Anda di halaman 1dari 14

Laporan Praktikum Korosi Logam

Disusun Oleh :

Sarah Maretha

XII MIPA 5

SMAN 1 GARUT

Jalan Merdeka No. 91, Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa
Barat 44151
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadapan Tuhan yang Maha Esa karena berkat
karunia dan rahmat-Nya laporan praktikum ini dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan pratikum ini disusun untuk memenuhi tugas siswa dalam mata pelajaran
kimia, menambah wawasan tentang korosi logam. Dengan adanya laporan ini
membutikan kepada penulis telah melakukan praktikum dan pengataman sesuai
dengan yang telah ditugaskan.

Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Ibu


Guru yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, memeriksa dan
memberi penilaian serta kritik dan saran yang membangun agar kedepannya lebih
baik terhadap laporan praktikum ini. Penulis mengakui bahwa makalah ini kurang
dari kata sempurna, oleh karena itu segala kritikan dan saran yang membangun akan
penulis terima dengan lapang dada sebagai wujud koreksi atas diri penulis yang
masih belajar.

Garut, September 2021

Sarah Maretha

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 1


DAFTAR ISI ........................................................................................................... 2
BAB I ...................................................................................................................... 3
Pendahuluan ............................................................................................................ 3
A. Latar Belakang ............................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
C. Tujuan .......................................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 3
BAB II .................................................................................................................... 4
Landasan Teori...................................................................................................... 4
BAB II ..................................................................................................................... 6
Prosedur Kerja......................................................................................................... 6
A. Waktu pelaksanaan....................................................................................... 6
B. Alat dan bahan.............................................................................................. 6
C. Langkah Kerja .............................................................................................. 6
BAB III.................................................................................................................... 7
Hasil Percobaan....................................................................................................... 7
A. Hasil Percobaan............................................................................................ 7
B. Pembahasan .................................................................................................. 7
C. Pertanyaan .................................................................................................... 8
BAB IV ................................................................................................................... 9
Penutup .................................................................................................................. 9
A. Kesimpulan .................................................................................................. 9
B. Saran............................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10
LAMPIRAN .......................................................................................................... 11

2
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari – hari kira banyak menjumpai penggunaan


besi. Disisi lain, kita ketahui bahwa besi sangat mudak mengalam korosi
atau berkarat. Kosori ini banyak menimbulkan kerugian karena sifat mudah
rapuh yang dimiliki oleh besi berkarat. Sebenarnya korosi merupakan reaksi
redoks antara logam dan lingkungannya sehingga dihasilkan senyawa –
senyawa yang tidak dikehendaki.

B. Rumusan Masalah
Faktor apa saja yang mempengaruhi perkaratan besi?

C. Tujuan
Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi perkaratan besi

D. Manfaat Penelitian
Para siswa/i dapat mendapat pengetahuan tentang korosi logam dan
faktor yang mempengaruhi perkaratan pada besi

3
BAB II
Landasan Teori

Korosi adalah penurunan mutu logam akibat reaksi kimia suatu


logam dengan lingkungannya. Korosi merupakan masalah besar bagi
bangunan dan peralatan yang menggunakan material dasar logam seperti
Gedung, jembatan, mesin, pipa, mobil, kapal, dan sebagainya.
Terdapat dua macam korosi, pertama korosi proses kimia yang
merupakan serangan korosi secara langsung, tanpa adanya aliran listrik pada
logam. Contohnya adalah berkaratnya baja dalam udara terbuka. Kedua
korosi elektrokimia terjadi pada permukaan logam yang akan terbentuk
daerah – daerah katoda dan anoda.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi korosi :
1. pH
Pada suasana yang lebih asam, Ph < 7, reaksi korosi besi
akan lebih cepat, sebagaimana reaksi reduksi oksigen dalam
suasana asam lebih spontan yang ditandai dengan potensial
reduksinya lebih besar dibanding dalam suasana netral ataupun
basa.
2. Suhu
Semakin tinggi suhu, semakin cepat korosi terjadi. Hal ini
sebagimana laju reaksi kimia meningkat seiring bertambahnya
suhu.
3. Gas terlarut ( H2O dan O2 )
Dalam kondisi kelembapan yang lebih tinggi, besi akan lebih
cepat berkarat. Selain itu, dalam air yang kadar oksigen
terlarutnya lebih tinggi, perkaratan juga akan lebih cepat. Hal ini
sebagaimana air dan oksigen masing – masing berperan sebagai
medium terjadinya korosi dan agen pengoksidasi besi.
4. Keberadaan elektrolit

4
Keberadaan elektrolit seperti galam NaCl pada medium
korosi akan mempercepat terjadinya korosi, sebagaimana ion –
ion elektrolit membantu menghantarkan electron – electron
bebas yang terlepas pada reaksi oksidasi di daerah anode kepada
reaksi reduksi di daerah katode.

