Anda di halaman 1dari 18

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

PENGARUH KEMISKINAN TERHADAP MENINGKATNYA KRIMINALITAS DI


KABUPATEN SUMENEP

Rusnani
rusnani08@gmail.com
Fakultas Ekonomi, Universitas Wiraraja Sumenep

ABSTRAK

Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh kemiskinan terhadap


meningkatnya kriminalitas yang terjadi di Kabupaten Sumenep. Faktor-faktor yang akan
diungkap antara lain tingkat pengangguran dan terbatsnya lapangan pekerjaan, tingkat
pendidikan yang rendah, tingkat kesehatan yang rendah, dan kondisi terisolasi.Obyek yang
diteliti adalah masyarakat di Kabupaten Sumenep yang tersebar di 27 kecamatan, sedangkan
sampel yang diambil sebanyak 135 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling
dimana tiap kecamatan diwakili oleh lima orang responden. Instrumen yang digunakan adalah
quesioner atau angket yang disebar di tiap-tiap kecamatan. Dalam peneltian ini menggunakan
metode penelitian kuantitatif dengan model Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 dimana x
adalah variabel bebas yang terdiridari x1 adalah pendidikan rendah, x2 adalah kesehatan rendah,
x3 lapangan pekerjaan terbatas, x4 adalah kondisi terisolasi, sedangkan y adalah variabel terikat,
a adalah konstanta. Teknik analisa data menggunakan Linier berganda, pengujian hipotesa
menggunakan uji F dan uji t untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan pengaruh secara
parsial.Hasil penelitian menunjukkan bahwa msyarakat di Kabupaten Sumenep terdiri dari
masyarakat petani yang berpenghasilan rendah dan masyarakat yang tidak punya penghasilan
atau pengangguran sebanyak 22.896 orang, sedangkan masyarakat pencari kerja sebanyak
40.688 orang. Dari kondisi seperti iniakan memicu terjadinya kriminalitas yang disebabkan
karena banyaknya masyarakat yang tidak punya pekerjaan.

Kata kunci : Kemiskinan, Kriminalitas.

Kepadatan penduduk Indonesia mental, sedangkan aspek kuantitas mencakup


menduduki peringkat ke 4 di dunia, jumlah sumber daya yang tersedia dari
fenomena penduduk masih terdapat di jumlah penduduk.
pedesaan maupun di perkotaan. Kuantitas Peran aktif masyarakat dalam
penduduk jika tidak disertai dengan kualitas pembangunan kesejahteraan sosial akan
yang tinggi maka tidak akan mendukung menjadi salah satu faktor penentu
perkembangan perekonomian. Sumber daya keberhasilan, dan usaha kesejahteraan sosial
manusia merupakan modal atau asset bagi merupakan tanggung jawab bersama
suatu institusi, sumber daya manusia dapat pemerintah dan masyarakat.
dilihat dari dua aspek yaitu aspek kualitas Sumenep adalah kota yang terletak di
dan aspek kuantitas.Aspek kualitas mencakup ujung timur kepulauan Madura, yang
kemampuan sumber daya manusia baik fisik mempunyai 126 pulau, mayoritas
maupun non fisik seperti kecerdasan dan penduduknya adalah petani sehingga tingkat

Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.1, Maret 2015

42
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

pendapatannya rendah dengan demikian maupun fisiknya dalam kelompok tersebut


pembangunan di sector pertanian (Soekamto 2005).
diperhatikan melalui program PNPM dengan Kemiskinan menjadi lain bagi mereka
tujuan agar pendapatan para petani bisa yang turut dalam urbanisasi tetapi gagal
ditingkatkan sehingga tingkat kemiskinan mencari pekerjaan. Bagi mereka pokok
bisa diatasi dan krimanalitas bisa dikurangi. persoalan kemiskinan disebabkan tidak
Meningkatnya kemiskinan yang mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan
disebabkan oleh gagalnya panen para petani primer sehingga timbul tuna karya, tuna
hal ini akan berakibat kebutuhan hidup tidak wisma dan lain sebagainya.Secara sosiologis,
dapat terpenuhi sehinnga akan berakibat pada sebab-sebab timbulnya problema adalah
keputus asaan masyarakat yang akhirnya karena salah satu lembaga kemasyarakatan
berbuat nekat dengan melakukan tindakan tidak berfungsi dengan baik yaitu lembaga
kriminal untuk memenuhi kebutuhan kemasyarakatan dibidang ekonomi.
hidupnya, untuk itu tujuan penelitian ini Keluarga miskin (prasejahtera) adalah
adalah : keluarga yang belum memenuhi salah satu
a. Untuk mengatahui pengaruh atau lebih syarat berikut :
kemiskinan terhadap meningkatnya 1. Bisa makan dua kali sehari atau lebih
kriminalitas di Sumenep. 2. Mempunyai pakaian yang berbeda
b. Untuk mengetahui faktor apa saja yang untuk berbagai keperluan
berpengaruh terhadap meningkatnya 3. Lantai rumah bukan tanah
kriminalitas di Sumenep. 4. Bila anaknya sakit dibawa berobat ke
c. Untuk mengetahui faktor kemiskinan sarana/ke puskesmas
yang terdiri dari (tingkat pendidikan Menurut Parsudi Suparlan (dalam
rendah, tingkat kesehatan rendah, Malo, 2006:17) mengatakankemiskinan
terbatasnya lapangan sebagai suatu standar tingkat hidup yang
kerja/pengangguran, kondisi terisolasi) rendah, yaitu adanya suatu tingkat
yang sangat berpengaruh terhadap kekurangan materi pada sejumlah ataui
meningkatnya kriminalitas di segolongan orang dibandingkan dengan
Sumenep. standar kehidupan yang umum berlaku dalam
Kemiskinan diartikan sebagai suatu masyarakat yang bersangkutan.
keadaandimana seseorang tidak sanggup Dengan demikian pada dasarnya
memelihara dirinya sendiri sesuai dengan kemiskinan mengacu pada keadaan serba
taraf kehidupan kelompok dan juga tidak kekurangandalam pemenuhan sejumlah
mampu memanfaatkan tenaga mental kebutuhan, seperti sandang, pangan, papan,
pekerjaan, pendidikan, dan pengetahuan.

Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.1, Maret 2015

43
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

Pengertian kriminalitas menurut bahasa Indonesia serta norma-norma sosial dan


adalah sama dengan kejahatan (pelanggaran agama.
yang dapat dihukum) yaitu perkara kejahatan Sosiologi berpendapat bahwa kejahatan
yang dapat dihukum menurut Undang- disebabkankarena kondisi-kondisi dan
Undang. proses-proses sosial yang sama, yang
Pidana atau tindak kriminal segala menghasilkan perilaku-perilaku sosial
sesuatu yang melanggarhukum atau sebuah lainnya.
tindak kejahatan.Pelaku kriminalitas disebut Menurut E.H.Sutherland yang
seorang kriminal.Biasanya yang dianggap mengatakan bahwa seseorang berperilaku
kriminal adalah seorang pencuri, pembunuh, jahat dengan cara yang sama dengan perilaku
perampok, atau teroris.Walaupun begitu yang tidak jahat, artinya perilaku jahat
kategori terakhir, teroris, agak berbeda dari dipelajari dalam interaksi dengan orang lain,
kriminal karena melakukan tindak dan orang lain tersebut mendapat perlakuan
kejahatannya berdasarkan politik atau jahat sebagai hasil interaksi yang dilakukan
pahammotif dengan orang yang berperilaku dengan
Dalam mendefinisikan kejahatan, ada kecendrungan melawan norma.hukum yang
beberapa pandangan mengenai perbuatan ada.
apakah yang dapat dikatakan sebagai Secara kriminologi yang berbasis
kejahatan. Definisi kejahatan dalam sosiologis kejahatan merupakan suatu pola
pengertian yuridis tidak sama dengan tingkah laku yang merugikan masyarakat
pengertian kejahatan dalam kriminologi yang (dengan kata lain terdapat korban) dan suatu
dipandang secara sosiologis. pola tingkah laku yang mendapatkan reaksi
Kriminalitas, secara sosiologis sosial dari masyarakat. Reaksi sosial tersebut
mempunyaidua unsur-unsur yaitu: dapat berupa reaksi formal, reaksi informal,
1. Kejahatan itu ialah perbuatan yang dan reaksi non-formal.
merugikan secara ekonomis dan Secara yuridis, kejahatan berarti segala
merugikan secara psikologis. suatu tindakan atau tingkah laku manusia
2. Melukai perasaan susila dari suatu yang melanggarundang-undang atau
segerombolan manusia, di mana orang- ketentuan yang berlaku dan diakui dapat
orang itu berhak melahirkan celaan. dipidana secara legal,dan diatur dalam hukum
Dengan demikian, pengertian pidana.
kriminalitas adalah segala macam bentuk Dari segi kriminologi,setiap tindakan
tindakan dan perbuatan yang merugikan Dari segi kriminologi setiap tindakan atau
secara ekonomis dan psikologis yang perbuatan tertentu yang tidak disetujui oleh
melanggar hukum yang berlaku dalam negara masyarakat diartikan sebagai kejahatan. Ini

Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.1, Maret 2015

44
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

berarti setiap kejahatan tidak harus e. Menurunnya tingkat kesehatan dan


dirumuskan terlebih dahulu dalam suatu kekurangan pangan.
peraturan hukum pidana. Jadi setiap f. Peningkatan jumlah anak jalanan,
perbuatan yang anti sosial,merugikan serta kaum gelandangan, pengamen di
menjengkelkan masyarakat,secara tempat-tempat umum, dan lain
kriminologi dapat dikatakan sebagai sebagainya.
kejahatan g. Menurunnya pendapatan negara dari
Arti kejahatan dilihat dengan kaca mata penerimaan pajak penghasilan.
hukum, mungkin adalah yang paling mudah h. Bertambahnya biaya sosial negara.
dirumuskan secara tegas dan konvensional.
Menurut hukum kejahatan adalah perbuatan METODE
manusia yang melanggar atau bertentangan Metode yang digunakan dalam
dengan apa yang ditentukan dalam kaidah penelitian ini adalah metode kuantitatif.
hukum; tegasnya perbuatan yang melanggar Dalam penelitan ini populasinya adalah
larangan yang ditetapkan dalam kaidah masyarakat kabupaten Sumenep. Teknik
hukum,dan tidak memenuhi atau melawan pengambilan sampel yaitu purposive
perintah-perintah yang telah ditetapakan sampling. Sampelnya adalah di beberapa
dalam kaidah hukum yang berlaku dalam daerah di Sumenep yang mewakili. Jenis
masyarakat bersangkutan bertempat data yang diperlukan dalam penelitian ini
tinggal.(Soedjono. D,S.H.,ilmu Jiwa adalah data primer yaitu diperoleh langsung
Kejahatan,Amalan, Ilmu Jiwa Dalam dari responden melalui angket atau kuesioner
StudiKejahatan,Karya dan wawancara dengan masyarakat, dan data
Nusantara,Bandung,1977,hal15). sekunder yaitu data yang diperoleh dari
Kriminalitas juga terjadi karena dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
pengangguran antara lain: penelitian ini.
a. Tingkat kesejahteraan menurun. Variabel dependen (Y) penelitian ini
b. Angka kriminalitas (kejahatan) adalah kriminal/kejahatan yaitu segala
meningkat, misalnya pencurian, perbuatan yang melanggar hukum
penjambretan, dan penodongan. Indikatornya adalah pencurian, penodongan,
c. Kualitas hidup menurun, dengan pembunuhan. Variabel Independen (X) ada
ditandai lingkungan yang kotor (tidak empat yaitu:
sehat). 1. Pendidikan rendah (X1)
d. Produktivitas masyarakat menurun Masyarakat yang pendidikannya
menyababkab kemiskinan. rendah cendrung emosional dalam
menghadapi permasalahan,

Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.1, Maret 2015

45
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

Indikatornya: tidak sekolah, tidak


tamat SD, tamat SD, tidak tamat SMP, HASIL DAN PEMBAHASAN
tamat SMP. Uji Validitas
2. Kesehatan rendah (X2) Untuk Variabel Y dari semua indikator
Masyarakat miskin tidak mampu dari variabel Y1 sampai Y 9 dinyatakan valid
mengkonsumsi makanan yang bergisi karena nilai corrected item total correlation>
sehingga kondisi kesehatannya rendah. 0,296 (r tabel dg α = 0,05 dan = 30)
Indikatornya: makanan bergisi, Sedangkan variable X dari pengujian
lingkungan bersih. variable X1 sampai X4 dinyatakan valid.
3. Lapangan pekerjaan terbatas (X3) karena nilai corrected item total correlation>
Masyarakat yang produktif tidak bisa 0,296 (r tabel dengan α = 0,05 dan = 30)
ditampung karena terbatasnya lapangan
pekerjaan. Indikatornya: buruh, petani/ Uji Korelasi
nelayan, penganggura. Dari Tabel 1 dapat dijelaskan bahwa:
4. Terisolasi (X4) 1. Nilai korelasi X1 dengan Y = 0,398
Masyarakat yang tinggal di pedalaman dengan nilai signifikan 0,000 artinya
tidak dapat memenuhi kebutuhannya. terdapat korelasi yang cukup kuat antara
Indikatonya: desa pedalaman, jauh dari X1 dan Y
kemajuan 2. Nilai korelasi X2 dengan Y = 0,298
Teknik analisis data dengan dengan nilai signifikan 0,000 artinya
menggunakan Regresi Linear Berganda terdapat korelasi yang cukup kuat antara
dengan persamaan sebagai berikut: X2 dan Y
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 3. Nilai korelasi X3 dengan Y = 0,383
Dimana; dengan nilai signifikan 0,000 artinya

Y = kriminalitas terdapat korelasi yang cukup kuat antara


X3 dan Y
X1 = pendidikan rendah
4. Nilai korelasi X4 dengan Y = -0,121
X2 = kesehatan rendah
dengan nilai signifikan 0,133 artinya
X3 = lapangan pekerjaan terbatas terdapat korelasi yang cukup lemah antara
X4 = kondisi terisolasi 1 dan Y.

a = bilangan konstanta
R Square
b1, b2, b3, b4 = koefisien regresi
Pada Tabel 2 Model Summary, R
Square = 0,245 artinya variable (X1)
pendidikan rendah, (X2) kesehatan rendah,

Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.1, Maret 2015

46
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

(X3) lapangan kerja terbatas, (X4) kondisi berpengaruh signifikan terhadap variabel (Y)
terisolasi secara bersama-sama menjelaskan kriminalitas.
berpengaruh kepada variable Y (kriminalitas) Pada variabel (X3) t hitung sebesar
sebesar 24,5 % yang berarti bahwa setiap 3,334 sedangkan tingkat signifikansinya
perubahan variable X sebesar 100 % maka sebesar 0,001 artinya t hitung lebih kecil dari
variable Y akan berubah sebesar 24,5 % 0,05 maka secara parsial variabel (X3)
selebihnya ada variable lain yang lapangan kerja terbatas secara individu
berpengaruh sebesar 75,5%. berpengaruh signifikan terhadap (Y)
kriminalitas.
Uji F (Uji Simultan) Sedangkan (X2) kesehatan rendah dan
Dalam analisa ini untuk mengetahui (X4) kondisi terisolasi tingkat signifikansinya
sejauh mana pengaruh variabel bebas (X) lebih besar dari 0,05 artinya secara parsial
kemiskinan yang terdiri dari (X1) pendidikan tidak berpengaruh terhadap variabel (Y)
rendah, (X2) kesehatan rendah, (X3) kriminalitas.
lapangan kerja terbatas/pengangguran, (X4) Jadi hanya X1 dan X3 saja yang secara
kondisi terisolasi terhadap variable (Y) parsial berpengaruh signifikan terhadap
kriminalitas.Dari data di tabel Annova variabel Y (kriminalitas).
terlihat secara serentak semua variabel X
berpengaruh signifikan terhadap variabel Y Uji Asumsi Klasik
hal ini dapat dilihat dari signifikansi F hitung 1. Uji Heterokedastisitas
< 0.005 Dari Gambar 2 scatterplot grafik
Uji t ( Uji Parsial ) menyebar disekitar 0 secara acak ini
Tabel 3 anova adalah generalisasi dari berarti tidak terjadi heterokedastisitas.
uji t yang digunakan untuk membandingkan 2. Uji Linieritas
nilai rata-rata dari variabel tergantung Dari Gambar 3 scatterplot terlihat grafik
disemua kelompok yang dibandingkan dan menyebar disekitar 0 secara acak ini
bertujuan untuk menguji hipotesis yang berarti linier antara variabel X dan
membuktikan benar atau tidak. variabel Y.
Dari datadi Tabel 4 Coefficients 3. Uji Multikolinieritas
menjelaskan bahwa Tidak terjadi multikolinieritas karena
Pada variabel (X1) t hitung sebesar VIF < 5 dan nilai toleransi < 1
3,305 sedangkan tingkat signifikansinya 4. Uji Normalitas
sebesar 0,001 artinya t hitung lebih kecil dari Dilihat dari Tabel 5 data berdistribusi
0,05 maka secara parsial variabel (X1) normal karenaAsymp.Sig. = 0,880 >
pendidikan rendah secara individu 0,005

Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.1, Maret 2015

47
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

5. Uji Autokorelasi variable lainnya tetap maka, kriminalitas


Dilihat dari Durbin Watson pada Tabel (Y) akan berubah sebasar 29,3 %
2 tidak terjadi autokorelasi karena nilai 3. Koefisien variable kesehatan rendah (X2)
Durbin Watson 1,503 > 1 sebesar 0,129
Maksudnya jika nilai variable kesehatan
Persamaan Regresi Linier Berganda rendah X2 berubah 100% sedangkan
Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3 + b4X4 variable lainnya tetap maka, kriminalitas
= 0,554+0,293X1+0,129X2 + 0,260X3 + (Y) akan berubah sebasar 12,9 %
(-0,032)X4 4. Koefisien variable lapangan kerja terbatas
Penjelasan : (X3) sebesar 0,260
1. Bilangan konstanta sebesar 0,554 Maksudnya jika nilai variable lapangan
Maksudnya jika nilai variable pendidikan kerja terbatas X3 berubah 100%
rendah (X1), Kesehatan rendah (X2), sedangkan variable lainnya tetap maka,
lapngan kerja terbatas (X3), kondisi kriminalitas (Y) akan berubah sebasar
terisolasi (X4) kostan maka variiabel 26,0 %
kriminalitas (Y) akan turun sebesar 55,4 5. Koefisien variable kondisi terisolasi (X4)
% sebesar -0,032
2. Koefisien variable pendidikan rendah Maksudnya jika nilai variable
(X1) sebesar 0,29 pendidikan rendah X1 berubah 100%
Maksudnya jika nilai variable pendidikan sedangkan variable lainnya tetap maka,
rendah X1 berubah 100% sedangkan kriminalitas (Y) akan berubah sebasar -3,2 %

