Anda di halaman 1dari 16

Suci sulaturahmi

 Home
 About
 Posts RSS
 Contact

undefined undefined

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOROSI

A. Judul
Percobaan Korosi Pada Logam ( Paku )
B. Tujuan
Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya korosi dan faktor-faktor apa saja yang
dapat mempercepat korosi
C. Landasan Teori
Menurut Roberge, Korosi adalah peristiwa rusaknya logam karena reaksi dengan
lingkungannya, sedangkan menurut Gunaltun, korosi adalah fenomena elektrokimia dan
hanya menyerang logam,Korosi adalah teroksidasinya suatu logam. Korosi adalah kerusakan
atau degradasi logam akibat reaksi dengan lingkungan yang korosif. Korosi dapat juga
diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi secara kimia atau
elektrokimia dengan lingkungan.
Dalam kehidupan sehari - hari, besi yang teroksidasi disebut dengan karat dengan rumus
Fe2O3·xH2O. Proses perkaratan termasuk proses elektrokimia, di mana logam Fe yang
teroksidasi bertindak sebagai anode dan oksigen yang terlarut dalam air yang ada pada
permukaan besi bertindak sebagai katode.
Reaksi perkaratan:
Anode : Fe → Fe2+ + 2 e–
Katode : O2 + 2H2O → 4e– + 4 OH–
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi
itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.

Fe(s) ↔ Fe2+(aq) + 2e Eº = +0.44 V

Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain besi itu yang bertindak
sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.

O2(g) + 2H2O(l) + 4e ↔ 4OH-(aq) Eº = +0.40 V


atau
O2(g) + 4H+(aq) + 4e ↔ 2H2O(l) Eº = +1.23 V
Ion besi (II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion
besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe2O3 . xH2O, yaitu karat
besi. Korosi Besi memerlukan oksigen dan air.
a. Kerugian
Besi ( Paku ) yang terkena korosi akan bersifat rapuh dan tidak ada kekuatan. Ini sangat
membahayakan kalau besi tersebut digunakan sebagai pondasi bangunan atau jembatan.
Senyawa karat juga membahayakan kesehatan, sehingga besi tidak bisa digunakan sebagai
alat-alat masak, alat-alat industri makanan/farmasi/kimia.
b. Pencegahan
Pencegahan besi dari perkaratan bisa dilakukan dengan cara berikut.
1) Proses pelapisan
Besi dilapisi dengan suatu zat yang sukar ditembus oksigen. Hal ini dilakukan dengan cara
dicat atau dilapisi dengan logam yang sukar teroksidasi. Logam yang digunakan adalah
logam yang terletak di sebelah kanan besi dalam deret volta (potensial reduksi lebih negatif
dari besi). Contohnya: logam perak, emas, platina, timah, dan nikel.
2) Proses katode pelindung (proteksi katodik)
Besi dilindungi dari korosi dengan menempatkan besi sebagai katode, bukan sebagai anode.
Dengan demikian besi dihubungkan dengan logam lain yang mudah teroksidasi, yaitu logam
di sebelah kiri besi dalam deret volta (logam dengan potensial reduksi lebih positif dari besi).
Hanya saja logam Al dan Zn tidak bisa digunakan karena kedua logam tersebut mudah
teroksidasi, tetapi oksida yang terbentuk (A12O3/ZnO) bertindak sebagai inhibitor dengan
cara menutup rapat logam yang di dalamnya, sehingga oksigen tidak mampu masuk dan tidak
teroksidasi. Logam-logam alkali, seperti Na, K juga tidak bisa digunakan karena akan
bereaksi dengan adanya air. Logam yang paling sesuai untuk proteksi katodik adalah logam
magnesium (Mg). Logam Mg di sini bertindak sebagai anode dan akan terserang karat sampai
habis, sedang besi bertindak sebagai katode tidak mengalami korosi.
. Pada proses korosi terjadi reaksi antara ion-ion dan juga antar elektron. Anode adalah
bagian dari permukaan logam dimana metal akan larut.
Reaksinya : Fe → 2 Fe2+ + 4e-
Dengan kata lain ion-ion besi Fe++ akan melarut dan elektron-elektron e- tetap
tinggal pada logam. Katode adalah bagian permukaan logam dimana elektron-
elektron 4e- yang tertinggal akan menuju kesana (oleh logam) dan bereaksi dengan O2 dan
H2O.
O2 + H2O + 4e- —–> 4 OH-
Ion-ion 4 OH- di anode bergabung dengan ion 2 Fe2+ dan membentuk 2 Fe(OH)2. Oleh
kehadiran zat asam dan air maka terbentuk karat Fe2O3.
Reaksi perkaratan besi
a. Anoda: Fe(s) → Fe2+ + 2e
Katoda: 2 H+ + 2 e- → H2
2 H2O + O2 + 4e- → 4OH-

