2020/2021
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Ilmu Ekonomi dan Lingkungan Hidup...................................................................3
B. Lingkungan Hidup dan Pembangunan....................................................................4
C. Ruang Lingkup Degradasi Lingkungan Hidup.......................................................7
D. Daerah Pedesaan dan Lingkungan Hidup...............................................................8
E. Model-Model Lingkungan Hidup dari Ilmu Ekonomi Tradisional.........................9
F. Pembangunan Perkotaan dan Lingkungan Hidup.................................................11
G. Perlunya Reformasi Kebijakan.............................................................................13
H. Lingkungan Hidup Global....................................................................................14
INTEGRASI AYAT........................................................................................................17
BAB III............................................................................................................................18
PENUTUP.......................................................................................................................18
A. Kesimpulan..........................................................................................................18
B. Saran....................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda yaitu makhluk hidup
dan makhluk tak hidup yang saling mempengaruhi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia
tidak dapat melepaskan diri dari keterikatan pada udara, tanah dan air. Air, tanah, udara,
hewan, tumbuhan dan manusia merupakan sebuah ekosistem hidup. Di samping itu masih
banyak lagi hal-hal lain yang tidak dapat kesemuanya itu merupakan bagian dari lingkungan
hidup.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Ilmu Ekonomi dan Lingkungan Hidup ?
2. Bagaimana Lingkungan Hidup dan Pembangunan ?
3. Bagaimana Ruang Lingkup Degradasi Lingkungan Hidup ?
4. Bagaimana Daerah Pedesaan dan Lingkungan Hidup ?
5. Jelaskan Model-Model Lingkungan Hidup dari Ilmu Ekonomi Tradisional?
6. Bagaimana Pembangunan Perkotaan dan Lingkungan Hidup ?
7. Bagaimana Perlunya Reformasi Kebijakan ?
8. Jelaskan Lingkungan Hidup Global ?
C. Tujuan
1. Mengetahui tentang Ilmu Ekonomi dan Lingkungan Hidup
2. Mengetahui tentang Lingkungan Hidup dan Pembangunan
3. Mengetahui tentang Ruang Lingkup Degradasi Lingkungan Hidup
4. Mengetahui tentang Daerah Pedesaan dan Lingkungan Hidup
5. Mengetahui tentang Model-Model Lingkungan Hidup dari Ilmu Ekonomi Tradisional
6. Mengetahui tentang Pembangunan Perkotaan dan Lingkungan Hidup
1
7. Mengetahui tentang Perlunya Reformasi Kebijakan
8. Mengetahui tentang Lingkungan Hidup Global
9.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1) Menurunnya kuantitas sumber daya alam dan lingkungan sebagai penyedia bahan
baku
2) Menurunnya kualitas sumber daya alam dan lingkungan sebagai fungsi dasar ekologis
3) Menimbulkan ketidaknyamanan pada manusia
4) Memberikan dampak yang buruk kepada kesehatan dan produktivitas
Berkaitan dengan isu sumber daya alam dan lingkungan, metode yang digunakan
untuk menilai, apakah perilaku atau kegiatan manusia tersebut feasible/layak atau tidak adalah
dengan menggunakan metode Analisis Biaya Manfaat (Benefit Cost Analysis), di mana
definisi manfaat adalah nilai barang/jasa bagi konsumen. Sementara, definisi biaya adalah
manfaat yang hilang/dilepas/tidak diambil (opportunity cost). Biaya pencegahan polusi adalah
biaya yang dikeluarkan baik oleh perusahaan atau perorangan, dan/atau pemerintah untuk
mencegah sebagian atau keseluruhan polusi. Dalam konteks ini, biaya pencegahan polusi
yang dikeluarkan untuk menghindari polusi nilainya sama dengan kerusakan kesejahteraan
masyarakat akibat polusi apabila biaya ini tidak dikeluarkan oleh
perusahaan/perorangan/pemerintah.
Faktor
3
Ekonomi lingkungan dipegaruhi oleh kondisi atmosfer Bumi. Lingkungan yang
meliputi suhu atmosfer dan konsentrasi karbon dioksida mempengaruhi sistem ekonomi
secara tidak langsung. Peningkatan konsentrasi karbon dioksida di atmosfir bersamaan dengan
penaikan suhu atmosfer. Selama periodea tahun 1950 hinggai tahun 2000, suhu atmosfer
Bumi mengalami peningkatan sekitar 0,5 oCelsius. Antara 1990 hingga 2003, Bumi
mengalami sepuluh tahun terpanas. Suhu Bumi diperkirakan akan meningkat sebesar 20
oCelsius antara periodei tahun 1990 sampai dengan tahun 2100. Penyebab kenaikan suhu
atmosfer Bumi utamanya akibat konsentrasi karbon. Dalam kajian ekonomi lingkungan,
kenaikan suhu lingkungan memberikan dampak positif yang menguntungkan dan dampak
negatif yang merugikan.
