Anda di halaman 1dari 7

ANGGOTA KELOMPOK 2

1. Angan Dwipa
2. Dewi Kania
3. Fellysa Amalia
4. Pamela Sri
5. Salwa Almunaroh

LAPORAN HASIL PERCOBAAN


PERKARATAN (KOROSI)

I. Judul : KOROSI

II. Tujuan
1. Mengidentifikasi zat apa yang paling cepat mengkorosikan besi paku.
2. Mencari tahu factor yang menyebabkan karat.
3. Mencari tahu apakah logam alumunium akan terjadi karat seperti logam Fe.
4. Menyampaikan pengaruh berbagai cairan terhadap korosi pada paku
5. Menentukan fakor factor yang mempengaruhi pada korosi

III. Teori
Korosi merupakan perusakan atau degradasi logam akibat reaksi logam
tersebut dengan zat yang ada dalam lingkungannya. Peristiwa in terjadi dalam
kehidupan schari-hari. seperti karat pada paku itu sendiri. In terjadi karena sebagian
besar logam mudah teroksidasi dengan melepas electron ke oksigen di udara dan
membentuk oksidasi logam.Pada peristiwa korosi,logam mengalami
oksidasi ,sedangkan oksigen mengalami reduksi.Karat logam umumnya adalah
oksidasi karbonat.
Begitu juga dengan besi yang merupakan salah satu logam yang sangat
reaktif, pada kondisi asam atau basa, sama-sama terjadi pelepasan dua electron dan
ion besi (I). Berdasarkan nilai potensial standar (E°) besi memiliki nilai Fe E° = 0,44 V,
yang berarti mudah teroksidasi.
Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode. di mana besi
mengalami oksidasi.
Fe(s) <--> Fe24(ag) + Ze
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang
bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
02/g) + 4H+(ag) + 4e <--> 2H20(1)
02(g) + 2H20(/) + 4e <-> 40H-(ag)
Ion besi(lI) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion
besifill) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu Karat besi
Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana
yang bertindak sebagai katode. Bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat
pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.

IV. Alat dan Bahan


1. Cup plastic kecil 10 buah
2. Tutup cup plastik 1 buah
3. Ampelas
4. Label
5. Paku 11 Buah
6. Kapas
7. Larutan gula
8. Larutan garam
9. Larutan jeruk
10. Larutan sabun
11. Air biasa
12. Air mendidih
13. Minyak

V. Langkah kerja
1. Siapakan alat dan bahan;
2. Beri nama pada masing masing cup dengan menggunakan label;
3. Ampelas 10 buah paku ;
4. Masukanlah larutan ke masing masing cup yang sudah di beri nama,cup
dimasukan kapas;
5. Masukan paku kedalam tiap larutan;
6. Simpan selama 1 minggu dan amati perubahan setiap harinya.

