Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KOROSI(PENGKARATAN)

Disusun Oleh:
Agus Firmansyah
Asep Saefullah
Bagus Anggoro P.
Fitria Yani
Linasari
Wikal Alfandi

1
Kata Pengantar
Syukur dan alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kepada Allah
SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok mata
pelajaran Kimia dengan Judul: “Korosi”
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas
dari banyak pihak yang membantu dengan tulus memberikan doa, saran dan
kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang
kami miliki. Oleh karena itu kami mengharapkan segala bentuk saran serta
masukan bahkan kritik yang terbangun dari berbagai pihak. Akhir kata kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi setiap pembacanya khususnya
pelajar dan masyarakat.

Majalengka, 5 Mei 2019

Penulis

2
Daftar Isi
Kata pengantar ....................................................................................................................... 2
Daftar ...................................................................................................................................... 3
Bab 1 Pendahuluan ................................................................................................................ 4
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................................... 4
D. Manfaat Penulisan ..................................................................................................... 4
Bab 2 Pembahasan ................................................................................................................. 4
A. Pengertian Korosi....................................................................................................... 5
B. Penyebab Terjadinya Korosi .................................................................................... 6
C. Proses Terjadinya Korosi .......................................................................................... 7
D. Cara Mencegah Terjadinya Korosi .......................................................................... 7
Bab 3 Penutup ........................................................................................................................ 9
Kesimpulan ................................................................................................................. 9
Daftar Pustaka ........................................................................................................................ 10

3
Bab 1 Pendahuluan

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, korosi dapat kita jumpai pada bangunan-
bangunan maupun peralatan yang memakai komponen logam seperti seng,
tembaga, besi-baja dan sebagainya. Seng untuk atap dapat bocor karena termakan
korosi. Jembatan dari baja maupun badan mobil juga dapat menjadi rapuh karena
korosi. Selain pada perkakas logam ukuran besar, korosi ternyata juga dapat
terjadi pada komponen-komponen renik peralatan elektronik yang terbuat dari
logam.

Korosi atau pengkaratan merupakan fenomena kimia pada bahan-bahan


logam pada dasarnya merupakan reaksi logam menjadi ion pada permukaan
logam yang kontak langsung dengan lingkungan berair dan oksigen. Salah satu
penyebab ambruknya suatu infrastruktur seperti jembatan, jalan layang atau
dermaga adalah terkorosinya besi dalam beton infrastruktur tersebut. Besi dalam
beton sebenarnya tahan terhadap korosi karena sifat alkali dari beton (pH 12-13)
sehingga terbentuk lapisan pasif di permukaan besi dalam beton. Besi baru
terkorosi bila lapisan ini rusak. Proses karbonisasai (carbonation) dan intrusi ion-
ion klorida dan gas CO2 ke dalam beton merupakan faktor penyebab rusaknya
lapisan tersebut yang berlanjut dengan terkorosinya besi di dalam beton.
Kerugian yang dapat ditimbulkan oleh korosi tidak hanya biaya langsung
seperti pergantian peralatan industri, perawatan jembatan, konstruksi dan
sebagainya, tetapi juga biaya tidak langsung seperti terganggunya proses produksi
dalam industri serta kelancaran transportasi yang umumnya lebih besar
dibandingkan biaya langsung.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada karya ini adalah:
1. Apa itu korosi?
2. Apa penyebab terjadinya korosi?
3. Bagaimana proses terjadinya korosi?
4. Dan, bagaimana cara pencegahan korosi?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dibuatnya karya tulis ini adalah:
1. Untuk lebih mengenal apa itu korosi.
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya korosi.
3. Untuk mengetahui proses terjadinya korosi.
4. Untuk mencegah terjadinya korosi.
D. Manfaat Penulisan
1. Agar pembaca dapat mengetahui bagaimana korosi terjadi

4
2. Agar dapat mencegah proses terjadinya korosi

Bab 2 Pembahasan
A. Pengertian Korosi

Korosi adalah peristiwa perusakan logam akibat terjadinya reaksi kimia


dengan lingkungan yang menghasilkan produk yang tidak diinginkan. Lingkungan
dapat berupa asam, basa, oksigen dari udara, oksigen didalam air atau zat kimia
lain. Perkaratan besi adalah peristiwa elektrokimia sebagai berikut :

- Besi dioksidasi oleh H2O atau ion hydrogen

Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e- (oksidasi)

2H+ (aq) → 2H(aq) ( reduksi )

- Atom-atom H bergabung menghasilkan H2

2H(aq) → H2(g)

- Atom-atom H bergabung dengan oksigen

2H(aq) + ½ O2(aq) → H2 O(l)

- Jika konsentrasi H+ cukup tinggi (pH rendah), maka reaksi

Fe + 2H+ (aq) → 2H(aq) + Fe2+ (aq)

2H(aq) → H2(g)

- Ion Fe2+ juga bereaksi dengan oksigen dan membentuk karat (coklat keerah-
merahan ) dengan menghasilkan ion H+ yang selanjutnya direduksi menjadi H2-

4Fe2+ (aq) + O2(aq) + 4H2 O(l) + 2xH2 O(l) → 2Fe2O3H2O)x(s) + 8H+

Reaksi totalnya menjadi

4Fe(s) + 3O2(aq) + 2x H2 O(l) → 2Fe2O3H2O)x(s). Sederhananya yaitu:

5
B. Penyebab Terjadinya Korosi
Faktor penyebab korosi / yang mempercepat korosi

1. Air dan kelembaban udara

Dilihat dari reaksi yang terjadi pada proses korosi, air merupakan salah
satu faktor penting untuk berlangsungnya korosi. Udara lembab yang
banyak mengandung uap air akan mempercepat berlangsungnya proses
korosi.