b. 2H+ + 2H2O + O2 + 3Fe → 3Fe2+ + 4OH- + H2


Fe(OH)2 oleh O2 di udara dioksidasi menjadi Fe2O3 . nH2O

Penyebab Korosi
Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang berasal
dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi kemurnian bahan,
struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit yang ada dalam bahan, teknik
pencampuran bahan dan sebagainya. Faktor dari lingkungan meliputi tingkat pencemaran
udara, suhu, kelembaban, keberadaan zat-zat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya.
Bahan-bahan korosif (yang dapat menyebabkan korosi) terdiri atas asam, basa serta garam,
baik dalam bentuk senyawa an-organik maupun organik.
Faktor yang mempengaruhi Korosi :
Korosi pada permukaan suatu logam dapat dipercepat oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Oksigen terlarut ( DO = Dissolved oxygen ) → DO berperan dalam sebagian proses
korosi, bila konsentrasi DO naik, maka kecepatan korosi akan naik.
2. Zat padat terlarut jumlah ( TDS = total dissolved solid ) → konsentrasi TDS sangatlah
penting, karena air yang mengandung TDS merupakan penghantar arus listrik yang baik
dibandingkan dengan air tanpa TDS. Aliran listrik diperlukan untuk terjadinya korosi pada
pipa logam, oleh karena itu jika TDS naik, maka kecepatan korosi akan naik.
3. pH dan Alkalinitas → mempengaruhi kecepatan reaksi, pada umumnya pH dan
alkalinitas naik, kecepatan korosi akan naik. Peristiwa korosi pada kondisi asam, yakni pada
kondisi pH < 7 semakin besar, karena adanya reaksi reduksi tambahan yang berlangsung pada
katode yaitu: 2H+(aq) + 2e- → H2
4. Temperatur → makin tinggi temperatur, reaksi kimia lebih cepat terjadi dan naiknya
temperatur air pada umumnya menambah kecepatan korosi.
5. Tipe logam yang digunakan untuk pipa dan perlengkapan pipa → logam yang mudah
memberikan elektron atau yang mudah teroksidasi, akan mudah terkorosi.
6. Aliran listrik → Aliran listrik yang diakibatkan oleh korosi sangat lemah dan isolasi
dapat menghalangi aliran listrik antara logam-logam yang berbeda, sehingga korosi galvanis
dapat dihindari. Bilamana aliran listrik yang kuat melewati logam yang mudah terkorosi,
maka akan menimbulkan aliran nyasar dari sistem pemasangan listrik di pelanggan yang
tidak menggunakan aarde, hal ini menyebabkan korosi cepat terjadi.
7. B a k t e r i → tipe bakteri tertentu dapat mempercepat korosi, karena mereka akan
menghasilkan karbon dioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S), selama masa putaran
hidupnya. CO2 akan menurunkan pH secara berarti sehingga menaikkan kecepatan korosi.
H2S dan besi sulfida, Fe2S2, hasil reduksi sulfat (SO42–) oleh bakteri pereduksi sulfat pada
kondisi anaerob, dapat mempercepat korosi bila sulfat ada di dalam air. Zat-zat ini dapat
menaikkan kecepatan korosi. Jika terjadi korosi logam besi maka hal ini dapat mendorong
bakteri besi (iron bacteria) untuk berkembang, karena mereka senang dengan air yang
mengandung besi.
D. Alat dan Bahan
1. gelas gelas aqua gelas aqua sebanyak 8 buah
2. paku besi yang tidak berkarat sebanyak 8 buah.
3. Plastik bening dan karet gelang
4. Air
5. Larutan garam (NaCl)
6. Larutan cuka (HCl)
E. Cara kerja

