I. Tujuan
Dalam percobaan ini, akan diamati perubahan-perubahan yang terjadi pada
elektrolisis larutan garam kalium iodida (KI) dan tembaga (II) Sulfat (
CuSO 4).
1 Minyak tanah - - -
3 + + +
4 - - -
Keterangan :
+++ : banyak berkarat
++ : agak berkarat
+ : sedikit berkarat
- : tidak berkarat
Analisi Data / Pertanyaan
VI. Pembahasan
Dari pengamatan yang dilakukan selama tiga hari tersebut, dapat
diketahui bahwa pada gelas yang berisi air, air yang pernah mendidih
dan larutan garam mengalami korosi dimulai pada hari pertama dan
berlanjut sampai hari kelima dengan jumlah korosi yang terus
bertambah, sedangkan pada gelas yang berisi minyak sayur dan tanpa
cairan tidak mengalami korosi. Pada paku yang mengalami korosi
memiliki kecepatan korosi yang berbeda pada setiap cairan. Berdasarkan
kecepatan dan jumlah korosi yang ditimbulkan, dapat di tulis cairan yang
menyebabkan korosi dari yang tercepat adalah
1. Larutan garam
2. Air Keran
3. Air yang pernah mendidih
4. Tanpa isi
5. Minyak sayur
Pada larutan garam, terdapat kandungan air(H2O) kandungan
oksigen dalam larutan garam ini menyebabkan korosi dan proses korosi
yang terjadi dipercepat oleh kandungan NaCl yang bersifat elektrolit.
Pada air keran, penyebab terjadinya korosi adalah adanya air yang
mengandung oksigen terlarut sehingga menyebabkan korosi pada paku.
Pada air yang pernah mendidih, kurang atau megalami sedikit korosi
disebabkan karena saat dididihkan, air akan kehilangan kandungan
oksigen terlarut dan keadaan gelas tertutup, sehingga oksigen tidak
dapat masuk kedalam gelas dan menyebabkan kekurangan oksigen dan
mengalami korosi yang kurang.
Pada gelas yang tidak ditambahkan cairan tidak mengalami korosi
dikarenakan kadar oksigen yang berada pada gelas tertutup tersebut
hanya sedikit dan tidak adanya faktor pendorong untuk terjadinya korosi,
sehinga tidak terjadi korosi. Pada gelas yang berisi minyak sayur tidak
mengalami korosi karena minyak sayur tidak mengandung oksigen dan
tidak dapat berikatan dengan oksigen di udara, sehingga paku dalam
keadaan bebas oksigen dan tidak dapat mengalami perkaratan.
Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa, untuk melindungi
bahan besi dari korosi dapat dilakukan dengan cara pelapisan besi
dengan bahan yang tidak mengalami perkorosian atau bahan yang tidak
dapat bereaksi dengan oksigen, sehingga besi dalm keadaan bebas
oksigen dan tidak mengalami korosi.
VII. Kesimpulan
Dari percobaan yang kami lakukan, kami menemukan paku pada zat
yang dapat mengalami korosi yang cepat, lambat dan beberapa zat yang
tidak mengalami korosi.Yang mengalami korosi yang cepat adalah paku
pada air aqua, yang paling lambat adalah paku pada garam tanpa air,
dan yang tidak mengalami korosi adalah Paku pada minyak tanah, udara
kosong, dan air jeruk nipis. Dapat disimpulkan bahwa :
1. Korosi pada logam besi disebabkan karena adanya oksigen dan air.
2. Kecepatan dan jumlah korosi didukukung oleh berbagai faktor.
3. Korosi dapat dicegah dengan melapisi dengan bahan anti korosi.
VIII. Lampiran
-