Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum Kimia

Materi Korosi

NISA AKTHILA RIZA


ABSEN : 27
KELAS XII MIPA 3

SMA NEGERI 1 PADANG


2021
PRAKTIKUM KOROSI
A. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah :
 Mengetahui proses perkaratan paku dengan berbagai perlakuan
 Mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan paku mengalami korosi
 Mengetahui cara pencegahan korosi pada paku

B. Materi
1. Pengertian korosi secara umum adalah rusaknya benda-benda logam yang
disebabkan oleh pengaruh lingkungan. Proses korosi dapat dijelaskan secara
elektrokimia, misalnya pada proses perkaratan besi yang membentuk oksida besi.
Secara elektrokimia, proses perkaratan besi adalah peristiwa teroksidasinya logam
besi oleh oksigen yang berasal dari udara.

Korosi pada besi terjadi karena kontak dengan air. Pada besi tersebut ada yang
menjadi anode dan ada yang menjadi katode.

Berdasarkan nilai potensial reaksinya, besi merupakan logam yang mudah


mengalami korosi. 
 Logam-logam lain yang mempunyai nilai potensial elektrode lebih besar dari
0,4 V akan sulit mengalami korosi, sebab dengan potensial tersebut akan
menghasilkan Eoreaksi < 0 (negatif) ketika kontak dengan oksigen di udara.
Logam-logam perak, platina, dan emas mempunyai potensial elektrode lebih
besar dari 0,4 V sehingga sulit mengalami korosi.

2. Faktor penyebab korosi / yang mempercepat korosi :


1. Air dan kelembaban udara
Dilihat dari reaksi yang terjadi pada proses korosi, air merupakan salah satu faktor
penting untuk berlangsungnya korosi. Udara lembab yang banyak mengandung
uap air akan mempercepat berlangsungnya proses korosi.

2. Elektrolit
Elektrolit (asam atau garam) merupakan media yang baik untuk terjadinya transfer
muatan. Hal ini mengakibatkan elektron lebih mudah untuk diikat oleh oksigen di
udara. Air hujan banyak mengandung asam, sedangkan air laut banyak mengandung
garam. Oleh karena itu air hujan dan air laut merupakan penyebab korosi yang utama.

3. Permukaan logam yang tidak rata


Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terjadinya kutub-kutub muatan, yang
akhirnya akan berperan sebagai anode dan katode. Permukaan logam yang licin dan
bersih akan menyebabkan korosi sulit terjadi, sebab kutub-kutub yang akan
bertindak sebagai anode dan katode sulit terbentuk.

4. Terbentuknya sel elektrokimia


Jika dua logam yang berbeda potensial bersinggungan pada lingkungan berair atau
lembab, dapat terbentuk sel elektrokimia secara langsung. Logam yang potensialnya
lebih rendah akan segera melepaskan elektron ketika bersentuhan dengan logam yang
potensialnya lebih tinggi, serta akan mengalami oksidasi oleh oksigen dari udara. Hal
tersebut mengakibatkan korosi lebih cepat terjadi pada logam yang potensialnya
rendah, sedangkan logam yang potensialnya tinggi justru lebih awet. Sebagai contoh,
paku keling yang terbuat dari tembaga untuk menyambung besi akan menyebabkan
besi di sekitar paku keling tersebut berkarat lebih cepat.

Sumber : Sudarmo Unggul, 2013, Erlangga “ Buku Kimia Untuk SMA/ MA kelas XII” halaman
62-63

C. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum korosi ini adalah :
 6 buah paku
 6 gelas plastic
 Minyak sayur
 Minyak tanah (kerosin)
 Air panas
 Air biasa
 Kapas
 Plastic wrap