1. Menyusun rangkaian percobaan dengan 8 buah gelas gelas aqua gelas aqua seperti berikut :
 4 buah gelas gelas aqua gelas aqua terbuka , masing-masing berisi :
 Gelas gelas aqua ke 1 : paku
 Gelas gelas aqua ke 2 : paku + air
 Gelas gelas aqua ke 3 : larutan NaCl + paku
 Gelas gelas aqua ke 4 : larutan cuka (HCl) + paku
 4 gelas gelas aqua tertutup masing-masing berisi :
 Gelas gelas aqua ke 1 : paku
 Gelas gelas aqua ke 2 : paku + air
 Gelas gelas aqua ke 3 : paku + larutan garam (NaCl)
 Gelas gelas aqua ke 4 : paku + larutan cuka (HCl)

2. Mengamati keadaan paku setiap hari selama 14 hari


3. Mencatat setiap perubahan yang terjadi

F. Hasil
Agua Keterangan

A Paku diletakkan di dalam gelas aqua terbuka (tanpa air)


B Paku diletakkan di dalam gelas aqua terbuka berisi air dan paku
dibiarkan tenggelam sepenuhnya.
C Paku diletakkan di dalam gelas aqua terbuka berisi air, tetapi posisi paku
diatur sedemikian rupa sehingga paku hanya terendam sebagian.
D Paku diletakkan dalam gelas aqua terbuka berisi larutan cuka (CH3COO),
dan paku dibiarkan dalam keadaan tenggelam
E Paku diletakkan dalam gelas aqua kosong yang tertutup
F Paku diletakkan dalam gelas aqua tertutup berisi air dan paku dibiarkan
tenggelam.
G Paku diletakkan dalam gelas aqua tertutup berisi air, akan tetapi posisi
paku diatur sedemikian rupa sehingga paku hanya terendam sebagian.
H Paku diletakkan dalam gelas aqua tertutup berisi larutan cuka (CH3COO)

HARI KE-1 Sabtu


KEADAAN OBJEK YANG DIAMATI
A. A Tidak terjadi perkaratan pada paku. Tidak terjadi perubahan apapun.
A. B Terjadi sedikit perkaratan. Sebagian karat menempel pada paku dan sebagian
lagi larut dalam air. Warna air mulai berubah menjadi kuning kecoklatan.
A. C Mulai terjadi perkaratan pada bagian yang terendam air, sedangkan bagian yang
tidak terendam masih dalam kondisi awalnya. Air mulai berubah menjadi
kekuningan
A. D Tidak terjadi perkaratan. Air cuka masih dalam keadaan bening.
A. E Tidak terjadi perkaratan. Paku masih dalam kondisi awalnya.
A. F Mulai terjadi perkaratan. Sebagian karat menempel pada paku, dan sebagian
lagi larut dalam air. Air mulai berubah menjadi kuning kecoklatan, tetapi warna
air lebih muda jika dibandingkan dengan gelas aqua B
A. G Terjadi sedikit perkaratan pada bagian yang terendam. Air berubah menjadi
bening, tetapi warna air tersebut lebih muda jika dibandingkan gelang gelas
aqua C.
A. H Tidak terjadi perkaratan. Paku terlihat sangat bersih dan seperti baru. Paku
terlihat lebih bersih daripada paku pada paku pada gelas aqua D.

