Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KIMIA

KOROSI PADA PAKU

Disusun Oleh:

TIYAS INDARTI (32)


XII MIPA 3

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 BABADAN
Jl. Perikanan, Pondok, Babadan, Ponorogo Telp. (0352) 486657
Email :sman1babadan@yahoo.comWebsite : www.sman1babadanpo.sch.id
I. DASAR TEORI

Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat


reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya
yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam
bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling
lazim adalah perkaratan besi.      
            Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan
oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa
oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu
zat padat yang berwarna coklat-merah. 
           Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian
tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami
oksidasi.
Fe(s) <--> Fe2+(aq) + 2e     
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu
yang bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi           .
O2(g) + 4H+(aq) + 4e <--> 2H2O(l) 
atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-(aq)           
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi
membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida
terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang
bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode,
bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan
rapatan logam itu.
Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam
karena logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan.
Ada definisi lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari
proses ekstraksi logam dari bijih mineralnya. Contohnya, bijih mineral
logam besi di alam bebas ada dalam bentuk senyawa besi oksida atau besi
sulfida, setelah diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang
digunakan untuk pembuatan baja atau baja paduan. Selama pemakaian,
baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan korosi
(kembali menjadi senyawa besi oksida).
Deret Volta dan hukum Nernst akan membantu untuk dapat
mengetahui kemungkinan terjadinya korosi. Kecepatan korosi sangat
tergantung pada banyak faktor, seperti ada atau tidaknya lapisan oksida,
karena lapisan oksida dapat menghalangi
beda potensial terhadap elektroda lainnya yang akan sangat berbeda bila
masih bersih dari oksida. 
Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang
banyak digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari dari yang
bermanfaat sampai dengan yang merusakkan. Dalam tabel periodik, besi
mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi juga mempunyai nilai
ekonomis yang tinggi.
            Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam
penggunaannya
Hal itu karena beberapa hal, diantaranya:          
            • Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar,     
            • Pengolahannya relatif mudah dan murah, dan
            • Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah
dimodifikasi.
            Salah satu kelemahan besi adalah mudah mengalami korosi. Korosi
menimbulkan banyak kerugian karena mengurangi umur pakai berbagai
barang atau bangunan yang menggunakan besi atau baja. Sebenarnya
korosi dapat dicegah dengan mengubah besi menjadi baja tahan karat
(stainless steel), akan tetapi proses ini terlalu mahal untuk kebanyakan
penggunaan besi.
Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Berbagai jenis logam contohnya
Zink dan Magnesium dapat melindungi besi dari korosi.

II. TUJUAN

1. Dapat menganalisis dan menentukan paku pada aqua gelas manakah


yang mengalami korosi dengan benar.

2. Dapat menganalisis dan menentukan Faktor-faktor apa saja yang


menyebabkan besi berkarat dengan benar.

3. Dapat menentukan cara pencegahan korosi pada besi dengan benar.

III. ALAT DAN BAHAN

Alat :
1. Wadah aqua gelas bekas 7 buah
2. Amplas
3. Karet Gelang 2 buah
4. Plastik bening 2 buah
5. Kamera
Bahan :

1. Paku besi kecil 7 buah.

2. Minyak Tanah
3. Air

4. Larutan Cuka

5. Garam

IV. WAKTU PELAKSANAAN

Hari / Tgl Pelaksanaan : Kamis/ 17 Oktober 2019.

Waktu pengamatan : selama 6 hari berturut-turut.

V. CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan

2. Memberi identitas pada wadah aqua gelas bekas tersebut dari A-G

3. Amplas batang paku yang akan digunakan hingga bersih

4. Memperlakuan paku pada setiap aqua gelas sbb:

a) Pada wadah A : Diisi paku saja

b) Pada wadah B : Diisi paku dan air

c) Pada wadah C : Diisi paku dan air garam

d) Pada wadah D : Diisi paku dan larutan cuka

e) Pada wadah E : Diisi paku dan minyak tanah

f) Pada wadah F: Diisi paku saja dan wadah ditutup dengan


plastik dan di kuatkan dengan karet gelang.

g) Pada wadah G : Diisi paku dan air wadah ditutup dengan


plastik dan di kuatkan dengan karet gelang.