D. Prosedur atau cara kerja


Prosedur atau cara kerja dari praktikum korosi ini adalah :
1. Beri tanda berbeda pada masing-masing gelas plastic dengan kode gelas 1, gelas
2, gelas 3, gelas 4, gelas 5, gelas 6.
2. Masukkan
 Minyak sayur pada gelas 1
 Minyak tanah atau kerosin pada gelas 2
 Air panas pada gelas 3
 Pada gelas 4 dibiarkan kosong
 Air biasa pada gelas 5
 Pada gelas 6 dibiarkan kosong
3. Masukkan paku pada masing-masing gelas, dengan setiap gelas berisi 1 paku
4. Tutup gelas 6 dengan plastic wrap
5. Amati dan catat perubahan selama 1 minggu

E. Hasil Pengamatan
a) Hari Pertama ( Ke-1)

b) Hari Kedua (Ke-2)


c) Hari Ketiga (Ke-3)

d) Hari Keempat (Ke-4)

e) Hari Kelima (Ke-5)


f) Hari Keenam (Ke-6)
g) Hari Terakhir

F. Kesimpulan
Kode Cairan Hasil Pengamatan Hari Ke-
Gelas 1 2 3 4 5 6 7
1 Minyak Sayur - - - - - - -
2 Minyak Tanah (Kerosin) - - - - - - -
3 Air Panas - + ++ ++ ++ ++ ++
4 Kosong + Terbuka - - - - - - +
5 Air Biasa - - + + + ++ ++
6 Kapas + Tertutup - - - - - - -

Keterangan :
- Tidak Berkarat
+ Sedikit Berkarat
++ Sangat Berkarat
Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan korosi pada paku. Diberikan enam
perlakuan yang berbeda pada masing-masing gelas plastik yang berisi paku, yaitu gelas
yang dibiarkan kosong terbuka, gelas yang dibiarkan kosong tertutup, gelas yang diberi
air biasa, gelas yang diberi air panas, gelas yang diberi minyak sayur , gelas yang diberi
minyak tanah (kerosin), dan paku yang dibalut dengan kapas.
Dari hasil pengamatan selama 7 hari, didapatkan pada pada medium gelas plastik yang
diberi minyak sayur, minyak tanah (kerosin),dibalut dengan kapas tidak terjadi korosi
atau perkaratan.namun pada gelas 4 yang dibiarkan kosong, paku pengalami perkaratan
di hari ke-7 tetapi hanya sedikit di ujung bawahnya saja.
Sedangkan paku di gelas 5 (air biasa) pada hari pertama dan kedua tidak terjadi korosi.
Namun pada hari ketiga mulai terlihat sedikit korosi pada paku, dan korosi bertambah
banyak dimulai pada hari keenam. Pada gelas plastik 3 yang diberi air panas, tidak terjadi
korosi pada hari pertama. Namun pada hari kedua mulai terbentuk korosi, dan pada hari
ketiga korosi bertambah banyak hingga hari ketujuh.
Dari perlakuan berbeda yang diberikan pada paku, dapat dibandingkan pada gelas plastik
ke empat (4) dan keenam (6) yang dibiarkan kosong namun yang membedakan adalah
gelas keenam diberi tutup. Pada paku yang terkena air diberi perbedaan air biasa dan air
panas. Paku yang diberi medium air panas lebih mudah mengalami korosi hal ini sesuai
dengan teori. Kemudian paku yang diberi minyak sayur dan minyak tanah (kerosin)
sama-sama tidak terjadi korosi.

Kesimpulan dari praktikum korosi ini adalah :


Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Korosi adalah reaksi pada logam menjadi ion pada permukaan logam yang terkontak
langsung pada penyebab korosi seperti oksigen, lingkungan berair serta faktor kepada
pelarut.
2. Agar tidak terjadi korosi pada besi jangan sampai besi terkontaminasi dengan air atau
larutan yang dapat menyebabkan oksidasi sehingga besi dapat berkarat. Jika kita
menghindarkan besi dari air, maka besi tidak dapat bereaksi dengan oksigen yang
dapat membuatnya berkarat.

Anda mungkin juga menyukai