Anda di halaman 1dari 11

Laporan Resmi

Praktikum Biokimia II
UJI KARBOHIDRAT DAN UJI BENEDIC
Dosen Pengampu,
Deasy Liestianty S.Si.,M.Si

Disusun Oleh:
Kelompok III

Nama : Hikma Listia Ningsi Ahmad (03291911035)


Megawati Umasangadji (03291911045)
Sarmilah A Taher (03291911047)
Rostian Sangadji (03291911033)
Nurlaila Hamid (03291911043)
Kelas: A
Semester: V (Lima)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSTAS KHAIRUN
TERNATE
2021
I. Tujuan Praktikum
Untuk menguji keberadaaan kandungan karbohidrat pada makanan, Untuk
mengetahui kandungan glukosa pada sempel yang akan di uji
II. Dasar Teori
Menurut (Yazid & Nursanti, 2015), Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang
banyak dijumpai sebagai penyusun utama jaringan tumbuh-tumbuhan. Nama lain
karbohidrat adalah sakarida (berasal dari bahasa latin saccharum = gula). Karbohidrat
adalah segolongan besar senyawa kimia yang paling banyak terdapat di bumi yang terdiri
dari karbon, hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat memiliki manfaat utama sebagai sumber
energi agar tubuh mampu menjalankan berbagai fungsinya, dan melakukan berbagai
aktivitas setiap hari (Tim Dosen. 2009).
Fungsi karbohidrat yang pertama adalah sebagai sumber energi utama bagi tubuh.
Energi tersebut dibutuhkan mulai dari bernapas hingga aktivitas tubuh yang lebih intens,
seperti berlari.Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan,
dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap jenis gizi
yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan sumber
tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Contoh makanan yang merupakan sumber
karbohidrat di antaranya yaitu beras, jagung, gandum, sagu, buah-buahan, biji-bijian, dan
kentang (Tim Dosen. 2009).
Uji lodin karbohidrat merupakan uji yang paling mudah dan sering dilakukan. Kamu
hanya cukup meneteskan lodin ke bahan makanan. Jika bahan makanan mengandung
karbohidrat, maka akan menunjukan warna biru keunguan. uji iodin juga digunakan untuk
membedakan polisakarida dari disakarida dan monosakarida. Berdasarkan hasil yang
diperoleh pada pengujian karbohidrat-glikogen yaitu terjadi perubahan warna setelah
penambahan iodin pada sampel (Fatmawati M, Mulyati M. T 2019).
Iodin lugol, dikenal juga sebagai iodium cair, larutan lugol, atau cukup lugol, adalah
larutan yang merupakan gabungan dari senyawa kalium iodida dengan iodin dalam air.
Lugol adalah larutan yodium yang bisa diminum (terapi oral), beda dengan betadine
(povidoneiodine) yang tidak boleh diminum. Rumus kimia lugol yaitu kalium tri-iodida
(KI3/I2KI). Komposisi sesuai formula original Dr. Jean G.A. Lugol tahun 1829 yaitu 5%
yodium murni (I2), 10% kalium iodida (KI), 85% air murni (H2O). Larutan ini dikemas
dengan menggunakan botol kaca dan dibungkus dalam plastik doublesealed.Spesifikasi:
Berat0 kg, Panjang8.5 cm, Lebar8.5 cm, Tinggi26.5 cm, KelasU, 7, 8, 9, 10, 11, 12, K10,
K11, K12 (Fatmawati M, Mulyati M. T 2019).
Uji Benedict bertujuan untuk mengetahui adanya gula pereduksi dalam larutan
sampel. Prinsip pengujiannya sama dengan uji menggunakan larutan fehling. Gula
pereduksi yang dapat diuji berupa monosakarida, disakarida kecuali sukrosa. Larutan
Benedict mengandung kupri sulfat, natrium karbonat, dan natrium sitrat. Uji Benedict
dilakukan pada suasana basa yang menyebabkan transformasi isomerik. Pada suasana
basa, reduksi ion Cu2+ dari CuSO4 oleh gula pereduksi akan berlangsung dengan cepat
dan membentuk Cu20 yang merupakan endapan merah bata. Larutan Benedict digunakan