HARI KE-2 Minggu


KEADAAN OBJEK YANG DIAMATI
A. A Tidak mengamati karena hari libur
Tidak mengamati karena hari libur
A. B
Tidak mengamati karena hari libur
A. C
Tidak mengamati karena hari libur
A. D
Tidak mengamati karena hari libur
A. E
Tidak mengamati karena hari libur
A. F
Tidak mengamati karena hari libur
A. G
Tidak mengamati karena hari libur
A. H

HARI KE- 3 Senin


KEADAAN OBJEK YANG DIAMATI
A. A Bercak-bercak karat mulai terlihat semakin jelas pada paku.
A. B Warna air semakin coklat. Karat pada paku semakin banyak. Terlihat sedikit
endapan karat pada dasar gelas aqua.
A. C Pada bagian yang terendam karat semakin banyak dan warna air terlihat
semakin tua karena karat yang larut dalam air semakin banyak. Pada bagian
yang tidak terendam mulai tampak sedikit bercak-bercak karat.
A. D Paku terlihat semakin bersih dan warnanya terlihat sedikit mengalami penuaan
(menjadi abu-abu kehitaman).
A. E Bercak-bercak karat mulai tampak jelas pada paku.
A. F Karat semakin bertambah banyak. Karat yang larut di dalam air juga semakin
banyak. Warna air semakin tua dan terlihat sedikit endapan karat pada dasar
gelas aqua.
A. G Bagian yang tidak terendam sudah mulai mengalami sedikit perkaratan. Pada
bagian yang terendam, karat semakin banyak sehingga menyebabkan air
semakin berwarna coklat.
A. H Paku terlihat semakin bersih dan menghitam.

HARI KE- 4 Selasa


KEADAAN OBJEK YANG DIAMATI
A. A Karat mulai menyebar hampir keseluruh bagian paku, tetapi masih berupa
bercak-bercak.
A. B Karat semakin banyak. Warna air semakin coklat. Endapan karat di dasar gelas
gelas aqua mulai bertambah.
A. C Karat yang menempel pada paku yang terendam maupun karat yang larut dalam
air semakin bertambah banyak. Warna air semakin mencoklat. Pada bagian
yang tidak terendam pertambahan karat juga terjadi.
A. D Paku terlihat semakin hitam dan bersih. Tak ada ditemukan karat.
A. E Karat bertambah banyak dan menyebar keseluruh bagian paku. Namun tidak
terlalu jelas terlihat karena masih berupa bercak-bercak.
A. F Air semakin coklat dan terlihat mulai memekat. Endapan pada dasar gelas aqua
juga semakin banyak.
A. G Pada bagian yang tidak terendam karat mulai semakin tampak. Pada bagian
yang terendam karat semakin banyak dan karat yang larut dalam air pun juga
semakin banyak, mulai terlihat sedikit endapan karat pada dasar gelas aqua.
A. H Paku semakin menghitam. Tidak ditemukan adanya karat.

HARI KE- 5 Rabu


KEADAAN OBJEK YANG DIAMATI
A. A Karat terlihat semakin jelas dan semakin banyak
A. B Karat semakin banyak. Warna air semakin coklat dan air mulai terlihat
memekat. endapan pada dasar gelas aqua semakin banyak.
A. C Karat pada bagian yang terendam maupun yang tidak terendam semakin
bertambah banyak. Air mulai sedikit memekat. Warna air semakin coklat.
Endapan pada dasar gelas aqua sudah terlihat.
A. D Paku semakin menghitam. Tidak ditemukan adanya karat. Air cuka tetap
bening.
A. E Karat mulai bertambah dan terlihat semakin jelas.
A. F Karat semakin bertambah banyak. Warna air semakin coklat. Air mulai terlihat
memekat. Endapan pada dasar gelas aqua semakin bertambah.
A. G Pertambaha karat terjadi pada bagian yang terendam maupun yang tidak
terendam. Air semakin coklat dan endapan pada dasar gelas gelas aqua mulai
semakin tampak. Air mulai sedikit memekat.
A. H Paku terlihat makin hitam. Tak ada karat.

