DISUSUN OLEH :
Muhammad Fauzi
Kasirun
Fani Al Zubaidi
Rifki Khoirulsyah
Sadun
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ASAHAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga berhasil menyelesaikan laporan
ini. Laporan ini berisikan tentang ”Korosi Pada Paku Dan pisau ”.Di harapkan
laporan ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang ”Korosi
Pada Paku Dan pisau “.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritikdan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaanlaporan ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan sertadalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meringankan segala usaha kita. Amin.kisaran 28 januari
2023
DAPTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................................5
PENDAHULUAN...................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................5
1.3 Batasan Masalah.........................................................................................................5
1.4 Tujuan Penelitian.......................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................................6
KAJIAN PUSTAKA...............................................................................................................6
2.1 Landasan Teori...........................................................................................................6
2.1.1 Korosi..................................................................................................................6
a. Penyebab korosi......................................................................................................6
b. Pengendalian korosi...............................................................................................7
2.1.2 Baja paduan.......................................................................................................8
2.1.3 Baja karbon........................................................................................................8
2.2 Hipotesis Penelitian....................................................................................................8
BAB III....................................................................................................................................9
METODE PENELITIAN......................................................................................................9
3.1 Metode Penelitian.......................................................................................................9
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian..................................................................................9
3.3 Alat dan Bahan...........................................................................................................9
3.4 Langkah Kerja............................................................................................................9
BAB IV..................................................................................................................................10
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................................................10
4.1 Hasil Penelitian.........................................................................................................10
4.1.1 Gambar hasil penelitian.................................................................................11
4.2 Pembahasan hasil penelitian...................................................................................14
BAB V....................................................................................................................................15
PENUTUP.............................................................................................................................15
5.1 Kesimpulan...............................................................................................................15
5.2 Saran..........................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
a. Penyebab korosi
1. Konsentrasi Air (H2O) dan Oksigen (O2)
Udara yang lembab akan mengandung banyak uap air. Air merupakan
salah satu faktor penyebab suatu korosi, maka udara lembab akan
mengakibatkan logam berkarat. Selain itu, air dengan kandungan oksigen
terlarut tinggi juga akan mempercepat terjadinya karat.
2. Elektrolit
Elektrolit dalam larutan garam atau asam adalah media yang baik dalam
transfer muatan. Transfer muatan ini membuat elektron dengan mudah
diikat oleh oksigen di udara, sehingga akan mempercepat proses
pengkaratan. Air hujan biasanya bersifat asam dan air laut mengandung
banyak garam. Jadi, air hujan dan air laut merupakan penyebab korosi
pada logam.
3. Permukaan Logam Tidak Rata
Permukaan suatu logam yang tidak rata akan mengakibatkan
terbentuknya kutub-kutub muatan. Kutub muatan ini akan berperan
sebagai anode dan katode.
4. Suhu
Semakin tinggi suhu, semakin cepat korosi terjadi. Hal ini karena suatu
laju reaksi kimia meningkat seiring dengan bertambahnya suhu.
5. Sel Elektrokimia
Karat juga bisa terjadi apabila ada dua logam berbeda potensial yang
saling bersentuhan dalam lingkungan lembab (berair) karena akan
terbentuk sel elektrokimia. Logam yang memiliki potensial rendah akan
melepaskan elektron ketika menyentuh logam yang memiliki potensial
tinggi dan akan dioksidasi oleh oksigen (udara). Hal ini membuat karat
lebih sering terjadi pada logam dengan potensial rendah.
b. Pengendalian korosi
1. Pengecatan
Pengecatan berfungsi untuk melindungi besi agar tidak bersentuhan
dengan air dan udara. Beberapa jenis cat yang mengandung timbal dan
seng akan lebih baik dalam melindungi besi. Pastikan proses pengecatan
dilakukan dengan sempurna, jangan sampai ada bagian yang tidak
tertutup oleh cat. Hal ini karena besi yang terlapisi cat juga akan terkorosi
jika bagian yang tidak terlapisi cat mulai terkorosi.
