Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

TUGAS KELOMPOK
SINTESIS GARAM RANGKAP (NH4)2Cu(SO4)2.6H2O

Nama : Nanda Raudhatil Jannah


NIM : 90516001
Kelompok :1
Tanggal Praktikum : 27 September 2016
Asisten : - Elevia Febriani
- Anisya Lisdiana
- Asiyah Nurrahmajanti

LABORATORIUM KIMIA BASIC SCIENCE CENTER-A


PROGRAM STUDI MAGISTER PENGAJARAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2016
Judul Percobaan : SINTESIS GARAM RANGKAP (NH4)2Cu(SO4)2.6H2O
Tanggal Percobaan : 11 Oktober 2016
Nama/NIM : Nanda Raudhatil Jannah/ 90516001

Tujuan :

1. Membuat kristal ammonium tembaga (II) sulfat (NH4)2Cu(SO4)2.6H2O


2. Mempelajari teknik sintesis garam rangkap dan teknik kristalisasi

Teori Dasar :
Garam Rangkap ammonium tembaga sulfat heksahidrat dikenal juga dengan sebutan
Tutton Salt. Garam rangkap ini terdiri dari garam tembaga (II) sulfat dan ammonium sulfat.
Prinsip percobaan pembuatan garam ini adalah proses kristalisasi garam rangkap yang
melibatkan reaksi kimia, proses pemanasan, proses pendinginan dan filtrasi. Produk garam yang
dihasilkan berwarna biru. Garam rangkap adalah garam yang diperoleh dari kombinasi dua
garam yang berbeda yang mengkristal bersama sebagai zat tunggal tetapi mengionisasi sebagai
dua garam yang berbeda ketika dilarutkan dalam air[1].
Senyawa Tutton memiliki formula Me2’Me”(XO4)2.6H2O (Me’ = K, NH4+; Me” = Mg,
Co, Ni, Cu, Zn; X = S, Se). Garam ini membentuk Kristal monoklinik dengan 2 garam yang
mengkristal dalam 1 unit kisi Kristal. Struktur Kristal senyawa Tutton dibentuk dari struktur
octahedral dari ion [Me”(H2O)6] dan struktur tetrahedral dari XO4[2]. Garam-garam tembaga (II)
umumnya berwarna biru, baik dalam bentuk hidrat, padat, maupun dalam larutan-air, warna ini
muncul karena adanya ion tetraaquokuprat(II) [Cu(H2O)4]2+. Pembuatan garam tembaga sulfat
dilakukan dengan mereaksikan tembaga dengan asam sulfat. Tembaga memiliki potensial
elektroda standar positif (+0,34V untuk Cu/Cu2+) logam ini tidak larut dalam asam klorida dan
asam sulfat encer, sehingga dibutuhkan asam oksidator kuat contohnya HNO3 pekat untuk
mengoksidasi Cu (0) menjadi Cu(II) sehingga bisa bereaksi dengan ion sulfat[3].
3Cu(s) + 8HNO3(aq) 3Cu2+(aq) + 6NO3- (aq) + 2NO(g) + 4H2O(l)

