BELERANG
Disusun oleh :
Kelompok 3 (Tiga)
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
1
PERCOBAAN KE-5
2
I.Judul percobaan : BELERANG
B. Tujuan Khusus
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S
dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent.
Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang
dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfide dan sulfate.
Belerang adalah unsur yang ditemukan dalam keadaan bebas dan sebagian dalam
senyawa logam sulfida. Pada mulanya unsur ini disebut brimstone yang berarti batu yang mudah
terbakar. Belerang juga terdapat dalam gas alam, minyak bumi, dan batu bara. Atom
belerang membutuhkan dua elektron agar stabil dan dalam keadaan batas adalah alotropi
(mempunyai beberapa bentuk kristal) dengan struktur dan sifat yang kompleks dan belum
sepenuhnya dipahami. Ada dua kristal yang umum, yaitu ortorombik dan monklin bermolekul
S8, yang berstruktur cincin. Pada suhu 250C belerang berbentuk ortorombik bewarna kuning,dan
pada suhu 95,20C, berubah menjadi monoklin
Belerang mempunyai beberapa alotropi yang cukup rumit, tetapi yang terpenting adalah
berbentuk rombik dan monoklin yang berbeda satu sama lain dalam sietri kristalnya. Dalam
bentuk rombik yang stabil pada suhu kamar, atom-atom belerang terikat satu sama lain
membentuk cincin beranggotakan delapan atom, yang posisi atom kesatu diatas atom berikutnya
dibawah secara selang-seling sehingga terdapat empat atom yang diatas dan empat atom yang
dibawah. Kecenderungan terjadinya katonasi dalam bentuk molekul belerang adalah tinggi dan
3
menghasilkan pembentukan baik cincin-cincin dalam berbagai ukuran maupun rantai- rantai.
Alotropi dari struktur yang dikenal meliputi siklik S6, S7, S8, S9, S10, S11, S12, S18, dan S20.
Alotropi yang penstabilan adalah belerang rombik (yaitu bentuk dan keadaan standar unsur)
dan terdapat secara lamah sebagai kristal besar bewarna kuning didaerah gunung berapi.
5. Uap belerang, S8
6. Belerang plastic
Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air tapi
mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida). Dalam berbagai bentuk, baik gas, cair maupun
padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu atau campuran.
Dengan bentuk yang berbeda-beda, akibatnya sifatnya pun berbeda-beda dan keterkaitan antara
sifat dan bentuk alotropnya masih belum dapat dipahami. Zat ini memiliki sifat elektris dan optik
yang tidak biasa.
4
Belerang dengan kemurnian 99.999+% sudah tersedia secara komersial. Belerang amorf
atau belerang plastik diperoleh dengan pendinginan dari kristal secara mendadak dan cepat. Studi
dengan sinar X menunjukkan bahwa belerang amorf memiliki struktur helik dengan delapan
atom pada setiap spiralnya. Kristal belerang diduga terdiri dari bentuk cincin dengan delapan
atom belerang, yang saling menguatkan sehingga memberikan pola sinar X yang normal.
H2SO4 murni adalah cairan pada suhu kamar yang membeku pada 10˚C , dalam banyak
hal H2SO4 cair mirip air. Misalnya, ia penghantar istrik lemah, kemungkinan karena seperti air.
Mengalami disosiasinya menjadi ion 2H2SO4 H3SO4 + HSO4. Lebih lanjut, seperti air ia
dapat melarutkan banyak senyawa, sekalipun padatan ionik. Akan tetapi H2SO4 mampu
memaksa proton kedalam zat terlarut. H2SO4 mmpunyai afinitas besar terhadap air dan
membentuk beberapa senyawa, atau hidrat, dengan air seperti : H2SO4.H2O dan H2SO4.2H2O.
asam sulfat pekat yang biasa bersedia secara komersial kira-kira H2SO4 93% berat dan dianggap
sebagai larutan H2SO4 dan HSO4.H2O. monohidratnya kemungkinan H3O+ dan H2SO4-
dan panas tinggi yang dibebeaskan ketika asam sulfat pekat ditambahkan ke dalam air
kemungkinan karena pembentukan H3O+ dan dilanjutkan dengan hidrasi terhadapnya dan
terhadap HSO4-. Seringkali H2SO4 pekat digunakan sebagai dehydrator, seperti misalnya daam
desikator untuk menjaga zat tetap kering.
