketika hujan mengenai sensor
yang terpasang.
Soal :
2. Kenapa curah hujan menggunakan satuan mm?
Jawab :

Curah hujan dihitung dengan satuan mm (milimeter), yaitu


tinggi air yang tertampung pada area seluas 1m x 1m alias
1 meter persegi (m2). Pada dasarnya, yang disebut curah
hujan adalah volume air hujan dibagi luas alasnya,
sehingga didapat tingginya. Skala tinggi diambil dalam
mm (milimeter) karena dalam satu hari angkanya terlalu
besar jika ditentukan dalam mikron, dan terlalu kecil
dalam meter. 1 mm curah hujan = 1 liter air / m 2. Artinya,
1 mm curah hujan adalah jumlah air yang turun dari langit
sebanyak 1 mm x 1m x 1m = 0,001 m3 atau sama dengan 1
liter.

s yang lainnya yaitu tipe bendix yang sekilas terlihat seperti tiang bendera namun ini merupakan salah satu penakar hujan otomatis yang
Soal :
3. Perbedaan perhitungan curah hujan wilayah aljabar, poligon, isohit.
Jawab :

Terdapat 3 macam cara yang dapat digunakan untuk menghitung


hujan lokal (point rainfall) menjadi hujan rata-rata daerah aliran
sungai (areal rainfall), yaitu:

·     Metode rata-rata aljabar : Merupakan metode paling sederhana


untuk menghitung hujan rata-rata yang jatuh di dalam & sekitar
daerah yang bersangkutan. Hasilnya memuaskan jika daerahnya datar
dan alat ukur tersebar merata serta curah hujan tidak bervariasi banyak
dari harga tengahnya dan distribusi hujan relatif merata pada seluruh
daerah aliran sungai.

·     Metode Poligon : Metode ini memperhitungkan bobot/daerah


pengaruh dari masing-masing stasiun hujan atau jika diasumsikan,
hujan yang terjadi pada suatu luasan dalam DAS = hujan yg tercatat di
sta. terdekat jadi mewakili luasan tsb. Metode ini tidak
memperhitungkan topografi dan lebih teliti dibandingkan dengan cara
Aljabar.

• Metode Isohit : Ishohit adalah garis yang menghubungkan titik-


titik dengan kedalaman hujan yang sama. Diasumsikan bahwa, hujan
pada suatu daerah diantara 2 garis isohit merata dan sama dengan nilai
rata-rata dari kedua garis isohit tersebut. Metode ini digunakan di
daerah datar / pegunungan, stasiun curah hujan tersebar merata dan
harus banyak, bermanfaat untuk curah hujan yang singkat. Metode ini
adalah metode yang paling teliti tetapi analis-nya harus
berpengalaman.

tiang bendera namun ini merupakan salah satu penakar hujan otomatis yang cara kerjanya cukup simple.

Anda mungkin juga menyukai