Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGENDALIAN EMISI DAN AMBIEN

Disusun Oleh:
Asyifa Nur Hikmah (2010815220030)
Gina Febryana Nurhaliza (2010815220029)
Kholifah (2010815320001)
Nia Amelia (2010815220024)
Prasa Indah Dewi Setyaningrum (2010815220025)
 

Dosen Pengampu:
Muhammad Firmansyah, S.T., M.T.
NIP. 19890911 201504 1 002

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena atas rahmat,
karunia serta kasih sayang-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Pengendalian
Emisi dan Ambien mengenai ”Pencemaran Udara di Negara China” ini dengan
sebaik mungkin. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW. tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Bapak
Muhammad Firmansyah, S.T., M.T. selaku dosen mata kuliah Pengendalian
Emisi dan Ambien. Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak
terdapat kesalahan dan kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi
pembahasan maupun dengan teknik pengetikan, walaupun demikian, inilah usaha
maksimal kami selaku penulis usahakan. Semoga dalam makalah ini para
pembaca dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan diharapkan kritik yang
membangun dari para pembaca guna memperbaiki kesalahan sebagaimana
mestinya.
 
 
Banjarbaru, 9 Juni 2023
 
                                                                                                 
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................6
1.3 Tujuan...............................................................................................................6
BAB II...............................................................................................................................7
LANDASAN TEORI........................................................................................................7
BAB III.............................................................................................................................9
PEMBAHASAN...............................................................................................................9
3.1 Pencemaran Udara di China...........................................................................9
3.2 Faktor Penyebab Pencemaran Udara di China...........................................10
3.3 Dampak Pencemaran Udara di China..........................................................11
3.4 Upaya Pencegahan Pencemaran Udara di China........................................11
BAB IV............................................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................................13
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


China merupakan negara Asia Timur yang memiliki pertumbuhan yang
paling signifikan, baik dalam sektor ekonomi maupun politiknya. Negara tirai
bambu ini memiliki reputasi yang baik berkat kemajuan perkembangan dan
pertumbuhan ekonomi yang spektakuler sehingga sering dikatakan dengan
berbagai julukan seperti keajaiban China (China’s miracle), kemudian
kebangkitan sang naga (rise of the dragon), dan beberapa nama gelar lainnya
yang memuji kemajuan perekonomian China.
Isu pencemaran lingkungan China, muncul ketika pertumbuhan ekonomi
dan industrialisasi China menunjukkan kemajuan yang luar biasa. Seiring
dengan perkembangan positif tersebut, ternyata efek dari kemajuan ekonomi
dan industrialisasi China membawa dampak buruk terhadap sektor
lingkungan. Kerusakan lingkungan yang menimpa China amat serius.
Bersamaan dengan laju pertumbuhan ekonomi, urbanisasi dan industrialisasi
selama dua dekade, meningkat juga tingkat polusi air dan udara yang tinggi.
Isu lingkungan telah menjadi pilar penting dalam warna pembangunan sejak
awal tahun 1970-an. Bahkan semenjak akhir 1980-an soal ini telah menjadi
arus utama berbagai kebijakan pembangunan baik di tingkat global maupun
nasional.
Ancaman ekonomi yang disebabkan pencemaran lingkungan di China
tampak dengan adanya laporan dari World Bank yang memperkirakan bahwa
setiap tahun polusi menimbulkan kerugian bagi China sebesar 8% dan 12 %
dari PDB China. Lebih dari US$ 1 triliun terkait dengan masalah-masalah
seperti kenaikan tagihan kesehatan, kehilangan pekerjaan akibat penyakit,
kerusakan ikan dan tanaman, dan uang yang dibelanjakan untuk pertolongan
korban bencana alam. Biaya-biaya untuk kesehatan yang berkaitan dengan
polusi udara mencapai US$ 68 miliyar setahunnya, hampir mendekati 4% dari
penghasilan ekonomi negara tersebut. Kesehatan dan berkurangnya
produktivitas kerja berhubungan dengan polusi udara di perkotaan.
Polusi juga berakibat buruk bagi bisnis di China. Polusi akan menghambat
pembangunan China yang luar biasa cepat. Pabrik-pabrik berteknologi tinggi
membutuhkan udara bersih guna membantu usaha manufakturnya, dan petani-
petani memerlukan air bersih untuk ladang mereka. Pekerja yang menderita
infeksi paru-paru kronis menjadi kurang produktif dibandingkan dengan
mereka yang sehat.
Besarnya biaya ekonomi yang dikeluarkan sebagai akibat dari polusi
lingkungan membuat Negara China, terbebani oleh ancaman terjadinya inflasi,
meningkatnya pengangguran, ketimpangan pendapatan, dan biaya yang harus
dikeluarkan untuk menanggulangi polusi tersebut sehingga dapat berpengaruh
terhadap manusia sebagai individu. Permasalahan mengenai lingkungan
merupakan suatu permasalahan global yang harus diselesaikan, mengingat
dampak yang diberikannya memiliki pengaruh yang besar terhadap negara-
negara di dunia. Greenpeace sebagai lembaga lingkungan internasional dalam
hal ini memiliki peran penting dalam pengupayaan perbaikan kerusakan
lingkungan di China. 
Polusi udara di China sangat parah, menyebabkan kerusakan kesehatan
yang sangat besar dan kerugian sosial untuk waktu yang lama Sementara itu,
kebijakan pengendalian polusi udara selama beberapa dekade terakhir
mengalami perubahan besar, terutama transisi dari penerapan yang lemah ke
penerapan yang kuat. Kebijakan skala besar nasional telah diinisiasi dan
dilaksanakan, seperti Rencana Aksi Pencegahan dan Pengendalian
Pencemaran Udara (selanjutnya disebut Rencana Aksi) telah diketahui bahwa
energi (atau lebih tepatnya batu bara) merupakan sumber utama polusi dan
emisi karbon di China, dan kebijakan energi dan iklim yang terkait erat juga
mengalami perubahan yang signifikan. Polusi udara terkait erat dengan
beberapa tantangan utama lainnya untuk China, misalnya, perubahan iklim,
energi dan kerja sama regional, oleh karena itu juga terkait dengan kebijakan
energi dan iklim. Proses kebijakan di China relatif independen dari proses
kebijakan iklim atau energi Baru-baru ini hal ini telah berubah dan dengan
proses yang lebih terintegrasi. 
Di China, masalah utama pencemaran udara terutama disebabkan oleh
pembakaran batu bara dan proses industri selama tahap awal pembangunan
ekonomi. Baru-baru ini emisi kendaraan telah menjadi masalah yang semakin
meningkat di daerah perkotaan, terutama kota-kota besar. Pengurangan
polutan primer (polutan primer) langsung dipancarkan dari sumber tertentu;
polutan sekunder terbentuk dalam reaksi kimia atmosfer), misalnya sulfur
dioksida (SO2), dalam hal emisi dan konsentrasi telah diamati, tetapi masalah
polusi udara regional yang lebih kompleks didominasi oleh partikel halus (PM
2.5; total partikulat tersuspensi (TSP) mencakup semua materi partikulat
(PMs) dengan diameter aerodinamis yang berbeda) dan ozon permukaan tanah
(O3) telah muncul.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang dapat dirumuskan suatu rumusan masalah, yaitu:
a. Bagaimana pencemaran udara di suatu kota?
b. Bagaimana efektifitas mencegah pencemaran tersebut?
c. Apa saja masalah dan tantangan dari pencemaran udara tersebut?