4
2. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap
dan tindakan melindungi serta membina lingkungan hidup.
3. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan. d. Tercapainya
kelestarian fungsi lingkungan hidup.
4. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
5. Terlindunginya Indonesia terhadap dampak dari luar yang dapat menyebabkan
pencemaran/kerusakan lingkungan.
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
5
pemanasan global, dan penipisan lapisan ozon Walaupun pembangunan kita perlukan untuk
mengatasi banyak kendala, termasuk masalah lingkungan, namun pengalaman menunjukkan,
pembangunan dapat menimbulkan dampak negatif. Beberapa contoh tentang dampak
negatif pembangunan berkelanjutan antara lain :
Pertama, pemerataan dan keadilan sosial. Dalam hal ini pembangunan berkelanjutan
harus menjamin adanya pemerataan untuk generasi sekarang dan yang akan datang,
berupa pemerataan distribusi sumber lahan, faktor produksi dan ekonomi yang
berkeseimbangan (adil), berupa kesejahteran semua lapisan masyarakat.
Kedua, menghargai keaneragaman (diversity). Perlu dijaga berupa keanegaragaman
hayati dan keanegaraman budaya. Keaneragaman hayati adalah prasyarat untuk
memastikan bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa
kini dan yang akan datang. Pemeliharaan keaneragaman budaya akan mendorong
perlakuan merata terhadap setiap orang dan membuat pengetahuan terhadap tradisi
berbagai masyarakat dapat lebih dimengerti oleh masyarakat.
Ketiga, menggunakan pendekatan integratif. Pembangunan berkelanjutan
mengutamakan keterkaitan antara manusia dengan alam. Manusia mempengaruhi alam
dengan cara bermanfaat dan merusak Karena itu, pemanfaatan harus didasarkan pada
pemahaman akan kompleknya keterkaitan antara sistem alam dan sistem sosial dengan
cara-cara yang lebih integratif dalam pelaksanaan pembangunan.
Keempat, perspektif jangka panjang, dalam hal ini pembangunan berkelanjutan
seringkali diabaikan, karena masyarakat cenderung menilai masa kini lebih utama dari
masa akan datang. Karena itu persepsi semacam itu perlu dirubah. Kesimpulan Dapat
disimpulkan bahwa Lingkungan hidup merupakan kesel
1. Faktor penyebab degradasi Ada dua faktor penyebab degradasi lingkungan, yaitu:
Faktor alam Faktor alam meliputi gempa bumi, gunung meletus, tsunami, angin topan,
7
dan lain-lain. Ketika degradasi disebabkan oleh alam, maka alam juga lah yang akan
mengembalikan lingkungan ke keadaan seimbang, disebut juga konsep homoeostatis.
2. Faktor manusia Ada banyak sekali kegiatan manusia yang menyebabkan degradasi
lingkungan. Namun tindakan utama manusia yang menyebabkan degradasi lingkungan
adalah deforestasi. Deforestasi bisa diartikan sebagai kehilangan hutan. Kehilangan
hutan rata-rata terjadi akibat pembukaan lahan hutan yang dilakukan manusia untuk
kepentingan ekonomi. Padahal, hutan merupakan sumber daya alam yang sangat vital
bagi kehidupan manusia. Dalam buku Dasar-Dasar Ilmu Lingkungan (2014) karya
Arif Zulkifli, dijelaskan bahwa laju deforestasi rata-rata pertahun 2-2,5 juta hektar.
Persoalan lingkungan, seperti dikisahkan di atas, akan lebih mudah diselesaikan ketika
UU Desa diimplementasikan sepenuhnya. Di situ ditegaskan bahwa desa memiliki
kewenangan menentukan nasibnya sendiri, mengelola aset, termasuk kekayaan alam desa,
yang dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan warga. Melalui musyawarah desa
(musdes), warga Desa bisa menolak investasi atau eksploitasi aset desa yang dianggap
merugikan (Pasal 55, UU Desa).
