Disusun Oleh :
Lalu apakah itu korosi ?. Korosi bisa disebut sebagai kerusakan atau degradasi logam
akibat reaksi dengan lingkungan yang korosif. Korosi dapat juga diartikan sebagai
serangan yang merusak logam karena logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia
dengan lingkungan. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut dengan perkaratan. Kata
konsi berasal dari bahasa latin "corrodere" yang artinya pengrusakan logam atau
perkaratan. Besi yang telah mengalami korosi akan kehilangan nilai jual dan fungsi
komersialnya. Ini tentu saja akan merugikan sekaligus membahayakan. Maka
berdasarkan hal tersebut, percobaan ini difokuskan kepada proses korosi pada besi dan
juga akan diketahui pengaruh dari beberapa cairan dan logam lainnya terhadap proses.
1.3 Tujuan
1. Untuk mempelajari proses korosi pada besi !
2. Untuk mengetahui pengaruh dan zat lain terhadap loosi pada !
LANDASAN TEORI
Menurut teori elektrokimia , suatu logam akan mengalami korosi jika pada bagian
permukaan ada yang bertindak sebagai anode dan katode. Jika suatu logam terkena air
dan udara yang jenuh dengan uap air, logam bisa berkarat. Komposisi utama karat besi
adalah besi (III) oksida terhidrat, rumusnya Fe2O3.xH2O.
Suatu besi atau logam dapat mengalami korosi bergantung pada keadaan di sekitarnya.
Seperti disebutkan dalam paragraf sebelumnya korosi merupakan reaksi elektrokimia.
Reaksi ini melibatkan migrasi elektron-elektron yang merupakan hasil dari reaksi reduksi
dan oksidasi (reaksi redoks). Reaksi korosi terjadi jika di permukaan logam itu ada
bagian yang berperan sebagai anoda dan bagian yang berperan sebagai katoda. Saat
peristiwa korosi terjadi reaksi oksidasi di daerah anoda dan terjadi reaksi reduksi di
daerah katode.
Tabel Gelas aqua 1 Gelas aqua 2 Gelas aqua Gelas aqua Gelas aqua 5 Gelas aqua 6 Gelas aqua
3 4 7
Hari
ke-1
Hari
ke-2
Hari
ke-3
Hari
ke-4
Hari
ke-5
Hari
ke-7
3.4 Pembahasan
Dari percobaan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa , Berdasarkan data diatas korosi
besi yang terjadi jika dilihat dari dimulai dari yang paling cepat adalah gelas aqua yang
berisi paku yang terdapat di dalam larutan garam , lalu diikuti oleh paku yang berada
dalam air biasa, air yang dilapisi dengan minyak dan air aquades.Serta pada gelas aqua 1,
2, dan 7 paku tidak mengalami korosi , yaitu yang tidak berisi zat apapun , kapas , dan
soda kue. Dari percobaan yang telah dilaksanakan, kita dapat mengetahui bahwa korosi
terjadi karena adanya pengaruh dari lingkungan terhadap suatu benda, serta beberapa
faktor:
1. Udara :
Korosi terjadi lebih mudah jika suatu logam berekasi dengan udara disekitarnya, jadi
korosi akan lebih cepat terjadi jika oksigen bereaksi dengan mengoksidasi logam
tertentu yang cukup reaktif, seperti besi . Teori ini sesuai dengan hasil yang kita
dapatkan.
2. Air :
Korosi juga akan terjadi jika pereduksinya adalah air . Semakin sering logam
terkena air, maka akan semakin cepat logam tersebut mengalami korosi. Hal ini juga
sesuai dengan hasil yang kita dapat.
Serhingga dari percobaan ini kita tau bahwa , factor yang mempengaruhi korosi pada
besi adalah :
Air
Oksigen ( kelembaban udara )
Faktor-faktor yang dapat mempercepat terjadinya korosi:
Elektrolit
Permukaan Besi
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkaratan ialah air (H2O) dan udara (O2). Sedangkan
faktor yang mempercepat perkaratan ialah larutan garam elektrolit (asam atau garam) dan
pH..
Dari hasil pratikum tersebut saya dapat menyimpulkan bahwa paku yang tidak
mengalami korosi terjadi pada paku tertutup dengan suhu ruangan tanpa air. Hal ini bisa
terjadi karena tidak ada kontak langsung antara oksigen dan air serta plastik merupakan
pencegahan agar tidak terjadi korosi.
Kemudian dari praktek tersebut di benarkan bahwa salah satu faktor korosi adanya
kontak antara udara dan air. Agar tidak terjadi korosi pada besi jangan sampai besi
terkontaminasi dengan air atau larutan yang dapat menyebabkan oksidasi sehingga besi