Anda di halaman 1dari 13

PERCOBAAN 6

SINTESIS TAWAS

KELOMPOK 6
ANGGOTA:
1. AGUS BIMANTORO
2. DANY TRI WULANDARI
3. ERIZA SAFRILLA HARYONO
4. GALUH ULIMA
TUJUAN PERCOBAAN

1. Dapat membuat tawas dari logam aluminium dan garamnya


2. Dapat menguji kemurnian dari tawas dengan mengukur titik leburnya
DASAR TEORI
 Tawas adalah garam sulfat rangkap terhidrat dengan formula M+M3+(SO4)2.12H2O
 M+ merupakan kation univalen, umumnya Na+, K+, Tl+, NH4+, atau Ag+
 M3+ merupakan kation trivalen, umumnya Al3+ , Fe3+ , Cr3+ , Ti3+ atau Co3+
Contoh Tawas dan kegunaannya
NO Tawas Formula Titik leleh (oC) kegunaan
1 Natrium aluminium sulfat NaAl(SO4)2.12H2O Serbuk pengembang roti
dodekahidrat (tawas natrium)
2 Kalium aluminium sulfat KAl(SO4)2.12H2O 92,5oC Pemurnian air, pengolahan limbah,
dodekahidrat (tawas kalium) bahan pemadam api
3 Amonium aluminium sulfat NH4Al(SO4)2.12H2O 93,5oC Acar ketimun
dodekahidrat (tawas amonium)
4 Kalium kromium(III)sulfat KCr(SO4)2.12H2O 94oC Penyamak kulit dan bahan pembuat
dodekahidrat (tawas kromium) kain tahan api
5 Amonium besi(III)sulfat NH4Fe(SO4)2.12H2O 40oC Mordan pada pewarnaan tekstil
dodekahidrat (tawas besi(III))
Pembuatan Tawas Kromium

Tawas kromium (KCr(SO4)2.12H2O) diperoleh dengan cara mereduksi ion dikromat dari kalium dikromat,
K2Cr2O7 menjadi kromium(III) dalam larutan asam sulfat dengan reduktor etanol, C2H5OH,
8H+ (aq) + Cr2O72-(aq) + CH3CHO(aq)  3CH3CHO(aq) +2Cr3+(aq) + 7H2O(l)
Ion sulfat dari asam sulfat dan ion kalium dari kalium dikromat bergabung dengan ion kromium(III) membentuk
kristal tawas kromium yang berbentuk oktahedron dan bewarna violet sampai hijau gelap jika larutan yang
pekat didinginkan.
K+(aq) + Cr3+(aq) + 2SO42-(aq) + 12H2O (l)  KCr(SO4)2.12H2O(s)
ALAT DAN BAHAN

ALAT BAHAN

o Gelas piala o Logam aluminium


o Kertas saring o K2Cr2O7
o Corong o HNO3 pekat
o Lampu spiritus o FeSO4.7H20
o Pengaduk
o (NH4)2SO4
o Termometer
o Gelas arloji o H2SO4 6M
o Kawat kasa o KOH 4M
o Statif o H2SO4 2M
o Pipa kapiler o Etanol
o Gelas ukur
LANGKAH KERJA DAN HASIL
PENGAMATAN

Hasil pengamatan
Langkah kerja Gambar
Sebelum Sesudah

Dimasukkan 5 gram K2Cr2O7 K2Cr2O7 (kalium Larutan berwarna jingga,


dalam 15 mL H2SO4 2M pada dikromat) larutan sedikit larut
gelas piala 250 mL Wujud: padatan
Jenis: garam
normal
Warna: jingga
Diaduk sampai larut Kristal K2Cr2O7 belum larut
H2SO4 (Asam
sulfat)
Wujud: larutan
Jenis: Asam oksi
Warna: tidak
Dipindahkan ke lemari asam berwarna
Hasil pengamatan
Langkah kerja Gambar
Sebelum Sesudah
Ditambahkan tetes demi tetes 4 Larutan berwarna hijau
mL etanol 95% sambil diaduk kehitaman, terdapat
C2H5OH (etanol) gas, menghasilkan
Wujud: larutan panas
Jenis: senyawa organik
Warna: tidak
berwarna
Diukur temperatur dengan Temperatur= 58oC
termometer
Didinginkan semalam Didiamkan 3 minggu
kristal tidak terbentuk

Dipanaskan hingga 1/3 volume


Digunakan penangas es untuk
mendorong terbentuknya kristal
Diuji dan diukur titik lelehnya
Ditimbang berat tawas
Hasil pengamatan
Langkah kerja Gambar
Sebelum Sesudah
Dihitung berat teoritis tawas
Dihitung presentase hasil
percobaan
PERSAMAAN REAKSI

