DI
OLEH:
1. AMANDA
2. ANDI NURIZZA
3. FITRI NOVITASARI
4. RASTI PRANATA
PUTRI
5. MUH AL FAUZAN
II. Tujuan Praktikum : Mengetahui proses perkaratan paku dengan berbagai perlakuan
V. Cara Kerja :
1. Amplas 6 (enam) buah paku yang sudah disiapkan
2. Lalu, beri tanda berbeda, misalnya dengan menempelkan huruf A, B, C, D, E,
dan F sebagai pembeda pada masing-masing gelas plastik
3. Masukkan air biasa pada gelas A, air panas pada gelas B, larutan asam cuka pada
gelas C, larutan garam pada gelas D, dan biarkan gelas E dan F kosong
4. Lalu masukkan paku pada masing-masing gelas, dengan setiap gelas berisi satu
buah paku
5. Tutup gelas F dengan plastik wrap
6. Amati serta catat dan foto perubahan tiap harinya selama 1 minggu
VI. Hasil Pengamatan :
Keterangan :
- tidak berkarat
+ sedikit berkarat
++ berkarat
IV. Kesimpulan
Berdasarkandaripercobaanyangtelahdilakukan,makadapatdisimpulkanbahwa:
1. Pakuyangpalingcepatberkaratadalahpakuyangberadapadagelas D(larutanNaCl)
yangterbuka. Hal ini karena perkaratan pada paku tersebut dipengaruhi oleh oksigen dan
zatelektrolit(garam)
2. Yang paling berkarat sampai hari ketujuh adalah paku yang berada pada gelas A (air
biasa)tanpapenutup.Inimembuktikanbahwakombinasiairdanoksigenakanlebihmemberikan
efekyangsignifikandaripadakeberadaanoksigen(O2)saja atauair(H2O) saja.
3. Zatyangmenyebabkantimbulnyaperkaratanpadapaku,antaralain:
• Udara–O2: Korosiakanterjadilebihmudahjikasuatulogambereaksidenganudara
disekitarnya. Korosi akan lebih cepat terjadi jika oksigen bereaksi
denganmengoksidasi logamtertentu yangcukup reaktif, sepertibesi(Fe)
• Air– H2O: Korosiakanterjadijikapereduksinyaadalahair(H2O),lebihmudahsuatulogam
cukup reaktif jikatelahberinteraksidenganair.