5
BAB II

Prosedur Kerja

A. Waktu pelaksanaan
Hari, Tanggal : Kamis, 16 September 2021 s/d 23 September 2021
Tempat : Rumah

B. Alat dan bahan


1. 6 buah paku
2. 6 buah gelas plastik
3. Air biasa
4. Larutan asam cuka ( CH3COOH ), terbuat dari 2 sedok makan cuka
makan + air sampai gelas agak penuh
5. Larutan garam ( NaCl ), terbuat dari 1 sedok makan cuka makan + air
sampai gelas agak penuh
6. Plastic dan karet gelang
7. Air panas

C. Langkah Kerja
1. Beri tanda berbeda A, B, C, D, E, dan F pada masing – masing gelas
plastic
2. Masukkan air biasa pada gelas A, air panas pada gelas B, larutan asam
cuka pada gelas C, larutan garam pada gelas D, dan biarkan gelas E dan
F kosong
3. Masukkan paku pada masing – masing gelas, dengan setiap gelas berisi
1 paku
4. Tutup gelas F dengan plastic dan ikat dengan karet agar rapat
5. Amati dan catat perubahan setiap hari selama 1 minggu .

6
BAB III

Hasil Percobaan

A. Hasil Percobaan
No. Perlakuan Pengamatan Hari ke-
1 2 3 4 5 6 7
A Air biasa - - + + + ++ ++
B Air panas - + + ++ ++ ++ +++
C Larutan cuka - - + + + + +
D Larutan garam - - + + ++ ++ ++
E Kosong terbuka - - - - + + +
F Kosong tertutup - - - + + + +

Keterangan pengamatan :

• - : tidak berkarat
• + : sedikit berkarat
• ++ : berkarat
• +++ : sangat berkarat

B. Pembahasan
Pada media gelas A ( air biasa ) pada hari pertama dan kedua tidak
terjadi korosi. Namun pada hari ketiga, keempat, dan kelima mulai terlihat
sedikit korosi pada paku, dan korosi bertambah banyak pada hari keenam
dan ketujuh.
Pada gelas B ( air panas ) tidak terjadi korosi pada hari pertama.
Mulai terlihat sedikit korosi pada hari kedua dan ketiga, dan bertambah
banyak pada hari keempat hingga hari keenam. Pada hari ketujuh korosi
pada paku sangat banyak.

7
Pada gelas C ( larutan cuka ) tidak terjadi korosi pada hari pertama dan
kedua. Lalu korosi mulai terlihat pada hari ketiga sampai hari ketujuh, namun
korosi yang ditumbulkan tidak banyak.

Pada gelas D ( larutan garam ) sama seperti pada gelas A ( air biasa
) namun korosi pada paku gelas D lebih banyak dari pada gelas A. Pada
gelas E ( kosong terbuka ) tidak terjadi korosi pada hari pertama hingga hari
kelima dan mulai terlihat sedikit korosi pada ujung paku pada hari keenam
dan ketujuh.
Terkahir pada gelas F ( kosong tertutup ) pada hari pertama sampai
hari ketiga tidak ada korosi pada paku. Dan mulai terlihat sedikit adanya
korosi pada hari keempat hingga hari keenam. Pada hari ketujuh korosi
terlihat sedikit lebih banyak dari hari sebelumnya.

C. Pertanyaan
1. Pada gelas mana paku berkarat?
✓ Paku pada gelas A ( air biasa ), B ( air panas ), dan D ( larutan
garam )
2. Pada gelas mana paku belum berkarat?
✓ Paku pada gelas C ( larutan cuka ), E ( kosong terbuka ) dan F (
kosong tertutup )
3. Pada gelas mana paku paling cepat berkarat?
✓ Paku pada gelas B ( air panas )
4. Pada gelas mana paku paling lambat berkarat?
✓ Paku pada gelas E ( kosong terbuka )

8
BAB IV

Penutup

A. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan selama 7 hari ini dapat ditarik kesimpulan
bahwa, dari perlakuan berbeda yang diberikan pada paku, dapat
dibandingkan pada gelas E ( kosong terbuka ) dan F ( kosong tertutup ),
pada kedua perlakuan ini korosi hanya ada sedikit. Pada gelas A ( air biasa
) dan gelas B ( air panas ), paku yang diberi media air panas lebih mudah
mengalami korosi hail ini sesuai dengan teori. Kemudian paku pada gelas C
( larutan cuka ) dan gelas D ( larutan garam ) sama – sama terjadi korosi,
namun korosi pada media larutan garam lebih banyak daripada media
larutan cuka.

B. Saran
Pada praktikum yang dilakukan , hendaknya dalam melakukan
penutupan pada gelas dilakukan dengan benar sehingga tidak ada celah
untuk masuknya oksigen ke dalam gelas. Dan pastikan paku yang digunakan
dalam praktikum adalah paku yang baru tidak yang berkarat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Das, Amsori M. 2012.Studi Dampak Korosi Terhadap Material Baja, Vol.12


No.2. Jambi: Universitas Batanghari.
Sidiq, M. Fajar. 2013. Analisa Korosi dan Pengendaliannya, Vol. 3 No. 1
ISSN :2087-2259. Jawa Tengah: Akademi Perikanan Baruna Slawi.
Harnanto, Ari. 2009. KIMIA Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Setia Aji.
Sugiarto, 2010 Kimia Anorganik Logam. Yogyakarta: Graha Ilmu.

10
LAMPIRAN

Hari pertama

Hari kedua

Hari ketiga

11
Hari keempat

Hari kelima

Hari keenam

12
Hari ketujuh

13

Anda mungkin juga menyukai