Anda di halaman 1dari 12

Nama : M.

Fauzan Alfadani
Kelas : XII IPA 7
Absen : 22

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi dan cara-cara mencegahnya

KD dari KI 3 :
3.4. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi dan mengajukan ide/gagasan
untuk mengatasinya. Indikator :
1. Menuliskan pengertian korosi.
2. Menjelaskan proses terjadinya korosi.
3. Menuliskan reaksi korosi pada besi.
4. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi.
5. Menjelaskan cara mencegah terjadinya korosi.

KD dari KI 4 :
4.4. Mengajukan ide/gagasan untuk mencegah dan mengatasi terjadinya korosi. Indikator
:
1. Menyajikan hasil praktikum mengenai korosi dalam bentuk LKPD.

Kegiatan 1:

Amati gambar berikut:


Gambar di atas merupakan contoh peristiwa korosi dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan gambar
di atas apa yang kalian ketahui tentang korosi !
Jawab :
Korosi adalah rusaknya benda-benda logam yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan (perkaratan).
Secara elektrokimia, proses perkaratan besi adalah peristiwa teroksidasinya logam besi oleh oksigen
yang berasal dari udara.

Kegiatan 2:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOROSI


1. LATAR BELAKANG
Kerusakan logam akibat proses elektrokimia diberi isilah korosi. Secara kimia, korosi adalah
reaksi antara logam dengan zat lain di lingkungannya. Logam yang bereaksi umumnya
adalah logam yang reaktif dan cenderung mudah mengalami oksidasi. Korosi termasuk
reaksi redoks dan prosesnya merupakan proses sel Galvani. Contoh korosi yang sering kita
temui dalam kehidupan sehari-hari adalah perkaratan pada besi yang menghasilkan
senyawa yang tidak dikehendaki menyebabkan besi menjadi keropos dan tidak tahan lama.
Korosi sangat merugikan karena merusak logam dan membahayakan menyebabkan barang
tidak tahan, tidak indah dan tidak aman dipakai. Senyawa yang dihasilkan pada korosi besi
adalah karat yang merupakan suatu padatan berwarna coklat, berongga dan rapuh. Oleh
karena itu, penting untuk mempelajari faktor-faktor penyebab terjadinya korosi pada logam
dan caracara untuk mencegahnya.

2. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui paku pada aqua gelas manakah yang mengalami korosi.
2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan besi berkarat.
3. Cara pencegahan korosi pada besi.

Perencanaan Eksperimen: Anda diminta untuk melaksanakan percobaan untuk menyelidiki


faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi menggunakan alat dan bahan

3. ALAT DAN BAHAN

Alat : Bahan :
Wadah aqua gelas bekas 7 buah Air

Kertas Amplas Larutan Cuka

Karet Gelang 3 buah Air garam

Plastik bening 3 buah Minyak


Paku besi 7 buah

4. WAKTU PELAKSANAAN
Hari / Tgl Pelaksanaan : 20 September 2021
Waktu pengamatan : Senin, 20/09/2021 sampai Kamis, 30/09/2021 (selama 10 hari
berturut- turut)

5. LANGKAH KERJA
1. Percobaan ini dilakukan secara mandiri /berkelompok .
2. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
3. Beri identitas pada wadah aqua gelas bekas tersebut dari A-G
4. Amplas batang paku yang akan digunakan hingga bersih
5. Perlakuan paku pada setiap aqua gelas sbb:
a. Pada wadah A: di isi paku saja
b. Pada wadah B: di isi paku dan air dengan catatan paku tenggelam semua.
c. Pada wadah C: diisi paku dan air garam
d. Pada wadah D : di isi paku dan larutan cuka
e. Pada wadah E : diisi paku dan Minyak
f. Pada wadah F: di isi paku saja dan wadah ditutup dengan plastik dan di kuatkan
dengan karet gelang.
g. Pada wadah G : diisi paku dan air tapi wadah ditutup dengan plastik dan di kuatkan
dengan karet gelang.
6. Setelah semua selesai letakkan ke 7 wadah tersebut di tempat yang baik yang tidak terkena
sinar matahari
7. Kemudian amati dan catat perubahan yang terjadi pada paku (warna paku dan warna
larutannya) selama 10 hari. Sebaiknya setiap hari keadan paku difoto dan dicantumkan pada
laporan praktikum) atau boleh juga di videokan.