1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah yang diatas, dapat diketahui tujuan dari makalah ini
adalah:
a. Untuk mengetahui pencemaran udara di suatu kota
b. Untuk mengetahui keefektifitasan mencegah pencemaran
c. Untuk mengetahui masalah dan tantangan dari pencemaran udara di suatu
kota
BAB II 
LANDASAN TEORI

Salah satu komponen lingkungan yang sangat penting bagi


kehidupan adalah udara. Udara merupakan kebutuhan seluruh makhluk
hidup untuk bernafas, seseorang masih bisa bertahan beberapa hari
dengan tanpa makanan dan minuman, tapi tidak dengan udara, makhluk
hidup akan mengalami kematian bila dipisahkan dengan udara. Negara
telah menetapkan baku mutu nasional untuk mencegah dan mengontrol
penurunan mutu udara ambien akibat pencemaran zat-zat yang masuk
dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999
tentang Pengendalian Pencemaran Udara yang didalamnya mengatur
standart mutu udara ambien nasional.
Menurut PP Nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara yang dimaksud dengan emisi adalah zat, energi atau
komponen lain yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang masuk atau
dimasukkannya ke dalam udara ambien yang mempunyai dan/atau tidak
mempunyai potensi sebagai unsur pencemar. Pengendalian pencemaran
udara meliputi pengendalian dari usaha dan kegiatan sumber bergerak,
sumber bergerak spesifik, 225 sumber tidak bergerak, dan sumber tidak
bergerak spesifik yang dilakukan dengan upaya pengendalian sumber
emisi dan sumber gangguan yang bertujuan untuk mencegah turunnya
udara ambien.
Pengertian pencemaran udara atau polusi udara adalah suatu
keadaan dimana terdapat substansi fisik, biologi, atau kimia di lapisan
udara bumi (atmosfer) yang jumlahnya membahayakan bagi kesehatan
tubuh manusia dan makhluk hidup lainnya. Menurut Corman, pengertian
pencemaran udara adalah kondisi dimana terdapat bahan kontaminan di
atmosfer karena perbuatan manusia. Hal ini untuk membedakan dengan
pencemaran udara alamiah dan pencemaran udara di tempat kerja.
Sedangkan menurut Chambers, pengertian pencemaran udara adalah
bertambahnya bahan atau substrat fisik atau kimia ke dalam lingkungan
udara normal dalam jumlah tertentu, sehingga dapat dideteksi oleh
manusia atau yang dapat dihitung dan diukur, serta dapat memberikan
efek pada manusia, binatang, vegetasi, dan material. Pencemaran udara
digolongkan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder.
Pencemar primer adalah zat pencemar yang timbul secara langsung dari
sumber pencemaran udara. Karbon dioksida (CO2) adalah contoh dari
pencemar primer sebab hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder
adalah substansi pencemar yang terbentuk karena reaksi pencemar-
pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon di dalam kabut
fotokimia adalah sebuah contoh pencemaran udara sekunder (Siburian,
2020).
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pencemaran Udara di China