Dengan demikian, desa dapat memanfaatkan musdes yang berisi perwakilan semua
unsur desa, agar semua keputusan desa dapat aspiratif dan mencerminkan kehendak semua
8
warga. Melalui musdes, warga bisa memiliki bargaining position, bahkan menolak pihak
mana pun, termasuk supra-desa, yang mengancam kelestarian lingkungan desa. Perusahaan,
pabrik, dan investor apa pun yang mendatangkan musibah bisa dengan mudah dihentikan oleh
desa. Sebagai catatan kritis, berkenaan dengan musdes ini perlu dipastikan bahwa forum ini
menjadi arena dan institusi strategis milik rakyat desa dalam menentukan masa depan desa.
Bagaimanapun, belajar dari pengalaman di tingkat daerah dan nasional, forum sejenis musdes
masih rentan dibajak oleh kelompok tertentu demi kepentingannya. Karena itu, diperlukan
komitmen dan perjuangan warga desa guna memastikan semangat transformasi desa agar
sesuai dengan harapan. Kendala lain yang tak kalah serius, kebanyakan warga desa belum
benar-benar paham isi peraturan baru tersebut. Sosialisasi oleh pemerintah daerah dirasa
belum memberi pemahaman utuh. Pada umumnya, masyarakat baru menangkap sepotong-
sepotong. Sebagai contoh, soal transfer dana desa langsung dari pemerintah pusat (APBN),
cara mengelola dan orientasi pembangunan yang menjadi tujuan pembaruan desa.
1. Sumber- Sumber Daya Milik Pribadi Dalam model- model ini, teori neoklasik
diterapkan untuk mencari pemecahan yang dianggap paling baik guna mengatasi
segala macam inefisiensi yang muncul.Teori-teori neoklasik yang diterapkan terhadap
masalah- masalah lingkungan hidup tersebut juga menentukan syarat- syarat apa yang
harus dipenuhi demi terciptanya alokasi sumber- sumber daya secara efisien. Teori ini
9
menguraikan pula bagaimana kegagalan- kegagalan pasar akan menimbulkan berbagai
bentuk inefesiensi lebih lanjut lebih parah. Yang terakhir, teori- teori tersebut juga
menyodorkan sejumlah usulan cara dalam rangka mengoreksi distorsi- distorsi
tersebut.Para pendukung teori pasar bebas neoklasik mengingatkan akan adanya
berbagai bentuk inefisiensi dalam alokasi sumber daya yang akan diakibatkan oleh
berbagai hambatan terhadap operasi mekanisme pasar secara bebas ataupun oleh
masih bertahannya berbagai ketidak sempurnaan dalam sistem hak kepemilikan.
Selama semua benar daya dimiliki oleh pribadi, maka para penganut teori ini
berkeyakinan tidak akan ada distorsi pasar, sehingga segenap sumber daya akan
dialokasikan secara efisien. Pasar hak milik (property rights) yang sempurna itu
ditandai oleh empat karakteristik pokok sebagai berikut: Universalitas (universality):
semua sumber daya yang ada di dalam satu perekonomian yang dimiliki oleh
perorangan, Ekslusivitas (exclusivity): setiap orang yang bukan merupakan pemilik
suatu sumber daya tidak akan diperkenankan untuk memenfaatkan begitu saja,
Tranferabilitas (transferability): pihak pemilik sumber daya bisa saja menjual sumber-
sumber daya miliknya apabila ia memang menghendakiny, Enforsabilitas
(enforceability): pengaturan distibusi pasar atau segenap manfaat dari sumber- sumber
daya tersebut yang harus ditegakkan secara hukum.
2. Sumber- Sumber Daya Milik Umum Jika sebuah sumberdaya langka dimiliki oleh
masyarakat secara keseluruhan sehingga bisa dimanfaatkan oleh siapa saja, maka
sebutannya adalah sumberdaya milik umum (common property resource). Dalam hal
ini tidak tersedia laba potensial ataupun rente kelangkaan yang bisa dipungut. Namun,
perlu dikemukakan bahwa model- model neoklasik tersebut terlalu memusatkan
perhatiannya pada masalah efisiensi dan kurang memperhatikan hal- hal lain yang
sebenarnya tidak kalah penting, misalnya saja aspek pemerataan atas hasil- hasil yang
diperoleh. Distribusi pendapatan bahkan dianggap bukan merupakan suatu hal yang
relevan dalam teori tersebut. Akibatnya teori ini sebenarnya telah membutakan mata
atas terciptanya distribusu pendapatan yang sangat timpang, dimana hampir semua
rente kelangkaan dan manfaa- manfaat ekonomi hanya diterima oleh segelintir orang
yang memiliki sumberdaya.