Hal yang perlu diperhatikan:


Percobaan dilakukan dengan sangat teliti, di antaranya membersihkan paku
hingga benar-benar bersih, dan pada tabung tertentu yang tidak boleh
mengandung oksigen, sebaiknya melakukan penutupan tabung secepat mungkin,
agar kondisi tabung menjadi tanpa oksigen

6. Hasil pengamatan

Tabel 1a. Hasil pengamatan pada paku dalam wadah terbuka


Hasil pengamatan Keadaan paku dan warna larutannya
Photo Wadah A Photo Wadah B
Ket. Ket.
(paku saja) (paku+air)
Hari
3

Ujung paku mulai berkarat,


Tidak ada
dan air mulai berubah
perubahan
kekuningkuningan
Hari
4

Perkaratan pada ujung paku


Tidak ada
bertambah dan
perubahan
Air makin keruh

Hari 5

Perkaratan
mulai merambat
Tidak ada
ke badan paku
perubahan dan air makin
kekuningkuningan

Hari 7

Perkaratan
bertambah pada
Tidak ada
paku dan air
perubahan mulai
kecoklatcoklatan
Hari 8

Pada hari ke-8


perkaratan
bertambah
sedikit dan air
Tidak ada
bertambah
perubahan kecoklat-
coklatan

Hari 9

Perkaratan pada
paku bertambah
Tidak ada ke seluruh
perubahan badan paku, dan
air makin
mengeruh

Hari 10

Karat pada paku


terus bertambah
Tidak ada
walau sedikit
perubahan
begitu juga
dengan air nya.

Tabel 1b. Hasil pengamatan pada paku dalam wadah terbuka


Hasil pengamatan Keadaan paku dan warna larutannya
Wadah D
Wadah C (paku+air garam) Wadah E (Paku+minyak )
(paku+larutan cuka)
Hari 3

Ujung paku mulai berkarat dan


air mulai kekuning-kuningan Belum ada perubahan
Tidak ada perubahan

Hari 4

Karat mulai ke ujung dan tengah Tidak ada perubahan


paku, air bertambah kekuning-
kuningan Belum ada perubahan
Hari 5

Karat mulai menyeluruh pada paku


dan terdapat serbuk karat pada air
kecoklat-coklatan Belum ada perubahan Tidak ada perubahan
Hari 7

Karat pada paku bertambah, air


bertambah kecoklatan dengan
serbuk coklat Belum ada perubahan Tidak ada perubahan
Hari 8

Karat ditengah paku bertambah


banyak, air menjadi kecoklatan Tidak ada perubahan
dengan serbuk karat Belum ada perubahan
Hari 9

Karat pada paku mengalami


penambahan, dan air menjadi Warna air mulai
coklat pekat berubah Tidak ada perubahan
Hari 10

Warna air mulai


Karat bertambah dan air berubah
bertambah coklat pekat kekuningkuningan Tidak ada perubahan

Tabel 2. Hasil pengamatan pada paku dalam wadah tertutup


Hasil pengamatan Keadaan paku dan warna larutannya
Foto + keterangan Wadah Foto + keterangan Wadah
F (paku saja) G (paku+air)

Hari 3

Mulai berkarat pada ujung paku


Tidak ada perubahan dan air mulai kekuning-kuningan
Hari 4

Karat bertambah dan air


Tidak ada perubahan bertambah kekuning-kuningan
Hari 5

Karat pada ujung paku brtambah


Tidak ada perubahan dan air kekuning-kuningan

Hari 7

Karat mulai merambat ke ujung


dan tengah paku, Air mulai
Tidak ada perubahan kecoklat-coklatan
Hari 8

Karat ujung paku makin


bertambah, dan air makin
Tidak ada perubahan kecoklatan
Hari 9

Pada tengah paku, karat


bertambah banyak, dan air
Tidak ada perubahan kecoklatan
Hari 10

Karat pada paku terus betambah


dan merambat ke seluruh bagian,
Tidak ada perubahan air makin kecoklatan

7. ANALISIS
A. Berdasarkan tabel 1 (wadah terbuka)
1. Paku mana yang cepat terkorosi ?
Paku yang ada diwadah C (Paku + Air garam)

