Anda di halaman 1dari 5

Laporan Percobaan Korosi Pada Paku

A.    Tujuan
1.      Mengetahui reaksi redoks yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
2.      Mengetahui korosi pada paku setelah dimasukkan ke zat cair selama satu minggu.
B.     Dasar Teori
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu
logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang
tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang
paling lazim adalah perkaratan besi.
Reaksi reduksi oksidasi merupakan reaksi yang disertai pertukaran elektron antara
pereaksi, yang menyebabkan keadaan oksidasi berubah. Dari sejarahnya, istilah oksidasi
diterapkan untuk proses-proses dimana oksigen diambil oleh suatu zat. Maka reduksi
dianggap sebagai proses dimana oksigen diambil dari dalam suatu zat. Kemudian
pengangkapan hidrogen juga disebut reduksi, sehingga kehilangan hidrogen harus disebut
dengan oksidasi.
Korosi dapat digambarkan sebagai sel galvanik yang mempunyai hubungan pendek
dimana beberapa daerah permukaan logam bertindak sebagai katoda dan lainnya sebagai
anoda, dan rangkaian listrik dilengkapi oleh aliran elektron menuju besi itu sendiri.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara)
mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia
karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.
Korosi merupakan proses elektrokimia yaitu oksidasi besi oleh oksigen yang berasal
dari udara dan reduksi oksigen. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku
sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.
Fe(s)<--> Fe2+(aq) + 2e
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang
bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 4H+(aq) + 4e <--> 2H2O(l)
Atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-(aq)
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion
besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai
bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak
sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan
rapatan logam itu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi korosi :
1.       Oksigen
Oksigen berperan dalam proses korosi karena oksigen mengalami reduksi pada bagian
besi yang bertindak sebagai katode. Berdasarkan hal ini, maka semakin banyak oksigen di
suatu tempat maka akan semakin cepat korosi besi (logam) di dalamnya terjadi.
2.       Air dan kelembaban udara
Seperti halnya oksigen, air juga berperan dalam proses korosi. Semakin sering logam
(besi) terkena air, maka akan semakin cepat logam tersebut mengalami korosi. Selain itu,
keberadaan uap air di udara yang dinyatakan dengan kelembaban juga mempengaruhi korosi
besi. Dalam hal ini, udara yang banyak mengandung uap air (udara yang lembab) akan
mempercepat korosi.
3.        Zat elektrolit
Zat-zat elektrolit, terutama asam dan garam merupakan zat yang dapat mempercepat
korosi logam. Sebagai contoh, hujan asam dapat memicu proses korosi pada beberapa
peralatan yang terbuat dari logam, begitu juga dengan air laut yang mengandung garam dapat
memicu terjadinya korosi pada badan kapal yang terbuat dari logam.
C.     Alat dan Bahan
1.      Alat
a.       Gelas plastik kecil
b.      7 buah paku kecil
c.       Kapas
2.      Bahan
a.       H2O (Aquades)
b.      Air biasa
c.       Minyak goreng
d.      Air mendidih
e.       Cuka
f.       Air garam
g.      Gamping
D.    Cara Kerja
.       Siapkan 10 buah gelas plastik yang telah dibersihkan.
2.       Isi 1 buah paku kedalam masing-masing gelas yang telah disiapkan. Setelah itu,
masukkan larutan yang telah ditentukan dalam setiap gelas yang mana gelas 1 air tidak
dimasak, gelas 2 air sudah dimasak, gelas 3 cuka, gelas 4 minyak tanah, gelas 5 minyak
goreng, gelas 6 air laut, gelas 7 air sumur, gelas 8 air hujan, gelas 9 tanpa air, gelas 10 air
tidak dimasak dalam keadaan tertutup (tanpa udara).
3.       Beri identitas pada setiap gelas plastik.
4.       Simpan ditempat yang aman.
5.       Mengamati perubahan paku selama 3 hari.

1.       Siapkan 10 buah gelas plastik yang telah dibersihkan.


2.       Isi 1 buah paku kedalam masing-masing gelas yang telah disiapkan. Setelah itu,
masukkan larutan yang telah ditentukan dalam setiap gelas yang mana gelas 1 air tidak
dimasak, gelas 2 air sudah dimasak, gelas 3 cuka, gelas 4 minyak tanah, gelas 5 minyak
goreng, gelas 6 air laut, gelas 7 air sumur, gelas 8 air hujan, gelas 9 tanpa air, gelas 10 air
tidak dimasak dalam keadaan tertutup (tanpa udara).
3.       Beri identitas pada setiap gelas plastik.
4.       Simpan ditempat yang aman.
5.       Mengamati perubahan paku selama 3 hari.

E.     Hasil Pengamatan
No Gelas  plastik yang Berkarat Kondisi  Zat Air Keterangan
berisi paku dan Setelah satu minggu

1.
2.