Reaksi molekul: 4H2SO4 (aq) + K2Cr2O7(aq) + 3C2H5OH(aq)  3CH3CHO(aq) + Cr2(SO4)3(aq) + K2SO4(aq) + 7H2O(l)
Ion total : 8H+(aq) + 4SO42- (aq) + 2K+ (aq) + Cr2O72- (aq) + 3C2H5OH(aq)  3CH3CHO(aq) + 2Cr2-(aq) + 3SO42- (aq) +
2K+ (aq) + SO42- (aq) + 7H2O(l)
Ion bersih : 8H+(aq) + Cr2O72- (aq) + 3C2H5OH(aq)  3CH3CHO(aq) + 2Cr2-(aq) + 7H2O(l)
Reduksi : Cr2O72-(aq) + 14H +(aq) + 6e  2Cr3+(aq) + 7H2O(l) x1 Eo= +1,36 V
Oksidasi: C2H5OH(aq)  CH3CHO(aq) + 2H+(aq) + 2e x3 Eo= -0,237 V
Redoks : Cr2O72-(aq) + 8H +(aq) + 3C2H5OH(aq) 2Cr3+(aq) + 3CH3CHO(aq) + 7H2O(l) Eo= +1,123 V

Jenis reaksi: Redoks Reduktor: C2H5OH


Spektator: K+ dan SO42- Oksidator: Cr2O72-

Reaksi molekul: K2SO4(aq) + Cr2(SO4)3(aq) + 24H2O(l)  2KCr(SO4)2.12H2O(s)


Ion total : 2 K+(aq) + SO42-(aq) + 2Cr2-(aq) + 3SO42-(aq) + 24H2O(l)  2KCr(SO4)2.12H2O(s)
Ion bersih : 2 K+(aq) + SO42-(aq) + 2Cr2-(aq) + 3SO42-(aq) + 24H2O(l)  2KCr(SO4)2.12H2O(s)

Jenis reaksi: Non Redoks


PEMBAHASAN

 H2SO4 berfungsi sebagai pelarut dan sebagai reaktan untuk menghasilkan ion H+ karena reaksi berlangsung dalam keadaan
asam
 K2Cr2O7 berfungsi sebagai reaktan yang direduksi menjadi 2Cr3+
 Ditambahkan volume H2SO4 menjadi 15 mL, namun K2Cr2O7 belum larut sepenuhnya karena larutan sudah lewat jenuh
Ksp K2Cr2O7= 10-15,67
massa K2Cr2O7= 5 gram
Mr K2Cr2O7= 294
mol = 5 gram / 294 = 0,017 mol
Volume total = 15 mL =0,015 L
M K2Cr2O7 = 1,133 M
K2Cr2O7(aq) ⇌ 2K+(aq) + Cr2O72- (aq)
s 2s s
Qc= [K+]2 [Cr2O72]
= [2s]2 [s]
= 4s3
= 4(1,133)3
= 5,817
Qc > Ksp
5,817 > 10-15,67 (lewat jenuh)
 Penambahan etanol, temperatur tidak boleh melebihi 50OC. Reaksi yang terjadi reaksi redoks. Ion dikromat direduksi oleh
etanol menjadi Cr3+. Sedangkan etanol mengalami oksidasi menjasi asetaldehida.
 penambahan etanol merupakan reaksi eksotermik sehingga teperaturnya naik. Kemudian gelas kimia dimasukkan penangas
es agar temperatur turun. Penambahan etanol menghasilkan produk berwarna hijau kehitaman dan ditutup dengan plastik
dibiarkan selama 3 minggu. Selama 3 minggu, kristal tawas kromium tidak terbentuk sehingga persen kesalahan sebesar
100%
 Tidak terbentuknya kristal diakibatkan karena larutan belum benar-benar jenuh dan temperatur saat penambahan etanol
melebihi 50OC.
KESIMPULAN

 Tawas adalah garam sulfat rangkap terhidrat dengan formula M+M3+(SO4)2.12H2O


 Tawas kromium tidak terbentuk sehingga persen kesalahan 100%
DAFTAR PUSTAKA

 Rivai, Harrizul.1995.Asas Pemeriksaan Kimia.Universitas Indonesia:Jakarta


 Vogel.1985.Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro(Bagian II) .PT. Kalman
Media Pusaka:Jakarta
 Blanchard,Arthur A; Joseph W. Phelan and Arthur R. Davis.1936.Synthetic Inorganic Chemistry. Fifth
edition. London:Champman & Hall, limited

Anda mungkin juga menyukai