Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PERCOBAAN I

PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I

PEMBUATAN KRISTAL TEMBAGA (II) SULFAT

DOSEN PENGAMPUH,

NUR ASBIRAYANI LIMATAHU.S.Pd.,M.Si

OLEH

NAMA : SITI ZAHRA

NPM : 03292111040

KELAS :A

SEMESTER : III (Tiga)

KELOMPOK : II (DUA)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2022
Tanggal Percobaan : Senin,19 September 2022

Judul : Pembuatan Kristal Tembaga (II) Sulfat

I. Tujuan Praktikum

Membuat Kristal tembaga (II) sulfat

II. Dasar Teori

Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut
sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak dari pada zat-zat lain dalam larutan
disebut pelarut.Maka pada dasarnya nya akan seragam (sama) di semua
bagian.(Laili Mei Putri,2017).

CuSO4.5H2O merupakan salah satu bahan yang banyak dibutuhkan di


industry.karena pemanfaatan dari CuSO4.5H2O ini sangat luas.Diantaranya yaitu
sintesis senyawa organik, kabel tembaga ,elektromagnet ,papan sirkuit, dan
oven microwave.CuSO4.5H2O berupa padatan Kristal baru ini dapat dibuat
dengan mereaksikan tembaga dengan asam sulfat dan asam nitrat yang
kemudian mereaksikan dipanaskan hingga terbentuk Kristal.(Fitrony,2013).

Asam sulfat (H2SO4) merupakan asam mineral anorganik yang kuat.Zat ini
larut dalam air pada semua perbandingan asam sulfat mempunyai banyak
kegunuaan dan merupkan salah satu produk utama industry kimia.
(Khairina,2013).

Tembaga (II) sulfat,Juga dikenal dengan cupri sulfat,yaitu suatu senyawa


kimia dengan rumus CUSO4.Senyawa garam ini eksis di bumi dengan
kederajatannya hidrasi yang berbeda-beda.Bangun anhidratnya berwujud
bubuk biru pucat atau abu-abu putih,dendangkan bangun pentahidratnya
(CuSO4.5H2O) berwarna biru terang.(Siti Rudiah,2018).
Rendemen adalah perbandingan berat kering ekstra dengan jumlah bahan
baku. Nilai rendemen berkaitan dengan banyaknya kandungan bioaktif yang
terkandung. semakin tinggi rendemen maka semakin tinggi kandungan zat yang
tertarik ada pada suatu bahan baku.(Toar Warancy Senduk,2020).

III. Alat Praktikum

NO NAMA ALAT GAMBAR ALAT


1. Satu set timbangan

2. Gelas beker 100 ml

3. Gelas ukur 50 ml

4 Satu set pemanas pembakar bunsen

5. Batang pengaduk

6. Corong
7. Kaca arloji

8 Erlemeyer

9 Pipet tetes

IV. Bahan Praktikum

NO NAMA BAHAN TD TB SIFAT FISIK SIFAT KIMIA KEREAKTIFAN


1. CuSO4 1.80 110℃ Wujud umum Warna Bereaksi dengan
(Tembaga 0℃ adalah padat, tembaga sulfat logam yang
sulfat berwarna penthydrate lebih reaktif
penthydrate) biru terang. yang berwarna dari tembaga
biru bersasal misalnya Mg,Fe,
dari hidrasi air. dan Zn.
2. H2O (Aquades) 100 0℃ Memiliki -Memiliki Bereaksi dengan
℃ warna bening keseimbangan logam alkali dan
dan antara gas dan asam sulfat.
cenderung cair pada
tidak berbau. tekanan dan
temperature
standar.
-merupakan
zat pelarut
polar.
3. H2SO4 (Asam 340 10℃ Berwujud Asam sulfat Asam sulfat
sulfat) ℃ liquid,tidak dapat larut bereaksi dengan
berwarna dalam kebanyakan
dan mudah air,alcohol dan logam via
larut dalam eter. pengganti
air. tunggal,mengha
silkan gas
hydrogen dan
logam sulfat.
V. Prosedur kerja

1. Ditimbang 5 gram CuSO4 dan diukur 5 mL H2O


2. Dimasukkan 5 gram CuSO4 dan diukur 5 mL H20 dalam gelas beaker H2O
3. Dipanaskan CuSO4 + H2O dan celupkan indicator lakmus.
4. Dipipet 2 tetes H2SO4 dan dimasukkan kedalam gelas ukur.Kemudian
celupkan indicator lakmus.
5. Dimasukkan H2SO4 kedalam larutan CuSO4.5 H2O
6. Ditutup dengan tissue dan diamkan selama sehari.
7. Disaring dan ditimbang Kristal yang terbentuk kemudian hitung
rendemennya.

VI. Data Pengamatan

NO Perlakuan Hasil

1 Ditimbang 5 gram CuSO4 dan diukur 5 CuSO4 berwarna biru padat dan tidak
mL H2O memiliki bau

2 Dimasukkan 5 gram CuSO4 dan diukur Larutan dicampur menghasilkan warna


5 mL H20 dalam gelas beaker H2O biru tua.

3 Dipanaskan CuSO4 + H20 dan celupkan Larutan mendidih dan indicator


indicator lakmus. menunjukkan larutan bersifat asam.

