“KOROSI”
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
LUCIANA D.L.SIANIPAR
RITO S.P.PARDOSI
MARIA Y PANE
SMAN 1 HABINSARAN
JUDUL: Korosi pada Paku
TUJUAN:
a. Mengamati faktor – faktor yang mempengaruhi perkaratan pada besi.
b. Mengetahui proses perkaratan pada paku dalam beberapa perlakuan
c. Mengetahui paku pada gelas manakah yang menjadi berkarat.
PROSEDUR KERJA
Berikan penanda pada masing-masing Aqua gelas
Masukkan paku kedalam masing-masing Aqua gelas.
Tuangkan ke dalam masing-masing gelas berturut-turut air pada gelas I, air yang
sudah dipanaskan pada Aqua gelas II, larutan garam pada Aqua gelas III, minyak
sayur pada gelas IV, dan gelas V hanya berisi paku besi tanpa cairan.
Tutup rapat masing-masing aqua gelas dengan penutup plastic hingga tanpa
celah.
Lakukan pengamatan dengan mencatat dan memfoto perkembangan korosi paku
dan
perubahan warna cairan pada masing-masing gelas.
Lakukan pengamatan dalam 3 hari secara berturut-turut.
LANDASAN TEORI
Korosi adalah degradasi atau penurunan mutu logam akibat reaksi kimia suatu
logam dengan lingkungannya. Korosi merupakan masalah besar bagi bangunan dan
peralatan yang menggunakan material dasar logam seperti gedung, jembatan, mesin, pipa,
mobil, kapal dan lain sebagainya. Terdapat dua macam proses korosi, yakni :
Korosi Proses kimia
Korosi Elektrokimia
Korosi proses kimia merupakan serangan korosi secara langsung, tanpa adanya aliran
listrik pada logam. Contohnya adalah berkaratnya baja dalam udara terbuka. Korosi oleh
proses kimia biasanya menyebar secara merata pada seluruh permukaan logam.
Sedangkan korosi elektrokimia terjadi pada permukaan logam yang akan terbentuk
daerah–daerah anoda dan katoda, yang satu dengan yang lainnya dipisahkan oleh jarak–
jarak tertentu. Karena potensial anoda “kurang mulia” atau tinggi drajatnya dibanding
potensial katoda, maka akan terjadi arus listrik diantara kedua elektroda tersebut,
electron–electron akan berpindah dari anoda ke katoda, sehingga anoda larut dan katoda
mendapat perlindungan (Amsori, 2012).
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan korosi, yakni sebagai beriku :
a. Faktor pH
pH netral adalah 7, sedangkan ph < 7 bersifat asam dan korosif, sedangkan untuk pH > 7
bersifat basa juga korosif. Tetapi untuk besi, laju korosi rendah pada pH antara 7 sampai
13. Laju korosi akan meningkat pada pH < 7 dan pada pH > 13.
b. Faktor temperatur
Penambahan temperatur umumnya menambah laju korosi walaupun kenyataannya
kelarutan oksigen berkurang dengan meningkatnya temperatur. Apabila metal pada
temperatur yang tidak uniform, maka akan besar kemungkinan terbentuk korosi.
Karbondioksida (CO2), jika karbon dioksida dilarutkan dalam air maka akan terbentuk
asam karbonat (H2CO3) yang dapat menurunkan pH air dan meningkatkan korosifitas,
biasanya bentuk korosinya berupa pitting yang secara umum reaksinya adalah:
CO2 + H2O → H2CO3
Pengendalian korosi
Korosi menimbulkan banyak kerugian karena mengurangi umur berbagai barang atau bangunan
yang menggunakan besi atau baja. Sebenarnya korosi dapat dicegah dengan mengubah besi
menjadi baja tahan karat (stainless steel). Akan tetapi, proses ini terlalu mahal untuk kebanyakan
penggunaan besi. Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Kemudian, kita ketahui bahwa
berbagai jenis logam dapat melindungi besi terhadap korosi.
Cara-cara pencegahan korosi besi yang akan dibahas berikut ini didasarkan pada dua sifat
tersebut.
1. Mengecat. Jembatan, pagar dan railing biasanya dicat. Cat menghindarkan
kontak_besi_dengan_udara_dan_air.
2. Melumuri dengan oli atau gemuk. Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas
dan_mesin._Oli_dan_gemuk_mencegah_kontak_besi_dengan_air.
3. Dibalut dengan plastik. Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan keranjang sepeda
dibalut dengan plastik. Plastik mencegah kontak besi dengan udara_dan_air.
6. Cromium plating (pelapisan dengan kromium). Besi atau baja juga dapat dilapisi dengan
kromium untuk memberi lapisan pelindung yang mengkilap, misalnya untuk bumper mobil.
Cromium plating juga dilakukan dengan elektrolisis. Sama seperti zink, kromium dapat
memberi perlindungan sekalipun lapisan_kromium_itu_ada_yang_rusak.
HASIL PENGAMATAN
HARI I
GELAS I
GELAS II
GELAS III
GELAS IV
GELAS V
GELAS VI
HARI II
GELAS I
GELAS II
GELAS III
GELAS IV
GELAS V
GELAS VI
HARI III
GELAS I
GELAS II
GELAS III
GELAS IV
GELASV
GELAS VI
KESIMPULAN
Korosi pada logam besi disebabkan karena adanya oksigen dan air.
Kecepatan dan jumlah korosi didukukung oleh berbagai faktor.
Korosi dapat dicegah dengan melapisi dengan bahan anti korosi.
Bahwa paku yang paling cepat berkarat ialah gelas paku yang diisi air kran dan
paku yang paling berkarat ialah paku yang diisi oleh air cuka.