Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PERCOBAAN SEL VOLTA YANG TERDAPAT PADA

BUAH-BUAHAN

Disusun Oleh :

Zaki Muhammad Hafidz

XII MIPA 5

SMAN 1 GARUT

Jl. Merdeka No.91, Jayaraga, Kec. Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa
Barat 44151
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan kesempatan
kepada kami untuk dapat menyelesaikan laporan dalam mata pelajaran “Kimia”. Jenis tugas
yang yang diberikan adalah untuk meneliti sel volta. Metode yang digunakan adalah dengan
meneliti sel volta yang terdapat dalam buah-buahan. Sholawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada junjungan kita semua Nabi Muhammad SAW. Semoga kita dapat menjadi
umatnya hingga akhir zaman.

Melalui percobaan ini diharapkan kita siswa/Siwa SMAN 1 GARUT dapat


memahami tentang materi Sel Volta dalam kegiatan pembelajaran. Setiap manusia tidaklah
sempurna, maka dari itu saya harapkan kritik dan saran yang membangun demi kelengkapan
dan penyempurnaan tugas ini.

Garut, 11 September 2021

Zaki Muhammad Hafidz


BAB 1 PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi
kimia.Elemen yang digunakan dalam reaksi elektrokimia dikarakterisasikan dengan
banyaknyaelektron yang dimiliki. Elektrokimia secara umum terbagi dalam dua kelompok,
yaitu selgalvani dan sel elektrolisis.Suatu sel elektrokimia terdiri dari dua elektroda, yang
disebutkatoda dan anoda, dalam larutan elektrolit. Pada elektroda katoda terjadi reaksi
reduksi.Sedangkan reaksi oksidasi terjadi pada anoda. Sel elektrokimia dapat dibagi menjadi :

1. Sel Volta / Sel Galvani merubah energi kimia menjadi listrik !


Contoh : baterai
2. Sel Elektrolisis merubah energi listrik menjadi energi kimia
Contoh : penyepuhan, pemurnian logam

dalam sel volta, reasi redoks spontan digunakan sebagai sumber arus listrik.
Selelektrolisis merupakan kebalikan dari sel volta. Dalam sel elektrolisis, listrik
digunakanuntuk melangsungkan reaksi redoks yang tidak spontan.

Sel elektrolisis terdiri dari sebuah 'adah, elektroda, elektrolit, dan sumber arussearah.
Elektron memasuki kutub negati (katoda). Spesi tertentu dalam larutanmenyerap elektron dari
katoda dan mengalami reduksi. Sementara itu, spesi lain akan melepas elektron di anoda dan
mengalami oksidasi. Jadi sama seperti pada sel volta, reaksi di katoda adalah reduksi, dan
reaksi di anoda adalah oksidasi. Akan tetapi muatanelektrodanya berbeda. Pada sel volta,
katoda bermuatan positif, dan anoda bermuatan negatif. Pada sel elektrolisis, katoda
bermuatan negati( dan anoda bermuatan positi (deret volta diurutkan berdasarkan urutan
potensial reduksi semakin ke kiri, semakin kecil sehingga sifat pereduksi semakin kuat
(logam semakin reakti( atau semakin mudah mengalami oksidasi).

Baterai adalah alat listrik kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan
tenaganya dalam bentuk listrik. Terdapat 2 proses kimia listrik pada baterai yaitu, proses
pengisian dan proses pengosongan, dimana pada saat pengisian/charge energi listrik diubah
menjadi energi kimia dan saat pengosongan/discharge energi kimia diubah menjadi energi
listrik.
Baterai terdiri atas beberapa sel listrik, sel listrik tersebut menjadi penyimpan energi
listrik dalam bentuk energi kimia. Sel baterai tersebut dinamakan elektroda-elektroda.
Elektroda negatif (katoda), berfungsi sebagai pemberi elektron (penghantar). Elektroda
positif (anoda) yang terbuat dari batang karbon berfungsi sebagai penerima elektron. Antara
anoda dan katoda akan mengalir arus yaitu dari kutub positif (anoda) ke kutub negatif
(katoda). Sedangkan elektron akan mengalir dari katoda menuju anoda.

Ternyata sifat pada baterai ini juga dimiliki oleh buah-buahan. Dari sifat tersebut,
maka buah-buahan dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik melalui proses
elektrokimia. Baterai alternatif dapat dibuat menggunakan larutan elektrolit yang ada pada
buah-buahan. Prinsip kerja ini menyerupai prinsip kerja sel Galvani karena mengalami reaksi
reduksi dan oksidasi (reaksi redoks) pada bagian elektroda atau kutub–kutubnya. Reaksi
redoks inilah yang dapat menghasilkan arus listrik, perubahan bentuk energi yang terjadi
yaitu energi kimia menjadi energi listrik. Oleh karena itu penulis tertarik unutk melakukan
“LAPORAN PERCOBAAN SEL VOLTA YANG TERDAPAT PADA BUAH-
BUAHAN”.

