Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRATIKUM

KOROSI PADA PAKU

RUANG 5

NAMA ANGGOTA :

1. ADAM MALIK
2. MAULANA AZIZ
3. MUHAMMAD FAUZAN
4. FERRO AERLANGGA

SMA NEGERI 7 TAMBUN SELATAN

KABUPATEN BEKASI

2023
PENDAHULUAN
I. Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum kali ini untuk menjelaskan reaksi yang terjadi pada besi
saat terjadi nya korosi pada larutan cuka , air hangat , air biasa , minyak , garam.

II. Landasan Teori

Kata korosi berasal dari bahasa latin "Corrodere" yang artinya perusakan logam
atau berkarat. Korosi adalah terjadinya perusakan material (khususnya logam) akibat
lingkungannya. Pada logam terjadinya akibat reaksi kimia yaitu pada temperatur yang
tinggi antara logam dan gas atau terjadi korosi elektrokimia dalam lingkungan air atau
udara basah

[Supardi, 1997]

Reaksi langsung disebut juga korosi kering dan reaksi penggantian disebut korosi
basah. Reaksi langsung (korosi kering) termasuk oksidasi di udara, rekasi dengan uap
belerang, hidrogen sulfida dan kandungan udara kering lainnya, juga rekasi dengan logam
cair lainnya misalnya natrium. Reaksi ini nyata dan umum terjadi pada suhu relatif tinggi.
Pada dasarnya reaksi korosi logam berlangsung secara elektrokimia

[Trethewey, 1991]
III. Alat dan Bahan
Alat:

1. Plastik Es

Bahan :

1. Minyak Goereng 2. Air

3. Air hangat 4. Cuka 5. Garam

IV. Cara Kerja


1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan.
2. Masukan 1 paku ke setiap plastic es yang telah disiapkan.
3. Tambahkan larutan yang berbeda di setiap plastic es yakni larutan cuka, minyak
goreng, garam, air hangat, dan air.
4. Ikat plastic es agar larutan tidak keluar dari plastic es.
5. Bersihkan semua alat dan bahan yang digunakan. Bersihkan meja dan lantai agar
bersih dari tumpahan saat menuangkan larutan.
6. Catat setiap perubahan dan foto setiap hari dengan jangka waktu 5 hari.
V. Hasil Penelitian
Hari
Ke- Nama Larutan Perubahan Hari Ke- Nama Larutan Perubahan
paku mulai
Tidak ada menghitam dan
Cuka Cuka
perubahan larutan berubah
menjadi kuning
Tidak ada Tidak ada
Garam Garam
perubahan perubahan
1 Minyak Tidak ada 2 Minyak Tidak ada
Goreng perubahan Goreng perubahan
Tidak ada Tidak ada
Air Hangat perubahan
Air Hangat perubahan
Tidak ada Tidak ada
Air Air
perubahan perubahan
paku menjadi paku mulai
hitam dan larutan berkarat dan
Cuka berubah menjadi Cuka larutan berubah
cokla menjadi kental

Tidak ada
Garam Garam Sedikit berkarat
perubahan
3 4
Minyak Tidak ada Minyak Tidak ada
Goreng perubahan Goreng perubahan
Tidak ada Tidak ada
Air Hangat Air Hangat
perubahan perubahan
Paku mulai Paku sudah
Air Air
berkarat berkarat
Buih semakin
banyak dan
Cuka plastik
mengembang
lebih besar
Karatan
Garam
bertambah sedikit
5
Minyak Tidak ada
Goreng perubahan
Paku sedikit
Air Hangat
berkarat
Paku sudah
Air
berkarat
VI. Analisa Data
Pada hari pertama, hanya cuka mengalami perubahan, yaitu munculnya gelembung-
gelembung dalam larutannya.

Kemudian, pada hari kedua, terdapat perubahan pada larutan cuka, yang berubah menjadi
warna kuning, dan paku mengalami sedikit pengkaratan.

Hari ketiga, perubahan terlihat pada larutan cuka dan air biasa. Larutan cuka mulai berubah
warna menjadi agak kecoklatan, sementara paku mulai mengalami pengkaratan. Pada air
biasa, pengkaratan mulai terjadi pada ujung-ujung paku.

Hari keempat dan kelima tidak terlihat perubahan yang signifikan, kecuali pada larutan cuka
yang semakin pekat dengan warna coklat dan semakin banyak gelembung. Pengkaratan pada
paku pun semakin meningkat.

Dari analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa cuka mempercepat korosi karena
mengandung asam asetat. Sementara itu, larutan minyak tidak mengalami korosi karena
memiliki tingkat kepadatan yang tinggi, sehingga melindungi besi dari oksidasi, bertindak
sebagai lapisan penghalang pada logam tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Sutresna, N. (2016). Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Kimia. Jakarta: Grafindo
Media Pratama.

Anda mungkin juga menyukai