HARI KE- 6 Sayas


KEADAAN OBJEK YANG DIAMATI
A. A Karat semakin banyak
A. B Karat semakin bertambah banyak. Warna air semakin coklat dan air mulai
terlihat semakin memekat. Andapan pada dasar gelas aqua juga semakin
banyak.
A. C Karat pada bagian yang terendam maupun yang tidak terendam semakin
bertambah banyak. Air mulai semakin memekat. Warna air semakin coklat dan
terlihat kotor. Endapan pada dasar gelas aqua mulai bertambah.
A. D Paku semakin menghitam dan bertambah bersih
A. E Karat semakin jelas dan bertambah pada seluruh bagian paku
A. F Karat semakin bertambah banyak. Warna air semakin coklat dan terlihat kotor.
Air mulai memekat. Endapan pada dasar gelas aqua semakin bertambah.
A. G Perkaratan semakin bertambah pada bagian yang terendam maupun yang tidak
terendam. Air semakin coklat. Endapan juga terlihat semakin banyak. Air
memekat.
A. H Paku terlihat semain bersih dan semakin hitam.

HARI KE- 7 Jum’at


KEADAAN OBJEK YANG DIAMATI
A. A Karat terlihat semakin banyak pada seluruh permukaan paku, tetapi karat yang
terbentuk ini masih berupa lapisan tipis.
A. B Karat semakin bertambah banyak dan warna air semakin coklat serta air mulai
terlihat semakin memekat. Andapan pada dasar gelas aqua juga semakin
banyak.
A. C Karat pada bagian yang terendam maupun yang tidak terendam semakin
bertambah banyak. Air semakin memekat. Warna air semakin coklat dan
tampak kotor. Endapan pada dasar gelas aqua semakin bertambah.
A. D Paku terlihat semakin bersih dan warnanya juga menjadi semakin hitam
A. E Paku semakin terlihat jelas dan juga bertambah banyak.
A. F Karat semakin bertambah banyak. Warna air semakin coklat dan terlihat kotor.
Air mulai memekat. Endapan pada dasar gelas gelas aqua semakin bertambah.
A. G Perkaratan semakin bertambah pada bagian yang terendam maupun yang tidak
terendam. Air semakin coklat dan nampak kotor. Endapan juga terlihat semakin
banyak. Air semakin pekat.
A. H Paku mengitam dan tak ditemukan karat.

HARI KE- 8 Sabtu


KEADAAN OBJEK YANG DIAMATI
A. A Karat terlihat semakin banyak dan membentuk lapisan yang cukup tebal pada
beberapa bagian paku
A. B Karat semakin bertambah banyak. Warna air semakin coklat dan air semakin
pekat. Endapan karat pada dasar gelas gelas aqua juga bertambah tebal.
A. C Karat pada bagian yang terendam maupun yang tidak terendam semakin
bertambah banyak dari hari sebelumnya. Air terlihat semakin pekat. Warna air
semakin coklat dan tampak kotor. Endapan pada dasar gelas aqua semakin
bertambah banyak dan tebal.
A. D Warna paku terlihat semakin hitam dari hari sebelumnya. Tak ada karat.
A. E Karat pada paku semakin banyak dan membentuk lapisan yang agak tebal pada
beberapa bagian paku
A. F Karat semakin bertambah banyak pada bagian yang terendam maupun yang
tidak terendam. Warna air semakin coklat dan kotor. Endapan karat semakin
banyak.
A. G Perkaratan terjadi pada seluruh bagian paku, baik yang terendam maupun yang
tidak terendam. Air semakin coklat, pekat dan tampak kotor. Endapan semakin
banyak.
A. H Warna paku semakin hitam dan tak ada karat.

