besi
3
Fe(s) + 2 O2(g) + nH2O Fe2O3∙nH2O(s)
.
Proses korosi besi terjadi saat besi mengalami kontak dengan air dan
oksigen. Besi akan mengalami oksidasi menjadi Fe2+ + 2e-. Elektron yang
dihasilkan mereduksi O2 menjadi H2O. Ion Fe2+ bergerak menuju kontak air-besi
dan bereaksi dengan O2 dan H2O, membentukFe2O3∙nH2O, yang merupakan karat
besi.
VII. Pembahasan
Pada hari kedua setelah percobaan telah menunjukkan adanya perubahan pada tiap
tabung, sebagai berikut:
Tabung ke-1. Air menjadi lebih keruh dan paku makin berkarat.
Tabung ke-4. Air menjadi lebih keruh dan paku makin berkarat.
VIII. Kesimpulan
3
Fe(s) + 2 O2(g) + nH2O Fe2O3∙nH2O(s)
.
Proses korosi besi terjadi saat besi mengalami kontak dengan air dan
oksigen. Besi akan mengalami oksidasi menjadi Fe2+ + 2e-. Elektron yang
dihasilkan mereduksi O2 menjadi H2O. Ion Fe2+ bergerak menuju kontak air-besi
dan bereaksi dengan O2 dan H2O, membentukFe2O3∙nH2O, yang merupakan karat
besi.
Tambahkan 6 gram agar-agar dan 15 gram NaCl dalam 500 mL air dan
panaskan sampai larut semuanya. Tambahkan 10 mL larutan K3Fe(CN)6 5% dan
4mL larutan fenolftalein. Larutan agar-agar hendaknya dibiarkan agar suhunya
turun sampai hampir suhu kamar sebelum dituangkan ke dalam cawan petri.
VI. Hasil Percobaan
1. Percobaan Pendahuluan
Campuran larutan Warna
Fe2+ + K3Fe(CN)6 Warna campuran hijau gelap
Fe3+ + K3Fe(CN)6 Warna campuran kuning hitam
Zn2+ + K3Fe(CN)6 Warna campuran kuning cerah
Larutan basa + fenolftalein Warna campuran ungu muda
Pada cawan terdapat 5 buah, 1 paku tidak dililit logam lain dan 4 paku yang telah
dililit oleh logam lain, yaitu logam Zn, Cu, Mg, dan Sn. Hasilnya sebagai berikut.
Paku yang tidak dililit logam lain. Menghasilkan warna biru gelap
menunjukkan adanya ion Fe²⁺ dan warna hijau gelap menunjukkan adanya
ion Fe³⁺. Terjadi reaksi oksidasi sehingga mengindikasikan terjadinya
korosi.
Paku yang dililit logam Mg. Mg disini bertindak sebagai anode karena
memiliki potensial sel yang lebih rendah dibanding Fe. Terdapat
gelembung gas disekitar paku yang menunjukkan adanya gas H₂. Warna
merah muda pekat menunjukkan adanya ion OH⁻ dari hasil reaksi pada
katode. Berdasarkan hasil reaksi pada anode, Mg mengalami oksidasi
sehingga dapat melindungi paku dari korosi.
Paku yang dililit logam Zn. Zn bertindak sebagai anode karena memiliki
potensial sel yang lebih rendah dibanding Fe. Terdapat gumpalan
berwarna agak kekuningan menunjukkan adanya ion Zn²⁺. Warna merah
muda pekat menunjukkan adanya ion OH⁻ dari hasil reaksi pada katode.
Berdasarkan hasil reaksi pada anode, Zn mengalami oksidasi sehingga
dapat melindungi paku dari korosi.
Paku yang dililit logam Cu. Cu bertindak sebagai katode karena memiliki
potensial sel yang lebih tinggi dibandingkan Fe. Warna merah muda pekat
menunjukkan adanya ion OH⁻ dari hasil reaksi pada katode. Warna biru
tua menunjukkan adanya ion Fe²⁺ dari hasil reaksi pada anode. Dari hasil
reaksi oada anode, Cu mengalami reduksi sehingga tidak dapat melindungi
paku dari korosi.
