Anda di halaman 1dari 6

KIMIA UNSUR

(SILIKON)

KELAS : XII MIPA 6

NAMA KELOMPOK :
1. KRISTINA WAHYU WIJAYA (16)
2. MUSLIMATUL FITRIA (21)

SMA NEGERI 3 JOMBANG


TAHUN PELAJARAN 2017/2018
A. ANALISIS SIFAT UNSUR SILIKON
1. Sifat Fisika
Konfigurasi [Ne] 3s2 3p2
Fase Solid
Titik leleh 1687 K (14100 C, 5909 0F)
Titik didih 3538 K (2355 0C, 5909 0F)
Distribusi elektron 8,2
Energi pengionan, eV/atm 8,2
Jari-jari kovalen atom 790 (1,17 A)
Jari-jari ion 0,41 (Si4+)
Keelektronegatifan 1,8
Berat atom standart 28,085 g.mol-1
Bahan beku 50,21 KJ.mol-1
Kapasitas bahan (25C) 19,789 J.mol.K-1
Bahan penguapan 359 KJ.mol-1
Energy ikat diri, KJ mol-1 210-250

2. Sifat Kimia
Silik Silikon murni berwujud padat seperti logam dengan titik lebur
14100C. Silikon dikulit bumi terdapat dalam berbagai bentuk silikat, yaitu
senyawa silikon dengan oksigen. Unsur ini dapat dibuat dari silikon
dioksida (SiO2) yang terdapat dalam pasir, melalui reaksi:
SiO2(s) + 2C(s) → Si(s) + 2CO(g)

Silikon murni berstruktur seperti Intan (tetrahedral) sehingga sangat


keras dan tidak menghantarkan listrik, jika dicampur dengan sedikit unsur
lain, seperti alumunium (Al) atau boron (B). Silikon bersifat semikonduktor
(sedikit menghantarkan listrik), yang diperlukan dalam berbagai peralatan,
elektronik, seperti kalkulator dan komputer. Itulah sebabnya silikon
merupakan zat yang sangat penting dalam dunia modern. Untuk itu
dibutuhkan silikon yang kemurniannya sangat tinggi dan dapat dihasilkan
dengan reaksi:
SiCl4(g) + 2H2(g) → Si(s) + 4HCl(g)
Jari-jari silikon lebih besar dari karbon, sehingga tidak dapat membentuk
ikatan π (rangkap dua atau tiga) sesamanya, hanya ikatan tunggal (σ).
Karena itu silikon tidak reaktif pada suhu kamar dan tidak bereaksi dengan
asam, tetapi dapat bereaksi dengan basa kuat seperti NaOH.
Si(s) + 4OH-(aq) → SiO4(aq) + 2H2(g)

Pada suhu tinggi, silikon dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk


hidrida, dan dengan halogen membentuk halide, seperti:
Si(s) + 2H2 → SiH4
Si(s) + 2Cl2 → SiCl4

Batuan dan mineral yang mengandung silikon, umumnya merupakan zat


padat yang mempunyai titik tinggi, keras, yang setiap keping darinya
merupakan suatu kisi yang kontinu terdiri dari atom-atom yang terikat erat.
Sebuah contoh dari zat padat demikian, adalah silikon dioksida, yang
terdapat dialam dalam bentuk kuarsa, aqata (akik), pasir, dan seterusnya.

B. KELIMPAHAN SILIKON DI ALAM


Silikon di alam mengandung 92,2% dari isotop 28, dan dari isotop 29,
dan 31% dari isotop 30. Silikon memiliki sifat metaloid . Silikon adalah
semikonduktor dalam penampakan dan sifatnya sangat mirip dengan logam.
Logam ini tidak ditemukan bebas di alam tetapi dijumpai dalam bentuk
senyawanya seperti Silikon dioksida (SiO2) yang sering disebut dengan silika
maupun Silikon tetraoksida (SiO4). Unsur silikon banyak ditemukan dalam pasir
dan quartz.
C. CARA PENGOLAHAN SILIKON
Berikut tahapan proses pembuatan silikon dari SiO2 :
a) SiO2 dipanaskan dengan kokas (C) pada suhu sekitar 3.000oC dalam
tungku pembakaran atau tanur listrik. Pereaksi ditambahkan dari atas
tungku. SiO2(s) + 2C(s) → Si(l) + 2CO(g) (pada suhu 3.000oC)
b) Lelehan Si yang dihasilkan dikeluarkan dari bawah tungku dan akan
membentuk padatan. Si yang dihasilkan cukup murni dan dapat
digunakan antara lain untuk pembuatan paduan dengan logam lain.
c) Untuk mendapatkan Si dengan kemurnian tinggi, maka diperlukan
tahapan pemurnian berikut:
 Si dipanaskan dengan Cl2
Si(s) + 2Cl2(g) → SiCl4(l)
d) Lelehan SiCl4 yang dihasilkan dimurnikan dengan proses distilasi.
e) SiCl4 lalu direduksi menjadi Si melalui pemanasan dengan H2 atau Mg.
 SiCl4 + 2H2 → Si + 4HCl
SiCl4 + 2Mg → Si + 2MgCl2
f) Produk reaksi dicuci dengan air panas untuk memperoleh Si.

