Nama Kelompok :
Ananda Rizky Dian Sevira (03)
Aria Alvanza Angzola Adi (05)
Elvina Dinanta (14)
M Asyraf Maheswara Rajendra A (25)
i
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puji & puji syukur atas rahmat dan ridho Allah SWT,
karena tanpa rahmat dan ridho nya kita tidak dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Percobaan Korosi Pada Paku ini dengan baik dan selesai tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas guru pada
bidang studi kimia. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
hasil percobaan korosi pada paku bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Kastin, S.Si, S.Pd selaku guru pembimbing mata pelajaran kimia yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan lebih terkait
salah satu teori kimia
2. Teman-teman satu kelompok yang telah berpartisipasi dalam percobaan korosi dalam
jangka waktu kurang lebih satu bulan
3. Ibu Nadya Kisrina Alycia, S. Or selaku wali kelas yang memberi dukungan penuh atas
tugas kimia yang telah diberikan guru pembimbing.
Saya menyadari bahwa makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
i
Daftar isi
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................................1
B. Tujuan ..........................................................................................................................1
C. Manfaat ........................................................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Teori Korosi ..............................................................................................2
B. Faktor penyebab terjadinya Korosi ..............................................................................2
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Percobaan .......................................................................................................3
B. Alat dan Bahan ............................................................................................................3
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pembahasan .................................................................................................................4
B. Analisis Data Percoban Korosi ....................................................................................5
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................................7
B. Saran ............................................................................................................................7
BAB VI LAMPIRAN (Dokumentasi Kegiatan)....................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menjumpai penggunaan besi, misalnya
untuk membangun jembatan, kendaraan dan gedung. Disisi lain, kita ketahui bahwa besi
sangat mudah mengalami korosi atau biasa disebut berkrat. Perkaratan (korosi) besi
banyak menimbulkan kerugian karena sifat mudah rapuh yang dimiliki oleh besi berkarat.
Akibatnya bangunan keropos dan tidak dapat digunakan kembali jika besi yang
digunakan untuk membangunnya sudah berkarat. Sebenarnya korosi merupakan reaksi
redoks antara logam dan lingkungannya sehingga dihasilkan senyawa-senyawa yang
tidak dikehendaki.
Pada peristiwa perkaratan, besi teroksidasi oleh oksigen yang ada di udara.
Perkaratan dapat dipercepat dengan adanya air. Itulah sebabnya, rumus kimia karat besi
adalah Fe2O3.XH2O. warna karat besi jauh berbeda dengan besi mengkilap, yaitu warna
coklat kemerahan. Karat besi sangat berpori dan selalu mengelupas sehingga perkaratan
dapat terjadi terus menerus. Oleh karena ini perlu dilakukannya praktikum ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut adapun rumusan masalah, sebagai berikut.
1. Bagaimana cara pencegahan korosi pada paku?
2. Bagaimana proses perkaratan paku di berbagai perlakuan?
3. Apasaja faktor yang mempengaruhi korosi pada paku
C. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan percobaan korosi sebagai berikut.
1. Mengetahui proses perkaratan paku dengan berbagai perlakuan.
2. Mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan paku mengalami korosi.
3. Mengetahui cara pencegahan korosi pada paku.
1
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Teori Korosi
Korosi adalah kerusakan atau kehancuran material akibat adanya reaksi kimia di
sekitar lingkungannya. Secara umum, korosi dibedakan menjadi korosi basah dan korosi
kering. Korosi disebabkan adanya faktor kimia fisika, metalurgi, elektrokimia dan
termodinamika. Korosi dapat digolongkan menjadi delapan, yaitu korosi umum, korosi
galvanik, korosi celah, korosi sumur, korosi batas butir, korosi selektif, korosi erosi, dan
korosi tegangan.[1] Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi
yang paling lazim adalah perkaratan besi. Atau bisa diartikan dengan Korosi adalah
perubahan logam secara fisika maupun kimia akibat hilangnya fungsi mekanis logam
tersebut. Logam seperti besi bisa mengalami korosi jika bersentuhan dengan senyawa
asam, air, dan mengalami perubahan suhu dalam jangka waktu yang cukup lama dan
secara terus menerus.
Proses terjadinya korosi merupakan proses elektrokimia. Elektrokimia adalah
proses terjadinya reaksi redoks (reduksi oksidasi) secara spontan. Contohnya, korosi pada
besi akan membentuk oksida besi (Fe2O3.xH2O). Besi akan teroksidasi oleh oksigen dari
udara dan akan membentuk korosi.
2
4. Terbentuknya sel elektrokimia
Jika dua logam yang berbeda potensial bersinggungan pada lingkungan berair
atau lembab, dapat terbentuk sel elektrokimia secara langsung. Logam yang
potensialnya lebih rendah akan segera melepaskan elektron ketika bersentuhan
dengan logam yang potensialnya lebih tinggi, serta akan mengalami oksidasi oleh
oksigen dari udara. Hal tersebut mengakibatkan korosi lebih cepat terjadi pada logam
yang potensialnya rendah, sedangkan logam yang potensialnya tinggi justru lebih
awet. Sebagai contoh, paku keling yang terbuat dari tembaga untuk menyambung besi
akan menyebabkan besi di sekitar paku keling tersebut berkarat lebih cepat.
3
BAB III
LANDASAN TEORI
A. Metode Percobaan
1. Beri tanda berbeda A, B, C, D, E dan F pada masing-masing gelas plastik
2. Masukkan air biasa pada gelas A, air panas pada gelas B, larutan asam cuka
pada gelas C, larutan garam pada gelas D, dan biarkan gelas E dan F kosong
3. Masukkan paku pada masing-masing gelas, dengan setiap gelas berisi 1 paku
4. Tutup gelas F dengan plastic wrap
5. Amati dan catat perubahan selama 1 minggu
Alat Bahan
6 gelas aqua Paku
6 buah paku besi Aquades
1 lembar plastic Air
1 gelang karet Larutan asam cuka
Larutan natrium klorida
4
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan korosi pada paku. Diberikan
enam perlakuan yang berbeda pada masing-masing gelas plastik yang berisi
paku, yaitu gelas yang dibiarkan kosong terbuka, gelas yang dibiarkan kosong
tertutup, gelas yang diberi air biasa, gelas yang diberi air panas, gelas yang
diberi larutan garam, dan gelas yang diberi larutan cuka.
5
B. Data Hasil
Keterangan
Angka 0-3 adalah tolak ukur suatu paku yang berkarat dimana 0 tidak berkarat sama
sekali dan 3 berkarat.
6
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Korosi adalah reaksi pada logam menjadi ion pada permukaan logam yang
terkontak langsung pada penyebab korosi seperti oksigen, lingkungan berair
serta faktor kepada pelarut.
2. Agar tidak terjadi korosi pada besi jangan sampai besi terkontaminasi dengan
air atau larutan yang dapat menyebabkan oksidasi sehingga besi dapat
berkarat. Jika kita menghindarkan besi dari air, maka besi tidak dapat bereaksi
dengan oksigen yang dapat membuatnya berkarat.
B. Saran
1. Lakukan percobaan dengan langkah kerja yang lain.
2. Penutupan gelas yang baik sehingga tanpa ada celah untuk masuknya oksigen.
3. Lakukan pencacatan data setiap hari secara berurut-urutan dengan waktu yang sama.
7
BAB VI
LAMPIRAN
8
9
10
11