untuk menguji adanya kandungan glukosa dalam suatu bahan (makanan). Adanya glukosa
dalam bahan ditandai dengan warna merah bata. Dengan caraditetesi dengan larutan
benedictpada makanan apa bila berubah menjadi warna merah bata maka hal ini
menunjukan bahwa makanan tersebut mengandung glukosa (gula).Reagen Benedict
adalah reagen kimia yang biasa digunakan untuk mendeteksi adanya gula pereduksi, tapi
bahan pereduksi lainnya juga dapat memberikan hasil positif. Gula pereduksi mencakup
monosakarida dan beberapa disakarida, termasuk laktosa dan maltosa. Larutan Benedict
dapat digunakan untuk menguji adanya glukosa dalam urine. Beberapa gula seperti
glukosa disebut gula pereduksi karena mereka mampu mentransfer hidrogen (elektron) ke
senyawa lain, proses yang disebut reduksi. Ketika gula pereduksi dicampur dengan
reagen benedicts dan dipanaskan maka akan menyebabkan reagen benedicts berubah
warna. Warna ini bervariasi dari hijau sampai merah bata, tergantung pada jumlah dan
jenis gula (Dhony Dkk. 2020).
Komposisi Reagen Benedict:
1. Bahan Jumlah Tembaga (II) sulfat (CuSO4.5H20) 17,3 gram
2. Trinatrium sitrat (Na2CH=0.2H20) 173 gram
3. Natrium karbonat (Na2CO3) anhidrat 100 gram
4. Aquadests.d. 1000 ml
Cara Pembuatan Reagen Benedict:
1. Larutkan trinatrium sitrat dan natrium karbonat di dalam labu takar 1000 ml yang
sudah berisi aquadest sebanyak 800 ml.
2. Tambahkan larutan tembaga (II) sulfat secara perlahan-lahan dalam larutan tadi
sambildicampur supaya homogen.
3. Tambahkan aquadest sampai batas volume 1000 ml.
4. Tuang larutan ke dalam botol bersumbat kaca.
5. Labeli botol dengan nama “Reagen Benedict" dan tulis tanggal pembuatannya.
Interprestasi Hasil Tes Benedict
1. (-) tidak terjadi perubahan warna / tetap biru jernih (kadar glukosa <0,5%)
2. (+1) terjadi warna hijau kekuningan (kadar glukosa 0,5% -1%)
3. (+2) terjadi warna kuning keruh (kadar glukosa 1% -1,5%)
4. (+3) terjadi warna jingga / lumpur keruh (kadar glukosa 2% - 3,5%)
5. (+4) terjadi warna merah bata (kadar glukosa >3,5%)
III. Alat Praktikum
Penjepit tabung reaksi, Pipet tetes, Lumpang porselin, Tabung reaksi, Pembakar
spritus, Pisau, Papan proselin, Spatula/pengaduk, Rak tabung reaksi, Gelas ukur, pematik.
IV. Bahan Praktikum
Reagen (Iodin), Bahan makanan yang ingin di uji (Tempe, Tepung maizena, ubi kayu
dan sagu tumang), Reagen (benedic), Bahan makanan yang di uji (Tepung beras, Apel,
mangga, glukosa, madu,dan es cream).
V. Prosedur Kerja
1. Uji Karbohidrat
Menyiapkan alat dan bahan yang di perlukan, Melakukan uji makanan (Tempe,
tepung maizena, sagu tumang dan ubi kayu), Menempatkan bahan makanan yang mau
diuji di lumpang proselin, kemudian masukkan dalam gelas kimia dan tambahkan
dengan air, setelah itu masukkan larutan uji makanan tersebut kedalam tabung reaksi,
kemudian bahan makanan tersebut ditetesi reagen iodin sebanyak 2 tetes, Mengamati
perubahan warna yang terjadi.
2. Uji Benedict
Siapkan 4 tabung reaksi, kemudian tambahkan 3 ml larutan benedic kedalam
masing-masing tabung reaksi, kemudian tambahkan masing-masing 1 ml larutan uji
makanan (larutan tepung beras, Apel, mangga, larutan gula pasir, madu,dan es cream)
kedalam masing-masing tabung reaksi, dipanaskan selama 3 menit sambil di aduk,
amati perubahan warna yang terjadi
VI. Data Pengamatan
1. Uji karbohidrat
No Bahan
karbohidrat yang Perlakuan Hasil Pengamatan
di uji
1 ml larutan tempeh + Terjadi perubahan
.1
Tempe 2 tetes pereaksi warna : kuning
iodine