HARI KE- 9 Minggu


KEADAAN OBJEK YANG DIAMATI
Tidak mengamati karena hari libur
A. A
Tidak mengamati karena hari libur
A. B
Tidak mengamati karena hari libur
A. C
Tidak mengamati karena hari libur
A. D
Tidak mengamati karena hari libur
A. E
Tidak mengamati karena hari libur
A. F
Tidak mengamati karena hari libur
A. G
A. H Tidak mengamati karena hari libur

HARI KE- 10 senin


KEADAAN OBJEK YANG DIAMATI
Tidak mengamati karena hari libur
A. A
Tidak mengamati karena hari libur
A. B
Tidak mengamati karena hari libur
A. C
Tidak mengamati karena hari libur
A. D
Tidak mengamati karena hari libur
A. E
Tidak mengamati karena hari libur
A. F
Tidak mengamati karena hari libur
A. G
A. H Tidak mengamati karena hari libur

HARI KE- 12 Selasa


KEADAAN OBJEK YANG DIAMATI
Tidak mengamati karena hari libur
A. A
Tidak mengamati karena hari libur
A. B
Tidak mengamati karena hari libur
A. C
Tidak mengamati karena hari libur
A. D
Tidak mengamati karena hari libur
A. E
Tidak mengamati karena hari libur
A. F
Tidak mengamati karena hari libur
A. G
A. H Tidak mengamati karena hari libur

HARI KE- 12 Rabu


KEADAAN OBJEK YANG DIAMATI
A. A Karat semakin bertambah, hampir meliputi seluruh permukaan paku dan lapisan
tipisnya juga sudah mulai mengalami penebalan.
A. B Karat semakin bertambah banyak. Warna air semakin coklat menyerupai tanah,
air terlihat sangat pekat, dan terlihat sangat kotor. Endapan menyerupai tanah
pun juga semakin banyak pada dasar gelas aqua.
A. C Perkaratan terus terjadi pada bagian yang terendam maupun yang tidak
terendam. Air semakin berwarna coklat seperti tanah, sangat pekat, dan kotor.
A. D Paku terlihat semakin hitam dan warna air cuka terlihat semakin kuning.

A. E Karat menutupi seluruh permukaan paku, tetapi kebanyakan masih berupa


lapisan tipis.
A. F Karat terus mengalami pertambahan sementara volume air da volume paku terus
mengalami pengurangan. Air semakin pekat dan menyerupai air tanah dan
sangat kotor. Endapan pada dasa juga semakin banyak.
A. G Perkaratan juga terus mengalami penambahan. Air semakin pekat, bertambah
coklat menyerupai air tanah dan terbentuk endapan seperti tanah pada dasar
gelas gelas aqua.
Paku semakin hitam, dan air terus bertambah kuning.
A. H

HARI KE- 13 Sayas


KEADAAN OBJEK YANG DIAMATI
A. A Karat semakin bertambah, lapisan tipisnya juga sudah mengalami penebalan
dan merata hampir ke seluruh permukaan paku.
A. B Karat semakin bertambah banyak. Warna air semakin coklat menyerupai tanah,
air terlihat sangat pekat, dan terlihat sangat kotor. Endapan menyerupai tanah
pun juga semakin banyak pada dasar gelas gelas aqua.
A. C Perkaratan terus terjadi pada bagian yang terendam maupun yang tidak
terendam. Air semakin berwarna coklat seperti tanah, sangat pekat, dan kotor.
Endapan di dasar gelas gelas aqua juga semakin bertambah banyak.
A. D Bagian paku yang muncul ke permukaan mengalami perkaratan yang sangat
cepat. Karat yang muncul berlapis lapis dan sangat tebal.
A. E Karat menutupi seluruh permukaan paku, tetapi kebanyakan masih berupa
lapisan tipis, hanya pada permukaan tertentu saja karat menebal.
A. F Karat terus mengalami pertambahan sementara volume air dan volume paku
terus mengalami pengurangan. Air semakin pekat dan menyerupai air tanah dan
sangat kotor. Endapan pada dasa juga semakin banyak.
A. G Perkaratan juga terus mengalami penambahan. Air semakin pekat, bertambah
coklat menyerupai air tanah dan terbentuk endapan seperti tanah pada dasar
gelas gelas aqua.
A. H Bagian yang muncul kepermukaan pada gelas gelas aqua ini juga mengalami
hal yang serupa dengan apa yang terjadi pada gelas aqua D. Karat mulai
menjalar keseluruh bagian paku termasuk ke bagian yang masih terendam.