VI. Pengamatan
Identitas cup Perubahan yang terjadi
Tertutup Hari ke1 : tidak berkarat

Hari ke2 : tidak berkarat

Hari ke3 : tidak berkarat

Hari ke4 : tidak berkarat

Hari ke5 : tidak berkarat

Hari ke6 : tidak berkarat


Hari ke7 : tidak berkarat
Air biasa Hari ke1 : belum berkarat

Hari ke2 : sedikit berkarat

Hari ke3 : sedikit berkarat

Hari ke4 : berkarat

Hari ke5 : sangat berkarat

Hari ke6 : sangat berkarat

Hari ke7 : sangat berkarat


Air mendidih Hari ke1 : belum berkarat

Hari ke2 : sedikit berkarat

Hari ke3 : sedikit berkarat

Hari ke4 : berkarat

Hari ke5 : sangat berkarat

Hari ke6 : sangat berkarat

Hari ke7 : sangat berkarat


Air gula Hari ke1 : belum berkarat

Hari ke2 : belum berkarat

Hari ke3 : sedikit berkarat

Hari ke4 : berkarat sebagian

Hari ke5 : berkarat sebagian

Hari ke6 : berkarat Sebagian

Hari ke7 : berkarat sebagian


Air garam Hari ke1 : belum berkarat

Hari ke2 : belum berkarat

Hari ke3 : sedikit berkarat

Hari ke4 : sangat berkarat

Hari ke5 : sangat berkarat


Hari ke6 : sangat berkarat

Hari ke7 : sangat berkarat


Air jeruk Hari ke1 : belum berkarat

Hari ke2 : belum berkarat

Hari ke3 : belum berkarat

Hari ke4 : belum berkarat

Hari ke5 : belum berkarat

Hari ke6 : belum berkarat

Hari ke7 : berkarat


Air minyak Hari ke1 : belum berkarat

Hari ke2 : belum berkarat

Hari ke3 : belum berkarat

Hari ke4 : belum berkarat

Hari ke5 : belum berkarat

Hari ke6 : sedikit berkarat

Hari ke7 : sedikit berkarat


Air sabun Hari ke1 : belum berkarat

Hari ke2 : belum berkarat

Hari ke3 : belum berkarat

Hari ke4 : belum berkarat

Hari ke5 : belum berkarat

Hari ke6 : sedikit berkarat

Hari ke7 : sedikit berkarat


Kapas Hari ke1 : belum berkarat

Hari ke2 : belum berkarat

Hari ke3 : belum berkarat

Hari ke4 : belum berkarat


Hari ke5 : sedikit berkarat

Hari ke6 : berkarat

Hari ke7 : berkarat


Terbuka Hari ke1 : belum berkarat

Hari ke2 : belum berkarat

Hari ke3 : belum berkarat

Hari ke4 : belum berkarat

Hari ke5 : belum berkarat

Hari ke6 : belum berkarat

Hari ke7 : tidak berkarat

VII. Pembahasan
Dari hasil pengamatan ada 10 perlakuan beda pada paku yaitu paku pada
tempat kosong tertutup, paku yang di biarkan terbuka, paku yang di beri kapas, paku
yang diberi air biasa, paku yang diberi air yang sudah dimasak, paku yang di beri
larutan garam, paku yang di beri larutan gula, paku yang di beri air jeruk, paku yang di
beri sabun, dan paku yang di beri minyak goreng.

Dari hasil pengamatan selama 7 hari didapatkan:

1. Paku tanpa air dan tertutup tidak terjadi korosi dikarenakan kadar oksigen yang
berada pada gelas tertutup tersebut hanya sedikit dan tidak adanya faktor
pendorong untuk terjadinya korosi.

2. Pada paku yang di beri air biasa terjadi korosi secara menyeluruh pada paku
dan membuat air pada paku tersebut berubah warnanya menjadi kuning.

3. Pada paku yang di beri air yang sudah dimasak terjadi korosi dan membuat air
pada paku tersebut berubah warnanya menjadi kuning.

4. Pada paku yang di beri air gula terjadi korosi disebabkan oleh molekul pada
udara gula lebih rapat yang menyulitkan elektron untuk berpindah ke dalam
paku serta sulitnya oksigen untuk masuk ke dalam permukaan paku.

5. Paku yang di beri air garam terjadi korosi secara keseluruhan dan membuat air
pada paku tersebut berubah warnanya dan paku menghitam.

6. Paku yang di beri air sabun terjadi korosi secara keseluruhan dan membuat air
pada paku tersebut berubah warnanya dan paku berwarna hitam.
7. Paku yang di beri minyak goreng tidak terjadi korosi karena minyak goreng
tidak mengandung oksigen dan tidak dapat berikatan dengan oksigen di udara,
sehingga paku dalam keadaan bebas oksigen dan tidak dapat mengalami
perkaratan.

8. Paku yang di beri air jeruk Air, mengandung asam yang bersifar korosif
terhadap besi, sehingga akan mempercepat terjadinya korosi.