1 ml larutan maizena Terjadi perubahan


2
Tepung maizena + 2 tetes pereaksi warna : ungu
iodine kehitaman

1 ml larutan sagu + 2 Terjadi perubahan


3
Sagu tumang tetes pereaksi iodine warna : ungu
kehitaman
1 ml larutan ubi kayu Terjadi perubahan
4
Ubi kayu + 2 tetes pereaksi warna : ungu
iodine kehitaman

2. Uji Benedict
No Bahan
karbohidrat yang Perlakuan Hasil Pengamatan
di uji
1 ml larutan tepung Tidak terjadi
1 Tepung beras beras + 3 tetes perubahan
pereaksi Benedict warna

1 ml larutan Terjadi
2 Glukosa glukosa + 3 tetes perubahan
pereaksi Benedict warna : kuning
kehijauan
1 ml larutan apel Terjadi
3 Buah apel + 3 tetes pereaksi perubahan
Benedict warna : merah
bata

1 ml larutan Terjadi
4 Buah mangga mangga + 3 tetes perubahan
pereaksi Benedict warna : merah
bata

1 ml larutan madu Terjadi


5 Madu + 3 tetes pereaksi perubahan
Benedict warna : merah
bata

Terjadi perubahan
1 ml es cream warna : merah
6
Es cream + 3 tetes pereaksi batah
Benedict
VII. Pembahasan
Uji lodin karbohidrat merupakan uji yang paling mudah dan sering dilakukan.
Kamu hanya cukup meneteskan lodin ke bahan makanan. Jika bahan makanan
mengandung karbohidrat, maka akan menunjukan warna biru keunguan. uji iodin juga
digunakan untuk membedakan polisakarida dari disakarida dan monosakarida. Uji
Benedict dilakukan pada suasana basa yang menyebabkan transformasi isomerik.
Pada suasana basa, reduksi ion Cu2+ dari CuSO4 oleh gula pereduksi akan
berlangsung dengan cepat dan membentuk Cu20 yang merupakan endapan merah
bata.
1. Uji karbohidrat dengan iodin
Pada tabung I yang berisi 1mL larutan tempe ditambahkan dengan 2 tetes iodin
akan menghasilkan uji negatif(-) dan berwarna kuning. Tujuan dari penambahan
iodin adalah untuk mengetahui apakah suatu bahan makanan mengandung amilum
atau zat pati, karena hasilnya negatif itu menunjukkan bahwa tempe tidak
termasuk polisakarida. Kemudian pada tabung II yang berisi tepung maizena
dengan ditambahkan 2 tetes iodin menghasilkan uji positif dengan warna yang
dihasilkan yaitu warna ungu kehitaman itu tandanya bahwa tepung maizena
adanya unsur-unsur glukosa dalam zat tepung, dan jika bereaksi dengan iodium
maka akan membentuk senyawa kompleks (perpaduan glukosa dan iodium)
sehingga menyebabkan perubahan warna. Selanjutnya pada tabung III yang berisi
sagu tumang sebanyak 1mL dan ditambahkan 2 tetes iodin akan menghasilkan uji
positif(+) yang ditandai dengan munculnya warna ungu kehitaman. Pada tabung
IV yang berisi ubi kayu sebanyak 1mL ditetesi dengan iodin sebanyak 2 tetes
larutan berubah menjadi warna ungu kehitaman dengan uji positif (+) karena pati
dari ubi kayu yang bereaksi dengan iodin yang menyebabkan perubahan warna
2. Uji Benedict
Uji benedict karbohidrat dilakukan untuk mengetahui apakah bahan makanan