3.

4. Minyak goreng Ya Kuning kecoklatan di Korosi


dasarnya
5. Minyak tanah Ya Kuning kecoklatan Korosi
6. Air garam Ya Kuning karat di Korosi
dasarnya
7. Air cuka Ya, sedikit Coklat bening Korosi

F.      Pembahasan
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu
logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang
tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Pada peristiwa
korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat
logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah
Fe2O3.n H2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.
1.      Gelas Plastik yang berisi air biasa dan paku
Setelah paku dimasukkan ke dalam gelas platik berisi air biasa dan paku selama satu
minggu paku menjadi berkarat dan  karatnya ada yang mengelupas sehingga airnya menjadi
kuning kecoklatan. Dengan demikian paku tersebut  mengalami korosi.
2.      Gelas platik yang  berisi paku
Setelah paku dimasukkan ke dalam gelas platik berisi paku selama satu minggu terjadi
perkaratan tetapi hanya sedikit. Dengan demikian paku tersebut mengalami korosi.
3.      Gelas plastik yang berisi minyak dan paku
Setelah paku dimasukkan ke dalam gelas platik berisi minyak dan paku selama satu
minggu paku menjadi berkarat dan airnya bewarna kuning kecoklatan di dasarnya. Dengan
demikian paku tersebut mengalami korosi.
4.      Gelas platik yang  berisi paku
Setelah paku dimasukkan ke dalam gelas platik berisi paku selama satu minggu tidak
terjadi perkaratan. Dengan demikian paku tersebut tidak mengalami korosi.
5.       Gelas platik yang berisi aquades dan paku
Setelah paku dimasukkan ke dalam gelas platik berisi aquades dan paku selama satu
minggu paku menjadi berkarat dan karatnya ada yang mengelupas sehingga aquades menjadi
bewarna kuning kecoklatan. Dengan demikian paku tersebut mengalami korosi.
6.      Gelas platik yang berisi air garam dan paku
Setelah paku dimasukkan ke dalam gelas platik berisi air garam dan paku
selama satu minggu paku menjadi berkarat dan karatnya ada yang mengelupas sehingga
airnya bewarna kuning karat di dasarnya. Dengan demikian paku tersebut mengalami korosi.
7.      Gelas platik yang berisi air cuka dan paku
Setelah paku dimasukkan ke dalam gelas platik berisi air cuka selama dua hari paku
berkarat kemudian lama-kelamaan paku bewarna hitam dan mengelupas sehingga air cuka
bewarna coklat bening. Pada hari ke 7 paku sedikit ada warna hitam dan air cuka bewarna
coklat bening. Dengan demikian paku tersebut mengalami korosi.
G.    Pertanyaan
1.      Dari hasil pengamatan tabung 1 sd 4, sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan paku
berkarat!
2.      Dengan mengingat bahwa larutan ammonium klorida bersifat asam dan larutan dinatrium
hidrogen fosfat bersifat basa, dalam suasana apakah paku akan lebih mudah berkarat?
3.      Sebutkan tiga buah cara untuk mencegah besi berkarat?
H.    Jawaban
1.      Faktor penyebab paku berkarat :
a.       Paku yang dimasukkalan kedalam gelas platik
Paku menjadi berkarat tetapi hanya sedikit. Ini disebabkan karena tidak adanya air
atau dalam keadaalam kering tidak lembab. Faktor inilah yang paku lebih lambat berkarat.
b.      Paku yang dimasukkalan kedalam gelas platik yang berisi air biasa
Paku menjadi berkarat, ini disebabkan karena adanya air (lembab) dan oksigen di
dalam gelas plastik. Faktor inilah yang menyebabkan paku mudah berkarat.
c.       Paku yang dimasukkalan kedalam gelas platik
Paku tidak  berkarat, ini disebakan karena tidak adanya air (tidak lembat lembab) dan
oksigen di dalam gelas plastik. Faktor inilah yang menyebabkan paku tidak mudah berkarat.
d.      Paku yang dimasukkalan kedalam gelas platik yang berisi minyak
Paku menjadi berkarat, walaupun secara teori tidak berkarat karena untuk menghilangkan
udara yang larut didalamnya dan minyak kelapa untuk mencegah udara masuk. Tetapi
berdasarkan percobaan, paku menjadi berkarat. Kemungkinan ada beberapa kesalahan dalam
percobaan sehngga gelas plastik tersebut terdapat uap air (lembab) dan oksigen yang
menyebabkan paku berkarat.
e.       Paku yang dimasukkalan kedalam gelas platik yang berisi aquades
Paku menjadi berkarat, ini disebabkan karena adanya air (lembab) dan oksigen di
dalam gelas plastik. Faktor inilah yang menyebabkan paku mudah berkarat.
f.       Paku yang dimasukkalan kedalam gelas platik yang berisi air garam
Paku menjadi berkarat, ini disebabkan karena adanya air (lembab) dan oksigen di dalam
gelas plastik serta garam merupakan larutan elektolit. Faktor inilah yang menyebabkan paku
mudah berkarat.
g.      Paku yang dimasukkalan kedalam gelas platik yang berisi air cuka
Paku menjadi berkarat, ini disebabkan karena adanya air (lembab) dan oksigen di dalam
gelas plastik serta cuka bersifat. Faktor inilah yang menyebabkan paku berkarat.
1.       Oksigen
Oksigen berperan dalam proses korosi karena oksigen mengalami reduksi pada bagian
besi yang bertindak sebagai katode. Berdasarkan hal ini, maka semakin banyak oksigen di
suatu tempat maka akan semakin cepat korosi besi (logam) di dalamnya terjadi. Pada gelas
plastik  yang berisi paku kemudian diatasnya diberi kapas + gamping tidak terjadi perkartan
karena tidak ada oksigen didalam gelas platik.
2.       Air dan kelembaban udara
Seperti halnya oksigen, air juga berperan dalam proses korosi. Semakin sering logam
(besi) terkena air, maka akan semakin cepat logam tersebut mengalami korosi. Selain itu,
keberadaan uap air di udara yang dinyatakan dengan kelembaban juga mempengaruhi korosi
besi. Dalam hal ini, udara yang banyak mengandung uap air (udara yang lembab) akan
mempercepat korosi. Contohnya pada gelas platik yang berisi paku dan air biasa, aquades, air
cuka, dan air garam. Sedangkan gelas platik   yang berisi paku kemudian diatasnya diberi
kapas + gamping tidak terjadi perkartan karena tidak ada cairan dan tidak lembab.
3.        Zat elektrolit
Zat-zat elektrolit, terutama asam dan garam merupakan zat yang dapat mempercepat
korosi logam. Contohnya paku yang dmasukkan ke dalam air garam dan cuka.
2.      Paku akan lebih mudah berkarat dalam suasana larutan ammonium klorida bersifat asam
karena larutan asam dapat mempercepat korosi. Ini berdasarkan teori yang menyatakan
bahwa asam merupakan larutan elektrolit yang dapat mempercepat korosi.
3.      Cara mencegah besi berkarat