Cina saat ini berkembang pesat sebagaimana dibuktikan oleh
peningkatan urbanisasi dan industrialisasi dan sangat meningkatkan
konsumsi penggunaan energi. Namun, hal ini telah membawakan kota-
kota di China berbagai masalah polusi udara perkotaan dalam beberapa
dekade terakhir. Saat tahun 1970-an, asap hitam dari tumpukan menjadi
karakteristik kota-kota industri Cina, pada 1980-an banyak kota selatan
mulai menderita polusi hujan asam yang serius, dan baru-baru ini
kualitas udara di kota-kota besar telah memburuk karena dinitrogen
oksida (NOx), karbon monoksida (CO), dan kabut fotokimia (aerosol),
yang khas dari polusi kendaraan (He et al., 2002).
Pada Januari 2013, Ibukota China, Bejing diselimuti kabut asap
tebal yang memiliki bau busuk dan beracun. Hal tersebut semakin
diperparah dengan menurunnya kualitas air, tanah dan udara yang
menyebabkan terganggunya kehidupan penduduk di China. Polusi yang
terjadi di China ini telah melewati batas negara atau batas kedaulatan
negara. Polusi lintas batas adalah polusi yang melintasi batas kedaulatan
negara dan menyebar ke beberapa negara. Polusi yang ditimbulkan ini
biasanya berupa polusi udara dan air. Zat atau bahan yang
mengakibatkan pencemaran merupakan polutan. Hampir 11 Kota di
China mengalami pencemaran udara seperti Beijing, Chengdu,
Chongqing, Guangzhou, Harbin, Hinan, Shanghai, Shenyang, Tianin,
Wuhan dan Yi’an (Widiyani, 2020).
Cina menghadapi tantangan lingkungan secara besar-besaran dan
beragam menghadapi permasalahan lingkungan dengan tingkat krisis
yang berbeda-beda. Cina sekarang adalah konsumen energi terbesar,
pemasok dan penghasil sebagian besar polutan udara dan air utama serta
berbagai gas rumah kaca. Bersama dengan populasi dan kepadatan
ekonominya yang tinggi secara geografis, terutama di bagian timur
negara itu, Cina dikategorikan di bagian paling bawah kualitas udara di
antara 180 negara dan wilayah dalam Indeks Kinerja Lingkungan (Cao
et al., 2014). WHO mengkategorikan kualitas udara kota-kota besar di
Cina sebagai yang terburuk di dunia. WHO menetapkan bahwa udara
yang mengandung 10 mikrogram material per meter kubik dianggap
berbahaya bagi kesehatan. Sedangkan 10 kota besar di Cina rata-rata
memiliki lebih dari 100 micrograms per meter kubik. Kesepuluh kota
tersebut adalah Xingtai (155,2), Shijiazhuang (148,5), Baoding (127,9),
Handan (127,8), Hengshui (120,6), Tangshan (114,2), Jinan (114),
Langfang (113,8), Xi’an (104,2), Zhengzhou (102,4). Buruknya kualitas
udara membuat potensi hujan asam semakin besar dan sudah meliputi
30% wilayah Cina (Hennida, 2014).