Paku yang dililit logam Sn. Sn bertindak sebagai katode karena memiliki
potensial sel yang lebih tinggi dibandingkan Fe. Warna merah muda pekat
menunjukkan adanya ion OH⁻ dari hasil reaksi pada katode. Warna biru
tua menunjukkan adanya ion Fe²⁺ dari hasil reaksi pada anode. Dari hasil
reaksi oada anode, Sn mengalami reduksi sehingga tidak dapat melindungi
paku dari korosi.
VIII. Kesimpulan
Korosi pada besi terjadi akibat adanya reaksi oksidasi pada besi. Korosi tersebut
dapat dicegah dengan melapisi besi dengan logam yang potensial elektrode nya
lebih negatif daripada besi.
Korosi Besi (I)
Pertanyaan :
2. Apakah tabung dimana paku tidak berkarat terdapat oksigen dan air?
Tidak, karena paku di dalam tabung tersebut tidak mengalami
korosi.
Pertanyaan :
1. Sebutkan logam yang bertindak sebagai anode dan logam yang bertindak
sebagai katode pada percobaan b.3-5 diatas!
Pada paku yang dililit magnesium (Mg) dan seng (Zn), yang
berperan sebagai anode adalah magnesium (Mg) dan seng (Zn) sedangkan
besi (Fe) berperan sebagai katode.
Pada paku yang dililit dengan timah (Sn) dan tembaga (Cu), yang
berperan sebagai anode adalah besi (Fe) sedangkan timah (Sn) dan
tembaga (Cu) berperan sebagai katode.
2. Dengan menggunakan daftar potensial elektrode apakah hasil percobaan
b.3-5 diatas sesuai dengan yang diharapkan? Jelaskan!
Mg : -2,37
Zn : -0,76
Fe : -0,44
Sn : -0,14
Cu : +0,34
Seperti yang ditunjukkan pada data potensial elektrode diatas, hasil
percobaan yang diperoleh telah sesuai yang diharapkan karena pelapisan
dengan logam magnesium dan seng terjadi reduksi pada besi, sedangkan
pada pelapisan dengan timah dan tembaga terjadi oksidasi pada besi.
3. Logam manakah yang dapat melindungi dan logam mana yang dapat
mempercepat korosi besi? Apakah logam tersebut mempunyai potensial
elektrode lebih positif atau lebih negative disbanding potensial elektrode
besi?
Logam yang dapat membantu mencegah korosi adalah magnesium
(Mg) dan seng (Zn) karena memiliki Eo sel yang lebih negatif daripada
besi. Sedangkan, logam yang dapat membantu mempercepat korosi adalah
timah (Sn) dan tembaga (Cu) karena memiliki Eo sel yang lebih positif
daripada besi.
4. Buatlah kesimpulan dari percobaan ini!
Korosi pada besi terjadi akibat adanya reaksi oksidasi pada besi.
Korosi tersebut dapat dicegah dengan melapisi besi dengan logam yang
potensial elektrode nya lebih negatif daripada besi.
Daftar Pustaka
B. Hasil Penilaian
No. Keterangan Yang di Nilai Nilai
1. Kelengkapan data halaman sampul dan di salin (skor 2)
2. Menuliskan nomor praktikum (skor 3)
3. Menuliskan judul praktikum (skor 5)
4. Menuliskan tujuan praktikum (skor 7)
5. Landasan teori (skor 20)
6. Menuliskan alat dan bahan (skor 5)
7. Menuliskan prosedur kerja (skor 10)
8. Menuliskan data hasil pengamatan (skor 10)
9. Jawaban pertanyaan dan pembahasan (skor 20)
10. Analisis dan kesimpulan (skor 10)
11. Menyertakan dokumen foto/gambar (skor 5)
12. Menuliskan daftar pustaka (skor 3)
Total Nilai