Anda di halaman 1dari 5

NILAI :

PERCOBAAN IV
Pembuatan Garam Rangkap CuSO4(NH4)2SO4•6H2O

1. Pendahuluan
Garam rangkap merupakan suatu garam yang terbentuk dari kristalisasi larutan
campuran sejumlah ekivalen dua atau lebih garam tertentu, misalnya
FeSO4(NH4)SO4•6H2O dan K2SO4Al2(SO4)3•24H2O. Garam rangkap terbentuk apabila dua
garam mengkristal bersama-sama dengan perbandingan molekul tertentu. Garam-garam
itu memiliki struktur tersendiri dan tidak harus sama dengan struktur garam komponennya.
Garam rangkap dalam larutan akan terionisasi menjadi ion-ion komponennya, misal
FeSO4(NH4)SO4.6H2O akan terion menjadi Fe2+, SO42- dan NH4+. Namun bila suatu garam
kompleks dilarutkan, maka akan terion menjadi ion penyusun dan ion kompleksnya, misal
K3[Fe(CN)6] akan terion menjadi K+ dan [Fe(CN)6]3-.
Beberapa garam dapat mengkristal dari larutannya dengan mengikat sejumlah
molekul air sebagai hidrat. Sebagai contoh adalah tembaga sulfat pentahidrat, besi sulfat
heptahidrat dan aluminium sulfat nonhidrat. Bentuk struktur dalam kristal terdiri atas
kation terhidrat dan anion terhidrat, seperti Cu(H2O)42+ dan SO4(H2O)2- dalam tembaga
sulfat pentahidrat.

2. Tujuan Percobaan
Mempelajari pembuatan garam rangkap kupri ammonium sulfat hidrat,
CuSO4(NH4)2SO4•6H2O.

3. Alat dan Bahan


3.1. Alat
- Gelas ukur 10 mL dan 50 mL - kertas saring
- corong gelas - pemanas
- gelas beaker 100 mL - aluminium foil
- alat penyaring vakum - pengaduk gelas
- pipet tetes - botol semprot

3.2. Bahan
- CuSO4•5H2O - Akuades
- (NH4)2SO4
4. Prosedur Percobaan
- Campurkan 5 g CuSO4•5H2O dan 2,6445 g (NH4)2SO4 ke dalam gelas beaker 100 mL.
- Larutkan dalam 10 mL akuades.
- Panaskan secara perlahan-lahan sambil diaduk hingga larut sempurna.
- Dinginkan larutan kemudian tutup dengan aluminium foil.
- Diamkan larutan semalaman.
- Pisahkan kristal yang terbentuk dengan cara dekantasi.
- Pindahkan kristal ke dalam kertas saring.
- Cuci dengan etanol secukupnya.
- Keringkan kristal pada suhu kamar.
- Timbang kristal dan hitung persentase rendemen yang diperoleh.
(MASUKIN JAWABAN SOAL NOMOR 4 KESINI YAA)

5. Hasil dan Pembahasan


5.1. Hasil
Mencari massa kristal teoritis
Massa CuSO4•5H2O = 5 gram Mr CuSO4•5H2O = 249,55 gr/mol
Massa (NH4)2SO4 = 2,6445 gram Mr (NH4)2SO4 = 132,00 gr/mol
massa 5 gram
Mol CuSO4•5H2O = = = 0,02 mol
Mr 249,55 gram/mol
massa 2,6445 gram
Mol (NH4)2SO4 = = = 0,02 mol
Mr 132,00 gram/mol
Reaksi:
CuSO4•5H2O + (NH4)2SO4 + H2O → CuSO4(NH4)2SO4•6H2O
M 0,02 mol 0,02 mol -
R 0,02 mol 0,02 mol 0,02 mol
S - - 0,02 mol
Massa kristal teoritis:
Massa = mol x Mr = 0,02 mol x 399,55 gram/mol = 7,99 gram

Menghitung rendemen
Massa CuSO4(NH4)2SO4•6H2O teoritis = 7,99 gram
Massa CuSO4(NH4)2SO4•6H2O yang diperoleh = 6,4 gram
mkristal yang diperoleh
Rendemen CuSO4(NH4)2SO4•6H2O (%) = x 100%
m kristal teoritis
6,4 gram
= 7,99 gram x 100% = 80,10 %