2. Elektrolit

Elektrolit (asam atau garam) merupakan media yang baik untuk terjadinya
transfer muatan. Hal ini mengakibatkan elektron lebih mudah untuk diikat
oleh oksigen di udara. Air hujan banyak mengandung asam, sedangkan air
laut banyak mengandung garam. Oleh karena itu air hujan dan air laut
merupakan penyebab korosi yang utama.

3. Permukaan logam yang tidak rata

Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terjadinya kutub-kutub


muatan, yang akhirnya akan berperan sebagai anode dan katode.
Permukaan logam yang licin dan bersih akan menyebabkan korosi sulit
terjadi, sebab kutub-kutub yang akan bertindak sebagai anode dan katode
sulit terbentuk.

4. Terbentuknya sel elektrokimia

Jika dua logam yang berbeda potensial bersinggungan pada lingkungan


berair atau lembab, dapat terbentuk sel elektrokimia secara langsung.
Logam yang potensialnya lebih rendah akan segera melepaskan elektron
ketika bersentuhan dengan logam yang potensialnya lebih tinggi, serta

6
akan mengalami oksidasi oleh oksigen dari udara. Hal tersebut
mengakibatkan korosi lebih cepat terjadi pada logam yang potensialnya
rendah, sedangkan logam yang potensialnya tinggi justru lebih awet.
Sebagai contoh, paku keling yang terbuat dari tembaga untuk
menyambung besi akan menyebabkan besi di sekitar paku keling tersebut
berkarat lebih cepat.

C. Proses Terjadinya Korosi


Korosi terjadi melalui reaksi redoks, di mana logam mengalami
oksidasi, sedangkan oksigen mengalami reduksi. Karat logam umumnya
berupa oksida atau karbonat. Karat pada besi berupa zat yang berwarna
cokelat-merah dengan rumus kimia Fe2O3·xH2O. Oksida besi (karat)
dapat mengelupas, sehingga secara bertahap permukaan yang baru
terbuka itu mengalami korosi. Berbeda dengan aluminium, hasil korosi
berupa Al2O3 membentuk lapisan yang melindungi lapisan logam dari
korosi selanjutnya. Hal ini dapat menerangkan mengapa panic dari besi
lebih cepat rusak jika dibiarkan, sedangkan panci dari aluminium lebih
awet.

Korosi secara keseluruhan merupakan proses elektrokimia. Pada


korosi besi, bagian tertentu dari besi sebagai anode, di mana besi
mengalami oksidasi.

Fe(s) à Fe2+(aq) + 2e–


Elektron yang dibebaskan dalam oksidasi akan mengalir ke bagian
lain untuk mereduksi oksigen.

O2(g) + 2 H2O(l) + 4e– à 4 OH–(l)


Ion besi(II) yang terbentuk pada anode akan teroksidasi membentuk
besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi
Fe2O3·xH2O yang disebut karat.

D. Cara Mencegah Terjadinya Korosi

Cara pencegahan korosi pada besi dapat dilakukan sebagai berikut:

a. Pengecatan

Fungsi pengecatan adalah untuk melindungi besi kontak dengan air


dan udara. Cat yang mengandung timbal dan seng akan lebih
melindungi besi terhadap korosi. Pengecatan harus sempurna karena
jika terdapat bagian yang tidak tertutup oleh cat, maka besi di bawah

7
cat akan terkorosi. Pagar bangunan dan jembatan biasanya dilindungi
dari korosi dengan pengecatan.

b. Dibalut plastik

Plastik mencegah besi kontak dengan air dan udara. Peralatan rumah
tangga biasanya dibalut plastik untuk menghindari korosi.

c. Pelapisan dengan krom (Cromium plating)

Krom memberi lapisan pelindung, sehingga besi yang dikrom akan


menjadi mengkilap. Cromium plating dilakukan dengan proses
elektrolisis. Krom dapat memberikan perlindungan meskipun lapisan
krom tersebut ada yang rusak. Cara ini umumnya dilakukan pada
kendaraan bermotor, misalnya bumper mobil.

d. Pelapisan dengan timah (Tin plating)

Timah termasuk logam yang tahan karat. Kaleng kemasan dari besi
umumnya dilapisi dengan timah. Proses pelapisan dilakukan secara
elektrolisis atau elektroplating. Lapisan timah akan melindungi besi
selama lapisan itu masih utuh. Apabila terdapat goresan, maka timah
justru mempercepat proses korosi karena potensial elektrode besi lebih
positif dari timah.