9. Pada paku yang di beri Kapas, kapas dapat menyerap kandungan air sehingga
korosi berjalan lambat.

10.Pada paku yang di biarkan tidak berkarat atau tidak terjadi korosi karena,
penyebab terjadinya korosi adalaha air dan kelembaban udara, dan juga masih
mempunyai lapisan pelindung yaitu asam sitrat yang mencegah terjadinya korosi

Setelah di bandingkan ternyata secara keseluruhan paku yang tidak terkena air
tidak mengalami korosi. Perbedaan juga terjadi antara paku di air biasa, air matang,
larutan garam, larutan gula, air sabun, air jeruk, dan minyak goreng. Korosi yang
terjadi pada paku yang diletakkan di air biasa dan air matang berwarna kuning, hal ini
terjadi karena korosi tersebut terjadi oleh oksidasi oksigen, sedangkan korosi yang
terjadi pada paku yang diletakkan di air gula, air garam dan air sabun berwarna hitam,
korosi tersebut terjadi karena larutan elektrolit.
Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa, untuk melindungi bahan besi dari
korosi dapat dilakukan dengan cara pelapisan besi dengan bahan yang tidak
mengalami perkorosian atau bahan yang tidak dapat bereaksi dengan oksigen,
sehingga besi dalam keadaan bebas oksigen dan tidak mengalami korosi.

VIII. Kesimpulan
Dari hasil laporan pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa paku yang
mengalami korosi terjadi pada paku: air garam,air gula,air sabun,air panas,air dingin.
Hal ini terjadi karena ada kontak langsung antara oksigen dan air. Sehingga benar
bahwa salah satu faktor korosi adanya kontak antara udara dan air.Sedangkan yang
tidak mengalami korosi terjadi pada paku: terbuka, tertutup, minyak, jeruk, kapas.
Hal ini bisa terjadi karena tidak ada kontak langsung antara oksigen dan air.
Sehingga benar bahwa salah satu faktor korosi adanya kontak antara udara dan air.
Agar tidak terjadi korosi pada paku jangan sampai paku terkontaminasi dengan air
atau larutan yang dapat menyebabkan oksidasi sehingga besi dapat berkarat. Jika
kita menghindarkan paku dari air, maka besi tidak dapat bereaksi dengan oksigen
yang dapat membuatnya berkarat.
Korosi pada paku disebabkan karena adanya
1. Adanya kontak langsung oksigen dan air.
2. Kecepatan dan jumlah korosi didukung oleh berbagai faktor
3. Korosi dapat dicegah dengan melapisi dengan bahan anti korosi
IX. Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan korosi
Korosi adalah peristiwa rusaknya logam karena reaksi dengan
lingkungannya, sedangkan menurut (Gunaltun, 2005). Korosi adalah fenomena
elektrokimia dan hanya menyerang logam, ada pula definisi lain yang
mengatakan bahwa karat merupakan rusaknya logam karena adanya
zat penyebab karat.

2. Faktor penyebab korosi


Korosi terjadi karena adanya oksidasi oleh udara karena kehadiran air
atau kelembaban.

3. Cara pencegahan korosi


orosi pada logam dapat dihambat dengan dengan cara pelapisan dengan
cat, bahan plastik, email, karet, atau keramik. Pencegahan tersebut akan
mencegah terjadinya kontak permukaan logam dengan udara lembab.

4. Mana yang paling mudah berkarat/korosi


Air panas, air dingin, air gula, air garam

5. Mana yanag susah berkarat


Kapas, minyak, air jeruk, cup tertutup, terbuka, sabun

6. Urutkan dari yang paling mudah berkarat sampai yang paling susah berkarat
Air biasa-air mendidih-larutan garam-larutan gula-air sabun-air jeruk-
kapas-terbuka-tertutup-minyak goreng

X. Daftar Pustaka
https://www.slideshare.net/azidny/laporan-praktikum-uji-korosi-pada-paku
http://repository.unimar-amni.ac.id/2580/1/BAB%202.pdf

Anda mungkin juga menyukai