Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRATIKUM

Korosi Pada Paku

Disusun Oleh :

Lucius Brisno Mau


Xll MIPA 1

SMAK GIOVANNI KUPANG


PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Besi adalah unsur kimia dengan simbol Fe dan nomor atom 26. Merupakan logam dalam
deret transisi pertama. Ini adalah unsur paling umum di bumi berdasarkan massa,
membentuk sebagian besar bagian inti luar dan dalam bumi. Besi adalah unsur keempat
terbesar pada kerak bumi. Namun kekurangan dari besi ialah sifatnya yang sangat mudah
mengalami korosi.

Lalu apakah itu korosi ?. Korosi bisa disebut sebagai kerusakan atau degradasi logam
akibat reaksi dengan lingkungan yang korosif. Korosi dapat juga diartikan sebagai
serangan yang merusak logam karena logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia
dengan lingkungan. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut dengan perkaratan. Kata
konsi berasal dari bahasa latin "corrodere" yang artinya pengrusakan logam atau
perkaratan. Besi yang telah mengalami korosi akan kehilangan nilai jual dan fungsi
komersialnya. Ini tentu saja akan merugikan sekaligus membahayakan. Maka
berdasarkan hal tersebut, percobaan ini difokuskan kepada proses korosi pada besi dan
juga akan diketahui pengaruh dari beberapa cairan dan logam lainnya terhadap proses.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi korosi
2. agaimana pengaruh dari zat dan cairan lain pada korosi besi ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mempelajari proses korosi pada besi !
2. Untuk mengetahui pengaruh dan zat lain terhadap loosi pada !
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Korosi


Korosi adalah peristiwa rusaknya logam karena reaksi dengan lingkungannya. Sedangkan
menurut Gunaltun, korosi adalah fenomena elektrokimia dan hanya menyerang logam,
Korosi adalah teroksidasinya suatu logam. Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam
akibat reaksi dengan lingkungan yang korosif. Korosi dapat juga diartikan sebagai
serangan yang merusak logam karena logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia
dengan lingkungan.

Menurut teori elektrokimia , suatu logam akan mengalami korosi jika pada bagian
permukaan ada yang bertindak sebagai anode dan katode. Jika suatu logam terkena air
dan udara yang jenuh dengan uap air, logam bisa berkarat. Komposisi utama karat besi
adalah besi (III) oksida terhidrat, rumusnya Fe2O3.xH2O.

Suatu besi atau logam dapat mengalami korosi bergantung pada keadaan di sekitarnya.
Seperti disebutkan dalam paragraf sebelumnya korosi merupakan reaksi elektrokimia.
Reaksi ini melibatkan migrasi elektron-elektron yang merupakan hasil dari reaksi reduksi
dan oksidasi (reaksi redoks). Reaksi korosi terjadi jika di permukaan logam itu ada
bagian yang berperan sebagai anoda dan bagian yang berperan sebagai katoda. Saat
peristiwa korosi terjadi reaksi oksidasi di daerah anoda dan terjadi reaksi reduksi di
daerah katode.

2.2 Faktor Terjadinya Korosi


Faktor-faktor yang mempengaruhi perkaratan ialah air (H2O) dan udara (O2). Sedangkan
faktor yang mempercepat perkaratan ialah larutan garam elektrolit (asam atau garam) dan
pH. Faktor ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
 Faktor Internal
Yang menyebabkan korosi adalah struktur bahan logam itu sendiri seperti tingkat
kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, teknik ketika pembuatan dan
sebagainya.
 Faktor Eksternal
Faktor ini merupakan penyebab terbesar terjadinya korosi. Faktor lingkungan
meliputi suhu, kelembapan, pencemaran udara, keberadaan zat-zat kimia yang
bersifat korosif seperti asam kuat, basa, atau garam dan sebagainya.
2.3 Dampak Korosi
Dampak paling jelas dari korosi adalah rusak dan rapuhnya logam besi. Semakin lama
akan semakin banyak yang teroksidasi dan besi menjadi habis. Korosi juga bisa
membahayakan sarana transportasi khususnya kapal laut. Kondisi laut atau sungai yang
kotor dan asam juga semakin mempercepat laju korosi logam. Pada kondisi yang parah
bisa menyebabkan lubang pada lambung kapal. Korosi juga bisa memicu pencemaran
alam karena munculnya berbagai perusahaan cat. Korosi juga merusak fasilitas umum
dan membuatnya cepat rusak dan tidak awet.

2.4 Cara Mencegah Korosi


Dampak yang korosi sangat tidak menguntungkan, maka banyak cara telah dilakukan
guna melindungi logam besi dari korosi atau perkaratan seperti melapisi besi dengan
minyak, cat, logam lain yang kurang reaktif seperti Sn dan Cr, atau melapisi besi dengan
logam yang jauh lebih reaktif seperti magnesium. Kelemahan pelapisan dengan
logamyang kurang reaktif adalah jika tedapat sedikit luka pada pelpisnya maka besi akan
terus berkarat.
Alternatif yang lebih baik kemudian ditemukan, yaitu melapisi dengan logam yang
lebih reaktif. Karena logam yang lebih reaktif seperti magnesium atau zink ketika rusak,
merekalah yang akan menjadi anode dan mengalami oksidasi. Selama masih ada logam
magnesium dan zink maka logam besi (Fe) tidak akan mengalami korosi. Cara mencegah
korosi seperti ini disebut dengan perlindungan katode. Prinsip inilah yang sering dipakai
untuk melindungi pipa-pipa yang terpendam di dalam tanah.
Pipa-pipa yang ada di dalam tanah dihubungkan dengan batang magnesium yang
berperan sebagai anode. Dengan demikian pipa besi tidak akan mengalami oksidasi
sehingga terhindar dari perkaratan.
PEMBAHASAN