D. REAKSI SILIKON ENGAN UNSUR LAIN


1) Reaksi dengan Halogen
Silikon bereaksi dengan halogen secara umum, bahkan sampai terbakar
dalam gas flour (menggunakan suatu atom halogen).
Si + 2X2 → SiX4

2) Asam-oksi yang umum


Bila dipanaskan dalam udara, unsur ini bereaksi dengan oksigen dalam
reaksi pembakaran yang sangat eksotermik untuk membentuk oksida SiO2,
pada hakikatnya tidak reaktif dengan air pada suhu-suhu biasa. Namun, dua
asam silikat sederhana adalah asam ortosilikat, H4SiO4, dan asam
metasilikat, H2SiO3. Kedua senyawa ini praktis dan larut dalam air, tetapi
mereka memang bereaksi dengan basa.
Contohnya:
H4SiO4(s) + 4 NaOH(aq) → Na4SiO4(aq) + H2O(aq)
(nartium ortosilikat)

Bila kering sebagian (parsial) asam silikat disebut gel silika (suatu asam
yang agak mirip dengan garam buatan, NaCl). Dalam bentuk ini ia
mempunyai kapasitas menyerap yang besar terhadap uap air, belerang
dioksida, asam sitrat, benzena dan zat-zat lain, ia digunakan secara luas
sebagai bahan untuk menghilangkan kelembaban dalam wadah-wadah kecil
yang tertutup.

Garam-garam asam oksi dari kedua asam silikat tadi meliputi;


1. Na2SiO3 natrium metasilikat
2. Na4SiO4 natrium ortosilikat
3. Mg2SiO4 magnesium ortosilikat
4. LiAl(SiO3)2 litium alumunium metasilikat

Semua silikat ini kecuali silikat dari Na+, K+, Rb+, Cs+, dan NH4+, praktis
tidak larut dalam air. Semua silikat yang larut, membentuk larutan yang
berasifat basa bila dilarutkan dalam air. Ion SiO32-, bertindak sebagai basa
dengan menghilangkan proton dari air.
SiO32-(aq) + H2O(aq) → HSiO3-(aq) + OH-(aq)

Suatu sifat kimia yang penting dari silikon adalah kecenderungan yang
membentuk molekul yang signifikan besar. Silikon cenderung membentuk
ikatan tunggal (masing-masing membentuk 4 dan 3 ikatan tunggal). Silikon
membentuk molekul-molekul dan ion-ion raksasa, atom oksigen membentuk
kedudukan yang berselang-seling.
E. DAMPAK PENGGUNAAN SILIKON
1. Dampak Positif
a) Banyak Silikon dioksida secara luas digunakan dalam pembuatan kaca
dan batu bata.
b) Silica gel, bentuk koloid silikon dioksida, mudah menyerap kelembaban
dan digunakan sebagai desikan.
c) Silikon membentuk senyawa yang berguna lainnya. Silikon karbida
(SiC) hampir sekeras berlian dan digunakan sebagai abrasif.
d) Natrium silikat (Na2SiO3), juga dikenal sebagai gelas air, digunakan
dalam produksi sabun, perekat dan sebagai pengawet telur.
e) Silikon tetraklorida (SiCl4) digunakan untuk membuat layar asap.
f) Silikon juga merupakan unsur penting dalam silikon, kelas bahan yang
digunakan untuk hal-hal seperti pelumas, agen polishing, isolator listrik
dan implan medis.
2. Dampak Negatif
a) Silikon dapat menyebabkan efek pernapasan kronis terutama dalam
bentuk kristal silika (silikon dioksida).
b) Kristal silikon dikenal mengiritasi kulit dan mata. Menghirup komponen
ini akan menyebabkan iritasi pada paru-paru dan selaput lendir.
c) Beberapa penelitian epidemiologi melaporkan angka signifikan atas
kematian atau kasus gangguan imunologi pada pekerja yang terpapar
silika.
d) `Penyakit dan gangguan yang ditemui termasuk skleroderma,
rheumatoid arthritis, lupus eritematosus sistemik, dan sarkoidosis.

Anda mungkin juga menyukai