mengandung gugus aldehid atau keton bebas. Semua monosakarida dan disakarida
akan bereaksi positif jika diuji benedict, namun pada polisakarida akan bereaksi
negatif. Pada tabung I yang berisi tepung beras sebanyak 1mL ditambahkan
dengan 3 tetes larutan benedict lalu dipanaskan selama 3 menit tidak terjadi
perubahan warna karena uji yang dihasilkan adalah negatif dan tidak termasuk
monosakarida dan disakarida. Pada uji tabung II yang berisi larutan gula 1mL
ditambahkan dengan 3 tetes larutan benedict lalu dipanaskan uji yang dihasilkan
positif yang ditandai dengan terbentuknya larutan kuning kehijauan. Kemudian
pada tabung III yang berisi larutan apel sebanyak 1 mL ditambahkan dengan 3
tetes larutan benedict dengan menghasilkan uji positif (+) yang ditandai dengan
warna merah bata. Pada tabung IV yang berisi larutan mangga 1 ml dan
ditambahkan dengan 3 tetes larutan benedict yang dihasilkan adalah uji positif(+)
yang ditandai dengan warna merah bata. Selanjutnya pada tabung V yang berisi
larutan madu sebanyak 1 ml ditambahkan 3 tetes larutan benedict lalu dipanaskan
selama 3 menit sama seperti percobaan sebelumnya kemudian perubahan warna
yang terjadi adalah warna merah bata, uji yang dihasilkan positif (+) karena semua
monosakarida dan disakarida akan bereaksi positif jika diuji benedict. Pada tabung
terakhir yang berisi es krim sebanyak 1 ml ditambahkan dengan 3 tetes larutan
benedict yang dipanaskan selama 3 menit, uji yang dihasilkan positif (+) yang
ditandai dengan warna merah bata.
VIII. Kesimpulan
Dari hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa :
1. Uji karbohidrat dengan penambahan iodin pada tepung maizena, sagu tumang, dan
ubi kayu menghasilkan uji positif (+) ditandai dengan warna ungu kehitaman.
Sedangkan larutan tempe menghasilkan uji negatif (+) ditandai dengan warna
kuning
2. Penambahan larutan benedict dan pemanasan pada larutan apel, mangga, madu,
dan eskrim menghasilkan uji positif (+) ditandai dengan warna merah bata, dan
glukosa menghasilkan warna kuning kehijauan. Sedangkan untuk tepung beras
menghasilkan uji negatif (+) tidak terjadi perubahan warna
Daftar Pustaka

Tim Dosen Kimia. (2009). Kimia Dasar II. UPT MKU Universitas Hasanuddin: Makassar
Fatmawati Mustakin, Mulyati M Tahir. (2019). Analisis Kandungan Glikogen Pada Hati,
Otot Dan Otak Hewan. Program Studi Ilmu Dan Teknologi Pangan Departemen
Teknologi Universitas Hasanuddin Makassar. CANREA JOURNAL. Vol 2 No 2
Dhony Hermanto, Rochmad Kris Sanjaya, Nurul Ismillayli. (2020). Sensor Optade Glukosa
Yang Sensitif Dan Sederhana Berbasis Mobilisasi Benedict Pada Membran Nata
Selulosa. Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Mataram, Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Kadiri. J. Pijar MIPA, Vol. 15 No.4

Anda mungkin juga menyukai