Puji syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas kehendak-Nyalah percobaan ini
dapat terselesaikan. Penulisan Makalah ini bertujuan untuk mengamati korosi pada besi. Selain
itu juga untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan korosi .
Dengan terselesaikannya Percobaan ini diharapkan dapat memberi pengetahuan tentang
bahan-bahan yang dapat timbulkan dan mempercepat terjadinya korosi (karat), proses terjadinya
korosi, kerugian serta cara mencegah terjadinya korosi.
Saya menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik serta
saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapakan demi penyempurnaan karya
ilmiah ini. Semoga Makalah ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca tentang faktor
terjadinya korosi.
(Denise Nendissa)
DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR
………………………………………………………………………………………….
1
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………...
2
BAB I : PENDAHULUAN ……………………………………………………..... ......
3
1.1.Latar belakang ..........……………………………………………………..
3
1.2.rumusan masalah ……………………………………………........……..
3
1.3.Tujuan penelitian ……………………………………………........………
3
BAB II : KAJIAN TEORITIS …………………………………………………………..
4
Penyebab korosi ......………………………………………………….. 5
Proses terjadinya korosi …………………………………....…………….
5
Dampak dari korosi ......……………………………………………........ 6
Mencegah terjadinya korosi ......………………………………………… 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam bahasa sehari-hari korosi dikenal dengan perkaratan.Karat adalah sebutan bagi korosi
pada besi, padahal korosi merupakan gejala destruktif yang mempengaruhi hampir semua logam.
Besi adalah salah satu dari banyak jenis logam yang mengalami korosi. Karena itu tidak
mengherankan bila istilah korosi dan karat hampir dianggap sama. Korosi dikenal merugikan karena
bersifat merusak logam dan membahayakan.Oleh karena itu,dengan pentingnya mempelajari
pencegahan korosi.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1. korosi
Korosi merupakan proses perubahan logam menjadi senyawa, terutama terjadi
dalam lingkungan yang mengandung air, atau peristiwa teroksidasinya suatu logam oleh
gas oksigen di udara.
Salah satu contoh korosi adalah yang terjadi pada besi, atau biasa disebut dengan
karat. Besi yang mengalami korosi membentuk karat dengan rumus Fe2O3.XH2O. Pada
proses pengamatan, besi (Fe) bertindak sebagai preduksi dan Oksigen (O2) yang terlarut
dalam air bertindak sebagai pengoksidasi. Persamaan reaksi pembentukan karat :
Anode : Fe 2+ + 2e - → Fe
Katode : 2H 2 O → O 2 + 4H + + 4e -
Karat disebut sebagai autokatalis karena karat yang terjadi pada logam akan
mempercepat proses pengaratan berikutnya.korosi adalah kerusakan atau degradasi
logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya
yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-
hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara)
mengalami reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia
karat besi adalah Fe 2O 3. nH 2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah. Korosi
merupakan proses elektro kimia.Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku
sebagai anode, dimana besi mengalami oksidasi. (Suroso, Asih, dkk.2011)
2.2. Penyebab korosi
Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang
berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi kemurnian bahan,
struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit yang ada dalam bahan, teknik pencampuran
bahan dan
sebagainya. Faktor dari lingkungan meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban,
keberadaan zat-zat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya. Bahan-bahan korosif
(yang dapat menyebabkan korosi) terdiri atas asam, basa serta garam, baik dalam bentuk
senyawa
maupunan-organik. Penguapan dan pelepasan bahan-bahan korosif keudara dapat mempercepat
proses korosi. Udara dalam ruangan yang terlalu asam atau basa dapat mepercepat proses korosi
peralatan elektronik yang ada dalam ruangan tersebut. Flour, hidrogen fluorida beserta
senyawaan-senyawaannya dikenal sebagai bahan korosif. Dalam industri, bahan ini umumnya
dipakai untuk sintesa bahan-bahan organik. Amoniak (NH3) merupakan bahan kimia yang cukup
banyak digunakan dalam kegiatan industri. Pada suhu dan tekanan normal, bahan ini berada
dalam bentuk gas dan sangat mudah terlepas ke udara.
( Purba, Michael.2007)
2.3. Proses Terjadinya Korosi
Korosi atau pengkaratan merupakan fenomena kimia pada bahan – bahan logam yang
pada dasarnya merupakan reaksi logam menjadi ion pada permukaan logam yang kontak
langsung dengan lingkungan berair dan oksigen. Contoh yang paling umum, yaitu kerusakan
logam besi dengan terbentuknya karat oksida. Dengan demikian, korosi menimbulkan banyak
kerugian. Korosi logam melibatkan proses anodik, yaitu oksidasi logam menjadi ion dengan
melepaskan elektron ke dalam (permukaan) logam dan proses katodik yang mengkonsumsi
electron tersebut dengan laju yang sama : proses katodik biasanya merupakan reduksi ion
hidrogen atau oksigen dari lingkungan sekitarnya. Untuk contoh korosi logam besi dalam udara
lembab.( Purba, Michale. 2007 )
BAB III
METODE PENELITIAN
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2. Pembahasan
Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa paku yang dimasukkan
ke dalam air,Larutan cuka dan Larutan Gula mengalami
korosi(berkarat),sedangkan paku yang dimasukkan ke dalam minyak Kelapa,
Cuka, dan kapas tidak mengalami korosi(berkarat),hal ini disebabkan karena
Minyak kelapa bukan termasuk ke dalam bahan-bahan korosif(yang menyebabkan
korosi).
Setelah di bandingkan ternyata secara keseluruhan paku dalam keadaan
terbuka lebih cepat berkorosi dari pada paku dalam keadaan tertutup. Penyebabnya
adalah paku yang diletakkan di gelas terbuka teroksidasi oleh oksigen yang ada
disekitarnya sedangkan paku yang diletakkan di gelas tertutup terisolasi oleh udara
atau oksigen.
Korosi yang terjadi pada paku yang diletakkan di air jernih berwarna kuning
dan air juga berubah menjadi kuning, karena korosi tersebut terjadi oleh oksodasi
oksigen.
Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu yang berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan
meliputi kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit
yang ada dalam bahan, teknik pencampuran bahan dan sebagainya. Faktor dari
lingkungan meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban, keberadaan zat-
zat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya.
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari uraian diatas adalah sebagai berikut:
air Murni, Gula, Garam termasuk kedalam bahan-bahan korosif (bahan yang dapat menyebabkan
korosi).
Minyak Kelapa, cuka bukanlah bahan yang dapat menyebabkan korosi,oleh karena itu minyak
tanah tidak termasuk kedalam bahan yang korosif.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/#q=Korosi
http://id.wikipedia.org/wiki/Korosi
http://denisemelodi.blogspot.com/2013/09/makalah-korosi.html