Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUMKIMIA ANORGANIK II
TEMBAGA(II) AMONIUM SULFAT BERHIDRAT DAN
TEMBAGA(II) TETRA SULFAT BERHIDRAT

NAMA : ZEBBIL BILLIAN TOMI


NO BP : 05 932 037
HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : SENIN/22 OKTOBER 2007
REKAN KERJA : DINA FITRI
OKVIYOANDRA AKHYAR
YULIZA SOLTA

ASISTEN : ENI NOLIA

LABORATORIUM PENIDIKAN III


UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2007
TEMBAGA(II) AMONIUM SULFAT BERHIDRAT DAN TEMBAGA(II) TETRA
AMIN SULFAT BERHIDRAT

I. TUJUAN PERCOBAAN

Mempelajari pembuatan tembaga(II) amonium sulfat berhidrat dan tembaga(II)


tetra aminsulfat berhidrat

II. TEORI

Tembaga merupakan logamyang berwarna merah muda , lunak, mudah ditempa,


penghantar listrik yang baikdan tidak mudah teroksidasi. Larutan logam Cu 2+
membentuk endapan berwarna biru dan larut dalam NH4OH. Selain itu juga membentuk
komplekyang berwarna biru, tembaga(II) amoniumsulfat berhidrat dan tembaga(II) tetra
amin sulfat berhidrat juga merupakan garam kompleks.
Tembaga(II) amonium sulfat berhidrat dan tembaga(II) tetra amin sulfat
berhidrat mempunyai struktur yang berbeda. Pembuatan garam ini sederhana sekali
yaitu melalui pendinginan larutan pekat yang mengandung ion Cu 2+ dan amonium
sulfat.
Kristalnya seperti kristal monoklin dan rumus molekulnya adalah
Cu(NH4)2(SO4)2.6H2O atau CuSO4(NH4)2.6H2O, dalam hal ini 4 dari 6 molekul airnya
merupakan ion tembaga(II) hidrat, Cu(H2O)42+ sehingga rumusnya dapat ditulis
menjadi :
Cu(H2O)4(NH4)2(SO4)2.2H2O

Dalam garam tetra amin yang rekristalisasinya dari larutan amoniak pekat,
dimana 4 molekul 4NH3 akan menggantikan molekul H2O yang ada pada ion
tembaga(II). Kristalnya juga mengandung Cu(NH3)42+ dan SO42-, rumusnya adalah
Cu(NH3)4SO4H2O. Garam tetra amin ini mempunyai rumus yang sama dengan
CuSO4.5H2O.
Salah satu garam tembaga yang terpenting adalah garam tembaga(II) sulfat yang
mengkristal sebagai pentahidrat(CuSO4.5H2O), kristalnya berwarna biru dan
asimetris.Dipasaran lebih dikenal dengan nama petrosi atau petrolu biru.
Jika dipanaskan kristalnya akan kehilangan air dan warnanya berubah menjadi
putih. Jika kristal tersebut dilarutkan ke dalam air akan diperoleh larutan berwarna biru
yang disebabkan oleh ion Cu2+ yang merupakan hasil pengionan dari tembaga(II) sulfat.
Berdasarkan hal ini maka CuSO4 dipakai untuk menyatakan adanya air.
Garam kompleks dari tembaga mempunyai struktur berbeda. Pembuatannya
sangat sederhana yaitu melalui pendinginan larutan pekat. Ion Cu2+ punya konfigurasi
3d9 dan semua senyawa adalah paramagnetik. Oleh karena efek John Teller, Cu(II)
membentuk kompleks persegi empat sebidang (dsp2 seperti Ni(II), Cu(II) juga
membentuk beberapa kompleks tetrahedron (sp3), apalagi jika ligannya besar dan dapat
dipolarisasi. Tembaga(II) dapat membentuk kompleks dengan ikatan Cu-N. Kompleks
Cu(H2O)4 yang berwarna biru terbentukdengan substitusi bertingkat dari Cu(NH 3)42+.
Larutan tetra amin tembaga(II) dalam air punya sifat melarutkan selulosa. Mungkin 2
molekul NH3 digantikan oleh 2 gugus cis-OH sellulosa. Melalui persamaan dapat
mengendap kembali.
Kompleks lainnya adalah Cu(NO3)2 yang terdiri dari kation Cu(Py)42+ segiempat
sebidang dan anion NO3 dengan meninggalkan molekul piridin dalam kristal yang
terikat lemah pada Cu2+, sedangkan ligan bidentat etilendiamin juga membentuk chelat
Cu(CN)22+ dalam kristal biru muda dari CuSO4.5H2O, ion Cu(H2O)42+ adalah sebanding
dan oksigen dari ion sulfat lemah, dalam hal ini bilangan koordinasinya lemah.
Molekul air yang ke lima adalah berikatan hidrogen dengan ion sulfat dan pada
molekul air yang dikoordinasikan. Dalam garam tetra amin yang dikoordinasikan
terkristalisasi dari larutan amonium pekat, dimana 4 molekul NH 3 akan menggantikan
molekul H2O pada ion tembaga(II) yang kristalnya juga mengandung Cu(NH3)42+ dan
SO42- dengan rumus Cu(NH3)4SO4.H2O,(garam tetra amin ini mempunyai rumus yang
sama dengan CuSO4.5H2O).
Perbedaan garam komplek dengan garam biasa adalah garam komplek
merupakan logam transisi yang dikelilingi oleh ligan yang merupakan netral atau anion,
mempunyai ikatan kovalen koordinasi, terdiri dari molekul dan anion, dan pada
umumnya berwarna. Sedangkan garam biasa terbuat dari reaksi asam biasa. Padas
umunya mempunyai ikatan kovalen dan merupakan gabungan dari anion, contohnya
KCl dan NaCl.
Tembaga merupakan logam yang sudah lama digunakan . Beberapa bentuk dari
biji tembaga adalah sulfida kalkopirit (CuFeS2), kalkosit (Cu2S), malakit
[CuCO3.Cu(OH)3] dan azurit [2CuCO3.Cu(OH)2]. Aliansi dari tembaga adalah Cu-Sn,
kuningan (Cu-Zn).
Tembaga pada umumnya tidak stabil, akan stabil jika terbentuk kompleks.
Tembaga merupakan logam yang aktif dalam deretnya , membentuk warna biru pada
kompleks Cu(NH3)42+ berada pada daerah IR, tetapi serapannya memanjang ke arah
merah dan hingga medan yang lebih kuat.
III. ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat alat yang digunakan :


