SINTESIS TAWAS
KELOMPOK 6
ANGGOTA:
1. AGUS BIMANTORO
2. DANY TRI WULANDARI
3. ERIZA SAFRILLA HARYONO
4. GALUH ULIMA
TUJUAN PERCOBAAN
Tawas kromium (KCr(SO4)2.12H2O) diperoleh dengan cara mereduksi ion dikromat dari kalium dikromat,
K2Cr2O7 menjadi kromium(III) dalam larutan asam sulfat dengan reduktor etanol, C2H5OH,
8H+ (aq) + Cr2O72-(aq) + CH3CHO(aq) 3CH3CHO(aq) +2Cr3+(aq) + 7H2O(l)
Ion sulfat dari asam sulfat dan ion kalium dari kalium dikromat bergabung dengan ion kromium(III) membentuk
kristal tawas kromium yang berbentuk oktahedron dan bewarna violet sampai hijau gelap jika larutan yang
pekat didinginkan.
K+(aq) + Cr3+(aq) + 2SO42-(aq) + 12H2O (l) KCr(SO4)2.12H2O(s)
ALAT DAN BAHAN
ALAT BAHAN
Hasil pengamatan
Langkah kerja Gambar
Sebelum Sesudah
Reaksi molekul: 4H2SO4 (aq) + K2Cr2O7(aq) + 3C2H5OH(aq) 3CH3CHO(aq) + Cr2(SO4)3(aq) + K2SO4(aq) + 7H2O(l)
Ion total : 8H+(aq) + 4SO42- (aq) + 2K+ (aq) + Cr2O72- (aq) + 3C2H5OH(aq) 3CH3CHO(aq) + 2Cr2-(aq) + 3SO42- (aq) +
2K+ (aq) + SO42- (aq) + 7H2O(l)
Ion bersih : 8H+(aq) + Cr2O72- (aq) + 3C2H5OH(aq) 3CH3CHO(aq) + 2Cr2-(aq) + 7H2O(l)
Reduksi : Cr2O72-(aq) + 14H +(aq) + 6e 2Cr3+(aq) + 7H2O(l) x1 Eo= +1,36 V
Oksidasi: C2H5OH(aq) CH3CHO(aq) + 2H+(aq) + 2e x3 Eo= -0,237 V
Redoks : Cr2O72-(aq) + 8H +(aq) + 3C2H5OH(aq) 2Cr3+(aq) + 3CH3CHO(aq) + 7H2O(l) Eo= +1,123 V
H2SO4 berfungsi sebagai pelarut dan sebagai reaktan untuk menghasilkan ion H+ karena reaksi berlangsung dalam keadaan
asam
K2Cr2O7 berfungsi sebagai reaktan yang direduksi menjadi 2Cr3+
Ditambahkan volume H2SO4 menjadi 15 mL, namun K2Cr2O7 belum larut sepenuhnya karena larutan sudah lewat jenuh
Ksp K2Cr2O7= 10-15,67
massa K2Cr2O7= 5 gram
Mr K2Cr2O7= 294
mol = 5 gram / 294 = 0,017 mol
Volume total = 15 mL =0,015 L
M K2Cr2O7 = 1,133 M
K2Cr2O7(aq) ⇌ 2K+(aq) + Cr2O72- (aq)
s 2s s
Qc= [K+]2 [Cr2O72]
= [2s]2 [s]
= 4s3
= 4(1,133)3
= 5,817
Qc > Ksp
5,817 > 10-15,67 (lewat jenuh)
Penambahan etanol, temperatur tidak boleh melebihi 50OC. Reaksi yang terjadi reaksi redoks. Ion dikromat direduksi oleh
etanol menjadi Cr3+. Sedangkan etanol mengalami oksidasi menjasi asetaldehida.
penambahan etanol merupakan reaksi eksotermik sehingga teperaturnya naik. Kemudian gelas kimia dimasukkan penangas
es agar temperatur turun. Penambahan etanol menghasilkan produk berwarna hijau kehitaman dan ditutup dengan plastik
dibiarkan selama 3 minggu. Selama 3 minggu, kristal tawas kromium tidak terbentuk sehingga persen kesalahan sebesar
100%
Tidak terbentuknya kristal diakibatkan karena larutan belum benar-benar jenuh dan temperatur saat penambahan etanol
melebihi 50OC.
KESIMPULAN