KELOMPOK
Bibit Harianto
5 ACC 116 001
2. Yuliana Kristy ACC 116 007
3. Ami Yulia Contesa ACC 116 009
4. Maria Anasthasia Winanti ACC 116 018
5. Liza Daracha Soechi ACC 116 037
6. Irjan Toro
Percobaan : Titik Beku Larutan
Buku: kimia kelas XII (semester 1) oleh Maestro the
garden of education
BAHAN:
ALAT: •Larutan NaCl 1 m
•Tabung reaksi kecil (5 buah) •NaCl 2 m
•Gelas kimia plastik 1 liter •Urea 1 m
(1 buah) •Urea 2 m (masing-masing 5
•Termometer (-10°C-110°C) mL)
•Pengaduk •Es batu 2 kg
•Garam dapur kasar 0,5 kg
LANGKAH KERJA
KESIMPULAN:
Adanya zat terlarut berpengaruh kepada titik beku larutan.
Semakin banyak zat terlarut, maka penurunan titik beku larutan
semakin besar. Sebaliknya, semakin kecil zat terlarut, maka
penurunan titik beku semakin kecil.
Percoba Kriteria data Bahan
Kesimpulan Data Bahan Kriteria/fungsi
an baik alternatif
Titik Adanya zat banyak Banyak zat NaCl, Es NaCl sebagai KCl
Beku terlarut zat terlarut, batu, garam zat terlarut sebagai
Larutan berpengaruh terlarut, penurunan dapur. elektrolit, zat
kepada titik penuruna titik beku terlarut
beku larutan. n titik larutan urea sebagai elektrolit,
Semakin beku semakin zat terlarut gula
banyak zat larutan besar dan nonelektrolit, sebagai
terlarut, maka semakin sedikit zat zat
penurunan besar terlarut, Es batu terlarut
titik beku penurunan sebagai nonelektr
larutan titik beku campuran olit
semakin semakin kecil. pendingin,
besar.
Sebaliknya, garam dapur
semakin kecil sebagai
zat terlarut, campuran
maka pendingin.
penurunan
titik beku
semakin kecil
Percobaan : Korosi pada Besi
Buku: kimia kelas XII, penulis Budi Utami, dkk (BSE)
KESIMPULAN:
Korosi terjadi karena adanya satu pengaruh lingkungan terhadap suatu
benda, dan ada beberapa faktor yang menyebabkan korosi terjadi,
adapun faktornya adalah udara, air, jenis pereduksi, jenis logam, ada
atau tidaknya lapisan oksida
Korosi pada Korosi terjadi Terjadi korosi Terjadi korosi Kawat Mg, air, Kawat Mg sebagai
Besi karena adanya pada besi pada besi minyak tanah, logam,
satu pengaruh Larutan H2SO4,
lingkungan Kawat Cu, Paku air sebagai zat
terhadap suatu (Fe) yang
benda, dan ada menyebabkan
beberapa faktor korosi,
yang
menyebabkan minyak tanah
korosi terjadi, sebagai pelapis
adapun faktornya oksida,
adalah udara, air,
jenis pereduksi, Larutan H2SO4
jenis logam, ada sebagai zat yang
atau tidaknya menyebabkan
lapisan oksida korosi,
Kawat Cu sebagai
logam yang tidak
mengalami korosi,
Bahan Kriteria
Larutan CuSO4 Larutan elektrolit
Larutan KI Larutan elektrolit
Larutan NaCl Larutan elektrolit
Larutan KBr Larutan elektrolit
Fenoftelein (pp) Indikator
KESIMPULAN:
Dalam penelitian elektrolisis larutan KI, CuSO4, NaCl, dan KBr dapat diamati
beberapa tanda terjadinya elektrolisis. Timbulnya gas dapat diamati melalui adanya
gelembung udara dan ciri khas warna tersebut. Adanya basa dapat diamati melalui
timbulnya warna merah muda sampai keunguan (indikator pp). Adanya endapat juga
dapat diamati dengan timbulnya endapan logam di elektroda.
Sel Dalam penelitian Adanya Adanya • Larutan • Larutan CuSO4 Indikator
Elektrolisi elektrolisis gelembung, gelembung, CuSO4 (aquades + alami
s larutan KI, terjadi terjadi perubahan (aquades CuSO4) sebagai seperti
CuSO4, NaCl, dan perubahan warna, terbentuk + CuSO4) larutan elektrolit bunga
KBr dapat warna, endapan dan • Larutan KI • Larutan KI kembang
diamati beberapa terbentuk terjadi pengikisan (aquades (aquades + KI) sepatu
tanda terjadinya endapan pada logam + KI) sebagai larutan
elektrolisis. dan terjadi elektroda dan • Larutan elektrolit
Timbulnya gas pengikisan NaCl • Larutan NaCl
dapat diamati pada logam (aquades (aquades +
melalui adanya elektroda + NaCl) NaCl) sebagai
gelembung udara dan • Larutan larutan elektrolit
dan ciri khas KBr • Larutan KBr
warna tersebut. (aquades (aquades + KBr)
Adanya basa + KBr) sebagai larutan
dapat diamati • Fenolftalei elektrolit
melalui n (PP) → • Fenolftalein (PP)
timbulnya warna indikator → indikator basa
merah muda basa dengan trayek
sampai keunguan dengan pH 8,3 – 10,00
(indikator pp). trayek pH sebagai indikator
Adanya endapat 8,3 –
juga dapat 10,00
diamati dengan
timbulnya
endapan logam
di elektroda.