3. Kritik- kritik Terhadap Model Kepemilikan Umum Neoklasik Model kepemilikan
umum mengasumsikan bahwa penyerapan tenaga kerja secara penuh telah tercipta dan
bahwa setiap tambahan pekerja akan senantiasa meningkatkan total produktivitas
sehingga tingkat produktivitas marjinal mereka setidak- tidaknya sama besarnya
dengan upah yang ia terima. Namun, jika kita menyimak kenyataan perekonomian di
10
negaranegara masih banyak terdapat pengangguran di daerah perkotaan maupun
pedesaan, maka kita harus menolak asumsi tersebut. Jika pekerja baru datang dari
sebuah keluarga petani yang produk marjinalnya berada dibawah tingkat upah
sedangkan lapangan kerja alternatif (diluar pekerjaan yang tengah mereka geluti) tidak
tersedia, maka produk marjinalnya memang bisa meningkat, sehingga dengan
sendirinya hal tersebut akan menaikkan produk rata-rata tenaga kerja dan tingkat
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Asumsi yang tidak realitis berikutnya
dari model ini adalah bahwasanya pemilik tanah cenderung memaksimalkan laba
sehingga ia akan selalu berusaha mencapai tingkat yang optimal. Pada kenyataannya,
para pemilik lahan yang luas justru seringkali tidak begitu efisien dalam menggarap
lahannya karena mereka cenderung menggunakan lahan- lahan tersebut untuk
mendapatkan kekuasaan atau prestise. Dengan demikian jelas bahwa pasar hak
kepemilikan (property market) yang sempurna bukan merupakan syarat yang penting
bagi terciptanya penggunaan lahan secara efisien.
4. Barang Publik dan Penyakit Publik: Degradasi Lingkungan Hidup Nasional dan
Masalah Penunggang Bebas Disini barang publik diartikan sebagai segala sesuatu
yang dapat memberikan keuntungan bagi setiap orang, dan kepuasan yang didapat
oleh masing- masing orang tidaklah berkurang meskipun barang publik tersebut
dinilkmati secara bersama- sama. Contohnya adalah udara yang bersih. Sedangkan
yang dimaksud denang menurugan penyakit adalah setiap produk atau kondisi yang
menurunkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya secara terus- terus. Contohnya
adalah pencemaran udara. Perbedaan yang paling mencolok antara konsumsi barang
publik dan barang normal (yang dimiliki oleh perorangan) adalah permintaan agregat
terhadap sumberdaya publik tersebut ditentukan oleh penjumlahan segenap kurva
individu secara vertikal, bukan secara horisontal seperti untuk barang- barang privat
atau normal.
11
pembangunan yang berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup”. Kalau uraian
tersebut dianalisis lebih jauh tentang konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan, ada
beberapa cerita yang perlu diberi penekanan yang lebih mendalam, yaitu:
Pembangunan yang akan dilaksanakan melalui tahap-tahap jangka panjang dan tidak
mempunyai akhir. Harus dipertimbangkan bahwa pembangunan yang akan dilaksanakan
bukan hanya untuk kepentingan sekarang, tetapi untuk generasi yang akan datang.
Metode yang digunakan dalam perencanaan lingkungan pada dasarnya tidak berbeda
dengan metode yang digunakan pada perencanaan yang lain. Pokok-pokok yang menjadi
fokus analisis dalam perencanaan akan muncul pada seluruh tahapan proyek dan bervariasi
menurut tingkatan kerumitannya. Pada tahap awal suatu proyek titik perhatiannya adalah
pengumpulan dan pengelompokan data. Di balik inventarisasi data adalah mempelajari semua
hal tentang karakter lokasi proyek dan lingkungannya. Pendekatan ini pada umumnya
mencakup pemeriksaan lapangan. Setelah itu, disertai usaha untuk mendapatkan ukuran
lapangan. Data tersebut diperoleh dari data sekunder, seperti peta topografi, peta tanah,
keadaan cuaca.
