Anda di halaman 1dari 6

Reaksi Reduksi-Oksidasi : Korosi

Tujuan:
Menentukan besi yang berkarat lebih cepat karena pengaruh
oksidasi dari udara maupun larutannya.
Landasan Teori:
Korosi adalah peristiwa rusaknya logam karena reaksi
dengan lingkungannya. Korosi adalah fenomena elektrokimia
yang hanya menyerang logam.
Deret Volta adalah urutan logam-logam berdasarkan
kenaikan potensial elektroda standarnya. Pada deret volta
unsur logam yang di sebelah kanan besi dapat
menyebabkan korosi karena menyebabkan besi terletak
pada posisi disebelah kiri pada Deret Volta, dan sesuai
dengan sifat pada Deret Volta, logam yang di sebelah kiri
akan teroksidasi oleh logam yang di sebelah kanan.
Alat dan Bahan:
Air

Asam Cuka

Aqua Gelas

Karet Gelang

[isifoto]

[isifoto]

[isifoto]

[isifoto]

Paku

Plastik Bening

[isifoto]

[isifoto]

Waktu Pengamatan:
[diisimasbro]
Cara Kerja:
1. Siapkan alat dan bahan di meja pengamatan sesuai dengan
alat dan bahan yang diperlukan.
2. Beri identitas aqua gelas tersebut dari A-H
3. Perlakuan paku pada setiap aqua gelas:
Pada aqua gelas A: di isi paku saja
Pada aqua gelas B: di isi paku dan air sedikit dengan catatan
paku tenggelam semua.
Pada aqua gelas C: di isi paku dan air sedikit dgn catatan air
hanya mengenai paku setengahnya jadi paku di berdirikan.
Pada aqua gelas D: di isi paku dan air serta di tambah
larutan cuka Pada aqua gelas E sampai H sama
perlakuannya dengan aqua gelas A sampai D tetapi bedanya
pada aqua E sampai H di beri tutup dengan plastik yang
telah di sediakan dan di kuatkan dengan karet gelang.
4. Setelah semua selesai letakkan ke 8 aqua gelas tersebut di
tempat yang baik yang tidak terkena sinar matahari
5. Kemudian amati dan catat perubahan yang terjadi selama 1
minggu

Hasil Pengamatan:

PENGAMATAN HARI KE-

Belum
mengala
mi korosi

Belum
mengalam
i korosi

Mulai
mengalam
i korosi

Sedikit
terkorosi

Korosi
bertambah

Korosi
bertambah

Belum
mengala
mi korosi

Bagian
bawah
mulai
terkorosi

Korosi
pada
bagian
bawah
bertambah

Korosi
bertambah
, air
mengunin
g

Korosi
bertambah

Korosi
bertambah
, air
mengunin
g

Korosi
bertambah

Timbul
gelembun
g, paku
menjadi
hitam

Timbul
gelembun
g, paku
menjadi
hitam
Belum
mengalam
i korosi

Belum
mengala
mi korosi

Belum
mengalam
i korosi

Mulai
mengalam
i korosi

Belum
mengala
mi korosi

Mulai
mengalam
i
perubahan

Timbul
gelembun
g, paku
menjadi
hitam

Korosi
bertambah
, air
mengunin
g
Korosi
pada
semua
bagian, air
mengunin
g
Timbul
gelembun
g, paku
menjadi
hitam

Belum
mengala
mi korosi

Belum
mengalam
i korosi

Belum
mengalam
i korosi

Belum
mengalam
i korosi

Belum
mengalam
i korosi

Belum
mengalam
i korosi

Bagian
bawah
mulai
terkorosi

Korosi
bertambah
, air
mengunin
g
Korosi
bertambah
, air
mengunin
g, terjadi
penguapa
n

Korosi
bertambah
, air
mengunin
g
Korosi
bertambah
, air
mengunin
g, terjadi
penguapa
n

Belum
mengala
mi korosi

Belum
mengala
mi korosi

Belum
mengalam
i korosi

Mulai
mengalam
i korosi

Korosi
bertambah
Korosi
bertambah
, air
mengunin
g, terjadi
penguapa
n

Tidak
terjadi
korosi

Belum
mengala
mi korosi

Timbul
gelembun
g, paku
menjadi
hitam

Timbul
gelembun
g, paku
menjadi
hitam

Timbul
gelembun
g, paku
menjadi
hitam

Timbul
gelembun
g, paku
menjadi
hitam

Timbul
gelembun
g, paku
menjadi
hitam

Pembahasan:
Dari hasil pengamayan yang kami berikan selama 7 hari, kami
memberikan 4 perlakuan berbeda pada paku yaitu paku yang
tidak diberi air, paku yang diberi air sebagian, paku yang terkena
air sepenuhnya, dan paku yang diberi asam cuka, serta 2
perlakuan berbeda lainnya yaitu aqua gelas yang tertutup dan
tidak tertutup.
Dari hasil pengamatan selama 7 hari, kami mendapati bahwa
pada medium aqua terbuka pada paku A (tanpa air) hanya terjadi
sedikit korosi, pada paku B (air penuh) terjadi korosi secara
menyeluruh pada paku dan membuat air pada paku tersebut
berubah warnaya menjadi kuning, pada paku C (air sebagian)
terjadi korosi juga tetapi hanya pada bagian yng terkena air saja,
sedangkan pada paku D (air cuka [CH3COOH]) terjadi korosi
secara keseluruhan dengan keadaan paling cepat terjadinya
korosi di bandingkan dengan keadaan lain tetapi paku berwarna
hitam. Hal ini di karenakan asam lebih cepat menyebabkan korosi.
Kami juga melakukan pangamatan pada medium aqua gelas
tertutup dan kami mendapati bahwa paku E (tanpa air) tidak
mengalami korosi sedikitpun dalam 7 hari pengamatan, pada
paku F (air penuh) terjadi korosi secara menyeluruh pada paku
sehingga membuat air menjadi berwarna kuning, pada paku G (air
setengah) terjadi korosi lebih sedikit dari paku F (air penuh)
sedangkan pada aqua paku H (air cuka) terjadi korosi secara
keseluruhan dan warna paku berwarna hitam.
Setelah dibandingkan ternyata paku yang dalam keadaan terbuka
lebih cepat terkorosidibandingkan paku yang dalam keadaan
tertutup penyebabnya adalah paku yang diletakkan dalam
keadaan terbuka mengalami oksidasi oleh Oksigen di
lingkungannya, sementara paku yang diletakkan dalam keadaan
tertutup terisolasi hanya dengan udara yang di dalamnya.

Perbedaan lain yang terjadi adalah paku di dalam air jernih


terkorosi lebih lambat dibandingkan dengan paku di dalam asam
cuka. Korosi yang terjadi pada paku yang diletakkan di air jernih
adalah berwarna kuning dan air juga menjadi berwarna kuning, ini
disebabkan oleh oksidasi oksigen sedangkan korosi pada paku
yang diletakkan dalam asam cuka menjadi berwarna hitam, ini
disebabkan oleh sifat asam pada asam cuka.
Kesimpulan:

Daftar Pustaka:
http://id.wikipedia.org/wiki/Deret_elektrokimia
http://id.wikipedia.org/wiki/Korosi
Anis Dyah Rufaida, Waldjinah, dan Erna Tri Wulandari.
2013. PR Kimia untuk SMA/MA Kelas XII. Klaten: Intan
Pariwara

Anda mungkin juga menyukai