Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada ke hadirat Tuhan Yang


Maha Esa. Atas Karunia-Nya, penulis bisa menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Pratikum Korosi Pada Paku”.
Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangant berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Ujungabatu,12 November 2021

Penyusun

DAFTAR ISI
1
Halaman Judul .............................................................................
Kata pengantar...........................................................................1
Daftar isi.....................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................3
A. Latar Belakang ....................................................................3
B. Rumusan Masalah...............................................................3
C. Tujuan Pratikum..................................................................4
D. Latar Belakang.....................................................................4
BAB II PEMBAHASAN............................................................ 5
A. Korosi................................................................................. 5
B. ProsesTerjadinya Korosi.................................................... 6
C. Dampak Korosi.................................................................. 7
BAB III PROSEDUR PRATIKUM.............................................. 9
A. Tempat Dan Waktu Pratikum........................................... 9.
B. Alat Dan Bahan.................................................................. 9
C. Cara Kerja.......................................................................... 9
BAB IV HASIL PRATIKUM......................................................10
A. Hasil..................................................................................10
BAB V PENUTUP..................................................................12
A. Kesimpulan.......................................................................12
B. Saran.................................................................................12

2
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1.Apa itu korosi ?
2.Bagaimana bisa terjadi korosi ?
3.Kerugian apakah yang disebabkan oleh korosi ?
B. Rumusan Masalah
1.Korosi adalah peristiwa perusakan logam karena terjadinya
reaksi kimia antara logam dengan zat-zat di lingkungannya
membentuk senyawa yang tak dikehendaki.
2.Faktor penyebab korosi diakibatkan oleh :
a. Air dan Kelembapan Udara
b. Elektrolit
c. Permukaan Logam yang Tidak Rata
d. Terbentuknya Sel Elektrokimia
3.. Kerusakan perangkat
4.a. Korosi membuat perangkan logam menjadi rapuh, dimana
lapisan karat akan mengelupas, dan membuat perangkat
menjadi lebih mudah patah atau berlubang. Misalnya
terlihat pada atam yang terbuat dari seng, yang akan
berlubang sehingga membuat air hujan masuk
b. Cedera dan kecelakaan
Kerusakan akibat logam berkarat pada gilirannya akan
menyebabkan cedera dan kecelakaan saat digunakan.
Misalnya pada saat kita menggunakan tangga yang berkarat,
tangga ini dapat rubuh dan kita bisa jatuh.

3
c. Kontaminasi air
Karat yang terbentuk akan larut dalam air. Pada penggunaan
dimana kontak dengan air sangat banyak, misalnya pada
pipa air, karat ini dapat masuk ke sistem peredaran air dan
menjadikannya teremar, dan menjadikan air tidak sehat
untuk digunakan.

C. Tujuan Pratikum
1. Untuk mengetahui paku pada aqua gelas manakah yang
menjadi berkarat.
2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan besi berkarat.
3. Cara pencegahan korosi pada besi.

D. Latar Belakang
Korosi merupakan sistem termodinamika logam dengan
lingkungannya, yang berusaha untuk mencapai
kesetimbangan. Sistem ini dikatakan setimbang bila logam
telah membentuk oksida atau senyawa kimia lain yang lebih
stabil. Pencegahan korosi merupakan salah satu masalah
penting dalam ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Besi
adalah salah satu dari banyak jenis logam yang
penggunaannya sangat luas dalam kehidupan sehari-
hari.Namun kekurangan dari besi ini adalah sifatnya yang
sangat mudah mengalami korosi. Padahal besi yang telah
mengalami korosi akan kehilangan nilai jual dan fungsi
komersialnya. Ini tentu saja akan merugikan sekaligus
membahayakan.

4
Oleh karena itu, dengan pentingnya mempelajari
pencegahan korosi percobaan kali ini difokuskan oleh
masalah tersebut dan akan dipaparkan logam-logam apa
sajakah yang dapat menghambat terjadinya korosi.

