PRAKTIKUMKIMIA ANORGANIK II
TEMBAGA(II) AMONIUM SULFAT BERHIDRAT DAN
TEMBAGA(II) TETRA SULFAT BERHIDRAT
I. TUJUAN PERCOBAAN
II. TEORI
Dalam garam tetra amin yang rekristalisasinya dari larutan amoniak pekat,
dimana 4 molekul 4NH3 akan menggantikan molekul H2O yang ada pada ion
tembaga(II). Kristalnya juga mengandung Cu(NH3)42+ dan SO42-, rumusnya adalah
Cu(NH3)4SO4H2O. Garam tetra amin ini mempunyai rumus yang sama dengan
CuSO4.5H2O.
Salah satu garam tembaga yang terpenting adalah garam tembaga(II) sulfat yang
mengkristal sebagai pentahidrat(CuSO4.5H2O), kristalnya berwarna biru dan
asimetris.Dipasaran lebih dikenal dengan nama petrosi atau petrolu biru.
Jika dipanaskan kristalnya akan kehilangan air dan warnanya berubah menjadi
putih. Jika kristal tersebut dilarutkan ke dalam air akan diperoleh larutan berwarna biru
yang disebabkan oleh ion Cu2+ yang merupakan hasil pengionan dari tembaga(II) sulfat.
Berdasarkan hal ini maka CuSO4 dipakai untuk menyatakan adanya air.
Garam kompleks dari tembaga mempunyai struktur berbeda. Pembuatannya
sangat sederhana yaitu melalui pendinginan larutan pekat. Ion Cu2+ punya konfigurasi
3d9 dan semua senyawa adalah paramagnetik. Oleh karena efek John Teller, Cu(II)
membentuk kompleks persegi empat sebidang (dsp2 seperti Ni(II), Cu(II) juga
membentuk beberapa kompleks tetrahedron (sp3), apalagi jika ligannya besar dan dapat
dipolarisasi. Tembaga(II) dapat membentuk kompleks dengan ikatan Cu-N. Kompleks
Cu(H2O)4 yang berwarna biru terbentukdengan substitusi bertingkat dari Cu(NH 3)42+.
Larutan tetra amin tembaga(II) dalam air punya sifat melarutkan selulosa. Mungkin 2
molekul NH3 digantikan oleh 2 gugus cis-OH sellulosa. Melalui persamaan dapat
mengendap kembali.
Kompleks lainnya adalah Cu(NO3)2 yang terdiri dari kation Cu(Py)42+ segiempat
sebidang dan anion NO3 dengan meninggalkan molekul piridin dalam kristal yang
terikat lemah pada Cu2+, sedangkan ligan bidentat etilendiamin juga membentuk chelat
Cu(CN)22+ dalam kristal biru muda dari CuSO4.5H2O, ion Cu(H2O)42+ adalah sebanding
dan oksigen dari ion sulfat lemah, dalam hal ini bilangan koordinasinya lemah.
Molekul air yang ke lima adalah berikatan hidrogen dengan ion sulfat dan pada
molekul air yang dikoordinasikan. Dalam garam tetra amin yang dikoordinasikan
terkristalisasi dari larutan amonium pekat, dimana 4 molekul NH 3 akan menggantikan
molekul H2O pada ion tembaga(II) yang kristalnya juga mengandung Cu(NH3)42+ dan
SO42- dengan rumus Cu(NH3)4SO4.H2O,(garam tetra amin ini mempunyai rumus yang
sama dengan CuSO4.5H2O).
Perbedaan garam komplek dengan garam biasa adalah garam komplek
merupakan logam transisi yang dikelilingi oleh ligan yang merupakan netral atau anion,
mempunyai ikatan kovalen koordinasi, terdiri dari molekul dan anion, dan pada
umumnya berwarna. Sedangkan garam biasa terbuat dari reaksi asam biasa. Padas
umunya mempunyai ikatan kovalen dan merupakan gabungan dari anion, contohnya
KCl dan NaCl.
Tembaga merupakan logam yang sudah lama digunakan . Beberapa bentuk dari
biji tembaga adalah sulfida kalkopirit (CuFeS2), kalkosit (Cu2S), malakit
[CuCO3.Cu(OH)3] dan azurit [2CuCO3.Cu(OH)2]. Aliansi dari tembaga adalah Cu-Sn,
kuningan (Cu-Zn).
Tembaga pada umumnya tidak stabil, akan stabil jika terbentuk kompleks.
Tembaga merupakan logam yang aktif dalam deretnya , membentuk warna biru pada
kompleks Cu(NH3)42+ berada pada daerah IR, tetapi serapannya memanjang ke arah
merah dan hingga medan yang lebih kuat.
III. ALAT DAN BAHAN
4.1 Perhitungan
a. Tembaga(II) amonium sulfat berhidrat
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada percobaan kali ini maka dapat kami tarik kesimpulan sebagai
berikut :
a. prinsip dari percobaaan ini adalah melalui pendinginan larutan pekat
b. Kompleks Cu(NH4)2.6H2O berwarna biru muda agak kehijauan
sedangkan Cu(NH3)4SO4H2O berwarna biru pekat(biru tua).
c. Rendemen yang diperoleh :
- Untuk Cu(NH4)2(SO4)2.6H2O = 126,81%
- Untuk Cu(NH3)4SO4.H2O = 116,72%
d. Senyawa kompleks yang terbentuk termasuk garam(sering juga
disebut garam kompleks)
5.2 Saran
Agar pada praktikum selanjutnya hasil yang didapatkan lebih baik maka untuk
praktikan selanjutnya isarankan agar :
a. Lebih teliti dalam penimbangan/pengambilan bahan-bahan yang
digunakan
b. Lakukan proses pelarutan dan pengenceran dengan baik/sempurna
c. Pahami prinsip dan prosedur kerja sebelum melakukan percobaan
d. dan lain-lain
JAWABAN PERTANYAAN
1. Jenis garam yang dibuat pada percobaan ini adalah garam kompleks
CuSO4(NH4)2.6H2O dan garam kompleks Cu(NH3)4SO2.H2O
2. Beda antara garam kompleks dengan garam sederhana
a. Garam kompleks
garam yang terdiri dari atom pusat (logam transisi dengan ligan yang
berupa molekul netral atau anion yang berikatan kovalen koordinasi dan
mengahsilkan larutan berwarna yang mempunyai orbital d yang kosong
b. Garam sederhana
garam yang terbentuk dari ikatan ion atau ikatan kovalen dari asam basa,
gabungan antara kation dan anion, umumnya larutan tidak ebrwarna dan
tidak mempunyai orbital d yang kosong
a. Cu(NH4)2SO4.6H2O
+2
H4N O O
Cu S
+2
H3N NH3
Cu
H3N NH3 SO42- . H2O