2. Paku mana yang tidak mengalami korosi?


Paku wadah A, wadah E, dan wadah F

3. Paku mana yang paling lambat mengalami korosi?


Paku wadah D (paku + air cuka)

4. Berdasarkan tabel 1, jelaskanlah hal-hal apakah yang mempengaruhi terjadinya korosi?


1. Air dan kelembapan
Dilihat dari reaksi yang terjadi, air merupakan salah satu faktor penting untuk
berlangsungnya proses korosi. Udara yang banyak mengandung uap air
(lembab) akan mempercepat berlangsungnya proses korosi.
2. Oksigen
Udara yang banyak mengandung gas oksigen akan menyebabkan terjadinya
korosi. Korosi pada permukaan logam merupakan proses yang mengandung
reaksi redoks. Reaksi yang terjadi ini merupakan sel Volta mini. sebagai
contoh, korosi besi terjadi apabila ada oksigen (O2) dan air (H2O). Logam besi
tidaklah murni, melainkan mengandung campuran karbon yang menyebar
secara tidak merata dalam logam tersebut. Akibatnya menimbulkan perbedaan
potensial listrik antara atom logam dengan atom karbon (C). Atom logam besi
(Fe) bertindak sebagai anode dan atom C sebagai katode. Oksigen dari udara
yang larut dalam air akan tereduksi, sedangkan air sendiri berfungsi sebagai
media tempat berlangsungnya reaksi redoks pada peristiwa korosi. Semakin
banyak jumlah O2 dan H2O yang mengalami kontak denan permukaan logam,
maka semakin cepat berlangsungnya korosi pada permukaan logam tersebut.

5. Bandingkanlah bagaimana kecepatan korosi yang terjadi pada wadah A paku kosong
(wadah terbuka) dengan wadah B paku + air (wadah terbuka)! Pada keadaan mana,
karat paling banyak terbentuk? Jelaskanlah mengapa demikian!

Perbandingan kecepatan korosi antara wadah A dan wadah B adalah wadah B memiliki
intensitas kecepatan korosi yang lebih tinggi dari wadah A. Karat yang paling banyak
terbentuk juga berada pada wadah B. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan pada
wadah B terdapat air dan oksigen, yang dimana jika semakin banyak jumlah O2 dan
H2O yang mengalami kontak dengan permukaan logam, maka semakin cepat
berlangsungnya reaksi korosi pada permukaan logam tersebut.

6. Bagaimanakah pengaruh penambahan larutan bersifat asam terhadap korosi? Jelaskan


alasanmu!

Pengaruhnya, Asam bersifat korosif, yaitu konsentrasi ion H⁺ yang tinggi mendorong
reaksi redoks dengan logam, menyebabkan oksidasi logam yang berupa pengkaratan
atau korosi. Tingkat kemampuan asam menyebabkan karat tergantung pada pH-nya,
karena semakin kuat asam (semakin rendah pH-nya) maka semakin banyak ion H⁺,
semakin cepat pula reaksi korosi ini.Asam yang terlibat dapat berasal dari atmosfer,
tanah atau air tanah, dan bahan sehari-hari seperti asam cuka (atau disebut juga asam
asetat, CH₃COOH).

7. Bagaimanakah pengaruh penambahan air garam terhadap kecepatan korosi? Jelaskan


alasanmu!