1. Tabung uji
2. Pemanas
3. Corong Penyaring
4. Sentrifuge
5
5. Kaca Arloji
6. Larutan NaOH 5M
7. Kristal Na2S2O3
8. Serbuk Belerang
9. Larutan HCl 5M
1, 1 gr serbuk belerang
2.
0.3 gr serbuk belerang + 4 ml air ( larutkan)
Filtrat Residu
HCl pekat
6
3. 2,5 ml NaOH 5M + 0,25 gr belerang
7
1. S8 (S) + 8O2(aq) 8SO2(S)
IX. Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu percobaan belerang mengenai unsur belerang yang
dilakukan dengan 3 kali percobaan dengan perlakuan yang berbeda. Adapun bahan-bahan yang
digunakan yaitu serbuk belerang, Larutan NaOH 5M, kristal Na2S2O3 larutan HCl 5M ,
larutanHCl encer dan larutan AgNO3 0,1 M
Pada percpbaan yang pertama dengan menggunakan 1 gram serbuk belerang kemudian
dipanaskan hingga melleh dan didapatkan hasil larutan berwarna merah atau orange, sejati
belerang akan meleleh pada suhu 138˚C lelehan belerang kemudian di tuangkan kedalam gelas
kimia yang telah berisi air sebanyak 10 ml. Perubahan yang terjadi sangat terlihat. Dimana yang
pada awal berupa serbuk kuning kemudian dipanaskan menjadi lelehan berwarna merah dan
dituangkan ke dalam air dingin menjadi kristal kuning. Belerang yang terbentuk kristal tadi
disebut dengan kristal plastic yang diperoleh dari lelehan belerang yang dituangkan ke dalam air
yang berisi rantai-rantai ᶙ- s sedangkan uap belerang mengandung campuran S2, S4 , S6 , dan S8
Percobaan yang kedua dilakuakn dengan cara memasukan 0,3 gr kristal Na2S2O3
tambahkan 4 ml air kemudian ditambahkan sebanyak 0,3 gr serbuk belerang dan dipanaskan 2-3
menit. kristal Na2S2O3 larut dalam air ketika dipanaskan sedangkan serbuk belerangnya tidak
larut membentuk gumpalan berwarna kuning, kemudian disaring filtratnya dan setelah disaring
ditambajkan HCl encer. Sebelum ditambahkan HCl encer larutan tidak berwarna kemudian
ketika ditambahkan HCl encer larutan berubah warna menjadi warna putih susu. Larutan menjadi
8
warna putih susu karna disebabkan penambahan asam kuat pada proses ini akan dihasilkan H 2S2,
SO2, dan H2O dan berbau H2S.
Pada percoban ketiga campuran 0,25 gr serbuk belerang dan 2.5 ml NaOH 5 M. Belerang
yang berwarna kuning pucat bereaksi dengan basa kuat (naOH) yang berwarna bening
membentuk ion tiosulfat dan ion polisulfida dan larutan tersebut tidak dapat bercampur ke,udian
dipanaskan selama 3-4 menit terbentuklah larutan berwarna kuning kemudian disaring dan
didpatkan filtratnya, filtrat ditetesi dengan HCl 5M , ketika di tetesi mengjasilkan bau yang
sangat menyengat seperti bau telur busuk hal ini menandakan reaksi menghasilkan gas H2S dan
ketika di tutup dengan kertas saring yang telah dibasahi dengan AgNO 3 kertas saring menangkap
gas yang dihasilkan.
X. Kesimpulan
1. Ion tiosulfat stabil dalam keadaan basa atau netral tetapi terurai dalam asam
3. Belerang bereaksi dengan basa kuat membentuk ion tiosulfat dan ion polisulfa
4. Belerang plastik yang diperoleh dari lelehan belerang yang akan dituangkan ke dalam air
berisi rantai-rantai ᶙ- s
5. Bentuk Kristal yang terbentuk dan viskositas belerang dapat dipengaruhi oleh suhu
DAFTAR PUSTAKA
9
D, Budevsky. 1979. Poundation of Chemical Analysis. London : Eliss Horwood.
LAMPIRAN
10
11