Bahan Kimia :
1. Logam Tembaga (Cu)
2. H2SO4 10%
3. Amonia (NH3)
Cara Kerja :
Bagian 1 : Pembentukan Larutan H2SO4 10%
1. Dihitung jumlah volume H2SO4 pekat yang dibutuhkan untuk membuat larutan H2SO4
10%.
2. Sesuai dengan perhitungan di atas, disiapkan sejumlah air bebas mineral yang diperlukan
dalam gelas kimia 1 L. Kemudian ditambahkan sejumlah H2SO4 pekat ke dalam air bebas
mineral tersebut secara hati-hati, dialirkan melalui dinding gelas kimia. Ini dilakukan
dalam penangas es.
Bagian 2 : Membuat Larutan Jenuh CuSO4 dan (NH4)2SO4
a. Pembuatan Larutan Jenuh CuSO4
- Logam Cu ditimbang sebanyak 5,715 gram, dimasukkan ke dalam gelas kimia 250
mL.
- Kemudian ditambahkan 8,5 mL H2SO4 pekat dan 12,5 mL HNO3 kemudian
campuran ini dipanaskan sampai seluruh tembaga larut.
- Larutan tersebut dipanaskan dalam penangas air suhu 100oC sampai volume larutan
menjadi ± 60-75% volume awal atau sampai terbentuk kristal di permukaan larutan.
- Dicatat semua pengamatan selama pembuatan larutan di atas.
b. Pembuatan Larutan Jenuh (NH4)2SO4
- Disiapkan 50 mL larutan H2SO4 10% dalam gelas kimia 100 mL, kemudian
ditambahkan larutan ammonia sampai pH larutan ~ 7 (netral).
- Dicatat jumlah NH3 yang digunakan untuk menetralkan larutan H2SO4 10%
- Disiapkan penangas air, suhu 100oC.
- Gelas kimia berisi larutan H2SO4 10% diletakkan ke dalam penangas air di atas,
dipanaskan sampai volume larutan akhir ± 60-75% volume awal atau sampai
terbentuk kristal di permukaan larutan.
Bagian 3 : Pembuatan Kristal Garam Mohr
- Larutan Jenuh CuSO4 dan Larutan Jenuh (NH4)2SO4 dicampurkan dalam keadaan
masih panas.
- Campuran larutan tersebut didinginkan pada suhu ruang, kemudian didiamkan sampai
terbentuk kristal yang berwarna biru.
- Kristal tersebut dikumpulkan, kemudian direkristalisasi dengan cara dilarutkan
kembali sebagian kristal yang diperoleh dengan sedikit mungkin air panas.
- Larutan didiamkan pada suhu ruang sampai terbentuk kristal kembali.
- Kristal dipisahkan dari larutan dan dikeringkan menggunakan kertas saring.
- Kristal yang diperoleh ditimbang, dimasukkan dalam kantong plastik berlabel.
- Produk yang dihasilkan difoto untuk dilaporkan.

Data Percobaan :
- Massa Cu yang ditimbang = 5,715 gram
- Massa Kristal yang diperoleh = 4,4413 gram

No. Cara Kerja Pengamatan


1. Pembuatan Larutan H2SO4 10% Larutan H2SO4 tidak berwarna
Larutan H2SO4 pekat dipipet sebanyak 15 mL
dan diencerkan dalam 150 mL air.
2. Pembuatan larutan CuSO4 Logam tembaga berwarna merah
Cu(s) + HNO3(aq) Cu2+(aq) + NO(g) tidak larut dalam H2SO4 tetapi larut
Cu Cu2+ + 2e- dalam asam oksidator HNO3
3e- + 4H+ + NO3- NO + 2H2O mengeluarkan gas NO yang
3Cu(s) + 8H+ + NO3-(aq) 3Cu2+ +2NO(g) + teroksidasi di udara menjadi gas NO2
4H2O(l) berwarna coklat.
Cu2+(aq) + SO42-(aq) CuSO4(aq)
3. Pembuatan larutan (NH4)2SO4 Larutan NH3 ditambahkan untuk
2NH3.H2O(l) + H2SO4(aq) (NH4)2SO4(aq) + menetralkan larutan H2SO4
membentuk larutan (NH4)2SO4 yang
2H2O(l)
tidak berwarna.

4. Pembuatan Garam Mohr Larutan jenuh CuSO4 dicampurkan


dengan larutan jenuh (NH4)2SO4
CuSO4(aq) + (NH4)2SO4(aq) + 6H2O(l)
menghasilkan larutan (NH4)2Cu(SO4)2
(NH4)2Cu(SO4)2.6H2O(s)
berwarna biru. Larutan didiamkan
selama tiga hari untuk mendapatkan
Kristal garam Mohr berwarna biru.

Pengolahan Data :

Cu(s) + HNO3(aq) Cu2+(aq) + NO(g)


Cu Cu2+ + 2e-
3e- + 4H+ + NO3- NO + 2H2O

3Cu(s) + 8H+ + NO3-(aq) 3Cu2+ + 2NO(g) + 4H2O(l)


Cu2+(aq) + SO42-(aq) CuSO4(aq)

5,715 gram
Mol Cu = 63,54 g⁄ = 0,089 mol
mol

Mol Cu equivalen dengan mol CuSO4 = 0,089 mol

Pembuatan Garam Mohr:


CuSO4(aq) + (NH4)2SO4(aq) + 6H2O(l) (NH4)2Cu(SO4)2.6H2O(s)
0,089 mol 0,089 mol

Mol CuSO4 = mol garam Mohr (koefisien sama)


