Rusnani
rusnani08@gmail.com
Fakultas Ekonomi, Universitas Wiraraja Sumenep
ABSTRAK
42
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
43
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
44
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
45
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
a = bilangan konstanta
R Square
b1, b2, b3, b4 = koefisien regresi
Pada Tabel 2 Model Summary, R
Square = 0,245 artinya variable (X1)
pendidikan rendah, (X2) kesehatan rendah,
46
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
(X3) lapangan kerja terbatas, (X4) kondisi berpengaruh signifikan terhadap variabel (Y)
terisolasi secara bersama-sama menjelaskan kriminalitas.
berpengaruh kepada variable Y (kriminalitas) Pada variabel (X3) t hitung sebesar
sebesar 24,5 % yang berarti bahwa setiap 3,334 sedangkan tingkat signifikansinya
perubahan variable X sebesar 100 % maka sebesar 0,001 artinya t hitung lebih kecil dari
variable Y akan berubah sebesar 24,5 % 0,05 maka secara parsial variabel (X3)
selebihnya ada variable lain yang lapangan kerja terbatas secara individu
berpengaruh sebesar 75,5%. berpengaruh signifikan terhadap (Y)
kriminalitas.
Uji F (Uji Simultan) Sedangkan (X2) kesehatan rendah dan
Dalam analisa ini untuk mengetahui (X4) kondisi terisolasi tingkat signifikansinya
sejauh mana pengaruh variabel bebas (X) lebih besar dari 0,05 artinya secara parsial
kemiskinan yang terdiri dari (X1) pendidikan tidak berpengaruh terhadap variabel (Y)
rendah, (X2) kesehatan rendah, (X3) kriminalitas.
lapangan kerja terbatas/pengangguran, (X4) Jadi hanya X1 dan X3 saja yang secara
kondisi terisolasi terhadap variable (Y) parsial berpengaruh signifikan terhadap
kriminalitas.Dari data di tabel Annova variabel Y (kriminalitas).
terlihat secara serentak semua variabel X
berpengaruh signifikan terhadap variabel Y Uji Asumsi Klasik
hal ini dapat dilihat dari signifikansi F hitung 1. Uji Heterokedastisitas
< 0.005 Dari Gambar 2 scatterplot grafik
Uji t ( Uji Parsial ) menyebar disekitar 0 secara acak ini
Tabel 3 anova adalah generalisasi dari berarti tidak terjadi heterokedastisitas.
uji t yang digunakan untuk membandingkan 2. Uji Linieritas
nilai rata-rata dari variabel tergantung Dari Gambar 3 scatterplot terlihat grafik
disemua kelompok yang dibandingkan dan menyebar disekitar 0 secara acak ini
bertujuan untuk menguji hipotesis yang berarti linier antara variabel X dan
membuktikan benar atau tidak. variabel Y.
Dari datadi Tabel 4 Coefficients 3. Uji Multikolinieritas
menjelaskan bahwa Tidak terjadi multikolinieritas karena
Pada variabel (X1) t hitung sebesar VIF < 5 dan nilai toleransi < 1
3,305 sedangkan tingkat signifikansinya 4. Uji Normalitas
sebesar 0,001 artinya t hitung lebih kecil dari Dilihat dari Tabel 5 data berdistribusi
0,05 maka secara parsial variabel (X1) normal karenaAsymp.Sig. = 0,880 >
pendidikan rendah secara individu 0,005
47
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
Pendidikan rendah ( X1 )
Kesehatan rendah ( X2 )
Kriminal
(Y)
Lapangan kerjaterbatas( X3 )
Lapangan kerjaterbatas(
X3 ) ( X4 )
Terisolasi
( Y )
48
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
Tabel 1
R Square
Correlations
Y x1 x2 x3 x4
** ** **
Pearson Correlation 1 ,398 ,298 ,383 -,121
y Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,133
N 155 155 155 155 155
Pearson Correlation ,398** 1 ,365** ,335** -,106
x1 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,189
N 155 155 155 155 155
Pearson Correlation ,298** ,365** 1 ,263** -,136
x2 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,091
N 155 155 155 155 155
Pearson Correlation ,383** ,335** ,263** 1 -,161*
x3 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,045
N 155 155 155 155 155
Pearson Correlation -,121 -,106 -,136 -,161* 1
x4 Sig. (2-tailed) ,133 ,189 ,091 ,045
N 155 155 155 155 155
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Tabel 2
Model Summaryb
Mode R R Adjusted R Std. Error of Durbin-Watson
l Square Square the Estimate
1 .495a .245 .225 .57469 1.503
a. Predictors: (Constant), x4, x1, x3, x2
b. Dependent Variable: y
Tabel 3
ANOVAa
Model Sum of df Mean Square F Sig.
