Anda di halaman 1dari 29

Laporan Resmi

Praktikum Kimia Anorganik II


GARAM RANGKAP DAN GARAM KOMPLEKS
Dosen pengampu,
Nur Asbirayani Limatahu, S. Pd.,M.Si

Oleh,
Nama : Megawati Umasangadji
Npm : 03291911045
Kelas :A
Semester: IV (Empat)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2021
I. Tujuan praktikum
Mempelajari pembuatan dan sifat-sifat garam rangkap kupri amonium sulfat
dan garam kompleks tetraamin tembaga (II) sulfat monohidrat.
II. Dasar Teori
Pembentukan senyawa kompleks koordinasi ialah perpindahan satu atau
lebih pasangan elektron dari ligan ke ion logam maka ligan bertindak sebagai
pemberi elektron dan ion logam sebagai penerima elektron. Akibat dari
perpindahan kerapatan elektron ini, pasangan elektron jadi milik bersama
antara ion logam dan ligan sehingga terbentuk ikatan pemberi- penerima
elektron. Keadaan-keadaan antara mungkin saja terjadi titik namun, jika
pasangan elektron terikat kuat maka ikatan kovalen sejati dapat terbentuk
proses pembentukan ikatan antara pemberi-penerima elektron tersebut dapat
dituliskan dengan persamaan:M + :L M:L . Dimana M = ion
logam, dan L= ligan yang memiliki pasangan elektron (Rivai. 1995).
Ligan adalah spesies yang memiliki atom-atom yang dapat
menyumbangkan sepasang elektron pada ion pusat pada tempat tertentu dalam
lengkung koordinasi, sehingga ligan merupakan basa Lewis dan ion logam
adalah asam lewis. Jika ligan hanya dapat menyumbangkan sepasang elektron
(misalnya NH3 molekul atom N) disebut ligan unidentat dan ini mungkin
merupakan anion monoatomik (tetapi bukan atom netral) seperti ion Halida
anion poliatomik seperti NO2-,molekul sederhana seperti NH3 atau molekul
Kompleks seperti piridin, C5H5N (Petrucci. 1987).
Senyawa koordinasi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu Kompleks
netral dan ion yang dalam hal ini paling sedikit satu dari ion tersebut harus
merupakan ion kompleks. Salah satu karakteristik senyawa kompleks ialah
bahwa ion kompleks atau Kompleks netral yang menyusun senyawa tersebut
masih sering kali mempertahankan identitasnya dalam larutan titik pun dapat
terjadi disosiasi parsial. Misalnya senyawa yang semula ditulis 2KBr.HgBr2
sebetulnya mengandung ion tetrahedral[HgBr4]2-dalam padatan kristal dan ion
ini tetap mempertahankan keutuhan nya jika dimasukkan dalam larutan dan
harga disosiasi menjadi kecil (Day. Dkk. 1993).
Garam Kompleks merupakan garam-garam yang memiliki ikatan
koordinasi (garam yang dapat membentuk ion-ion dan salah satunya ion
kompleks). Contoh dari garam Kompleks ialah Cu(SO4)2(NH4)2. titik garam
rangkap akan terionisasi menjadi ion-ion komponennya ketika dilarutkan.
Contoh lain dari garam Kompleks yakni [Co(NH3)6]Cl3 atau CoCl3.6NH3 yang
berfungsi sebagai ligan ialah NH3 sedangkan Cl ialah di luar daerah koordinasi
(Sukardjo, 1985).
Senyawa kompleks merupakan senyawa yang terbentuk dari ion logam
yang berikatan dengan ligan secara kovalen koordinasi. Ikatan koordinasi
merupakan ikatan kovalen dimana ligan memberikan sepasang elektron pada
ion logam untuk berikatan titik ikatan tersebut terjadi ketika ion logam yang
menjadi atom pusat, menyediakan orbital kosong bagi pasangan elektron ligan
untuk berkoordinasi (Elmila Dan Martak. 2011).
III. Alat Praktikum
Satu set timbangan, gelas beker 100 ml, gelas ukur 5 ml, satu set pemanas
spirtus, pipet tetes, batang pengaduk, Erlenmeyer 100 ml, kertas saring, kaca
arloji.
IV. Bahan Praktikum
CuSO4.5H2O (tembaga (II) sulfat pentahidrat),(NH 4)2SO4 (amonium sulfat),
larutan amonia 15 M (NH3), es batu, etanol (C2H5OH), akuades (H2O), tissue.
V. Prosedur Kerja
a. Pembuatan garam rangkap kupri amonium sulfat CuSO4(NH4)2SO46 H2O.
Ditimbang 3,3 gram CuSO4.5H2O, masukkan dalam gelas beker 100 ml
larutan dengan 10 ml aquades, ditambah 2 gram (NH 4)2SO4, panaskan
sambil diaduk sampai garam larut sempurna,larutan dibiarkan dingin pada
temperatur kamar sampai terbentuk kristal, kristal terbentuk disaring dan
dikeringkan, ditimbang kristal, hitung rendemen.
b. Pembuatan garam kompleks tetraamin tembaga (II) sulfat monohidrat
Cu(NH3)2SO4 H2O.
Ditimbang 1,8 gram CuSO4.5H2O dimasukkan dalam gelas beker 100 ml,
ditambah 2,8 ml NH3 ditambah dengan 1,8 ml H2O sambil diaduk sampai
garam larut, ditambah perlahan 2,8 ml C 2H5OH melalui dinding beker,
dibiarkan menjadi dingin sampai terbentuk kristal dicuci dengan larutan
amonia 2ml dan alkohol 2 ml, keringkan.
VI. Data Pengamatan
a. Pembuatan garam rangkap kupri amonium sulfat CuSO4(NH4)2SO4 6H2O