BAB II PEMBAHASAN

A. Korosi
Korosi adalah adalah kerusakan atau kehancuran material
akibat adanya reaksi kimia di sekitar lingkungannya. Secara
umum, korosi dibedakan menjadi korosi basah dan korosi
kering. Korosi disebabkan adanya faktor kimia fisika,
metalurgi, elektrokimia dan termodinamika. Korosi dapat
digolongkan menjadi delapan, yaitu korosi umum, korosi
galvanik, korosi celah, korosi sumur, korosi batas butir, korosi
selektif, korosi erosi, dan korosi tegangan.[1] Dalam bahasa
sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang
paling lazim adalah perkaratan besi.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan
oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya
adalah berupa oksida atau karbonat.

B. Proses Terjadinya Korosi


Korosi pada logam terjadi akibat interaksi antara logam dan
lingkungan yang bersifat korosif,yaitu lingkungan yang
5
lembap( mengandung uap air) dan diinduksi oleh adanya gas
O², CO² .
Korosi dapat juga terjadi akibat suhu tinggi . korosi pada
logam dapat juga dipandang sebagai proses pengembalian
logam kedalam keadaan asalnya. Yaitu bijih logam, misalnya
korosi pada besi menjadi besi oksidasi atau besi karbonat.
Korosi terjadi melalui reaksi redoks sedangkan oksigen
mengalami reduksi. Karat logam umumnya berupa oksidasi
atau karbonat.
Pada peristiwa korosi logam mengalami oksidasi sedangkan
oksigen(udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya
adalah berupa oksida atau karbonat. Korosi merupakan proses
elektrokimia . pada korosi besi itu berlaku sebagai anode
dimana besi mengalami oksidasi.
Faktor-Faktor Penyebab Korosi Besi :
Faktor Internal:
Kemurnian Bahan
Struktur Bahan
Struktur Kristal
Teknik Pencampuran Bahan
Teknik Pembentukan Bahan
Teknik Perakitan
Unsur-Unsur Pengotor/ Ikutan Dalam Bahan
Faktor Eksternal ( Lingkungan) :
kelembaban udara( uap air)
Adanya oksigen dan air
Elektrolit(asam atau garam), seperti air hujan dan air laut
Permukaan Logam yang tidak rata

6
keberadaan zat pengotor, seperti adanya tumpukan debu atau
karbon dari hasil pembakaan BBM pada permukaan logam
Kontak dengan Elektrolit seperti garam dalam air laut
Temperatur tinggi
Tingkat keasaman dan alkalinitas pada umumnya Ph dan
alkalinitas naik, kecepatan korosi akan naik yakni pada kondisi
Ph < 7 semakin besar karena adanya reaksi reduksi’
metalurgi meliputi permukaan logam yang lebih kasar dan
efek Galvanic Coupling.

C. Dampak Korosi
Proses logam berkarat atau korosi adalah proses oksidasi
logam, dimana logam akan bersenyawa dengan oksigen di
udara menjadi karat.
Kerugian akibat korosi
1. Kerusakan perangkat
Korosi membuat perangkan logam menjadi rapuh, dimana
lapisan karat akan mengelupas, dan membuat perangkat
menjadi lebih mudah patah atau berlubang. Misalnya
terlihat pada atam yang terbuat dari seng, yang akan
berlubang sehingga membuat air hujan masuk

2. Cedera dan kecelakaan


Kerusakan akibat logam berkarat pada gilirannya akan
menyebabkan cedera dan kecelakaan saat digunakan.
Misalnya pada saat kita menggunakan tangga yang berkarat,
tangga ini dapat rubuh dan kita bisa jatuh.

7
3. Kontaminasi air
Karat yang terbentuk akan larut dalam air. Pada penggunaan
dimana kontak dengan air sangat banyak, misalnya pada pipa
air, karat ini dapat masuk ke sistem peredaran air dan
menjadikannya teremar, dan menjadikan air tidak sehat untuk
digunakan.
4. Kerugian finansial
Karena perangkat kita rusak akibat karat, kita harus
menggantikannya, ini membuat kita harus mengeluarkan
biaya untuk penggantian alat logam yang rusak ini.