a.    Melumuri dengan minyak


Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan minyak mencegah kontak besi dengan air.
Penghindaran kontak besi dengan air sama saja artinya dengan menghindarkan dari kontak
dengan oksigen pada air, sehingga korosi tidak terjadi. Selain itu, menghindari kontak dengan
air juga sama halnya dengan menghindari salah satu faktor penyebab korosi, yaitu
kelembapan.
b.      Dibalut dengan plastic
Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan kerancang sepeda dibalut dengan plastik.
Plastik mencegah kontak besi udara dan air. Penghindaran kontak besi dengan air sama saja
artinya dengan menghindarkan dari kontak dengan oksigen pada air, sehingga korosi tidak
terjadi. Selain itu, menghindari kontak dengan air juga sama halnya dengan menghindari
salah satu faktor penyebab korosi, yaitu kelembapan.
c.    Tin plating (pelapisan dengan timah)
Biasanya kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi dilapisi dengan timah. Pelapisan dilakukan
secara elektrolisis, yang disebut electro plating. Timah tergolong logam yang tahan karat. Besi
yang dilapisi timah tidak mengalami korosi karena tidak adanya kontak dengan oksigen (udara)
dan air. Akan tetapi, lapisan timah hanya melindungi besi selama lapisan utuh (tanpa cacat).
Apabila lapisan timah ada yang cacat, misalnya tergores, maka timah justru
mendorong/mempercepat korosi besi. Hal itu terjadi karena potensial reduksi besi lebih negatif
daripada timah. Oleh karena itu, besi yang dilapisi timah akan membentuk suatu sel elektrokimia
dengan besi sebagai anode. Dengan demikian timah mendorong korosi besi.

d.       Kesimpulan
Paku yang mengalami perkaratan setelah didiamkan selama satu minggu, maka terjadi
korosi. Paku yang mengalami korosi adalah paku yang dimasukkan kedalam  gelas plastik
kosong, air biasa, aquades, air garam, air cuka, dan paku yang dimasukkan kedalam air
mendidih ditambah minyak kelapa.
Sedangkan paku yang tidak mengalami perkaratan setelah didiamkan selama satu
minggu, maka tidak terjadi  korosi. Paku yang tidak mengalami korosi adalah paku yang
dimasukkan kedalam gelas plastik yang berisi kapas dan gamping.
Faktor-faktor yang mempengaruhi korosi adalah oksigen, air dan kelembaban udara
serta zat elektrolit.

Anda mungkin juga menyukai