5. Setelah semua selesai meletakkan ke 7 wadah tersebut di tempat yang


tidak terkena sinar matahari

6. Kemudian mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi pada paku


(warna paku dan warna larutannya) selama 6 hari.
VI. HASIL PENGAMATAN

Tabel 1. Hasil pengamatan paku dalam wadah terbuka

Hari Wadah A Wadah B Wadah C (Paku Wadah D Wadah E (Paku


(Paku Saja) ( Paku + Air) + Air garam) (Paku +Cuka) + Minyak
Tanah)
1

Belum ada Sebagian paku Sebagian paku Belum ada Belum ada
perubahan. mulai korosi, air mulai korosi, air perubahan,ada perubahan.
mulai keruh. sedikit keruh. sedikit gelembung
2

Belum ada Pangkal & ujung Pangkal & ujung Belum berubah, Belum berubah.
perubahan. paku berkarat, air paku berkarat, air ada sedikit
sedikit keruh. sedikit keruh. gelembung.
3

Belum berubah. Paku semakin Paku semakin Belum berubah, Belum berubah.
berkarat, air korosi, air sedikit ada gelembung.
semakin keruh. keruh.
4

Paku berkarat Paku yg berkarat


Tidak ada tetapi belum semakin banyak, Paku belum Tidak ada
perubahan. semuanya, air air kuning berubah, masih perubahan.
sedikit coklat. kecoklatan. ada gelembung.
5

Tidak ada Paku berkarat Paku berkarat Paku sedikit


perubahan. semakin sepenuhnya, air gelap, terdapat Tidak ada
bertambah, air kuning kecoklatan. gelembung. perubahan.
coklat.
6

Paku berkarat Ujung & pangkal


semua, air kuning paku berwarna Tidak berubah.
Tidak berubah. Paku berkarat
semakin banyak, kecoklatan. hitam, ada
air coklat keruh. gelembung.
Tabel 2. Hasil pengamatan paku dalam wadah tertutup

Hari Wadah F ( Paku Saja) Wadah G (Paku + Air)

1 Belum ada Mulai berkarat,


perubahan. air mulai keruh.

2 Belum ada Paku sedikit


perubahan. berkarat, air
sedikit keruh.

3 Belum ada Paku agak


berkarat, terdapat
perubahan. bekas paku di
wadahnya, air
agak keruh.

4 Tidak ada Paku yang


berkarat semakin
perubahan. banyak, air
semakin keruh.

5 Tidak Paku yang


berkarat
berubah. bertambah, air
bertambah keruh.

6 Tidak terjadi Paku yang


berkarat semakin
korosi. bertambah, air
semakin keruh.
VII. ANALISIS DATA
Berdasarkan tabel 1 (wadah terbuka)
1.Paku mana yang cepat mengalami korosi?
Paku yang mengalami korosi adalah pada wadah D ( Paku + cuka ), wadah
C ( Paku + air garam ) dan pada wadah B ( Paku + air).

2.Paku mana yang tidak mengalami korosi?


Paku yang tidak mengalami korosi adalah pada wadah E (Paku + minyak).

3.Paku mana yang paling lambat mengalami korosi?


Yang paling lambat korosi adalah pada wadah A ( Paku Saja).

4, jelaskanlah hal-hal apakah yang mempengaruhi terjadinya korosi?


Hal yang mempengaruhi korosi adalah oksigen, air, kelektrolitan larutan,
permukaan logam dan larutan garam.

5.Bandingkanlah bagaimana kecepatan korosi yang terjadi pada wadah A paku


kosong (wadah terbuka) dengan wadah B paku + air (wadah terbuka)! Pada
keadaan mana, karat paling banyak terbentuk? Jelaskanlah mengapa demikian!
Yang paling cepat korosi antara wadah A dan wadah B adalah pada wadah
B. Karena, pada wadah B terdapat air dan wadah terbuka(terdapat
oksigen), air dan oksigen merupakan salah satu faktor dalam mempercepat
korosi. Sedangkan pada wadah A hanya terdapat paku saja tidak ada air.

Berdasarkan tabel 2 (wadah tertutup)


1. Paku mana yang paling cepat mengalami korosi? Jelaskan mengapa
demikian!
Paku yang cepat mengalami korosi adalah pada wadah G ( Paku + air ),
karena air merupakan salah satu faktor mempercepat korosi.