No Perlakuan Hasil

1 CuSO4.5H2O 3,3 gram

2 CuSO4.5H2O + H2O 10 ml Larutan berwarna biru muda

3 (NH4)2SO4 2 gram padatan putih


CuSO4.5H2O + H2O + Larutan berwarna biru muda dan
4
(NH4)2SO terdapat endapan

5 Larutan di panaskan Larutan berwarna biru jerni


Larutan didinginkan selama

6 beberapa menit sampai Kristal terbentuk berwarna biru


terbentuk kristal

7 Berat kertas saring kosong 1.0692 gram


Setelah di saring berat kristal 7.4719 gram
8
yang di dapat
Kemudian berat rendamen
9 yang di dapat 49.97 %
Berat kertas saring kosong – 6.4027 gram
10
berat kristal
b. Pembuatan garam Kompleks tetraamin tembaga 2 sulfat monohidrat Cu
(NH3)2 SO4 H2O

No Perlakuan Hasil
1 Ditimbang CuSO4.5H2O 1.8 gram
Ditambahkan amonia pekat dan Larutan berwarna biru muda
2
akuades
Di aduk sampai larutan Larutan berwarna biru muda
3
sempurna
Larutan di tambahkan dengan Larutan berwarna biru muda
4
alkohol dan tidak tercampur
Didinginkan dengan es batu Terbentuk kristal berwarna
5
sampai terbentuk kristal biru
Disaring dengan kertas saring Kristal berwarna biru tua
whatman dan di cuci dengan
6
alkohol 2 ml dan amonia pekat 2
mldan keringkan
7 Ditimbang kertas saring kosong 1.0692 gram
8 Ditimbang kristal 37.445 gram
9 Dihitung rendamen 2.92
VII. Analisis Data Dan Persamaan Reaksi
1. Persaaan reaksi
a. Pembuatan garam rangkap kupri amonium sulfat CuSO4(NH4)2SO4
6H2O
- CuSO4.5H2O(aq) + (NH4)2SO4(s) + H2O(s) CuSO4(NH4)2SO4 6H2O
b. Pembuatan garam Kompleks tetraamin tembaga 2 sulfat monohidrat
Cu (NH3)2 SO4 H2O
- CuSO4.5H2O(aq) + 2NH3 (ag) + H2O(s) Cu (NH3)2 SO4 H2O
2. Analisis Data
a. Pembuatan garam rangkap kupri amonium sulfat CuSO4(NH4)2SO4
6H2O
Diketahui: Massa CuSO4.5H2O = 3,3 gram
Mr CuSO4.5H2O = 250 gram/mol
Massa (NH4)2SO4 = 2 gram
Mr (NH4)2SO4 = 132 gram/mol
Ditanya : a) Berat praktek bersih ?
b) Berat teori ?
c) Rendamen ?
Penyelesaian:
a) Berat praktek = Berat kristal dalam kertas saring – Berat kertas saring
kosong
= 7,4719 gram – 1,0692 gram
= 6,4027 gram
b) Berat teori
massa CuSO 4 .5 H 2O
mol CuSO4.5H2O =
Mr CuSO 4 .5 H 2 O
3,3 gram
=
250 gram/mol
= 0,01 mol
massa(NH 4)2 SO 4
mol (NH4)2SO4 =
Mr(NH 4) 2 SO 4
2 gram
=
132 gram/mol
mol = 0,01 mol
Reaksi : CuSO4.5H2O(aq) + (NH4)2SO4(s) + H2O(s) CuSO4(NH4)2SO4 6H2O
Mula-mula: 0,01 mol 0,01 mol - -
Terurai : 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol
Setimbang : - - 0,01 mol
Massa CuSO4(NH4)2SO4 6H2O = mol × Mr
=0,01 mol × 320 gram/mol
= 3,2 gram
c) %Rendamen
berat teori
%Rendamen = ×100 %
berat praktek
3,2 gram
= ×100 %
6 , 0247 gram
= 49,47 %