3.2 Faktor Penyebab Pencemaran Udara di China


Permasalahan polusi udara yang terjadi di China salah satunya
disebabkan oleh
a. Ketergantungan yang besar dengan kebutuhan batu bara dengan
kualitas rendah dan bersulfur tinggi untuk pembangkit listrik yang
menyumbang sebagian besar emisi dari sektor listrik menyebabkan
terjadinya emisi SO2
b. Produksi industri yang sebagian besar beroriantasi pada industri
rumah tangga dimana tidak terdapat teknologi yang canggih dalam
pembakaran sehingga menghasilkan lebih banyak unsur yang
berbahaya diudara seperti sulfur
c. Keperluan rumah tangga seperti penghangat ataupun memasak di
rumah, dimana China menggunakan 75% dari kebutuhan energinya
dari batu bara
d. Kondisi geografis dan iklim juga disinyalir memperburuk polusi
udara di China, dimana Gurun di bagian barat China merupakan
sumber utama badai debu yang melanda China dan bagian Asia
Timur lainnya seperti Jepang dan Korea
e. Pembangunan regional yang tidak merata dengan memusatkan
sebagian besar populasi, kegiatan ekonomi, dan emisi di China
bagian timur dan tengah, yang mengakibatkan kondisi polusi udara
menjadi parah secara keseluruhan di wilayah tersebut (Jin et al.,
2016).

3.3 Dampak Pencemaran Udara di China


Dampak pencemaran udara merupakan salah satu atau lebih
substansi fisik, kimia, maupun biologi di atmosfer dengan jumlah yang
bisa membahayakan kesehatan semua makhluk hidup dan mengganggu
estetika serta kenyamanan. Pencemaran udara bisa ditimbulkan ole
sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Komposisi Udara
adalah campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara bumi
yang kering mengandung 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% up air,
karbondioksida, dan gas-gas lain. Ciri-ciri udara segar adalah tidak
berbau, terasa segar, sejuk dan ringan saat dihirup. Kondisi polusi udara
dapat mengakibatkan kerugian bagi semua makhluk hidup di bumi,
khususnya manusia. Pencemaran udara dapat menyebabkan kesulitan
bernafas dan bahkan menyebabkan berbagai kerusakan pada alam secara
keseluruhan (Siburian, 2020).

3.4 Upaya Pencegahan Pencemaran Udara di China


Dalam upaya mengurangi tingkat pencemaran air dan udara di China
yang semakin parah, maka Greenpeace melakukan berbagai tindakan.
Greenpeace merupakan organisasi internasional antar pemerintah yang
bergerak dibidang perlindungan terhadap lingkungan secara global dan
bersifat non politik dengan keanggotaannya bukan mewakili pemerintah
atau negara. Adapun bentuk tindakan yang dilakukan Greenpeace dalam
menyikapi pencemaran udara di seluruh dunia khususnya di China yaitu
melalukan aksi protes terhadap perusahaan-perusahaan yang
menggunakan batu bara secara berlebihan sebagai bahan bakar utama
dalam pengelolaan industrinya, yang mana penggunaan batu bara oleh
perusahaann-perusahaan industri sebagai bahan bakar utama energy
melebihi ambang batas pemakaian yang tidak pula disertai dengan
teknologi yang canggih dalam pengelolaan limbah tersebut. Greenpeace
juga melakukan negosiasi dengan pemerintah China dalam hal
penggunaan batu bara sebagai bahan bakar utama. Upaya negosiasi
antara Greenpeace dengan pemerintah China terus berlangsung dalam
kurun waktu yang lama di mulai sejak munculnya isu pencemaran
lingkungan di China. Selanjutnya yang terakhir pemerintah China telah
mengeluarkan sekitar 30 undang-undang yang berkaitan dengan
lingkungan (misalnya, Undang-Undang tentang Pencegahan dan
Pengendalian Pencemaran Atmosfer), ratusan aturan administratif, dan
bahkan lebih standar rinci.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

He, K. H. Huo, & Q. Zhang. 2002. Urban Air Pollution in China: Current Status,
Characteristics, and Progress. Annual Review of Energy and the
Environment. 27:397–431.

Hennida, C. 2014. Upaya Tata Kelola Lingkungan di China: Hambatan-


hambatannya. Departemen Hubungan Internasional, Universitas
Airlangga. 289-304.

Jin, Y., H. Andersson & S. Zhang. 2016. Air Pollution Control Policies in China:
A Retrospective and Prospects. Environmental Research and Public
Health. 13: 1-22.

Siburian, S. 2020. Pencemaran Udara dan Emisi Gas Rumah Kaca. Jakarta
Selatan: Penerbit Kreasi Cendekia Pustaka (KCP).

Waluyo, T. J. & Gusman, D. 2016. Peran Greenpeace dalam Penanganan


Kerusakan Lingkungan (Polusi Udara dan Air) di China (Doctoral
dissertation, Riau University),

Widiyani, Y. 2020. Analisa Dampak Pencemaran Lingkungan China Terhadap


Aspek Human Security di Jepang. Journal of International Relations. 6(2):
331-337.

Xu, Y. 2020. Environmental Policy and Air Pollution in China. London: Taylor &
Francis.

Anda mungkin juga menyukai