12
Pada tahap awal, biasanya berkaitan dengan persoalan rekayasa, keamanan dan
kesehatan yang diketahui atau diharapkan. Selanjutnya proses tersebut akan menjadi lebih
analitis, karena pokok persoalan yang muncul berkaitan dengan pengujian prosedur
perencanaan dan desain. Pendekatan yang digunakan memang bervariasi. Penarikan
kesimpulan dari prosedur pengumpulan data, pengukuran deskriptif dan pengukuran analisis
dihadapkan pada tugas untuk mengintegrasikan berbagai macam kesimpulan menurut cara
bermanfaat bagi proses pengambilan keputusan.
13
H. Lingkungan Hidup Global
Masalah lingkungan hidup semakin menjadi kesadaran pubrik. Hal ini dibuktikan
dengan semakin banyaknya diskusi publik tentang hal ini. Negara juga semakin aktif
membuat perjanjian dan peraturan antar negara untuk mengatasi berbagai permasalahan yang
ada. Berikut adalah masalah lingkungan hidup di Indonesia dan dunia beserta penyebabnya.
Jika berbagai permasalahan lingkungan ini tidak dicari solusi, maka keberlanjutan kehidupan
manusia di bumi akan mengkhawatirkan. Hal ini dikarenakan alam menjadi sumber
pemenuhan segala kebutuhan hidup manusia, yaitu penyedia udara, air, makanan, obat-
obatan, estetika, dan lainnya. Kerusakan alam berarti sama dengan daya dukung kehidupan
manusia. Permasalahan lingkungan hidup dan penyebabnya yang di hadapi saat ini secara
lengkap adalah sebagai berikut:
1) Polusi
Masalah lingkungan hidup yang pertama adalah polusi atau pencemaran lingkungan
hidup. Polusi udara, air dan tanah memerlukan waktu jutaan tahun agar dapat normal kembali.
Sektor Industri dan asap kendaraan bermotor adalah sumber pencemaran utama. Logam berat,
nitrat dan plastik beracun bertanggung jawab atas berbagai pencemaran yang ada. Sementara
polusi air disebabkan oleh tumpahan minyak, hujan asam, limpasan perkotaan. Dilain pihak,
pencemaran udara disebabkan oleh berbagai gas dan racun yang dikeluarkan oleh industri dan
pabrik-pabrik serta sisa pembakaran bahan bakar fosil; pencemaran tanah terutama
disebabkan oleh limbah industri yang merusak unsur hara dan zat nutrisi di tanah yang
penting bagi tumbuhan.
2) Perubahan iklim
Perubahan iklim atau pemanasan global. Perubahan iklim seperti pemanasan global
adalah hasil dari praktik manusia seperti emisi gas rumah kaca. Pemanasan global
menyebabkan meningkatnya suhu lautan dan permukaan bumi sehingga menyebabkan
mencairnya es di kutub dan kenaikan permukaan air laut. Ia juga mengubah pola alami musim
dan curah hujan seperti banjir bandang, salju berlebihan atau penggurunan. Akibat perubahan
cuaca tersebut, produksi pertanian sering mengalami gagal panen dan memperbesar peluang
terjadinya kebakaran hutan akibat terjadinya musim kering berkepanjangan.
3) Populasi
Kelebihan populasi. Populasi planet ini mencapai tingkat yang tidak berkelanjutan
karena menghadapi kekurangan sumber daya seperti air, bahan bakar dan makanan. Ledakan
14
populasi di negara-negara maju dan berkembang yang terus menyebabkan semakin langkanya
sumber daya. Pertanian intensif yang bertujuan untuk meningkatkan produksi makanan
dengan menggunakan pestisida justru pada akhirnya menimbulkan masalah baru. Kerusakan
itu berupa menurunnya kualitas tanah dan kesehatan manusia.
Penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi bertanggung jawab menciptakan
pemanasan global dan perubahan iklim. Secara global, mulai banyak fihak yang mulai beralih
menggunakan sumber daya terbarukan, seperti listrik tenaga surya, biogas, mobil tenaga
matahari, yang diterapkan oleh negara maju. Walaupun dalam jangka pendek, instalasi
peralatan fasilitas teknologi ramah lingkungan ini akan terlihat cukup mahal, tetapi dalam
jangka panjang akan sangat murah dibandingkan penggunaan energi fosil dan tidak
terbarukan.