e. Pelapisan dengan seng (Galvanisasi)

Seng dapat melindungi besi meskipun lapisannya ada yang rusak. Hal
ini karena potensial elektrode besi lebih negative daripada seng, maka
besi yang kontak dengan seng akan membentuk sel elektrokimia
dengan besi sebagai katode. Sehingga seng akan mengalami oksidasi,
sedangkan besi akan terlindungi.

f. Pengorbanan anode (Sacrificial Anode)

Perbaikan pipa bawah tanah yang terkorosi mungkin memerlukan


perbaikan yang mahal biayanya. Hal ini dapat diatasi dengan teknik
sacrificial anode, yaitu dengan cara menanamkan logam magnesium
kemudian dihubungkan ke pipa besi melalui sebuah kawat. Logam
magnesium itu akan berkarat, sedangkan besi tidak karena magnesium
merupakan logam yang aktif (lebih mudah berkarat).

8
Bab 3 Penutup

Kesimpulan

Korosi atau pengkaratan merupakan fenomena kimia pada bahan-bahan


logam pada dasarnya merupakan reaksi logam menjadi ion pada
permukaan logam yang kontak langsung dengan lingkungan berair dan
oksigen

Kerugian yang dapat ditimbulkan oleh korosi tidak hanya biaya langsung
seperti pergantian peralatan industri, perawatan jembatan, konstruksi dan
sebagainya, tetapi juga biaya tidak langsung seperti terganggunya proses
produksi dalam industri serta kelancaran transportasi yang umumnya lebih
besar dibandingkan biaya langsung.

Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua,


yaitu yang berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari
bahan meliputi kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-
unsur kelumit yang ada dalam bahan, teknik pencampuran bahan dan
sebagainya. Faktor dari lingkungan meliputi tingkat pencemaran udara,
suhu, kelembaban, keberadaan zat-zat kimia yang bersifat korosif dan
sebagainya.

Bahan-bahan korosif (yang dapat menyebabkan korosi) terdiri atas asam,


basa serta garam, baik dalam bentuk senyawa an-organik maupun organik.
Flour, hidrogen fluorida beserta persenyawaan-persenyawaannya dikenal
sebagai bahan korosif. Dalam industri, bahan ini umumnya dipakai untuk
sintesa bahan-bahan organik. Ammoniak (NH3) merupakan bahan kimia
yang cukup banyak digunakan dalam kegiatan industri. Pada suhu dan
tekanan normal, bahan ini berada dalam bentuk gas dan sangat mudah
terlepas ke udara. Ammoniak dalam kegiatan industri umumnya
digunakan untuk sintesa bahan organik, sebagai bahan anti beku di dalam
alat pendingin, juga sebagai bahan untuk pembuatan pupuk. Aneka
partikel aerosol, debu serta gas-gas asam seperti NOx dan SOx dapat
berubah menjadi asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) di udara.
Oleh sebab itu, udara menjadi terlalu asam dan bersifat korosif dengan
terlarutnya gas-gas asam tersebut di dalam udara. Dalam lingkungan
dengan tingkat pencemaran tinggi, aneka barang mulai dari komponen
elektronika renik sampai jembatan baja semakin mudah rusak, bahkan
hancur karena korosi.

Korosi pada piranti maupun komponen-komponen elektronika dapat


mengakibatan sifat elektrik pada komponen-komponen tersebut menjadi
rusak karena terbentuknya lapisan non-konduktor. Dalam beberapa kasus,
hubungan pendek yang terjadi pada peralatan elektronik dapat
menyebabkan terjadinya kebakaran yang menimbulkan kerugian bukan

9
hanya dalam bentuk kehilangan atau kerusakan materi, tetapi juga korban
nyawa.

Oleh karena itu perlu adanya tindak pencegahan agar dapat mengurangi
potensi juga dampak yang ditimbulkan oleh korosi. Dengan melakukan
tindakan pencegahan, dapat membantu mengurangi resiko terjadinya
korosi.

Daftar Pustaka

-Etrinar. 2012. kumpulan ilmu kelas XII : Korosi.


http://etrinar.blogspot.com/2012/11/korosi_24.html

-Pengertian Korosi dan Faktor Penyebabnya.


https://blog.ruangguru.com/pengertian-korosi-dan-faktor-penyebabnya

-Iskandar, Indriany, Gina. 2012. Proses Terjadinya Korosi (Karat) |


ginaindrianyiskandar.
https://ginaindrianyiskandar.wordpress.com/2012/04/04/proses-terjadinya-korosi-
karat/

-17+ Contoh Makalah yang Baik dan Benar & Cara Membuat Lengkap.
https://moondoggiesmusic.com/contoh-makalah/

-9+ Contoh Daftar Pustaka dari Internet, Jurnal, Makalah, Buku dan Lainnya.
https://www.romadecade.org/contoh-daftar-pustaka/#!

10

Anda mungkin juga menyukai