1. 2 Rumusan Masalah
1. Apakah tomat dapat menghantarkan arus listrik?
2. Bagaimana caranya tomat dapat menghantarkan arus listrik?

1. 3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah tomat dapat menghantarkan arus listrik.
2. Untuk mengetahui bagaimana caranya tomat dapat menghantarkan arus listrik.

1. 4 Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini para siswa/siswi dapat menambah pengetahuan tentang
sel volta dan dapat mengetahui penerapan sel volta yang terdapat dalam buah-buahan.
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

2. 1 Landasan Teori
A. Pengertian Sel Volta

Sel volta adalah alat yang dapat menghasilkan listrik berdasarkan pada reaksi redoks
elektrokimia. Elektrokimia adalah reaksi kimia yang didalamnya terjadi transport elektron
sehingga reaksi kimianya dapat menghasilkan listrik. Sel volta terdiri atas dua elektroda yang
terhubung dan dapat menghasilkan listrik, jembatan garam, dan juga larutan elektrolit tempat
elektroda ditempatkan.

Sel volta atau sel galvani adalah salah satu sel elektrokimia yang dinamai sesuai
dengan penemunya yaitu Luigi Galvani dan Alessandro Guiseppe Volta. Galvani diambil dari
nama ilmuan fisiologi berkebangsaan italia, yaitu Luigi Galvani (1737-1798) yang
menemukan fenomena adanya sifat listrik pada tulang. Sedangkan kata volta sendiri berasal
dari nama ilmuan fisika dari berkebangsaan italia, Alessandro Volta (1745-1827) yang
melakukan percobaan dan menyatakan bahwa kontak dua logam yang berbeda dapat
menimbulkan listrik. Pernyataan ini membantah pernyataan Luigi Galvani sekaligus
menjelaskan lebih lanjut fenomena tersebut. Energi listrik pada sel volta berasal dari
pergerakan elektron dari reaksi redoks yang spontan.

B. Prinsip Kerja Sel Volta

Jembatan garam adalah dinding berpori yang memisahkan katoda dan anoda sel volta.
Jembatan garam adalah ruangan elektrolit yang mempertahankan kenetralan pada batang
elektroda. Sel volta memiliki dua buah elektroda, masing-masing adalah anoda dan katoda
yang bersentuhan dengan larutan elektrolit.

Saat elektroda dihubungkan, pada anoda akan terjadi reaksi oksidasi dan pada katoda
akan terjadi reaksi reduksi. Jika sel volta menggunakan seng (Zn) sebagai anoda dan tembaga
(Cu) sebagai katoda, maka akan terjadi reaksi redoks berikut:
Anoda Zn melepaskan elektron secara terus-menerus selama reaksi menyebabkan
penyusurtan berat Zn. Kedua elektron tersebut akan mengalir ke anoda tembaga (Cu) melalui
kawat penghubung dan menyebabkan tembaga tereduksi

Reaksi reduksi menghasilkan Cu dalam bentuk padat, hal ini berarti massa katoda
tembaga akan bertambah seiring dengan berjalannya reaksi pada sel volta. Pada saat reaksi
redoks berlangsung akan terbentuk ion-ion SO4 pada cairan anoda sehingga menyebabkan
ketidakseimbangan muatan. Inilah alasan digunakannya jembatan garam sebagai jalur
berpindahnya ion-ion agar muatan antar cairan elektroda tetap seimbang. Reaksi redoks sel
volta memindahkan elektron sehingga menghasilkan arus listrik searah ditandai dengan
nyalanya lampu pada kawat penghubung.

C. Kegunaan Sel Volta dalam Kehidupan Sehari-Hari

Beberapa catu daya yang kita gunakan menggunakan prinsip sel volta, yaitu
mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Pasti sudah menduga apa saja itu. Berikut
kegunaan sel volta:

1. Akumulator (Aki)

Akumulator menggunakan timbal (Pb) sebagai anoda, timbal oksida (PbO2) sebagai
katoda, dan asam sulfat (H2SO4) sebagai elektrolit. Reaksi yang terjadi dalam akumulator
yaitu

Anoda : Pb (s) + SO42- (aq) → PbSO4 (s) + 2e–

Katoda : PbSO4 (s) + 4H+ (aq) + SO42- (aq) + 2e– → PbSO4 (aq) + 2H2O (l)

Akumulator dipakai diberbagai otomotif seperti motor, mobil, dan truk. Jenis
penyimpanan energi ini merupakan penyimpanan yang murah dan dapat diisi ulang.

2. Baterai Lithium

Pernahkah kamu melihat baterai handphone-mu? Di keterangan tertulis baterai


lithium-ion. Ya, baterai tersebut menggunakan elektroda lithium. Reaksi sel dinotasikan
sebagai berikut.

