Praktikum Biokimia II
UJI KARBOHIDRAT DAN UJI BENEDIC
Dosen Pengampu,
Deasy Liestianty S.Si.,M.Si
Disusun Oleh:
Kelompok III
2. Uji Benedict
No Bahan
karbohidrat yang Perlakuan Hasil Pengamatan
di uji
1 ml larutan tepung Tidak terjadi
1 Tepung beras beras + 3 tetes perubahan
pereaksi Benedict warna
1 ml larutan Terjadi
2 Glukosa glukosa + 3 tetes perubahan
pereaksi Benedict warna : kuning
kehijauan
1 ml larutan apel Terjadi
3 Buah apel + 3 tetes pereaksi perubahan
Benedict warna : merah
bata
1 ml larutan Terjadi
4 Buah mangga mangga + 3 tetes perubahan
pereaksi Benedict warna : merah
bata
Terjadi perubahan
1 ml es cream warna : merah
6
Es cream + 3 tetes pereaksi batah
Benedict
VII. Pembahasan
Uji lodin karbohidrat merupakan uji yang paling mudah dan sering dilakukan.
Kamu hanya cukup meneteskan lodin ke bahan makanan. Jika bahan makanan
mengandung karbohidrat, maka akan menunjukan warna biru keunguan. uji iodin juga
digunakan untuk membedakan polisakarida dari disakarida dan monosakarida. Uji
Benedict dilakukan pada suasana basa yang menyebabkan transformasi isomerik.
Pada suasana basa, reduksi ion Cu2+ dari CuSO4 oleh gula pereduksi akan
berlangsung dengan cepat dan membentuk Cu20 yang merupakan endapan merah
bata.
1. Uji karbohidrat dengan iodin
Pada tabung I yang berisi 1mL larutan tempe ditambahkan dengan 2 tetes iodin
akan menghasilkan uji negatif(-) dan berwarna kuning. Tujuan dari penambahan
iodin adalah untuk mengetahui apakah suatu bahan makanan mengandung amilum
atau zat pati, karena hasilnya negatif itu menunjukkan bahwa tempe tidak
termasuk polisakarida. Kemudian pada tabung II yang berisi tepung maizena
dengan ditambahkan 2 tetes iodin menghasilkan uji positif dengan warna yang
dihasilkan yaitu warna ungu kehitaman itu tandanya bahwa tepung maizena
adanya unsur-unsur glukosa dalam zat tepung, dan jika bereaksi dengan iodium
maka akan membentuk senyawa kompleks (perpaduan glukosa dan iodium)
sehingga menyebabkan perubahan warna. Selanjutnya pada tabung III yang berisi
sagu tumang sebanyak 1mL dan ditambahkan 2 tetes iodin akan menghasilkan uji
positif(+) yang ditandai dengan munculnya warna ungu kehitaman. Pada tabung
IV yang berisi ubi kayu sebanyak 1mL ditetesi dengan iodin sebanyak 2 tetes
larutan berubah menjadi warna ungu kehitaman dengan uji positif (+) karena pati
dari ubi kayu yang bereaksi dengan iodin yang menyebabkan perubahan warna
2. Uji Benedict
Uji benedict karbohidrat dilakukan untuk mengetahui apakah bahan makanan
mengandung gugus aldehid atau keton bebas. Semua monosakarida dan disakarida
akan bereaksi positif jika diuji benedict, namun pada polisakarida akan bereaksi
negatif. Pada tabung I yang berisi tepung beras sebanyak 1mL ditambahkan
dengan 3 tetes larutan benedict lalu dipanaskan selama 3 menit tidak terjadi
perubahan warna karena uji yang dihasilkan adalah negatif dan tidak termasuk
monosakarida dan disakarida. Pada uji tabung II yang berisi larutan gula 1mL
ditambahkan dengan 3 tetes larutan benedict lalu dipanaskan uji yang dihasilkan
positif yang ditandai dengan terbentuknya larutan kuning kehijauan. Kemudian
pada tabung III yang berisi larutan apel sebanyak 1 mL ditambahkan dengan 3
tetes larutan benedict dengan menghasilkan uji positif (+) yang ditandai dengan
warna merah bata. Pada tabung IV yang berisi larutan mangga 1 ml dan
ditambahkan dengan 3 tetes larutan benedict yang dihasilkan adalah uji positif(+)
yang ditandai dengan warna merah bata. Selanjutnya pada tabung V yang berisi
larutan madu sebanyak 1 ml ditambahkan 3 tetes larutan benedict lalu dipanaskan
selama 3 menit sama seperti percobaan sebelumnya kemudian perubahan warna
yang terjadi adalah warna merah bata, uji yang dihasilkan positif (+) karena semua
monosakarida dan disakarida akan bereaksi positif jika diuji benedict. Pada tabung
terakhir yang berisi es krim sebanyak 1 ml ditambahkan dengan 3 tetes larutan
benedict yang dipanaskan selama 3 menit, uji yang dihasilkan positif (+) yang
ditandai dengan warna merah bata.
VIII. Kesimpulan
Dari hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa :
1. Uji karbohidrat dengan penambahan iodin pada tepung maizena, sagu tumang, dan
ubi kayu menghasilkan uji positif (+) ditandai dengan warna ungu kehitaman.
Sedangkan larutan tempe menghasilkan uji negatif (+) ditandai dengan warna
kuning
2. Penambahan larutan benedict dan pemanasan pada larutan apel, mangga, madu,
dan eskrim menghasilkan uji positif (+) ditandai dengan warna merah bata, dan
glukosa menghasilkan warna kuning kehijauan. Sedangkan untuk tepung beras
menghasilkan uji negatif (+) tidak terjadi perubahan warna
Daftar Pustaka
Tim Dosen Kimia. (2009). Kimia Dasar II. UPT MKU Universitas Hasanuddin: Makassar
Fatmawati Mustakin, Mulyati M Tahir. (2019). Analisis Kandungan Glikogen Pada Hati,
Otot Dan Otak Hewan. Program Studi Ilmu Dan Teknologi Pangan Departemen
Teknologi Universitas Hasanuddin Makassar. CANREA JOURNAL. Vol 2 No 2
Dhony Hermanto, Rochmad Kris Sanjaya, Nurul Ismillayli. (2020). Sensor Optade Glukosa
Yang Sensitif Dan Sederhana Berbasis Mobilisasi Benedict Pada Membran Nata
Selulosa. Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Mataram, Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Kadiri. J. Pijar MIPA, Vol. 15 No.4