2. Melapisi logam dengan Krom (Chromium Plating)
Krom (Cr) memberi lapisan pelindung pada logam melalui proses
elektrolisis sehingga logam yang dikrom akan terlihat berkilap. Krom
masih dapat dapat memberikan perlindungan meskipun pada suatu
lapisan krom tersebut ada yang rusak. Krom biasa digunakan untuk
kendaraan bermotor, misalnya saja bumper atau pelek mobil.
3. Membuat Paduan Logam (Stainless Steel)
Paduan pada logam yang sering dipakai ialah stainless steel. Campuran
dari 74% besi (Fe), 18% nikel (Ni), dan 8% krom (Cr). Contohnya pada
peralatan dapur atau makan yang terbuat dari stainless steel.
2.1.2 Baja paduan
Baja adalah paduan besi dan karbon yang kandungan karbonnya berkisar hingga
2 persen (dengan kandungan karbon yang lebih tinggi, bahan tersebut
didefinisikan sebagai besi tuang). Sejauh ini merupakan bahan yang paling
banyak digunakan untuk membangun infrastruktur dan industri dunia, bahan ini
digunakan untuk membuat segala sesuatu mulai dari jarum jahit hingga tanker
minyak.
Paku beton putih dibuat dari besi baja berkekuatan tinggi, dengan tujuan agar
paku ini bisa menembus semen atau dinding beton yang keras
2.1.3 Baja karbon
Baja karbon adalah jenis baja non-paduan yang mengandung karbon, fosfor, dan
silikon. Isinya elemen lain tidak melebihi batas tertentu. Jenis baja ini hadir
dalam berbagai tingkatan dan digunakan untuk berbagai aplikasi, seperti pelat,
tulangan, dan batang las. Baja karbon tersedia dalam berbagai ketebalan dan
dapat dipotong ke hampir semua ukuran.
Baja karbon digunakan dalam banyak aplikasi, termasuk industri otomotif,
dirgantara, dan transportasi. Baja tahan karat juga banyak digunakan dalam
industri arsitektur, medis, dan makanan. Baja karbon banyak digunakan dalam
aplikasi pipa dan struktural, kaleng makanan, dan rel kereta api. Bahan-bahan
ini sangat tahan korosi dan dapat menahan suhu tinggi. Untuk alasan ini, mereka
lebih disukai daripada jenis baja lainnya.
Keterangan
- tidak berkarat
+ sedikit berkarat
++ cukup berkarat
+++ sangat berkarat
x adanya peubahan pada larutan
4.1.1 Gambar hasil penelitian
HARI 1
PAKU BETON PUTIH PISAU
HARI 2
PAKU BETON PUTIH PISAU
HARI 3
PAKU BETON PUTIH PISAU
HARI 4
PAKU BETON PUTIH PISAU
HARI 5
PAKU BETON PUTIH PISAU
HARI 6
PAKU BETON PUTIH PISAU
HARI 7
PAKU BETON PUTIH PISAU
Dari pengamatan yang dilakukan selama tujuh hari tersebut, dapat diketahui
bahwa pada gelas yang berisi pisau di air air cuka,air tawar, air sabun dan air
laut mengalami korosi dimulai pada hari kedua dan berlanjut sampai hari
ketujuh dengan jumlah korosi yang terus bertambah , diwadahair garam dimulai
korosi pada hari ketiga, keunikan terjadi pada pisau seluruh wadah megalami
perubahan warna larutan
Pada paku beton putih selama 7 hari tidak mengalami korosi dan hanya pada
larutan air sabun dan air laut yang mengalami perubahan warna
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa :
1. Korosi pada logam besi disebabkan karena adanya oksigen dan air.
2. Kecepatan dan jumlah korosi didukung oleh berbagai faktor.
3. Korosi dapat dicegah dengan melapisi dengan bahan anti korosi.
5.2 Saran
1. Lakukan percobaan dengan langkah kerja yang tertulis.
2. Lakukan pencatatan data setiap hari secara berturut-turut dengan waktu
yang sama.