HARI KE- 14 Jum’at


KEADAAN OBJEK YANG DIAMATI
A. A Karat semakin bertambah, lapisan tipisnya juga sudah mengalami penebalan
dan merata hampir ke seluruh permukaan paku.
A. B Karat semakin bertambah banyak dan membentuk gumpalan-gumpalan padat.
Warna air semakin, air terlihat sangat pekat, dan terlihat sangat kotor. Endapan
menyerupai tanah pun juga semakin banyak pada dasar gelas aqua.
A. C Perkaratan terus terjadi pada bagian yang terendam maupun yang tidak
terendam. Air semakin berwarna coklat seperti tanah, sangat pekat, dan sangat
kotor. Volume air terus berkurang dan hampir mengering. Endapan di dasar
gelas gelas aqua juga semakin bertambah banyak.
A. D Karat yang sangat tebal terbetuk pada seluruh permukaan paku. Air cuka
berubah menjadi laruta. Karatnya jauh lebih kotor dibandingkan karat pada
gelas gelas aqua biasa berisi air.
A. E Karat menutupi seluruh permukaan paku, tetapi kebanyakan masih berupa
lapisan tipis, hanya pada permukaan tertentu saja karat menebal.
A. F Karat terus mengalami pertambahan sementara volume air da volume paku terus
mengalami pengurangan. Air semakin pekat dan menyerupai air tanah dan
sangat kotor. Endapan pada dasar gelas gelas aqua juga semakin banyak dan
memadat.
A. G Perkaratan juga terus mengalami penambahan. Air semakin pekat, bertambah
coklat menyerupai air tanah dan terbentuk endapan seperti tanah pada dasar
gelas gelas aqua. Volume paku mengalami pengurangan.
A. H Karat terus bertambah banyak dan terus menebal membentuk lapisan tebal pada
seluruh permukaan paku.