Squares
Regression 16.098 4 4.024 12.186 .000b
1 Residual 49.540 150 .330
Total 65.638 154
a. Dependent Variable: y
b. Predictors: (Constant), x4, x1, x3, x2
49
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
Tabel 4
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity Statistics
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) .554 .373 1.484 .140
x1 .293 .089 .261 3.305 .001 .805 1.243
1 x2 .129 .076 .130 1.681 .095 .838 1.193
x3 .260 .078 .256 3.334 .001 .853 1.173
x4 -.032 .067 -.034 -.476 .634 .964 1.038
a. Dependent Variable: y
Gambar 2
50
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
Gambar 3
Tabel 5
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Standardized
Residual
N 155
Mean 0E-7
a,b
Normal Parameters
Std. Deviation ,98692754
Absolute ,047
Most Extreme ,047
Positive
Differences
Negative -,033
Kolmogorov-Smirnov Z ,588
51
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
52
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
Bambang Hermanto
bambang.hermanto@gmail.com
Fakultas Ekonomi, Universitas Wiraraja Sumenep
Abstrak
Dalam organisasi, Sumber Daya Manusia merupakan factor yang sangat menentukan dan
mempunyai andil yang cukup besar, karena merupakan modal terpenting dalam menggerakkan
aktivitas dalam organisasi. Selain itu, karyawan juga berfungsi sebagai alat utama untuk
mencapai tujuan-tujuan organisasi yang telah ditetapkan.Untuk mencapai hal tersebut,
organisasi dan karyawan harus dapat bekerja sama secara efektif. Sedangkan untuk mencapai
kerja sama yang efektif, organisasi harus dapat memikirkan bagaimana karyawan dapat bekerja
dengan kemauan yang kuat dan semangat yang tinggi. Seperti halnya karyawan yang
mempunyai keinginan-keinginan tertentu yang ingin dipenuhi oleh organisasi, maka sebaiknya
organisasi juga mempunyai keinginan agar karyawan mau melakukan jenis perilaku tersebut.
Oleh karena itu, tugas manajer untuk memotivasi (mengarahkan) karyawan agar mau
melakukan pola perilaku tertentu yang dapat menunjang keberhasilan organisasi. Mengingat
bahwa sumber daya manusia merupakan unsur yang sangat penting, maka pemeliharaan
hubungan yang terus menerus dan serasi dengan para karyawan dalam setiap bentuk organisasi
sangat berpengaruh.Berkaitan dengan fungsi manajemen sumber daya manusia, maka sumber
daya yang diolah adalah sumber daya manusia yang menjadi sumber daya terpenting dalam
organisasi. Aktivitas-aktivitas utama dari fungsi manajemen sumber daya manusia, menerapkan
pelatihan, penentuan beban kerja berdasarkan deskripsi kerja, melakukan pendelegasian
wewenang serta penetapan struktur organisasi, pemberian kompensasi dan melakukan evaluasi
terhadap pekerjaan yang telah dilakukan oleh para karyawan.Keikatan karyawan terhadap
organisasi ini yang mendapat perhatian dari manajer maupun ahli perilaku organisasi,
berkembang dari studi awal mengenai loyalitas karyawan yang diharapkan ada pada setiap
karyawan.Keikatan pada organisasi yang merupakan suatu kondisi yang dirasakan oleh
karyawan yang dapat menimbulkan perilaku positif yang kuat terhadap organisasi kerja yang
dimilikinya.