Air garam adalah faktor yang dapat mempercepat korosi. Karna kenaikan konduktivitas
larutan garam dimana larutan garam lebih konduktif sehingga menyebabkan laju korosi
akan lebih cepat.
8. Berdasarkan percobaan tersebut, bagaimana cara menghambat terjadinya korosi ?
• Melumuri logam dengan minyak (oli)
• Menggunakan anti karat
• Mengecat ulang paku
• Menjauhkan paku dari tempat yang lembab

B. Berdasarkan tabel 2 (wadah tertutup)


1. Paku mana yang paling cepat mengalami korosi? Jelaskan mengapa demikian!

Paku yang paling cepat mengalami korosi adalah paku yang pada wadah G (Paku dan air
dengan wadah ditutup rapat). Karena paku tersebut didalam air (lembab) dan dengan
wadah tertutup yang memicu cepat terjadinya korosi

2. Paku mana yang paling lambat mengalami korosi? Jelaskan mengapa demikian!

Paku pada wadah F (Paku dengan wadah ditutup rapat). Karena tidak adanya oksigen
dan air yang ada diwadah, yang dimana kedua hal tersebut merupakan faktor yang
sangat penting dalam peristiwa perkaratan.
3. Bandingkanlah bagaimana kecepatan korosi yang terjadi pada wadah B paku + air
(dalam wadah terbuka) dengan wadah G paku + air (dalam wadah tertutup)! Pada
keadaan mana, karat paling banyak terbentuk? wadah terbuka atau tertutup?
Jelaskanlah mengapa demikian!

Korosi pada wadah B lebih cepat dibandingkan korosi pada wadah G. Karena pada
wadah B terdapat O2 dan H2O yang dimana jika keduanya disatukan maka akan terjadi
peristiwa perkaratan dengan sangat cepat. Sedangkan, pada wadah G ditutup dengan
rapat sehingga tidak ada O2 yang dapat menyatu dengan air. Hal tersebut menyebabkan
laju korosi tidak maksimal pada paku di wadah G.

4. Berdasarkan tabel 2, apa faktor penghambat terjadinya korosi?


• Tidak adanya O2 dan H2O
• Penutupan wadah dengan plastik

5. Mengapa besi yang disimpan dalam udara yang kering akan lebih awet bila
dibandingkan ditempat yang lembab?

Karena besi yang berada di udara kering akan lebih lama mengalami perkaratan dibandingkan
besi yang berada di tempat yang lembab. Hal tersebut dikarenakan kelembapan merupakan
salah satu faktor penting yang mendorong terjadinya korosi. Oleh karena itu, besi yang berada
ditempat lembab cenderung cepat mengalami kerusakan yang disebabkan oleh korosi.

6. Mengapa paku yang digunakan dalam percobaan harus di amplas terlebih dahulu?

Hal tersebut dilakukan agar paku yang digunakan dalam percobaan berada dalam
keadaan bersih, sehingga tidak merubah hasil penelitian nantinya.

7. Secara keseluruhan, bagaimana perbandingan korosi yang terjadi pada paku yang
ditempatkan dalam wadah terbuka dengan wadah tertutup?

Secara keseluruhan, paku yang ditempatkan dalam wadah terbukalah yang paling cepat
mengalami korosi karena mengalami kontak langsung dengan udara yang mengandung
Oksigen.

Kesimpulan : Dari percobaan paku tersebut, dapat saya simpulkan bahwa Korosi
adalah suatu peristiwa perusakan logam oleh zat lain secara kimiwi, contohnya
adalah pengkaratan bes,dsb. Korosi merupakan hasil destruktif dari reaksi kimia
antara logam dan lingkungan sekitar. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi korosi
dari hasil percobaan tersebut diantaranya ialah air, oksigen dan kelembapan udara.
Pada percobaan tersebut, dapat diketahui juga bahwa ditutupnya suatu wadah
merupakan salah satu faktor penghambat terjadinya korosi secara sempurna.
Adapun paku yang mengalami korosi paling cepat adalah paku yang ada di wadah C
(Paku + Air Garam) dan yang mengalami korosi paling lambat adalah paku yang ada
di wadah D (Paku + Air Cuka). Adapun yang tidak mengalami korosi sama sekali
adalah paku yang berada di wadah A (Paku saja + Wadah terbuka), wadah E (Paku +
Minyak), dan wadah F (Paku + Wadah tertutup)

Anda mungkin juga menyukai