Materi Korosi
B. Materi
1. Pengertian korosi secara umum adalah rusaknya benda-benda logam yang
disebabkan oleh pengaruh lingkungan. Proses korosi dapat dijelaskan secara
elektrokimia, misalnya pada proses perkaratan besi yang membentuk oksida besi.
Secara elektrokimia, proses perkaratan besi adalah peristiwa teroksidasinya logam
besi oleh oksigen yang berasal dari udara.
Korosi pada besi terjadi karena kontak dengan air. Pada besi tersebut ada yang
menjadi anode dan ada yang menjadi katode.
2. Elektrolit
Elektrolit (asam atau garam) merupakan media yang baik untuk terjadinya transfer
muatan. Hal ini mengakibatkan elektron lebih mudah untuk diikat oleh oksigen di
udara. Air hujan banyak mengandung asam, sedangkan air laut banyak mengandung
garam. Oleh karena itu air hujan dan air laut merupakan penyebab korosi yang utama.
Sumber : Sudarmo Unggul, 2013, Erlangga “ Buku Kimia Untuk SMA/ MA kelas XII” halaman
62-63
E. Hasil Pengamatan
a) Hari Pertama ( Ke-1)
F. Kesimpulan
Kode Cairan Hasil Pengamatan Hari Ke-
Gelas 1 2 3 4 5 6 7
1 Minyak Sayur - - - - - - -
2 Minyak Tanah (Kerosin) - - - - - - -
3 Air Panas - + ++ ++ ++ ++ ++
4 Kosong + Terbuka - - - - - - +
5 Air Biasa - - + + + ++ ++
6 Kapas + Tertutup - - - - - - -
Keterangan :
- Tidak Berkarat
+ Sedikit Berkarat
++ Sangat Berkarat
Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan korosi pada paku. Diberikan enam
perlakuan yang berbeda pada masing-masing gelas plastik yang berisi paku, yaitu gelas
yang dibiarkan kosong terbuka, gelas yang dibiarkan kosong tertutup, gelas yang diberi
air biasa, gelas yang diberi air panas, gelas yang diberi minyak sayur , gelas yang diberi
minyak tanah (kerosin), dan paku yang dibalut dengan kapas.
Dari hasil pengamatan selama 7 hari, didapatkan pada pada medium gelas plastik yang
diberi minyak sayur, minyak tanah (kerosin),dibalut dengan kapas tidak terjadi korosi
atau perkaratan.namun pada gelas 4 yang dibiarkan kosong, paku pengalami perkaratan
di hari ke-7 tetapi hanya sedikit di ujung bawahnya saja.
Sedangkan paku di gelas 5 (air biasa) pada hari pertama dan kedua tidak terjadi korosi.
Namun pada hari ketiga mulai terlihat sedikit korosi pada paku, dan korosi bertambah
banyak dimulai pada hari keenam. Pada gelas plastik 3 yang diberi air panas, tidak terjadi
korosi pada hari pertama. Namun pada hari kedua mulai terbentuk korosi, dan pada hari
ketiga korosi bertambah banyak hingga hari ketujuh.
Dari perlakuan berbeda yang diberikan pada paku, dapat dibandingkan pada gelas plastik
ke empat (4) dan keenam (6) yang dibiarkan kosong namun yang membedakan adalah
gelas keenam diberi tutup. Pada paku yang terkena air diberi perbedaan air biasa dan air
panas. Paku yang diberi medium air panas lebih mudah mengalami korosi hal ini sesuai
dengan teori. Kemudian paku yang diberi minyak sayur dan minyak tanah (kerosin)
sama-sama tidak terjadi korosi.