53
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
organisasi juga mempunyai keinginan agar perasaan dan waktu mereka harus
karyawan mau melakukan jenis perilaku disumbangkan demi kemajuan organisasi
tersebut. Oleh karena itu, tugas manajer atau dengan kata lain mempunyai prestasi
untuk memotivasi (mengarahkan) karyawan kerja yang tinggi.
agar mau melakukan pola perilaku tertentu Permasalahan yang terjadi adalah
yang dapat menunjang keberhasilan adanya perbedaan prestasi yang ditunjukkan
organisasi. Produktivitas suatu organisasi antar karyawan Dinas Tenaga Kerja dan
dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti Transmigrasi Kabupaten Sumenep.
kesempatan memperoleh pendidikan dan Permasalahan tersebut umumnya terjadi
pelatihan tambahan, pemeliharaan karyawan karena pada dasarnya kemampuan seseorang
yang baik, rasional dan obyektif serta yang karyawan dibanding karyawan yang lain
terpenting adalah penilaian prestasi kerja untuk mencapai standar prestasi yang telah
yang adil. ditetapkan sangat bervariasi bergantung
Hal ini sangat memerlukan perhatian kepada perbedaan individual. Stres (Molen,
tersendiri karena faktor-faktor tersebut akan 2004 : 10) menjelaskan bahwa perbedaan-
mempengaruhi prestasi, dedikasi dan perbedaan individual yang berpengaruh
loyalitas serta kecintaan terhadap pekerjaan terhadap efektifitas organisasi tersebut
dan organisasinya. bersumber pada keikatan karyawan terhadap
Aktivitas-aktivitas utama dari fungsi organisasi. Dengan demikian solusi terhadap
manajemen sumber daya manusia, permasalahan pencapaian prest0.asi kerja
menerapkan pelatihan, penentuan beban karyawan di Dinas Tenaga Kerja dan
kerja berdasarkan deskripsi kerja, melakukan Transmigrasi Kabupaten Sumenep tersebut
pendelegasian wewenang serta penetapan dapat ditinjau dari faktor-faktor keikatan
struktur organisasi, pemberian kompensasi karyawan terhadap organisasi tersebut.
dan melakukan evaluasi terhadap pekerjaan Yang mendasari penelitian ini adalah
yang telah dilakukan oleh para karyawan. bahwa prestasi kerja seorang karyawan
Prestasi kerja individu-individu dalam sangat ditentukan oleh faktor-faktor keikatan
organisasi memiliki keterkaitan dengan pada organisasinya yang terdiri dari keikatan
prestasi organisasi secara menyeluruh, afektif, keikatan kelanjutan dan keikatan
keterkaitan antara prestasi kerja individu normatif. Kuat rendahnya keikatan pada
dengan keberhasilan organisasi. Pemerintah organisasi yang dimiliki seorang karyawan
sangat mengharapkan adanya keikatan yang akan sangat mempengaruhi tinggi rendahnya
tinggi dari para karyawannya terhadap prestasi kerjanya. Dan hal ini juga akan
organisasi Dinas Tenaga Kerja dan menentukan keberhasilan dalam suatu
Transmigrasi sehingga seluruh jiwa, organisasi, karena keberhasilan suatu
54
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
organisasi tidak lepas dari keberhasilan para Untuk mengetahui pengaruh variabel
karyawan-karyawan yang ada. Untuk independen terhadap variabel dependen
memudahkan pemahaman, kerangka berfikir digunakan analisis regresi linear berganda
tampak pada Gambar 1. dengan persamaan sebagai berikut:
Y = ao + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
METODE Y = prestasi kerja
Penelitian ini menggunakan metode X1 = keikatan afektif
kuantitatif. Populasinya adalah karyawan di X2 = keikatan lanjutan
kantor Dinas Tenaga Kerja dan Tranmigrasi X3 = keikatan normatif
