Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM UJI KOROSI PADA PAKU

NAMA : Daniel Setyo Nugroho

KELAS : XII MIPA 3

NO.ABSEN : 7
A. Latar belakang
Korosi merupakan sistem termodinamika logam dengan lingkungannya, yang berusaha untuk
mencapai kesetimbangan. Sistem ini dikatakan setimbang bila logam telah membentuk oksida
atau senyawa kimia lain yang lebih stabil. Pencegahan korosi merupakan salah satu masalah
penting dalam ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

Besi adalah salah satu dari banyak jenis logam yang penggunaannya sangat luas dalam
kehidupan sehari-hari. Namun kekurangan dari besi ini adalah sifatnya yang sangat mudah
mengalami korosi. Padahal besi yang telah mengalami korosi akan kehilangan nilai jual dan
fungsi komersialnya. Ini tentu saja akan merugikan sekaligus membahayakan.

Oleh karena itu, dengan pentingnya mempelajari pencegahan korosi, percobaan kali ini
difokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi Korosi. Proses perkaratan pada besi dapat
berlanjut terus sampai seluruh bagian dari besi hancur. Hal ini disebabkan oksida-oksida besi
yang terbentuk pada peristiwa awal korosi akan menjadi katalis pada peristiwa korosi
selanjutnya

B. Tujuan praktikum
1. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi korosi

2. Menyampaikan penyebab dan pencegahan korosi

3. Mengamati proses korosi paku pada beberapa cairan dan larutan

C. Landasan teori
1. Korosi

Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksiredoks antara suatu logam dengan
berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki.
Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan.

Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami
reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi
adalah Fe203.nH20, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah. Korosi merupakan proses
elektrokimia.

Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, dimana besi mengalami
oksidasi.

Fe(s)>Fe2+(aq) + 2e

Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak sebagai
katode, dimana oksigen tereduksi.

02(g) + 4H+(aq) + 4e 2H2O(1) atau

O2(g) + 2H2O(l) + 4e4OH (aq)

lon besi(ll) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang
kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari
besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode,
bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.

2. Penyebab korosi

Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang berasal dari
bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi kemurnian bahan, struktur
bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit yang ada dalam bahan, teknik pencampuran bahan
dan sebagainya. Faktor dari lingkungan meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban,
keberadaan zat-zat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya. Bahan-bahan korosif (yang
dapat menyebabkan korosi) terdiri atas asam, basa serta garam. baik dalam bentuk senyawa
an-organik maupun organik.

Penguapan dan pelepasan bahan-bahan korosif ke udara dapat mempercepat proses korosi.
Udara dalam ruangan yang terlalu asam atau basa dapat mempercepat proses korosi peralatan
elektronik yang ada dalam ruangan tersebut.

Untuk mencegah terjadinya korosi Kita bisa melakukan pengecatan pada besi, melapisi besi
dengan oli, membalut besi dengan plastik, pelapisan dengan zink (Galvanisasi), dan pelapisan
dengan kromium (Cromium plating).
D. Alat-alat dan Bahan
1. Paku

2. Air keran

3. Larutan garam

4. Cuka dapur

5. Kapas

6. Gelas plastik minuman

D. Langkah Kerja
1. Masukkan air keran, larutan garam, cuka, dan kapas kedalam wadah

2. Masukkan paku pada setiap wadah masing-masing 1 buah paku

3. Disini dikarenakan kita memiliki metode air keran yg berbeda , maka air keran akan kita
pecah menjadi 2, air keran yang pertama kita buka wadahnya dan air keran yang kedua kita
tutup wadahnya

4. Setelah itu diamkan paku lalu kita amati paku tersebut selama 4 hari untuk melihat
perubahannya.

E. Data pengamatan

Cup plastik Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4

Air keran + paku X -• +• ✓•

Cuka + paku X X X•∆ X•∆

Larutan garam + paku X -• +• +•


Air keran tertutup + X -• -• +•
paku

Kapas + paku X X X -

Keterangan
X = Tidak berkarat

- = sedikit berkarat

+ = cukup berkarat

✓ = sangat berkarat

• = air berubah warna

∆ = paku berwarna hitam

F. Analisis Data
>> Air keran + paku mengalami korosi yang paling besar dibandingkan cup-cup yang lain
karena air dan oksigen mengalami interaksi secara langsung

>> Cuka + paku mengalami korosi sempurna, dan paku berwarna hitam dengan gelembung
udara disekitarnya dan air berubah warna

>> Larutan garam + paku terjadi korosi keseluruhan dan air berubah warna

>> Air keran tertutup + paku mengalami korosi yang belum sempurna dan air berubah warna

>> Kapas + paku tidak mengalami perubahan bentuk sama sekali akan tetapi memiliki sedikit
perubahan fisik yaitu sangat sedikit berkata
G. Kesimpulan
Dari hasil pratikum tersebut saya dapat menyimpulkan bahwa paku yang tidak mengalami
korosi yang terlalu parah terjadi pada paku yang berada dalam kapas hal ini bisa terjadi karena
tidak ada kontak langsung antara oksigen dan air, meskipun hanya mengalami perubahan yg
sangat sedikit yaitu berkarat. Sehingga benar bahwa salah satu faktor korosi adanya kontak
antara udara dan air.

Agar tidak terjadi korosi pada besi jangan sampai besi terkontaminasi dengan air atau larutan
yang dapat menyebabkan oksidasi sehingga besi dapat berkarat. Jika kita menghindarkan besi
dari air, maka besi tidak dapat bereaksi dengan oksigen yang dapat membuatnya berkarat.

Lampiran :

HARI KE-1

HARI KE-2
HARI KE-3

HARI KE-4

Anda mungkin juga menyukai