Percobaan : UJI KELARUTAN DAN KETIDAKJENUHAN
LEMAK/MINYAK
Buku: Johari, J.M dan M. Rachmawati. Kimia SMA dan MA kelas XII
BAHAN:
•Minyak kelapa
ALAT: •Mentega
•Tabung reaksi •Larutan KOH
•Pipet tetes •Larutan HCl encer
•Gelas ukur 5 mL •Air brom
•Kertas saring •Aquades
•Aseton
•Alkohol
LANGKAH KERJA
Kelarutan lemak dan minyak:
Larutkan minyak goreng dan mentega dalam air, aseton dan
alkohol. Larutan yang diperoleh pada tahap ini jangan dibuang.
Teteskan satu tetes larutan pada percobaan diatas pada kertas
saring. Kemudian biarkan kering. Amati noda minyak yang
terbentuk.
Uji untuk ketidak jenuhan
Tambahkan perlahan-lahan air brom kedalam minyak goreng,
margarin, dan mentega tetes demi tetes. Kocoklah campuran reaksi
tersebut setiap kali setelah penambahan brom. Teruskan
penambahan air brom sampai warna air brom tidak berubah.
bandingkan jumlah air brom yang oleh masing-masing lemak dan
minyak tersebut.
KRITERIA: Bahan Fungsi
Minyak kelapa Lemak cair
Mentega Lemak padat
Larutan KOH Basa kuat
Larutan HCl Asam kuat
Air brom Pelarut anorganik
Aquadest Pelarut
Aseton Pelarut organik
Alkohol Pelarut organik
KESIMPULAN:
Reaksi penyabunan: Reaksi lemak dan minyak dengan suatu basa kuat seperti
NaOH atau KOH menghasilkan sabun. Oleh karena itu,
reaksinya disebut reaksi penyabunan (saponifikasi).
Pada pembuatan sabun, juga terbentuk gliserol sebagai
hasil sampingan.
Percobaan : UJI PROTEIN
Buku: Johari, J.M dan M. Rachmawati. Kimia SMA dan
MA kelas XII
TUJUAN :
1. Menguji 5 bahan makanan dengan 3 jenis uji protein.
Tes biuret
Tes xantoproteat
Tes Biuret
1. 1 mL larutan putih telur dimasukkan ke dalam tabung
reaksi, lalu ditambahkan 3 tetes larutan Cu(SO4)2 1 %.
2. Tambahkan 1 mL larutan NaOH 0,1 M.
3. Amati perubahan yang terjadi.
4. Ulangi langkah-langkah tersebut dengan menggunakan
bahan yang berbeda (susu, agar-agar, gelatin, kapas).
Bila ada bahan yang tidak mudah larut, panaskan
beberapa menit lalu dinginkan.
Tes Xantoproteat
1. 1 mL larutan putih telur dimasukkan pada tabung reaksi,
lalu ditambahkan 3 tetes HNO3 pekat dan panaskan
selama 2 menit pada penangas. Amati perubahannya.
2. Setelah dingin, ditambahkan larutan NaOH 1 M setetes
demi setetes hingga terjadi perubahan.
3. Ulangi langkah-langkah tersebut dengan menggunakan
bahan yang berbeda (susu, agar-agar, gelatin, kapas).
Bila sampel berupa padatan, tambahkan air terlebih
dahulu 5-10 tetes sebelum direaksikan.
Tes Timbal (II) Asetat
1. Dimasukkan larutan NaOH 6 M ke dalam tabung reaksi
sebanyak 1 mL, lalu masukkan larutan putih telur 1 mL.
Panaskan selama 2 menit, setelah dingin tambah
(asamkan) dengan 2 mL CH3COOH 3 M.
2. Tabung ditutupi dengan kertas saring yang telah ditetesi
timbal (II) asetat. Panaskan tabung tersebut, amati
perubahan yang terjadi.
3. Ulangi langkah-langkah tersebut dengan menggunakan
bahan yang berbeda (susu, agar-agar, gelatin, kapas).
Bahan-bahan tersebut tidak perlu dilarutkan dahulu. Jika
sampel berupa padatan, tambahkan air 1 mL.
