PENDAHULUAN
No Hari Kondisi
A. 1. Tidak ada perubahan
2. Tidak ada perubahan
3. Tidak ada perubahan
4. Tidak ada perubahan
5. Tidak ada perubahan
6. Tidak ada perubahan
7. Tidak ada perubahan
B. 1. Tidak ada perubahan
2. Tidak ada perubahan
3. Tidak ada perubahan
4. Tidak ada perubahan
5. Tidak ada perubahan
6. Tidak ada perubahan
7. Tidak ada perubahan
C. 1. Tidak ada perubahan
2. Ada perubahan sedikit
3. Airnya berubah menjadi keruh, pakunya berkarat tapi sedikit
4. Airnya berubah menjadi keruh, pakunya berkarat tapi sedikit
5. Airnya berubah menjadi keruh, pakunya berkarat tapi sedikit
6. Airnya berubah menjadi keruh, pakunya berkarat tapi sedikit
7. Airnya berubah menjadi keruh, pakunya berkarat tapi sedikit
D. 1. Tidak ada perubahan
2. Ada perubahan sedikit
3. Di gelas kimia terdapat gelembung-gelembung
4. Di gelas kimia terdapat gelembung-gelembung
5. Air berubah menjadi keruh
6. Air berubah menjadi keruh
7. Air sedikit berwarna hijau karena adanya lumut
E. 1. Tidak ada perubahan
2. Paku sedikit berkarat
3. Paku sedikit berkarat
4. Paku lebih banyak berkarat
5. Paku lebih banyak berkarat
6. Paku lebih banyak berkarat
7. Paku berkarat
F. 1. Tidak ada perubahan
2. Paku sedikit berubah warna
3. Paku sedikit berubah warna
4. Airnya bening tetapi mengeluarkan gelembung, warna paku
sedikit hitam
5. Airnya bening tetapi mengeluarkan gelembung, warna paku
sedikit hitam
6. Airnya bening tetapi mengeluarkan gelembung, warna paku
sedikit hitam
7. Gelembung semakin banyak dan warna pakunya semakin hitam
G. 1. Tidak ada perubahan
2. Ada perubahan sedikit
3. Airnya berubah menjadi keruh, pakunya berkarat tetapi sedikit
4. Airnya berubah menjadi keruh, pakunya berkarat tetapi sedikit
5. Air semakin keruh dan pakunya semakin berkarat
6. Air semakin keruh dan pakunya semakin berkarat
7. Air semakin keruh dan pakunya semakin berkarat
H. 1. Tidak ada perubahan
2. Tidak ada perubahan
3. Tidak ada perubahan
4. Paku yang dililitkan dengan seng tidak mengalami Perubahan
tetapi paku yang tidak dililitkan dengan Seng mengalami
perkaratan
5. Paku yang dililitkan dengan seng tidak mengalami Perubahan
tetapi paku yang tidak dililitkan dengan Seng mengalami
perkaratan
6. Paku yang dililitkan dengan seng tidak mengalami Perubahan
tetapi paku yang tidak dililitkan dengan Seng mengalami
perkaratan
7. Paku yang dililitkan dengan seng tidak mengalami Perubahan
tetapi paku yang tidak dililitkan dengan Seng mengalami
perkaratan
I. 1. Tidak ada perubahan
2. Tidak ada perubahan
3. Paku tidak mengalami perubahan tetapi air menjadi lebih keruh
4. Paku yang tidak dililit dengan tembaga sedikit berkarat
5. Paku yang tidak dililit dengan tembaga sedikit berkarat
6. Air lebih keruh dan paku yang tidak dililitkan tembaga lebih
banyak karat
7. Air lebih keruh dan paku yang tidak dililitkan tembaga lebih
banyak karat
BAB V
PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan selama lima hari kami mendapati bahwa pada medium
aqua terbuka pada paku A (tanpa air) tidak terjadi korosi, pada paku B (minyak tanah)
tidak terjadikorosi, pada paku C (air yang sudah dimasak) terjadi korosi dan membuat air
pada paku tersebut berubah warnanya menjadi kuning, pada paku D (air + garam) terjadi
korosi dan air menjadi keruh, paku E (oli) tidak terjadi korosi, pada paku F (air + cuka)
terjadi korosi, pada paku G (gelasdi tutupi plastik dan karet) terjadi korosi dan air menjadi
keruh, pada paku H (paku diliitkan lempengan seng) terjadi korosi, paku I (paku dililitkan
tembaga) terjadi korosi.
Setelah di bandingkan ternyata secara keseluruhan paku yang tidak terkena air
tidak mengalami korosi. Perbedaan juga terjadi antara paku di air biasa/ air panas / air
garam dengan paku di air cuka. Korosi yang terjadi pada paku yang diletakkan di air biasa/
air panas / air garam berwarna kuning dan air juga berubah menjadi kuning, karena korosi
tersebut terjadi oleh oksodasi oksigen.
BAB VI
KESIMPULAN
Dari hasil pratikum tersebut saya dapat menyimpulkan bahwa paku yang tidak
mengalami korosi terjadi pada paku A dan D , Hal ini bisa terjadi karena tidak ada kontak
langsung antara oksigen dan air serta plastic merupakan pencegahan agar tidak terjadi
korosi . Dari praktek tersebut di benarkan bahwa salah satu faktor korosi adalah adanya
kontak antara udara dan air. Agar tidak terjadi korosi pada besi jangan sampai besi
terkontaminasi dengan air atau larutan yang dapat menyebabkan oksidasi sehingga besi
dapat berkarat . Jika kita menghindarkan besi dari air, maka besi tidak dapat bereaksi
dengan oksigen yang dapat membuatnya berkarat.
Faktor-faktor yang menyebabkan korosi:
1. Air
2. Oksigen
Faktor-faktor yang dapat mempercepat terjadinya korosi:
Elektrolit
Permukaan besi Cara mengatasi korosi:
Sacrificial protection ( pengorban anode)
Chromium plating ( pelapisan dengan kromium )
Galvanisasi ( pelapisan dengan zink )
Tin plating ( pelapisan dengan timah)
Dibalut dengan plastic
Melumuri dengan oli atau minyak
Di cat