- Gelas piala 250 ml - Batang pengaduk
- Corong buchner - Gelas ukur
- Kaca arloji - Lumpang

3.2 Bahan yang diperlukan :


- CuSO4.5H2O - Eter
- Alkohol 95 % - NH4OH 15 N
- Aquadest - Kertas saring
-(NH4)2SO4
IV. SKEMA KERJA

a. Tembaga(II) ammonium sulfat hidrat


10 g CuSO4.5H2O(s)
10 g (NH4)2SO4
+ 16 ml air panas
masukkan ke gelas piala
tutup dengan kaca arloji
Larutan terbentuk
Dinginkan melalui sisi gelas piala
Saring kristal
Keringkan di udara terbuka
Kristal didapatkan

b. Tembaga(II) tetra amin sulfat hidrat


25 g CuSO4.5H2O(s)
Haluskan dengan lumpang
+ larutan campuran dari 6 ml H2O dan 10 ml
NH4OH 15 N
+ sedikit2 10ml alkoho 95% sambil diaduk
Asamkan dan dinginkan (celup ke es)
Saring dengan corong buchner,
cuci kristal dengan NH4Oh 15 N + alkohol
perbandingan sama)lalu cuci
kristal dengan
alkohol saja, kemudian dengan eter saja
Hitung rendemen

IV. PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Perhitungan
a. Tembaga(II) amonium sulfat berhidrat

Massa CuSO4.5H2O =5g


Mr CuSO4.5H2O = 249,68 g/mol
Massa (NH4)2SO4 =5g
Mr (NH4)2SO4 = 132,15 mol
Massa kertas saring + Cu(NH4)2(SO4)2.6H2O = 11,009 g

CuSO4.5H2O + (NH4)2SO4 → Cu(NH4)2(SO4)2.6H2O

Mol CuSO4.5H2O = 5 gram x 1 mol


249,68 g/mol
= 0,02 mol
Mol (NH4)2SO4 = 5 g x 1 mol
132,15 g/mol
= 0,0378 g/mol

Mol CuSO4.5H2O ~ mol Cu(NH4)2(SO4)2.6H2O

Mol Cu(NH4)2(SO4)2.6H2O = 0,02 mol


Massa Cu(NH4)2(SO4)2.6H2O = 0,02 mol x 399,83 g
1 mol
= 7,9966 gram
Berat kertas saring = 0,868 g
Berat kertas saring + Cu(NH4)2(SO4)2.6H2O = 11,009 g
Massa Cu(NH4)2(SO4)2.6H2O yang didapat = 11,009 g – 0,868 g
= 10,141 gram

Rendemen = Berat percobaan x 100 %


Berat teori
= 10,141 gram x 100%
7,9966 gram
= 126,81%

b. Tembaga(II) tetra amin sulfat berhidrat

Berat CuSO4.5H2O = 6,25 g


Mr CuSO4.5H2O = 249,68 g/mol
Mr Cu(NH3)4SO4H2O = 245,5 g/mol
Berat kertas saring = 0,766 g
Berat kertas saring + Cu(NH3)4SO4.H2O = 7,933 gram
Berat Cu(NH3)4SO4.H2O yang didapat = 7,933 – 0,766 g
= 7,167 gram