Kabupaten Sumenep. Jumlah sampel dalam a = bilangan konstanta
penelitian ini sebesar 50 responden. Data b1, b2, b3 = koefisien regresi
dikumpulkan dengan menyebarkan kusioner
kepada responden. Variabel dalam penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN
ini yaitu; Uji Serempak (uji F)
1. Prestasi Kerja Karyawan sebagai Uji serempak (uji F) dilakukan dengan
variabel terikat (Y). Definisi prestasi membandingkan F hitung dengan F tabel
kerja adalah kontribusi karyawan pada taraf nyata = 0,05. Dari hasil
terhadap organisasi yang dihasilkan perhitungan data pada tabel 4.16 dapat
selama waktu tertentu, atau hasil kerja dilihat nilai F hitung sebesar 83,279 lebih
yang telah dicapai karyawan sesuai besar dari F tabel 2,63365 dengan
dengan standar yang telah ditetapkan probabilitas sebesar 0,000, ini berarti bahwa
dalam kurun waktu tertentu. pada taraf nyata = 0,05 dapat dikatakan
2. Keikatan Afektif (X1)adalah pernyataan bahwa variabel-variabel Sumber Daya
komitmen karyawan terhadap Manusia yang mempengaruhi prestasi kerja
organisasinya yang berkaitan dengan karyawan di lingkungan Dinas Tenaga Kerja
nilai dan tujuan organisasi. dan Transmigrasi Kabupaten Sumenep yang
3. Keikatan Kelanjutan (X2)adalah terdiri dari variabel Keikatan Afektif (X1),
pernyataan komitmen karyawan terhadap Keikatan Kelanjutan (X2) dan Keikatan
organisasinya yang disebabkan Normatif (X3) mempunyai pengaruh yang
perhitungan untung rugi apabila berarti. Besarnya kontribusi seluruh variabel
meninggalkan organisasi. (X) terhadap prestasi kerja karyawan di
4. Keikatan Normatif (X3)adalah lingkungan Dinas Tenaga Kerja dn
pernyataan komitmen karyawan terhadap Transmigrasi Kabupaten Sumenep (Y)
organisasinya yang berkaitan dengan ditunjukkan oleh angka R 2
(Koefisien
keanggotaan karyawan tersebut. Determinasi) sebesar 0,845 atau 84,5%.
55
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
Angka ini menunjukkan arti bahwa seluruh Keikatan Normatif (X3) adalah 2,4931, ini
variabel bebas (X1, X2, X3) yang digunakan berarti bahwa Keikatan Kelanjutan (X2) dan
dalam persamaan regresi ini, secara bersama- Keikatan Normatif (X3) pada taraf nyata 5%
sama mampu memberikan kontribusi mempunyai pengaruh yang bermakna
terhadap prestasi kerja karyawan. terhadap prestasi kerja karyawan di
lingkungan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten
Uji Parsial (uji t) Sumenep, sedangkan Keikatan Afektif (X1)
Uji Parsial (uji t) digunakan untuk karena t hitung lebih kecil dari t tabel maka
menguji pengaruh masing-masing variabel Keikatan Afektif (X1) tidak mempunyai
bebas X1, X2 dan X3 terhadap variabel pengaruh yang bermakna pada prestasi kerja
terikat (Y). Dengan melakukan uji t hipotesis karyawan di lingkungan Dinas Tenaga Kerja
kedua yang mengatakan bahwa variabel dn Transmigrasi Kabupaten Sumenep.
Keikatan Normatif (X3) mempunyai Sehingga vareabel Keikatan Afektif ini tidak
pengaruh dominan terhadap prestasi kerja perlu untuk terlalu diperhatikan dalam
karyawan di lingkungan Dinas Tenaga Kerja pengamatan didalam penilaian terhadap
dan Transmigrasi Kabupaten Sumenep akan prestasi kerja karyawan di lingkungan Dinas
dibuktikan kebenarannya. Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Langkah awal yang harus dilakukan Sumenep.
adalah membandingkan antara nilai t hitung Pengaruh masing-masing variabel bebas
dengan t tabel pada taraf nyata 5%. Hasil (X1) terhadap variabel tergantung (Y).