2. Paku mana yang paling lambat mengalami korosi? Jelaskan mengapa


demikian!
Paku yang lambat mengalami korosi adalah pada wadah F ( Paku saja),
karena faktor yang mempercepat korosi salah satunya adalah oksigen dan
pada wadah F paku tersebut ditutupi dengan plastik maka oksigen tidak
bias keluar atau masuk kedalam wadah.
3. Paku mana yang tidak mengalami korosi?
Wadah F ( Paku saja)

4. Bandingkanlah bagaimana kecepatan korosi yang terjadi pada wadah B


paku + air (dalam wadah terbuka) dengan wadah G paku + air (dalam
wadah tertutup)! Pada keadaan mana, karat paling banyak terbentuk?wadah
terbuka atau tertutup?Jelaskanlah mengapa demikian!
Dari percobaan yang saya amati paku yang mengalami perkaratan yang
paling banyak terbentuk adalah paku yang berada di wadah B (Paku + air)
dalam wadah terbuka, karena dalam wadah B ada air dan oksigen yang
merupakan salah satu faktor yang mempercepat terjadinya korosi atau
perkaratan. Dalam wadah G hanya ada air. Maka dari itu yang lebih cepat
mengalami perkaratan adalah paku yang berada di dalam wadah B (Paku + air)
wadah terbuka.

5. Korosi merupakan : Kerusakan atau degradasi logam akibat


reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya
yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam
bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling
lazim adalah perkaratan besi.

6. Berdasarkan percobaan di atas, tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi


percepatan korosi!
Factor factor yang mempengaruhi percepatan korosi adalah Air, Oksigen,
Keelektrolitan larutan, Permukaan logam, Sel elektrokimia.

7. Berdasarkan percobaan di atas, tuliskan cara pencengahan korosi:


Pencegahan korosi dapat dilakukan dengan cara mengecatnya, memberi oli
atau minyak, memberi lapisan plastik, galvanisasi, elektroplating,
pelapisan krom/Cr, pelapisan timah/Sn, dan sherardizing.

8. Bagaimanakah pengaruh penambahan air laut terhadap kecepatan korosi?


Jelaskan alasanmu!

Larutan garam/air laut/ elektrolit merupakan salah satu faktor terjadinya korosi,
karena larutan garam adalah media yang baik untuk melangsungkan transfer
muatan. Hal ini mengakibatkan elektron lebih mudah untuk dapat diikat oleh
oksigen diudara dan akan menyebabkan terjadinya korosi yang lebih cepat.

9. Berdasarkan percobaan tersebut, bagaimana cara menghambat terjadinya


korosi ?
Pencegahan korosi dapat dilakukan dengan cara mengecatnya, memberi oli
atau minyak, memberi lapisan plastik, galvanisasi, elektroplating, pelapisan
krom/Cr, pelapisan timah/Sn, dan sherardizing.
VIII. KESIMPULAN

Korosi adalah proses suatu logam mengalami reaksi oksidasi di udara bebas.
Korosi juga merupakareaksi redoks antara logam dengan zat yang ada di
sekitarnya dan menghasilkan senyawa yang tidak dikehendaki. Senyawa tersebut
biasanya berupa oksida logam atau logam karbonat.

Dari percobaan atau pengamatan tersebut bisa kita dapatkan bahwa paku yang
paling cepat berkarat adalah paku yang di dalam wadah yang di isi cuka, paku
dalam wadah yang berisi garam, dan wadah yang hanya berisi paku saja.

Kemudian dari praktek tersebut di benarkan bahwa salah satu faktor korosi
adanya kontak antara udara dan air.Agar tidak terjadi korosi pada besi jangan
sampai besi terkontaminasi dengan air atau larutan yang dapat menyebabkan
oksidasi sehingga besi dapat berkarat. Jika kita menghindarkan besi dari air, maka
besi tidak dapat bereaksi dengan oksigen yang dapat membuatnya berkarat.

Faktor yang menyebabkan terjadinya korosi :

a. Oksigen

b. Air

c. Keektrolitan larutan

d. Permukaan logam

e. Sel elektrokimia

Anda mungkin juga menyukai