b. Pembuatan garam Kompleks tetraamin tembaga 2 sulfat monohidrat
Cu (NH3)2 SO4 H2O
Diketahui: Berat CuSO4.5H2O = 1,8 gram
Mr CuSO4.5H2O = 250 gram/mol
Massa (NH4)2SO4 = 2 gram
Mr (NH4)2SO4 = 132 gram/mol
Ditanya : a) Berat praktek bersih ?
b) Berat teori ?
c) Rendamen ?
Penyelesaian:
a) Berat praktek = Berat kristal dalam kertas saring – Berat kertas
saring kosong
= 37,3357 gram – 1,0692 gram
= 36,2265 gram
b) Berat teori
massa CuSO 4 .5 H 2O
1.mol CuSO4.5H2O =
Mr CuSO 4 .5 H 2 O
1,8 gram
=
250 gram/mol
= 0,007 mol
2.mol NH3
n=M×V
= 15 M × 2,8 ml
= 42 ml
42 Mml
=
1000 ml
= 0,042 mol
Reaksi : CuSO4.5H2O(aq) + 2NH3 (ag) + H2O(s) Cu(NH3)2 SO4 H2O
Mula-mula: 0,007 mol 0,042 mol - -
Terurai : 0,007 mol 0,007 mol 0,007 mol
Setimbang : - 0,035 mol 0,007 mol
Massa Cu(NH3)2 SO4 H2O = mol × Mr
= 0,007 mol × 212 gram/mol
= 1,48 gram
c) %Rendamen
berat teori
%Rendamen = ×100 %
berat praktek
1,48 gram
= ×100 %
36,22657 gram
= 4,08%
VIII. Pembahasan
Dalam percobaan ini yaitu tentang pembutan garam rangkap dan garam
kompleks. Diana garam komplek merupakan suatu garam yang terbentuk dari
kristalisasi larutan campuran sejumlah ekivalen dua atau lbih garam tertentu.
Sedangkan garam kompleks merupakan suatu garam yang terbentuk dari suatu
anion atau kation kompleks yang di kenal sebagaisenyawa koordinasi.
dalam praktikum yang pertama yaitu Pembuatan garam rangkap kupri
amonium sulfat CuSO4(NH4)2SO4 6H2O. Pada perlakuan yang pertama yaitu
menimbang 3,3 gram CuSO4.5H2O setelah itu dilaritkan dengan akuade 10 ml
dan saat penabahan terjadi perubahan warna yaitu biru muda. Kemudian
ditimbang 2 gram (NH4)2SO4, setelah itu di tambahkan kedalam larutan
CuSO4.5H2O yang telah dilarutkan dengan air dan saat penambahan terjadi
pembentukan reaksi garam rangkap yaitu: CuSO4.5H2O(aq) + (NH4)2SO4(s) +
H2O(s) CuSO4(NH4)2SO4 6H2O. Setelah itu larutan di panaskan sambil
diauk-aduk. Pengadukan dilakukan saat pemanasan agar semua garam cepat
larut dan setelah panas larutan dibiarkan dingin dalam suhu ruangan dan
setelah di simpan di suhu ruangan beberapa menit terjadi pembentukan krisal
berwarna biru muda, kemudian krisal yang erbentuk disaring. Penyaringan
dilakukan agar larutan dapa dipisahkan dari padatan kristalnya. Setelah
dilakukan penyaringa kristal yang terbentu keudian di keringkan setelah itu
ditimbang dan hasil dari bera kristal yang didapat yaitu: 7,4719 gram dengan
% rendamennya yaitu: 49,47 %
Dan pada percobaan yang kedua yaitu, Pembuatan garam Kompleks
tetraamin tembaga 2 sulfat monohidrat Cu (NH 3)2 SO4 H2O. Langkah awal
yang di lakukan yaitu ditimbang 1,8 gram CuSO4.5H2O, kemudian