4 Dipipet 2 tetes H2SO4 dan dimasukkan H2SO4 berwarna bening dan memiliki
kedalam gelas ukur.Kemudian bau yang menyengat dengan indicator
celupkan indicator lakmus. lakmus bersifat asam.

5 Dimasukkan H2SO4 kedalam larutan Larutan menjadi jenuh


CuSO4.5 H2O

6 Ditutup dengan tissue dan diamkan Kristal mulai terbentuk


selama sehari.
7 Disaring dan ditimbang Kristal yang Dari hasil penimbangan diperoleh
terbentuk kemudian hitung berat Kristal yaitu 0,5 gram dengan
rendemennya. hasil rendemen 15%

VII. Analisis Data

Diketahui : Massa CuSO4.5 H2O = 5 gram


Mr CuSO4.5 H2O = 249,5 gr/mol
Berat kaca arloji = 16,21 gram
Berat Kristal = 16,71 gram
Mr CuSO4 = 160 gr/mol

Ditanya : a).Berat Praktek …?


b).Berat Teori……..?
c).% Rendemen…..?

Penyelesaian :

a) Berat Praktek
Berat Praktek = berat Kristal dalam kertas saring - berat kertas saring
= 16,71 gram – 16,21 gram
= 0,5 gram

b) Berat Teori

𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 CuSO4.5 H2O


𝑀𝑜𝑙 CuSO4.5 H20 =
Mr CuSO4.5 H2O

5 𝑔𝑟𝑎𝑚
=
249,5 gr/mol

= 0,02 gram

𝑀𝑜𝑙 CuSO4 = Mol x Mr CuSO4

= 0,02 Mol x 160 gr/Mol


= 3,2 gram

c) Rendemennya

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑃𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = 𝑥 100 %
Berat Teori

0,5 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 𝑥 100 %
3,2 gram

= 15%

Persamaan Reaksi

1. CuSO4(s) + H2O (l) Cu(OH)2(l) + H2SO4(aq)

2. CuSO4. 5 H2O(l) CuSO4(s) + SO2(g) + 2H2O(aq)

3. CuSO4. 5 H2O(l) Cu(s) + H2SO4(aq) + O2(g) + H2(g)


VIII. Pembahasan

Tentukan kristal tembaga (II) sulfat pada praktikum Ini Membutuhkan CuSO4.
5 H2O sebagai bahan padat yang dicampur atau dilarutkan, kemudian H2 so4
ditambahkan agar larutan menjadi jenuh. Dimana larutan CuSO4. 5 H2O meski
Dipanaskan kembali larutan tersebut tidak bisa larut lagi.

Banyaknya padatan CuSO4. 5 H2O yang diambil menentukan banyaknya kristal


yang diperoleh sehingga pada praktikum ini padatan yang digunakan sebanyak 5
gram yang kemudian dilarutkan di dalam aquades dengan cara dipanaskan
karena suatu padatan akan lebih mudah larut di dalam air panas atau mendidih
disebabkan Reaksi yang terjadi lebih cepat pada saat itu suhu larutan menjadi
tinggi, energi kinetik lebih cepat dan gerak partikelnya cepat sehingga larutan
mudah larut.

Setelah proses pemanasan dan penambahan H2SO4 maka larutan CuSO4. 5 H2O
didiamkan selama seharian. Proses ini dilakukan agar padatan kristal dapat
terbentuk.
Dan pembentukan kristal yang terjadi kemudian disaring dan ditimbang
sehingga diperoleh padatan kristal murni 0,5 gram. setelah itu dapat dihitung %
rendemennya yang dilihat dari berat praktek yaitu berat kristal murni 0,5 gram
dan berat teori yaitu 3,2 gram sehingga persen rendemen nya diperoleh 15%.

IX. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan maka, dapat disimpulkan bahwa


pembuatan kristal tembaga (II) sulfat CuSO4. 5 H2O sebagai bahan padatan yang
dicampur dengan H2O Yang dibuat menjadi larutan jenuh oleh H2SO4 .kemudian
larutan tersebut didiamkan seharian sehingga terbentuk kristal murni 0,5 gram
dengan % rendemen nya sebesar 15%.

DAFTAR PUSTAKA
Khairina Dwi Anugrahningtyas2013, Kajian Aktivitas H2SO4 Terhadap Proses Pemeliharaan
Al2O3 Pada lempung Alam palitan,Vol 12, No 2.

Laili Mei Ari Putri 2017, PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN TEMBAGA LAJU KENAIKAN
SUHULARUTAN,Vol 6, No 2.

Siti Rodiyah 2018, Pembuatan Kristal tembaga (II) sulfat pentahidrat dengan variasi ukuran
tembaga bekas,Vol 1, No 2.

Fitrony 2013, Pembuatan Kristal tembaga sulfat pentahidrat (CuSO4. 5 H2O) dari tembaga
bekas kumparan,Vol 2, No 1.

ToarWaraney Senduk 2020, RENDEMEN EKSTRAK AIR REBUSAN DAUN TUA MANGROVE
SONNERATI ALBA, Vol 11, No 1.

Anda mungkin juga menyukai