Penyusun:
Anissa Nimas Syaharani XII MIPA 5 (06)
B. Dasar Teori
Korosi secara umum adalah rusaknya benda-benda logam yang disebabkan oleh
pengaruh lingkungan. Proses korosi dapat dijelaskan secara elektrokimia, misalnya pada
proses perkaratan besi yang membentuk oksida besi. Secara elektrokimia, proses
perkaratan besi adalah
peristiwa teroksidasinya
logam besi oleh oksigen yang
berasal dari udara.
2. Elektrolit
Elektrolit (asam atau garam) merupakan media yang baik untuk terjadinya
transfer muatan. Hal ini mengakibatkan elektron lebih mudah untuk diikat oleh oksigen
di udara. Air hujan banyak mengandung asam, sedangkan air laut banyak mengandung
garam. Oleh karena itu air hujan dan air laut merupakan penyebab korosi yang utama.
D. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan sebagai berikut :
Alat : 6 buah gelas plastik, dan paku
Bahan : Air biasa/kran, Air Mineral, Air garam, Air sabun, Cuka dan Minyak sayur
2. Beri label setiap gelas sesuai dengan macam macam sampel.
3. Semua sampel dituang ke dalam gelas
4. Masukkan paku ke dalam masing masing gelas yang sudah terisi sampel
5. Tutup rapat semua gelas tersebut.
6. Simpan dan tunggu selama 5 hari.
7. Amati perubahan yang terjadi pada paku-paku tersebut.
E. Hasil Pengamatan
Sampel Hari-1 Hari-3 Hari-5
Air kran Paku mulai Paku berkarat, larutan Karat pada paku
mengalami sedikit semakin keruh dan semakin banyak,
perkaratan, larutan menguning terdapat serbuk karat,
keruh. larutan berwarna oren
muda
Air mineral Paku mulai Paku sedikit berkarat, Paku sedikit berkarat
mengalami sedikit larutan semakin keruh tetapi banyak serbuk
perkaratan, larutan dan menguning karat, larutan berwarna
keruh. oren tua
Air garam Paku belum Paku berkarat airnya Paku berkarat, karat
mengalami keruh menempel pada paku
perubahan, air dan larutan keruh
sedikit keruh, dan berwarna kuning
terdapat gelembung keorenan
Air Sabun Paku tidak ada Paku terdapat karat Paku terdapat karat
perubahan kecil pada ujung yang bertambah luas
sedikit dari hari ketiga,
air sedikit berubah
warna
Cuka dapur Paku tidak berkarat, Paku menghitam, dan Paku hitam pekat, dan
larutan jernih, larutannya sedikit larutannya sedikit keruh
terdapat sedikit keruh
gelembung pada
paku.
Minyak Paku tidak bekarat, Paku tidak bekarat, Paku tidak bekarat, dan
dan masih dan masih mengkilap masih mengkilap
mengkilap
F. Analisis Data
Dari pengamatan yang dilakukan selama lima hari tersebut, dapat diketahui bahwa pada
hari pertama sebagian besar paku belum mengalami korosi. Pada hari-hari selanjutnya korosi
mulai muncul pada sebagian permukaan paku besi dengan jumlah korosi yang terus
bertambah,serta warna air menjadi berubah. Sedangkan pada gelas yang berisi minyak sama
sekali tidak mengalami korosi. Tiap tiap paku yang mengalami korosi memiliki kecepatan
korosi yang berbeda. Berdasarkan kecepatan dan jumlah korosi yang ditimbulkan, cairan
yang menyebabkan korosi dari yang tercepat adalah air garam dan air kran.
Pada air garam, terdapat kandungan air dan oksigen dalam larutan yang menyebabkan
korosi kemudian dipercepat oleh kandungan garam yang bersifat elektrolit. Pada air kran,
korosi disebabkan oleh adanya air yang mengandung oksigen terlarut sehingga menimbulkan
korosi pada paku. Pada air mineral, mengalami korosi tetapi karatnya menjadi serbuk dan
tidak menempel pada paku, hal tersebut disebabkan karena pada saat proses pengolahan
air,air kehilangan kandungan sebagian oksigen terlarut dan keadaan gelas tertutup, sehingga
oksigen tidak dapat masuk kedalam gelas dan menyebabkan kekurangan oksigen dan
mengalami korosi yang kurang maksimal. Pada larutan cuka, paku yang direndam dalam air
cuka terlihat lebih bersih dari sebelum direndam dan terlihat semakin hitam dari hari ke hari,
itu disebabkan karena dilakukan dalam keadaan tertutup maka asam akan mencegah korosi
apabila ia tidak berinteraksi dengan O2. Pada air sabun, paku hanya mengalami korosi pada
bagian ujung-ujungnya saja dan perubahan pada warna air, ini disebabkan karena air sabun
merupakan larutan yang bersifat basa. Pada gelas yang berisi minyak sayur tidak mengalami
korosi karena minyak makan tidak mengandung oksigen dan tidak dapat berikatan dengan
oksigen di udara, sehingga paku tidak dapat mengalami perkaratan.
Dari percobaan yang telah dilaksanakan, kita dapat mengetahui bahwa korosi terjadi
karena adanya pengaruh lingkungan terhadap suatu benda, dan adanya beberapa faktor:
- Air dan kelembaban udara
Dilihat dari reaksi yang terjadi pada proses korosi, air merupakan salah satu faktor
penting untuk berlangsungnya korosi. Udara lembab yang banyak mengandung uap air
akan mempercepat berlangsungnya proses korosi.
- Elektrolit
Elektrolit (asam atau garam) merupakan media yang baik untuk terjadinya transfer
muatan. Hal ini mengakibatkan elektron lebih mudah untuk diikat oleh oksigen di udara.
Air hujan banyak mengandung asam, sedangkan air laut banyak mengandung garam.
Oleh karena itu air hujan dan air laut merupakan penyebab korosi yang utama.
Maka untuk mencegah terjadinya korosi kita perlu untuk mengontrol atmosfer agar tidak
lembab dan banyak oksigen. Kemudian mencegah logam berinteraksi dengan oksigen di
udara dan juga air, dapat dilakukan dengan pengecatan,dll. Yang terakhir adalah
perlindungan katodik dengan cara menghubungkan logam yang akan dilindungi dengan
logam lain yang mempunyai potensial elektrode yang sangat rendah (biasanya Mg).
G. Kesimpulan
Korosi adalah reaksi pada logam menjadi ion pada permukaan logam yang terkontak
langsung pada penyebab korosi seperti oksigen, lingkungan berair serta faktor kepada pelarut.
Agar tidak terjadi korosi pada besi jangan sampai besi terkontaminasi dengan air atau
larutan yang dapat menyebabkan oksidasi sehingga besi dapat berkarat. Jika kita
menghindarkan besi dari air, maka besi tidak dapat bereaksi dengan oksigen yang dapat
membuatnya berkarat.
DAFTAR PUSTAKA