perhitungan dapat dilihat pada Tabel 1 1. Pengaruh Variabel Keikatan Afektif
berikut ini : (X1) Terhadap Prestasi Kerja Karyawan
di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan
Dari Tabel 1 di atas terlihat bahwa dari tiga Transmigrasi Kabupaten
variabel bebas yakni vareabel Keikatan SumenepKoefisien regresi variabel
Afektif (X1), vareabel Keikatan Kelanjutan Keikatan Afektif (X1) adalah sebesar -
(X2) dan vareabel Keikatan Normantif (X3) 0,0566 yang menunjukkan hubungan
maka, yang mempunyai nilai t hitung lebih negatif atau tidak searah dengan kinerja
besar dibandingkan dengan t tabel adalah pegawai di lingkungan Dinas Tenaga
vareabel Keikatan Kelanjutan (X2) dan Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Vareabel Keikatan Normatif (X3), Sumenep (Y). apabila Keikatan Afektif
sedangkan nilai t tabel untuk vareabel (X1) dinaikkan atau ditingkatkan, maka
Keikatan Afektif (X1) adalah 2,4931, nilai t prestasi kerja karyawan di lingkungan
tabel vareabel Keikatan Kelanjutan (X2) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
adalah 2,4931 dan nilai t tabel vareabel Kabupaten Sumenep akan menurun.Nilai
56
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
t hitung untuk variabel keikatan afektif besar dari t tabel sebesar 2,4931 dengan
(X1) sebesar -0,844 lebih kecil dari t probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05,
tabel sebesar 2,4931 dengan probabilitas ini menunjukkan bahwa hubungan
sebesar 0,403 lebih besar dari 0,05, ini variable keikatan kelanjutan (X2)
menunjukkan bahwa hubungan variabel terhadap prestasi kerja karyawan (Y)
keikatan afektif terhadap prestasi kerja adalah signifikan.
karyawan di lingkungan Dinas Tenaga 3. Pengaruh Keikatan Normatif Terhadap
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Prestasi Kerja Karyawan di Lingkungan
Sumenep (Y) adalah tidak signifikan. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
2. Pengaruh variabel keikatan kelanjutan Kabupaten Sumenepmenunjukkan
(X2) terhadap prestasi kerja karyawan di hubungan positif atau searah dengan
lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan prestasi kerja karyawan (Y), artinya
Transmigrasi Kabupaten Sumenep. apabila pelaksanaan Keikatan Normatif
Koefisien Regresi Variabel keikatan (X3) yang dilakukan oleh karyawan,
kelanjutan (X2) adalah sebesar 0,210 maka akan dapat meningkatkan prestasi
yang berarti menunjukkan hubungan kerja karyawan Nilai t hitung untuk
positip atau searah dengan prestasi kerja variabel Keikatan Normatif (X3) sebesar
karyawan (Y), artinya apabila tingkat 6,810 lebih besar dari t tabel sebesar
keikatan kelanjutan (X2) diperbaiki dan 2,4931 dengan probabilitas sebesar 0,000
ditingkatkan, maka prestasi kerja lebih kecil ari 0,05, ini menunjukkan
karyawan juga akan meningkat.Nilai t bahwa hubungan variabel Keikatan
hitung untuk vareabel keikatan Normatif (X3) terhadap prestasi kerja
kelanjutan (X2) sebesar 4,769 lebih karyawan adalah signifikan.
Keikatan Afektif
(X1)
(Y)
Keikatan Kelanjutan PrestasiK
erja
(X2)
KeikatanNormatif
(X3)
57
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
Tabel 1
Perbandingan Antara Nilai t Hitung dengan Nilai t Tabel
Nilai t
No. Variabel Bebas Nilai t Hitung Pernyataan Ha
Tabel
1. Kei-Afektif (X1) -0,844 2,4931 Diterima
2. Kei-Kelanjutan (X2) 4,769 2,4931 Diterima
3. Kei-Normatif (X3) 6,810 2,4931 Diterima
58
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
Leap, L. Terry dan Michael D. Crino. Umar, Husin. 1997. Reset Manajemen
1993.Personal Human Resources Sumber Daya Manusia dalam
Management, Second Edition, New Organisasi.Jakarta: Gramedia Pustaka
York: MC. Millan Publishing Utama.
Company.
Werther B. William and George S. Davis.
Lopez, TR. 1982. A. Test of The Selt 1996. Human Resource and Personel
Consistency ; Theory of The Job Management. New York: MC, Graw
Performance Job Satisfaction Hill.
Relationship, Academy of
Management Journal, Vol. 25. No. 2.
59