Massa teoritis garam Mohr = mol x Mr garam Mohr
gram
= 0,089 mol x 399,54 ⁄mol
= 35,5590 gram
Massa garam Mohr pada percobaan = 4,4413 gram
massa percobaan
Rendemen Hasil = x 100%
massa teoritis
4,4413 gram
= 35,5590 gram x 100% = 12,49%
Pembahasan :

Pada percobaan ini dilakukan pembuatan garam rangkap dengan mengganti logam Fe
dengan Cu menjadi (NH4)2Cu(SO4)2.6H2O yang disebut juga dengan Tutton Salt. Pada
pembuatan garam tembaga (II) sulfat, sumber Cu yang digunakan adalah keping tembaga.
Logam tembaga larut ketika ditambahkan HNO3 yang bertindak sebagai asam oksidator kuat.
HNO3 mengoksidasi Cu (0) menjadi Cu (II) dan NO3- tereduksi menjadi NO. Pada tahap
pelarutan tembaga, terbentuk gas NO yang teroksidasi di udara menjadi gas NO2 berwarna
coklat. Gas ini beracun, sehingga pengerjaannya dilakukan di lemari asam. Pada saat pelarutan
tembaga terbentuk gas buih berwarna putih pada gelas kimia yang menunjukkan bahwa tembaga
melarut dan terjadi reaksi dengan ion SO42- yang berasal dari H2SO4.
Pada proses pembuatan garam ammonium sulfat, terjadi reaksi penetralan dari asam kuat
H2SO4 dengan basa lemah (NH3) membentuk garam, sehingga larutan yang terbentuk dalam
keadaan pH netral (~7). Larutan ammonium sulfat dijenuhkan dengan cara dipanaskan dan
keluarnya gas NH3. Larutan jenuh CuSO4 dicampurkan dengan larutan jenuh (NH4)2SO4 untuk
proses pembentukan garam (NH4)2Cu(SO4)2.6H2O dan larutan dipanaskan untuk menjenuhkan
larutan. Larutan yang terbentuk berwarna biru muda. Proses kristalisasi terjadi karena adanya
transfer massa dari fasa larutan menjadi fasa padatan. Proses kristalisasi merupakan kebalikan
dari proses pelarutan, sehingga untuk membentuk kristal maka kelarutan zat terlarut dalam
larutan harus diperkecil dengan cara dipanaskan dan mengurangi volume larutan.
Penumbuhan Kristal garam Mohr dilakukan selama tiga hari dengan rendemen produk
yang didapatkan sebesar 4,4413 gram dengan rendemen 12,49%. Dari hasil yang didapatkan
dapat diduga bahwa penggantian logam Fe dengan Cu bisa dilakukan untuk sintesis garam
rangkap ammonium tembaga (II) sulfat karena sama-sama logam dengan bilangan oksidasi +2.
Hal ini menunjukkan bahwa penggantian ion Fe(II) dengan Cu(II) bisa menghasilkan
terbentuknya Kristal karena ukuran logam yang digunakan bisa menyebabkan terbentuknya kisi
kristal.
Kesimpulan :
1. Garam rangkap dari gabungan garam CuSO4 dan (NH4)2SO4 telah berhasil disintesis
menghasilkan garam (NH4)2Cu(SO4)2.6H2O yang disebut juga dengan Tutton Salt.
2. Garam rangkap Amonium tembaga (II) sulfat berhasil disintesis dengan massa kristal
yang didapatkan sebesar 4,4413 gram dan menghasilkan kristal berwarna biru. Rendemen
yang diperoleh sebesar 12,49%.

Daftar Pustaka :
1. Ngatin, A. Halupi, dan M. Wijayanti, Sintesis Garam Mohr [Ammonium Besi (II) Sulfat
Hidrat; Fe(NH4)2(SO4)2. 6H2O], Polban:Bandung.
2. Georgiev, M., Marinova, D., dan Stoilova, D., 2010, INFRARED SPECTROSCOPIC
STUDY OF TUTTON COMPOUNDS. I. VIBRATIONAL BEHAVIOR OF SO42- IONS
INCLUDED IN Me2’Me”(SeO4)2.6H2O (Me’ = K, NH4+; Me” = Mg, Co, Ni, Cu, Zn),
Journal of The University of Chemical technology and Metallurgy, 45(1):75-82.
3. Vogel, 1979, Textbook of Macro and Semimicro Qualitative Inorganic Analysis, Fifth
Edition, Longman Group Limited: London.

Anda mungkin juga menyukai