5.2. Pembahasan
Garam merupakan senyawa yang umumnya merupakan reaksi asam dan basa yang
dapat bersifat asam, basa, ataupun netral. Diantara jenis-jenis garam tersebut, adajuga
jenisgaram berdasarkan pada keadaan ketika dilarutkan dalam sebuah pelarut, salah
satunya ialah garam rangkap. Garam rangkap merupakan suatu garam yang terbentuk
dari kristalisasi larutan campuran sejumlah ekivalen dua atau lebih garam tertentu.
Garam rangkap dalam larutan akan terionisasi menjadi ion-ion komponennya, misal
FeSO4(NH4)SO4.6H2O akan terion menjadi Fe2+, SO42- dan NH4+.
Pada praktikum kali ini dilakukan pembuatan garam rangkap dari campuran antara 5
gram garam CuSO4•5H2O dan 2,6445 gram garam (NH4)2SO4 yang dilarutkan dalam 10
mL aquades. Kemudian campuran dipanaskan pada hotplate untuk menaikkan kelarutan
masing-masing garam di dalam air. Pemanasan akan menaikkan energi kinetik dari
partikel-partikel di dalam campuran, dan meningkatkan terjadinya tumbukan
antarpartikel sehingga campuran homogen. Di dalam air garam rangkap akan terionisasi
menjadi ion-ionnya yaitu Cu2+, NH4+, dan SO42-, pemanasan juga akan menyebabkan
penguapan pelarut, sehingga akan terbentuk kondisi supersaturated state (kondisi lewat
jenuh) dimana pelarut tidak mampu lagi untuk melarutkan zat terlarutnya.
Setelah pemanasan, campuran ditutup dengan aluminium foil dan diamkan selama
satu malam agar terbentuk kristal garam rangkapnya, untuk mempercepat kristalisasi
dapat juga dilakukan pendinginan dengan menggunakan penangas es. Proses
pendinginan ini akan membentuk inti kristal (tahap nukleasi), molekul dalam wujud cair
mengatur diri membentuk wujud yang lebih stabil yaitu kristal. Untuk membentuk
pertumbuhan kristal yang optimal, maka perlu diperhatikan penurunan suhu dari
campuran, semakin cepat penurunan suhu maka pembentukan kristal akan semakin
cepat.
Saat kristal sudah terbentuk, kristal dipisahkan dari larutannya secara dekantasi. Lalu
kristal disaring dengan kertas saring dan dicuci dengan etanol untuk melarutkan pengotor
selain kristal garam rangkap yang terbentuk. Selanjutnya kristal dikeringkan pada suhu
kamar dan ditimbang kristal yang terbentuk, didapat kristal garam rangkap sebanyak 6,4
gram. Garam yang terbentuk ialah garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4•6H2O yang
terbentuk dari dua garam yang mengkristal bersama-sama dengan perbandingan molekul
tertentu. Garam ini memiliki struktur sendiri tidak harus sama dengan struktur garam
penyusunnya, sehingga garam rangkap disebut juga garam yang kehilangan identitasnya
di dalam larutan. Dengan reaksi sebagai berikut:
CuSO4•5H2O(s) + (NH4)2SO4(s) + H2O(l) Cu2+(aq) + 2NH4+(aq) + 2SO42-(aq) + 6H2O(aq)
Cu2+(aq) + 2NH4+(aq) + 2SO42-(aq) + 6H2O(aq) CuSO4(NH4)2SO4•6H2O(aq)
pendinginan
CuSO4(NH4)2SO4•6H2O(aq) CuSO4(NH4)2SO4•6H2O(s)

Dari massa garam rangkap yang terbentuk, didapatkan nilai rendemen dari percobaan
ini sebesar 80,10%, dimana masih ada kristal garam rangkap yang belum terbentuk
ataupun proses kristalisasi belum berjalan optimal. Hal ini dapat terjadi karena tahap
pemanasan untuk membentuk kondisi supersaturated kurang panas, sehingga pelarutan
belum sempurna, karena semakin tinggi suhu pemanasan, makan akan semakin banyak
kristal yang terbentuk. Kemudian pada tahap pendinginan juga dapat mempengaruhi
pembentukan inti kristal, pendinginan yang cepat akan menghasilkan inti kristal yang
lebih banyak.

6. Tugas Pendahuluan
1) Tuliskan reaksi pembentukan garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4•6H2O !
2) Gambarkan struktur geometri garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4•6H2O !
3) Sebutkan manfaat dari senyawa garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4•6H2O !
4) Tuliskan bagan prosedur percobaan !

7. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pembuatan kristal
garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4•6H2O dapat dilakukan dengan pencampuran garam
CuSO4•5H2O dengan garam (NH4)2SO4 yang dilarutkan dalam air. Didapatkan garam
rangkap yang terbentuk sebanyak 6,4 gram, dengan rendemen sebesar 80,10%.

8. Daftar Pustaka
Fitrony, Rizqy F., Lailatul Q., dan Mahfud. 2013. Pembuatan Kristal Tembaga
Sulfat Pentahidrat (CuSO4.5H2O) dari Tembaga Bekas Kumparan. Jurnal Teknik
Pomits 2(1).
Gladys, A P K W, 2012, Modul Praktikum Kimia Anorganik, Universitas Nusa
Bangsa, Bogor.
http://shintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/05/srd_kristalisasi.pdf (diakses 1 Juli 2021)
https://www.slideshare.net/adeputriazhar7/laporan-praktikum-organik (diakses 1 Juli 2021)
https://www.academia.edu/36064926/Garam_rangkap_and_garam_kompleks (diakses 1
Juli 2021)

Anda mungkin juga menyukai