8
BAB III PROSEDUR PRATIKUM

A. Tempat Dan Waktu Pratikum


Tempat pratikum berada di rumah dan diberi waktu selama
tiga hari dari tanggal 4 november 2021 sampai dengan
tanggal 7 november 2021 dan mengamati bagaiman reaksi
dihari-hari tersebut.

B. Alat dan Bahan Pratikum


1. 6 botol aqua gelas
2. 2 paku
3. Air sumur
4. Air masak
5. Air basa (sabun cuci piring)
6. Air asam(cuka makan)

C. Cara Kerja
1. 4 aqua gelas kosong diisi keempat cairan yang disebutkan
diatas.
2. 2 aqua gelas sisanya dibiarkan kosong dan diisi dua paku,
dan salah satu dari kedua aqua gelas tersebut.
ditutupsedangkan yang satunya dibiarkan terbuka
3. Tunggu selama tiga hari dan tunggu bagaimana
perubahannya.

9
BAB IV HASIL PRATIKUM

A. Hasil
1. Gelas berisi air sumur
Hari 1 : terjadi perubahan,terdapat sedikit kororsi yang timbul
pada permukaan paku dan air menjadi kekuningan.
Hari 2 : terjadi perubahan,timbul korosi pada bagian bawah
paku dan air berubah menjadi semakin kekuningan.
Hari 3 : terjadi perubahan,korosi pada paku mulai banyak dan
air berwarna semakin kuning.
2. Gelas berisi air masak
Hari 1 : terjadi perubahan,terdapat sedikt korosi yang timbul
pada permukaan paku dan air menjadi kekuningan.
Hari 2 : terjadi perubahan,timbul korosi pada bagian bawah
paku dan air berubah menjadi kekuningan.
Hari 3 : terjadi perubahan,korosi pada paku mulai banyak dan
air semakin kuning.
3. Gelas berisi air basa
Hari 1 : tidak terjadi korosi pada paku dan tidak terjadi
perubahan warna pada larutan
Hari 2 : tidak terjadi korosi pada paku dan tidak terjadi
perubahan warna pada larutan.
Hari 3 : tidak terjadi korosi pada paku dan tidak terjadi
perubahan warna pada larutan.

10
4. Gelas berisi asam
Hari 1 : tidak terjadi korosi pada paku dan tidak terjadi
peruabahan warna pada larutan .
Hari 2 : tidak terjadi perubahan pada paku dan tidak terjadi
perubahan warna pada larutan.
Hari 3 : tidak terjadi perubahan pada paku dan tidak terjadi
perubahan warna pada larutan.
5. Gelas kososng tertutup
Hari 1 : tidak terjadi perubahan pada paku
Hari 2 : mulai ada perubahan,sudah muncul beberapa bercak
kuning dibeberapa bagian paku
Hari 3 : mulai ada perubahan,sudah muncul beberapa bercak
kuning diseluruh bagian paku
6. Gelas kosong terbuka
Hari 1 : tidak terjadi korosi pada paku.
Hari 2 : tidak terjadi perubahan pada paku.
Hari 3 : tidak terjadi korosi pada paku.

11
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan :
Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan, maka
dapat disimpulkan bahwa :
Korosi adalah reaksi pada logam menjadi ion pada
permukaan logam yang terkontak langsung pada penyebab
korosi seperti oksigen, lingkungan berair serta faktor kepada
pelarut.
Agar tidak terjadi korosi pada besi jangan sampai besi
terkontaminasi dengan air atau larutan yang dapat
menyebabkan oksidasi sehingga besi dapat berkarat. Jika kita
menghindarkan besi dari air, maka besi tidak dapat bereaksi
dengan oksigen yang dapat membuatnya berkarat.
B. Saran :
Paku besi di dalam gelas II yang berisi asam asetat setelah
beberapa harisebaiknya dikeluarkaN dari solusi dan
dikenakan udara bebas agar terlihat cara korosi.

12

Anda mungkin juga menyukai