5) Pembuangan limbah
Aktivitas manusia yang menyebabkan kepunahan spesies dan habitat serta hilangnya
keanekaragaman hayati. Aktifitas perburuan satwa yang tidak berkelanjutan untuk memenuhi
kebutuhan protein manusia, seperti perburuan telur penyu atau kura-kura indonesia yang
menyebabkan kura-kura sungai punah. Punahnya spesies berarti punahnya sumber
pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Ekosistem, yang menempuh waktu jutaan tahun untuk
stabil dan mendukung kehidupan manusia, kini berada dalam bahaya bila ada populasi spesies
yang punah atau hilang. Keseimbangan ekosistem terganggu. Kerusakan terumbu karang di
15
berbagai lautan, yang mendukung kehidupan laut yang kaya, menyebabkan ketersediaan ikan
di lautan berkurang. Padahal populasi manusia semakin bertambah.
Persoalan lingkungan yang tidak kalah penting adalah deforestasi. Pembukaan hutan
untuk pengembangan sektor perkebunan, terutama sawit, menyebabkan pelepasan karbon ke
bumi sehingga meningkatkan perubahan suhu bumi. Hutan yang sesungguhnya berperan
menyerap racun karbon dioksida hasil pencemaran, kemudian mengubahnya menjadi oksigen,
membantu menciptakan hujan, menjadi habitat bagi berbagai jenis satwa yang penting untuk
mendukung bagi kehidupan manudia, hancur digantikan tanaman monokulutur. Padahal
tanaman monokultur tidak akan mampu berperan seperti hutan di dalam mendukung
pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
Ini adalah dampak langsung dari produksi berlebihan gas Karbon Dioksida (CO2).
Dua puluh lima persen gas CO2 yang dihasilkan oleh manusia. Keasaman laut telah
meningkat dalam 250 tahun terakhir. Pada tahun 2100, mungkin meningkat sekitar 150%.
Demikian menurut situs global change. Dampak utama adalah pada punahnya kerang dan
plankton, sumber makanan ikan.
9) Hujan asam
Hujan asam terjadi karena adanya polutan tertentu di atmosfer. Hujan asam dapat
disebabkan karena pembakaran bahan bakar fosil atau akibat meletusnya gunung berapi atau
membusuknya vegetasi yang melepaskan sulfur dioksida dan nitrogen oksida ke atmosfer.
Hujan asam merupakan permasalahan lingkungan yang dapat memiliki efek serius pada
kesehatan manusia, satwa liar dan spesies air.
16
INTEGRASI AYAT
Artinya : “(Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap,
dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan
(hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu
mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui.”
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa Lingkungan hidup merupakan keseluruhan unsur atau
komponen yang berada di sekitar individu yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan
individu yang bersangkutan. Komponen-komponen lingkungan hidup dapat dibedakan
menjadi komponen bendabenda hidup (biotik) dan komponen benda-benda mati (abiotik).
Termasuk ke dalam komponen biotik adalah manusia, hewan, dan tumbuhan, sedangkan yang
termasuk ke dalam komponen abiotik adalah udara, tanah, dan air. Baik komponen biotik
maupun komponen abiotik membentuk satu kesatuan atau tatanan yang disebut ekosistem,
sehingga lingkungan hidup sering pula disamakan dengan ekosistem.
B. Saran
Dari seluruh uraian yang telah diberikan di atas, maka saran yang dapat kami
sampaikan adalah :
1. Kepada pemerintah agar lebih memperhatikan efek negatif pembangunan karena yang
merasakan dampak negatif langsung dari pemerintah adalah masyarakat, terutama
masyarakat miskin.
2. Kepada masyarakat agar lebih berpartisipasi dalam pengawasan dampak
pembangunan karena tanpa adanya pengawasan yang ketat, maka pemerintah akan
mengabaikan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang merupakan
syarat utama mengurangi dampak negatif pembangunan.
18
DAFTAR PUSTAKA
https://kamus.tokopedia.com/i/ilmu-ekonomi
https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan_hidup
https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/28/171844069/degradasi-lingkungan-hidup-
definisi-dan-faktor-penyebab
https://kolom.tempo.co/read/1002325/penyelamatan-lingkungan-berbasis-desa/full&view=ok
https://www.slideshare.net/YucaSiahaan/makalah-ep
http://perkimtaru.pemkomedan.go.id/artikel-913-konsep-pembangunan-kota-berwawasan-
lingkungan-.html
http://p3ejawa.menlhk.go.id/article25-sejarah-hari-lingkungan-hidup-sedunia.html
https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-32-2009-perlindungan-pengelolaan-lingkungan-
hidup
19