KRITERIA
Bahan Kriteria
Telur Objek penelitian
Gelatin Objek penelitian
Kapas Objek penelitian
Susu Objek penelitian
Agar-agar Objek penelitian
Timbal (II) asetat Penentu belerang
Larutan CuSO4 Penentu ikatan peptida
Larutan NaOH Basa alkali
Larutan HNO3 pekat Bahan penguji cincin benzene
Larutan CH3COOH Asam
KESIMPULAN:
1. Pada bahan uji putih telur, susu, gelatin, dan agar-
agar terdapat ikatan peptida di bahan tersebut.
Kapas tidak memiliki ikatan peptida.
2. Pada bahan uji putih telur, susu, dan agar-agar
memiliki inti benzena (warna orange). Kapas tidak
memiliki inti benzene.
3. Pada bahan uji putih telur dan susu memiliki
kandungan sulfur di dalamnya. Sementara agar-agar,
gelatin, dan kapas tidak memiliki kandungan sulfur.
Percobaan: REAKSI REDOKS
Termometer
II Perubahan Suhu
(Larutan CuSO4 + Cu)
Kesimpulan:
Peristiwa reaksi redoks spontan akan terjadi apabila
mengalami perubahan suhu dan mengalami reaksi
dengan sendirinya.
Percobaan: KEREAKTIFAN LOGAM
ALKALI TERHADAP AIR
Tujuan: Mengamati reaksi logam alkali dengan air.
Logam kalium
Cawan petri
Akuades
Kertas saring
Pisau
Penjepit logam
Cara Kerja
Keluarkan logam natrium (Na) dari tempat penyimpanannya.
Keringkan logam Na dari minyak tanah menggunakan saring.
Iris logam Na sebesar biji jagung menggunakan pisau.
Isi cawan petri dengan akuades, volume air separuh dari tinggi
cawan petri.
Dengan menggunakan penjepit logam, masukkan irisan logam Na
ke dalam cawan petri berisi air. amati reaksi yang terjadi.
Uji air dengan kertas lakmus merah.
Catat semua peristiwa yang terjadi.
Ulangi langkah kerja nomor 1-7. Logam kalium (K).
Reaksi Kriteria
I Perubahan Suhu
(Larutan CuSO4 + Zn)
II Perubahan Suhu
(Larutan CuSO4 + Cu)
Kertas ampelas
Pita magnesium 20 cm
Cara Kerja
Bersihkan pita magnesium dengan ampelas sampai
mengilat.
Bakarlah pita magnesium dalam cawan porselen
(salah satu ujung menonjol ke luar cawan).
Setelah hasil pembakaran itu dingin, tetesi (2 tetes)
dengan air. Ciumlah bau gas yang terbentuk. Lalu,
periksalah gas itu dengan kertas lakmus merah
basah.
Tambahkan sedikit air ke dalam cawan porselen dan
ujilah larutannya dengan kertas lakmus merah.
Reaksi Kriteria
Mg(s) + H2O(l) Bau (dari gas) dan pH
Pipet tetes
Larutan (NH4)SO4
Cara Kerja
Percobaan I
Masukkan dua tetes larutan CuSO4 0,5 M dalam tabung
reaksi.
Tambahkan 10 tetes larutan (NH4)SO4 1 M.
Percobaan II
Masukkan 1 mL larutan CuSO4 0,5 M ke dalam tabung reaksi
yang lain.
Tambahkan NH3 pekat tetes demi tetes sampai 5 tetes.
Reaksi Kriteria
Na2O Perubahan pH,
MgO kelarutan dan endapan.
SiO2
SO2
Kesimpulan:
Peristiwa pada percobaan sifat oksida unsur-unsur
periode tiga akan terjadi apabila mengalami
perubahan pH, kelarutan dan endapan.
Percobaan: REAKSI PENGENALAN
ALKOHOL
Tujuan: Membuktikan adanya senyawa alkohol.
Pinset
Alat potong
Alkohol absolut
Logam natrium
Akuades
Alkohol + Na Perubahan pH
Kesimpulan:
Peristiwa pada percobaan reaksi pengenalan
alkohol akan terjadi apabila terjadi perubahan
pH.
Reaksi Senyawa Bereaksi Membentuk reaksi Alkohol = -
pengen alkohol dengan 2R-OH + 2Na → sampel
alan terbukti ada logam 2R-ONa + H2 Natrium =
alkohol saat Na bahan
bereaksi penguji/
dengan Na pengidenti
mengalami fikasi
perubahan
warna
Percobaan: POLIMER
Kesimpulan:
Peristiwa pada percobaan reaksi polimer akan
terjadi apabila pada reaksi mengalami perubahan
warna asap, ada/tidak adanya lelehan, perubahan
warna api dan bau.