Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Anissa Fitri
1910815720001
FAKULTAS TEKNIK
BANJARBARU
2021
1
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................1
KATA PENGANTAR....................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................4
C. Tujuan.................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN................................................................................6
A. Kesimpulan.........................................................................................9
B. Saran ..................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................10
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
pada tahun 1977 dianggap sebagai sumber pencemaran udara dan
kebisingan pada kota tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tingkat pencemaran udara yang diakibatkan PLTD di kota
Bitung?
2. Bagaimana persepsi masyarakat kota Bitung mengenai pencemaran
udara dan kebisingan ?
C. Tujuan
1. Agar mengetahui tingkat pencemaran udara dari PLTD kota Bitung
2. Agar mengetahui persepsi masyarakat
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
analisis contoh uudara yang diambil pada empat titik pengamatan,
menunjukkan hasil bahwa seluruhnya berada dibawah ambang batas baku
mutu kualitas udara ambien.
B. Persepsi Masyarakat
Persepsi masyarakat tentang pencemaran udara dan kebisingan yang
diakibatkan oleh PLTD ialah dengan menggunakan kuisioner. Persepsi
masyarakat yang dikelompokkan berdasarkan : umur, tingkat pendidikan,
pekerjaannya, dan penghasilan. Sebagian besar masyarakat kota Bitung
sudah mengetahui tentang pencemaran udara dan kebisingan yang terjadi
disekitar tepat tinggalnya, namun terdapat beberapa perbedaan persepsi
masyarakat setempat. Perbedaan persepsi ini dipengaruhi oleh seberapa
lama masyarakat tersebut tinggal disekitar PLTD dan seberapa jauh jarak
PLTD dari rumah masyarakat, ada yang mengatakan pencemaran udara
setelah penggunaan PLTD ini lebih kotor dari sebelumnya dan ada juga
yang berpendapat bahwa kondisi udara saat ini sangat kotor. Namun dari
pernyataan masyarakat tersebut masih ada responden yang menjawab tidak
mengetahui pencemaran udara dan kebisingan yang terjadi disekitarnya.
Masyarakat setempat sebagian besar merasa dirugikan karena keberadaan
PLTD yang menyebabkan pencemaran udara dan kebisingan di Kota
Bitung. Masyarakat ketika ditanyakan tindakan yang dilakukan sebagian
menjawab pasrah dan melakukan berbagai upaya seperti menutup jendela
dan lain-lain serta mencoba melaporkan pada pihak pemerintah namun tidak
ada tanggapan sama sekali hingga akhirnya pasrah dan menerima keadaan.
Masyarakat merasa sangat terganggu kesehatannya dikarenakan asap dari
PLTD dan merasa terganggu dengan kebisingannya, masalah kesehatan
yang paling sering ditemui masyarakat ialah saluran pernapasan seperti
batuk dan inluenza sebab menghirup udara yang tidak sehat. Persepsi
masyarakat mengenai lama tinggal di sekitar LPTD menunjukkan tidak ada
perbedaan yang signifikan mengenai persepsinya tentang kebisingan,
bahkan data menunjukkan bahwa semakin lama masyaraka tinggal disekitar
7
PLTD mereka semakin terbiasa dengan faktor kebisingan sehingga ada
sebagian masyarakat yang tidak mempermasalahkan itu.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kualitas udara dikota Bitung menunjukkan bahwa seluruhnya diperoleh
dibawah ambang batas baku mutu kualitas udara ambien. Tingkat
kebisingan yang diberikan oleh PLTD Kota Bitung diperoleh dari lokasi
pengukuran yang berjarak 100 m kebawah pun telah melewati batas ambang
batas baku mutu kebisingan yang diperbolehkan. Berbagai faktor dengan
lama tinggal masyarakat dengan sumber pencemaran yang secara erat
memiliki hubungan dengan persepsi masyarakat tentang pencemaran udara,
Hal yang sama juga dengan kebisingan jarak rumah masyarakat dengan
PLTD menyebabkan beberapa munculnya persepsi.
B. Saran
Pencemaran udara dan kebisingan yang terjadi di Bitung memanglah
sangat tidak nyaman dan mengganggu aktifitas sehari-hari, adanya berbagai
masalah kesehatan yang terjadi pun membuat ketidaknyaman masyarakat
untuk tetap selalu berada di sekitar sumber pencemar. Sarannya pemerintah
diharapkan untuk segera bertindak dan melihat serta memastikan secara
langsung kondisi yang sedang dihadapi warganya, setidaknya dengan lebih
memperhatikan tata kota agar permukiman warga tidak menyatu dengan
sumber industri. Upaya yang dapat dilakukan juga ialah dengan menanam
pohon disekitar kawasan penduduk yang berfungsi untuk meredam bunyi
bising.
9
DAFTAR PUSTAKA
10