3.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan atau experiment ini meliputi :
 Tabung reaksi diganti dg gelas aqua
 Paku besi tetap
 Kapur sirih (kapur tohor) CaO
 Garam dapur (NaCl)
 Soda Kue
 Air aquades di jual di apotik
 Minyak goreng
 Kapas
 Air kran

3.2 Langkah Langkah


Langkah – langkah dan cara kerja eksperimen meliputi ( hal 76 ) :
1. Bersihkan paku dg kertas pasir atau kertas amplas.
2. Sediakan 7 tabung reaksi dan tandai masing-masing , dan Ke dalam tabung reaksi
ke-1 dengan hati-hati masukkan sebuah paku.
3. Ke dalam tabung reaksi ke-2 masukkan sebuah paku. Di tengah tabung masukkan
kapas, kemudian di atas kapas letakkan satu sendok kalsium oksida untuk
menyerap uap air. Tutup mulut tabung dengan kapas.
4. Ke dalam tabung ke-3 masukkan sebuah paku, kemudian tambahkan air hingga
seluruh pake teremdam air.
5. Ke dalam tabung ke-4 masukkan air setinggi 5 cm. Panaskan air hingga mendidih
se lama kira-kira 3 menit untuk menghilangan udara yang larut di dalamnya.
Masukkan paku ke dalam air. Tambahkan minyak goreng di atas air hingga
lapisan setebal ½ cm untuk mencegah udara masuk ke dalam air.
6. Ke dalam tabung ke-5, 6, dan 7 masing-masing masukkan sebuah paku.
Kemudian, tuangkan air suling ke dalam tabung ke-5, larutan amonium klorida ke
dalam tabung ke-6, dan larutan dinatrium hidrogen fosfat ke dalam tabung ke-7.
Sebagian paku ha rus ada di atas cairan.
7. Letakkan semua tabung reaksi pada rak tabung reaksi dan biarkan sampai
praktikum minggu berikutnya (1 minggu). Catat hasil-hasil yang kalian peroleh.
3.3 Hasil Pengamatan
Berikut hasil pengamatan setelah di tinggalkan dan dilakukan percobaan selama satu
minggu :
Keterangan:
Gelas aqua 1: Paku di gelas aqua tanpa zat apapun.
Gelas aqua 2: paku ditutup dengan kapas, dengan kapur diatas kapas.
Gelas aqua 3: Paku di dalam air biasa
Gelas aqua 4: paku di dalam air aquades
Gelas aqua 5: paku di dalam minyak
Gelas aqua 6: paku di dalam larutan NaCl.
Gelas aqua 7: paku di dalam larutan soda kue.

Tabel Gelas aqua 1 Gelas aqua 2 Gelas aqua Gelas aqua Gelas aqua 5 Gelas aqua 6 Gelas aqua
3 4 7

Hari
ke-1

Hari
ke-2

Hari
ke-3

Hari
ke-4
Hari
ke-5

Hari
ke-7

3.4 Pembahasan
Dari percobaan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa , Berdasarkan data diatas korosi
besi yang terjadi jika dilihat dari dimulai dari yang paling cepat adalah gelas aqua yang
berisi paku yang terdapat di dalam larutan garam , lalu diikuti oleh paku yang berada
dalam air biasa, air yang dilapisi dengan minyak dan air aquades.Serta pada gelas aqua 1,
2, dan 7 paku tidak mengalami korosi , yaitu yang tidak berisi zat apapun , kapas , dan
soda kue. Dari percobaan yang telah dilaksanakan, kita dapat mengetahui bahwa korosi
terjadi karena adanya pengaruh dari lingkungan terhadap suatu benda, serta beberapa
faktor:

1. Udara :
Korosi terjadi lebih mudah jika suatu logam berekasi dengan udara disekitarnya, jadi
korosi akan lebih cepat terjadi jika oksigen bereaksi dengan mengoksidasi logam
tertentu yang cukup reaktif, seperti besi . Teori ini sesuai dengan hasil yang kita
dapatkan.
2. Air :
Korosi juga akan terjadi jika pereduksinya adalah air . Semakin sering logam
terkena air, maka akan semakin cepat logam tersebut mengalami korosi. Hal ini juga
sesuai dengan hasil yang kita dapat.

Serhingga dari percobaan ini kita tau bahwa , factor yang mempengaruhi korosi pada
besi adalah :
 Air
 Oksigen ( kelembaban udara )
Faktor-faktor yang dapat mempercepat terjadinya korosi:
 Elektrolit
 Permukaan Besi

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkaratan ialah air (H2O) dan udara (O2). Sedangkan
faktor yang mempercepat perkaratan ialah larutan garam elektrolit (asam atau garam) dan
pH..
Dari hasil pratikum tersebut saya dapat menyimpulkan bahwa paku yang tidak
mengalami korosi terjadi pada paku tertutup dengan suhu ruangan tanpa air. Hal ini bisa
terjadi karena tidak ada kontak langsung antara oksigen dan air serta plastik merupakan
pencegahan agar tidak terjadi korosi.
Kemudian dari praktek tersebut di benarkan bahwa salah satu faktor korosi adanya
kontak antara udara dan air. Agar tidak terjadi korosi pada besi jangan sampai besi
terkontaminasi dengan air atau larutan yang dapat menyebabkan oksidasi sehingga besi

Anda mungkin juga menyukai