G. Pembahasan
Korosi merupakan proses rusaknya benda-benda, terutama logam yang disebabkan oleh reaksi
kimia atau elektrokimia logam tersebut dengan lingkungannya. Contoh korosi yang paling
sering terjadi adalah perkaratan besi, yaitu suatu reaksi kimia kompleks yang di dalamnya besi
bergabung dengan oksigen dan air membentuk besi oksida yang terhidrasi (Fe2O3.nH2) . Proses
perkaratan besi merupakan proses elektrokimia, yaitu oksidasi besi oleh oksigen yang berasal
dari udara dan reduksi oksigen.
Faktor-faktor yang mempengaruhi korosi :
1. Oksige
Oksigen berperan dalam proses korosi karena oksigen mengalami reduksi pada bagian
besi yang bertindak sebagai katode. Berdasarkan hal ini, maka semakin banyak oksigen di suatu
tenmpat maka akan semakin cepat korosi besi (logam) di dalamnya terjadi.
2. Air dan kelembaban udara
Seperti halnya oksigen, air juga berperan dalam proses korosi. Semakin sering logam (besi)
terkena air, maka akan semakin cepat logam tersebut mengalami korosi. Selain itu, keberadaan
uap air di udara yang dinyatakan dengan kelembaban juga mempengaruhi korosi besi. Dalam
hal ini, udara yang banyak mengandung uap air (udara yang lembab) akan mempercepat korosi.
3. Zat elektrolit
Zat-zat elektrolit, terutama asam dan garam merupakan zat yang dapat mempercepat korosi
logam. Sebagai contoh, hujan asam dapat memicu proses korosi pada beberapa peralatan yang
terbuat dari logam, begitu juga dengan air laut yang mengandung garam dapat memicu
terjadinya korosi pada badan kapal yang terbuat dari logam.
Untuk menyelidiki lebih lanjut tentang perkaratan besi tersebut dan juga menyelidiki faktor-
faktor (oksigen, air dan keelektrolitan) yang mempengaruhinya serta membuktikan kebenaran
teori yang saya dapat, saya melakukan penelitian selama 14 hari dengan membuat 8 kondisi
berbeda pada masing masing gelas gelas aqua. Pengkondisian tersebut adalah sebagai berikut
:
Berdasarkan penelitian yang telah saya lakukan mengenai korosi. Saya menemukan
bahwa dalam proses korosi terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor
tersebut adalah sebagai berikut :
a) Keberadaan oksigen (O2)
b) Keberadaan H2O
c) Keelektrolitan larutan
Pengaruh factor-faktor tersebut saya simpulkan dengan mengamati tingkat keparahan karat
pada masing masing gelas gelas aqua yang telah dikondisikan berbeda tersebut.
Pada hari 1-11 perkaratan paling parah terjadi pada paku yang direndam dalam air di gelas
gelas aqua yang terbuka. Hal ini jelas menunjukkan bahwa kombinasi antara air dan oksigen
akan lebih memberikan efek yang lebih signifikan daripada keberadaan O2 saja atau H2O saja.
Dalam penelitian ini, saya menemukan sedikit ketidak sesuaian antara teori dan data yang saya
peroleh.Ketidaksesuaian ini adalah tentang pengaruh asam terdapat korosi. Dalam teori
disebutkan bahwa asam akan mempercepat korosi, akan tetapi pada pengamatan saya dari hari
ke-1 hingga ke-11 menunjukkan bahwa paku yang direndam dalam air cuka (asam) justru tidak
mengalami perkaratan sama sekali. Paku yang direndam dalam air cuka terlihat lebih bersih
dari sebelum dilakukan perendaman dan terlihat semakin hitam dari hari ke hari.Hal ini jelas
bertentangan dengan berbagai teori yang telah dikemukakandan hal itu sempat membuat saya
berkesimpulan bahwa teori yang saya baca tentang pengaruh asam terhadap perkaratan tersebut
adalah salah.
Hal ini membuat saya mengetahui bahwa asam akan sangat mempercepat korosi apabila ia
telah berinteraksi dengan O2, dan akan mencegah korosi apabila ia tidak berinteraksi dengan
O2.

H. Kesimpulan
1. Korosi adalah proses suatu logam mengalami reaksi oksidasi di udara bebas. Korosi juga
merupakan reaksi redoks antara logam dengan zat yang ada di sekitarnya dan menghasilkan
senyawa yang tidak dikehendaki. Senyawa tersebut biasanya berupa oksida logam atau logam
karbonat.
2. Faktor yang menyebabkan terjadinya korosi :
 Oksigen
 Air
 Keektrolitan larutan
 Permukaan logam
 Sel elektrokimia

Diposkan oleh Suci Sulaturahmi di 17.38

0 komentar:

Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Write all your content here.

My Widget
KODE FACEBOOK LIKE BOX ANDA Waroenk Blog
sucisulaturahmi@yahoo.co.idWaroenk Blog
Pengikut

Mengenai Saya

Suci Sulaturahmi
Lihat profil lengkapku

Total Tayangan Laman

50,976

Free Blog Content

Blog Archive
 ▼ 2013 (13)
o ▼ Oktober (2)
 Rambut Sehat Terawat Meski Tertutup Jilbab
 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOROSI
o ► Mei (9)
o ► April (2)

Subscribe To
Pos
Komentar

 Beranda

Diberdayakan oleh Blogger.

 Beranda

Blogroll
About
Blogger templates
Blogger news
Transled
Select Language ▼

Copyright Suci sulaturahmi 2009.Design By EZwpthemes . Blogger Template by Anshul .

Anda mungkin juga menyukai