Li|Li+|KOH (pasta)|MnO2,Mn(OH)3,C

3. Fuel cell (sel bahan bakar)


Fuel cell merupakan suplai masa depan yang ramah lingkungan karena menggunakan
gas oksigen dan hidrogen yang bereaksi redoks menghasilkan energi listrik yang cukup tinggi.
Reaksi yang terjadi sebagai berikut.

Katoda: O2 (g) + 2H2O (l) + 4e– → 4OH– (aq)

Anoda: H2 (g) + 2OH– (aq) → 2H2O (l) + 2e–

Reaksi sel : O2 (g) + 2H2 (g) → 2H2O (l)

2. 2 Hipotesis
Lampu Akan menyala ketika semua kabel tersambung dengan paku dan uang koin.
BAB 3 METODE PENELITIAN

3. 1 Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian : Rumah
2. Waktu Penelitiaan : 11 September 2021

3. 2 Populasi dan Sampel


1. Populasi : Tomat
2. Sempel : Empat Buah Tomat

3. 3 Alat dan Bahan


1. Alat-alat :
1. Penjepit buaya
2. Kabel
2. Bahan-bahan :
1. 4 buah tomat
2. 4 buah uang koin
3. 4 buah paku
4. 1 buah lampu LED
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN EMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Foto-foto Alat dan Bahan

Foto Hasil Percobaan


4.2 Pembahasan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, tomat dapat menghantarkan arus listrik.
Hal tersebut dapat terjadi Kontruksi buah tomat sama dengan baterai biasa yang bersifat
elektrolit yang dapat menghasilkan energi listrik. Perbedaannya adalah pada elektrolitnya.
Ketika reaksi kimia antara asam pada tomat dan benda-benda yang berfungsi sebagai
elektroda negatif/anoda (koin aluminium) dan elektroda positif/kation (paku besi)
berlangsung, maka pada saat itulah energi listrik dapat dihasilkan. Tomat mengandung
beberapa mineral yang dapat berfungsi sebagai elektrolit. Mineral dalam jumlah terbanyak
adalah potassium atau Kalium (K+). Kulit pisang juga mengandung garam sodium yang
mengandung Klorida (Cl-) dalam jumlah sedikit. Reaksi antara potassium atau Kalium dan
garam Sodium dapat membentuk Kalium klorida (KCl). KCl merupakan elektrolit kuat yang
mampu terionisasi dan menghantarkan arus listrik. Tomat juga mengandung Magnesium
(Mg) dan Seng (Zn). Magnesium (Mg) dapat bereaksi dengan diklorida dan menjadi elektrolit
kuat. Jumlah Magnesium hanyalah 15% dari jumlah tomat keseluruhan. Tomat juga
mengandung Seng (Zn) yang merupakan elektroda positif. Jumlah kandung Seng dalam
tomat hanya mencapai 2% sehingga mineral yang paling berperan dalam menghantarkan
listrik adalah potassium atau Kalium yang bereaksi dengan garam Sodium. Dimungkinkan
garam Magnesium dan Seng juga turut berperan dalam menghantarkan dan menyimpan arus
listrik searah.

Dari percobaan ini dapat kita ketahui bahwa kita dapat menggunakan buah tomat
sebagai sumber listrik pengganti baterai. Tomat seperti halnya sebuah baterai yang
mengandung asam, bersifat elektrolit yang dapat menghasilkan energi listrik. Ketika rekasi
kimia antara asam tomat dan benda-benda yang berperan sebagai katoda dan anoda
berlangsung, pada saat itulah energi listrik dapat dihasilkan. Namun jika percobaan dilakukan
di tempat terang, cahaya yang dihasilkan tidak terlalu tampak karena redup sebab elektrolit di
dalam buah tomat tidak terlalu banyak.
BAB 5 KESIMPULAN

5. 1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan diatas adalah lampu yang
disambungkan kepada tomat dengan kabel, koin dan paku dapat menghasilkan cahaya. Hal
tersebut dapat tejadi karena di dalam buah terdapat larutan elektrolit yang menghantarkan
listrik. Namun, cahaya yang dihasilkan dari larutan tersebut tidak tampak terlalu terang,
karena larutan elektrolit dalam buah tomat tidak terlalu banyak.

5. 2 Saran
Ketika akan melakukan percobaan ini sebaiknya dilakukan ditempat yang tidak terlalu
terang atau minim cahaya, agar cahaya yang dihasilkan oleh lampu dapat terlihat jelas oleh
mata.
DAFTAR PUSTAKA

https://rumuspintar.com/sel-volta/amp/

https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/15/181816469/pengertian-dan-prinsip-kerja-
sel-volta?page=all#page2

Anda mungkin juga menyukai