ditambahkan dengan 2,8 ml larutan amonia (NH3) terdapat perubahan warna
menjadi biru muda kemudian di tambahkan lagi denga 1,8 ml akudes sambil
di aduk. Pengadukan dilakukan agar garam yang terbentuk dapa larut dengan
cepat dan saat penambahan larutan erjadi reasi gafram komplek yaitu,
CuSO4.5H2O(aq) + 2NH3 (ag) + H2O(s) Cu(NH3)2 SO4 H2O. Kemudian setelah
semua garam larut didinginkan larutan dengan menggunakan es batu dalam
suhu ruangan, penggunaan es batu agar kristal dapat terbentuk dengan cepat
dan ditutup gelas kimia dengan tissue .dilakukan penutupan saat pendinginan
agar larutan tidak dapat menguap. Dan setelah ditinggalkan satu hari
kristalnya sudah terbentuk dan krista yang erbntuk berwarna biru muda. Setela
itu kristal disaring kemudian dicuci dengan 2 ml amonia dan saat pencucian
kristal terjadi perubahan warna dari biru menjadi ungu dan setelah iu dicuci
lagi dengan alkohol warnanya kembalih berubah enjadi warna biru mudah
kebali. Pencucian ini dilakukan untuk memurnikan endapan kristal yang
terbentuk dari pengotor-pengotor kiia yang terbentuk dari pengotor-pengotor
yang tidak diinginkan yang mungkin terdapat dalam garam yang terbentuk
pada saat dilakukan penyaringan sebagian kristal tersebut ikut terbawah
bersama dengan filtrat. Setelah itu kristal dikeringkan dan ditimbang dan hasil
berat kristal yang terbentuk yaitu, 37,3357 gram dengan %Rendamen yang
didapat yaitu, 4,08%.
IX. Kesimpulan
Dari percobaan diaatas dapat di simpulkan bahwa sifat dari garam
kompleks yaitu jika dilarutkan dalam air akan akan trurai menjadi kompleks
dan ionnya adapun hasil rendamen dari garam kopleks yaitu: 4,08% dengan
berat kristal yang di timbang yaitu: 37,3357 gram. Sedangkan sifat garam
rangkap jika dilarutkan dalam air akan terionisasi menjadi ion-ion
pembentuknya dan hasil rendamen yang didapat yaitu: 49,47 % dengan berat
kristal yang didapat yaitu: 7,4719 gram.
Daftar Pustaka

Rivai. H. (1995). Asas Pemeriksaan Kimia Edisi Pertama. UI Press. Jakarta.


Day,M.C DanJ. Selbin. (1993). Kimia Anorganik Teori. UGM Press. Yogyakarta.
Sukardjo. (1985). Kimia Koordinasi.Rineka Cipta. Jakarta
Elmila, Izza Dan Fahima Martak. (2011). Peningkatan Sifat Magnetik Kompleks
Polimer Oksalat [N(C4H9)4][MnCr(C2O4)3]Dengan Menggunakan Kation
OrganikTetrabutil Amonium. Jurnal Prosiding Skripsi Kimia FMIPA. SK-
091304.
Petrucci, Ralph H. (1987). Kimia Dasar Prinsip Dan Terapan Moderen. Jakarta:
Erlangga.

Lampiran 1
Dokumentasi Praktikum
Lampiran 2

Laporan sementara
Lampiran 3

MSDS AQUADES
MSDS ETANOL

Anda mungkin juga menyukai