Disusun Oleh :
Sarah Maretha
XII MIPA 5
SMAN 1 GARUT
Jalan Merdeka No. 91, Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa
Barat 44151
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadapan Tuhan yang Maha Esa karena berkat
karunia dan rahmat-Nya laporan praktikum ini dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan pratikum ini disusun untuk memenuhi tugas siswa dalam mata pelajaran
kimia, menambah wawasan tentang korosi logam. Dengan adanya laporan ini
membutikan kepada penulis telah melakukan praktikum dan pengataman sesuai
dengan yang telah ditugaskan.
Sarah Maretha
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Faktor apa saja yang mempengaruhi perkaratan besi?
C. Tujuan
Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi perkaratan besi
D. Manfaat Penelitian
Para siswa/i dapat mendapat pengetahuan tentang korosi logam dan
faktor yang mempengaruhi perkaratan pada besi
3
BAB II
Landasan Teori
4
Keberadaan elektrolit seperti galam NaCl pada medium
korosi akan mempercepat terjadinya korosi, sebagaimana ion –
ion elektrolit membantu menghantarkan electron – electron
bebas yang terlepas pada reaksi oksidasi di daerah anode kepada
reaksi reduksi di daerah katode.
5
BAB II
Prosedur Kerja
A. Waktu pelaksanaan
Hari, Tanggal : Kamis, 16 September 2021 s/d 23 September 2021
Tempat : Rumah
C. Langkah Kerja
1. Beri tanda berbeda A, B, C, D, E, dan F pada masing – masing gelas
plastic
2. Masukkan air biasa pada gelas A, air panas pada gelas B, larutan asam
cuka pada gelas C, larutan garam pada gelas D, dan biarkan gelas E dan
F kosong
3. Masukkan paku pada masing – masing gelas, dengan setiap gelas berisi
1 paku
4. Tutup gelas F dengan plastic dan ikat dengan karet agar rapat
5. Amati dan catat perubahan setiap hari selama 1 minggu .
6
BAB III
Hasil Percobaan
A. Hasil Percobaan
No. Perlakuan Pengamatan Hari ke-
1 2 3 4 5 6 7
A Air biasa - - + + + ++ ++
B Air panas - + + ++ ++ ++ +++
C Larutan cuka - - + + + + +
D Larutan garam - - + + ++ ++ ++
E Kosong terbuka - - - - + + +
F Kosong tertutup - - - + + + +
Keterangan pengamatan :
• - : tidak berkarat
• + : sedikit berkarat
• ++ : berkarat
• +++ : sangat berkarat
B. Pembahasan
Pada media gelas A ( air biasa ) pada hari pertama dan kedua tidak
terjadi korosi. Namun pada hari ketiga, keempat, dan kelima mulai terlihat
sedikit korosi pada paku, dan korosi bertambah banyak pada hari keenam
dan ketujuh.
Pada gelas B ( air panas ) tidak terjadi korosi pada hari pertama.
Mulai terlihat sedikit korosi pada hari kedua dan ketiga, dan bertambah
banyak pada hari keempat hingga hari keenam. Pada hari ketujuh korosi
pada paku sangat banyak.
7
Pada gelas C ( larutan cuka ) tidak terjadi korosi pada hari pertama dan
kedua. Lalu korosi mulai terlihat pada hari ketiga sampai hari ketujuh, namun
korosi yang ditumbulkan tidak banyak.
Pada gelas D ( larutan garam ) sama seperti pada gelas A ( air biasa
) namun korosi pada paku gelas D lebih banyak dari pada gelas A. Pada
gelas E ( kosong terbuka ) tidak terjadi korosi pada hari pertama hingga hari
kelima dan mulai terlihat sedikit korosi pada ujung paku pada hari keenam
dan ketujuh.
Terkahir pada gelas F ( kosong tertutup ) pada hari pertama sampai
hari ketiga tidak ada korosi pada paku. Dan mulai terlihat sedikit adanya
korosi pada hari keempat hingga hari keenam. Pada hari ketujuh korosi
terlihat sedikit lebih banyak dari hari sebelumnya.
C. Pertanyaan
1. Pada gelas mana paku berkarat?
✓ Paku pada gelas A ( air biasa ), B ( air panas ), dan D ( larutan
garam )
2. Pada gelas mana paku belum berkarat?
✓ Paku pada gelas C ( larutan cuka ), E ( kosong terbuka ) dan F (
kosong tertutup )
3. Pada gelas mana paku paling cepat berkarat?
✓ Paku pada gelas B ( air panas )
4. Pada gelas mana paku paling lambat berkarat?
✓ Paku pada gelas E ( kosong terbuka )
8
BAB IV
Penutup
A. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan selama 7 hari ini dapat ditarik kesimpulan
bahwa, dari perlakuan berbeda yang diberikan pada paku, dapat
dibandingkan pada gelas E ( kosong terbuka ) dan F ( kosong tertutup ),
pada kedua perlakuan ini korosi hanya ada sedikit. Pada gelas A ( air biasa
) dan gelas B ( air panas ), paku yang diberi media air panas lebih mudah
mengalami korosi hail ini sesuai dengan teori. Kemudian paku pada gelas C
( larutan cuka ) dan gelas D ( larutan garam ) sama – sama terjadi korosi,
namun korosi pada media larutan garam lebih banyak daripada media
larutan cuka.
B. Saran
Pada praktikum yang dilakukan , hendaknya dalam melakukan
penutupan pada gelas dilakukan dengan benar sehingga tidak ada celah
untuk masuknya oksigen ke dalam gelas. Dan pastikan paku yang digunakan
dalam praktikum adalah paku yang baru tidak yang berkarat.
9
DAFTAR PUSTAKA
10
LAMPIRAN
Hari pertama
Hari kedua
Hari ketiga
11
Hari keempat
Hari kelima
Hari keenam
12
Hari ketujuh
13