CuSO4.5H2O + 4NH4OH + H2O → Cu(NH3)4SO4.H2O + H2O

Mol CuSO4.5H2O = 6,25 x 1 mol


249,68 g/mo
= 0,025 mol

Mol cuSO4.5H2O ~ mol Cu(NH3)4SO4.H2O

Mol Cu(NH3)4SO4.H2O = 0,025mol


Massa Cu(NH3)4SO4.H2O teori = 0,025 mol x 245,5 g/mol
= 6,14 gram

Rendemen = Berat percobaan x 100%


Berat teori
= 7,167 gram x 100%
6,14 gram
= 116,72 %
4.2. Pembahasan
Pada percobaan kali ini kami membuat tembaga(II) tetra amin sulfat berhidrat
dan tembaga(II) tetra amin sulfat berhidrat. Pada pembuatan tembaga(II) amonium
sulfat berhidrat digunakan CuSO4.5H2O dan (NH4)2SO4 sebagai bahan bakunya,
masing-masing 10 gram. Pada saat proses pelarutan ditutup dengan gelas piala,
tujuannya adalah agar penguapan dapat dihindari/dikurangi sehingga tembaga(II)
amonium sulfat berhidrat yang terbentuk maksimal.
Pendinginan bertujuan agar kristal tembaga\(II) amonium sulfat berhidrat
terbentuk , sedangkan proses pengeringan bertujuan agar air yang terkandung pada
kristal yang terbentuk menguap.
Pada pembuatan tembaga(II) tetra amin sulfat berhidrat digunakan bahan baku
CuSO4.5H2O padat. Sebelum dilarutkan haluskan terlebih dahulu agar proses pelarutan
lebih mudah , kemudian waktu penambahan alkohol 95% dilakukan sedikit-sedikit
sambil diaduk, tujuannya adalah agar bahan-bahan yang dicampur tersebut bercampur
dengan sempurna.
Kemudian agar terbentuk kritsal tembaga(II) tetra amin sulfat berhidrat maka
campuran tersebut didinginkan dengan cara mencelupkan gelas piala ke dalam air es.
Kemudian saring, penyaringan bisa dilakukan dengan kertas saring atau dengan
menggunakan corong buchner, tetapi lebih baik dengan corong buchner karena
penggunaan/pengerjaannya lebih praktis dan waktu yang diperlukan lebih pendek.
Dengan melihat rendemen yang didapat dapat diketahui kalau hasil percobaan
jauh Dari yang diharapkan , hal ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :
- Kurang teliti dalam penimbangan bahan
- Pengenceran yang kurang sempurna
- Bahan-bahan yang digunakan tidak bercampur dengan sempurna \
- dan lain-lain.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada percobaan kali ini maka dapat kami tarik kesimpulan sebagai
berikut :
a. prinsip dari percobaaan ini adalah melalui pendinginan larutan pekat
b. Kompleks Cu(NH4)2.6H2O berwarna biru muda agak kehijauan
sedangkan Cu(NH3)4SO4H2O berwarna biru pekat(biru tua).
c. Rendemen yang diperoleh :
- Untuk Cu(NH4)2(SO4)2.6H2O = 126,81%
- Untuk Cu(NH3)4SO4.H2O = 116,72%
d. Senyawa kompleks yang terbentuk termasuk garam(sering juga
disebut garam kompleks)

5.2 Saran
Agar pada praktikum selanjutnya hasil yang didapatkan lebih baik maka untuk
praktikan selanjutnya isarankan agar :
a. Lebih teliti dalam penimbangan/pengambilan bahan-bahan yang
digunakan
b. Lakukan proses pelarutan dan pengenceran dengan baik/sempurna
c. Pahami prinsip dan prosedur kerja sebelum melakukan percobaan
d. dan lain-lain
JAWABAN PERTANYAAN

1. Jenis garam yang dibuat pada percobaan ini adalah garam kompleks
CuSO4(NH4)2.6H2O dan garam kompleks Cu(NH3)4SO2.H2O
2. Beda antara garam kompleks dengan garam sederhana
a. Garam kompleks
garam yang terdiri dari atom pusat (logam transisi dengan ligan yang
berupa molekul netral atau anion yang berikatan kovalen koordinasi dan
mengahsilkan larutan berwarna yang mempunyai orbital d yang kosong

b. Garam sederhana
garam yang terbentuk dari ikatan ion atau ikatan kovalen dari asam basa,
gabungan antara kation dan anion, umumnya larutan tidak ebrwarna dan
tidak mempunyai orbital d yang kosong

3. Struktur bangun dari :

a. Cu(NH4)2SO4.6H2O

+2
H4N O O

Cu S

H4N O O SO42-. 6H2O

TEMBAGA (II) AMMONIUM SULFAT HIDRAT


b. Cu(NH3)4SO4.H2O

+2
H3N NH3

Cu
H3N NH3 SO42- . H2O

TEMBAGA (II) TETRA AMIN SULFAT HIDRAT


DAFTAR PUSTAKA

Rudi, Harnizal. 1994. AZAS PEMERIKSAAN KIMIA. Universitas Indonesia :


Jakarta

Underwood. 1990. ANALISIS KIMIA KUANTITATIF. Erlangga : Jakarta

Vogel. 1985. ANALISIS KIMIA ANORGANIK MAKRO dan SEMIMIKRO.


PT. Kalmirin Media Pustaka :Jakarta

Anda mungkin juga menyukai