Gambar 1 Kerangka Pikir Penelitian

Pendidikan rendah ( X1 )

Kesehatan rendah ( X2 )

Kriminal
(Y)
Lapangan kerjaterbatas( X3 )

Lapangan kerjaterbatas(
X3 ) ( X4 )
Terisolasi

( Y )

Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.1, Maret 2015

48
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

Tabel 1
R Square

Correlations
Y x1 x2 x3 x4
** ** **
Pearson Correlation 1 ,398 ,298 ,383 -,121
y Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,133
N 155 155 155 155 155
Pearson Correlation ,398** 1 ,365** ,335** -,106
x1 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,189
N 155 155 155 155 155
Pearson Correlation ,298** ,365** 1 ,263** -,136
x2 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,091
N 155 155 155 155 155
Pearson Correlation ,383** ,335** ,263** 1 -,161*
x3 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,045
N 155 155 155 155 155
Pearson Correlation -,121 -,106 -,136 -,161* 1
x4 Sig. (2-tailed) ,133 ,189 ,091 ,045
N 155 155 155 155 155
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Tabel 2
Model Summaryb
Mode R R Adjusted R Std. Error of Durbin-Watson
l Square Square the Estimate
1 .495a .245 .225 .57469 1.503
a. Predictors: (Constant), x4, x1, x3, x2
b. Dependent Variable: y

Tabel 3
ANOVAa
Model Sum of df Mean Square F Sig.
Squares
Regression 16.098 4 4.024 12.186 .000b
1 Residual 49.540 150 .330
Total 65.638 154
a. Dependent Variable: y
b. Predictors: (Constant), x4, x1, x3, x2

Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.1, Maret 2015

49
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

Tabel 4
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity Statistics
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) .554 .373 1.484 .140
x1 .293 .089 .261 3.305 .001 .805 1.243
1 x2 .129 .076 .130 1.681 .095 .838 1.193
x3 .260 .078 .256 3.334 .001 .853 1.173
x4 -.032 .067 -.034 -.476 .634 .964 1.038
a. Dependent Variable: y

Gambar 2

Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.1, Maret 2015

50
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

Gambar 3

Tabel 5
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Standardized
Residual

N 155

Mean 0E-7
a,b
Normal Parameters
Std. Deviation ,98692754

Absolute ,047
Most Extreme ,047
Positive
Differences
Negative -,033

Kolmogorov-Smirnov Z ,588

Asymp. Sig. (2-tailed) ,880

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.1, Maret 2015

51
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

KESIMPULAN Atmasasmita, Romli. 2005.Teori dan Kapita


Selekta Kriminologi.Bandung:
Berdasarkan hasil analisa dan
PT.Refika Aditama.
pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
Abdullah, Burhanuddin. 2006.Menanti
1. Pada Tabel summery, R square = 0,495
Kemakmuran Negeri.Kumpulan Esai
artinya variable (X1) pendidikan rendah, tentang Pembangunan Sosial
Ekonomi Indonesia.Jakarta:
(X2) kesehatan rendah, (X3) lapangan
PT.Gramedia Pustaka Utama.
kerja terbatas, (X4) kondisi terisolasi
Bagong Suyanto & Sutinah. 2005.Metode
secara bersama-sama berpengaruh kepada
Penelitian Sosial: Berbagai
variable(Y) kriminalitas sebesar 49,5 % alternative Pendekatan. Edisi
Pertama, Cetakan ke 2. Kencana
yang berarti bahwa setiap perubahan
Prena Media Group.
variable X sebesar 100 % maka variable Biro Pusat Statistik. 2005. Potensi Desa.
Sensus Ekonomi 2006.
Y akan berubah sebesa selebihnya ada
variable lain yang berpengaruh. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumenep.
2013.Sumenep Dalam Angka.
2. Dilihat dari uji F variable X berpengaruh
Sumenep In figure 2013.
secara signifikan bersama-sama terhadap
Kusuma, Mulyana W.1988. Kejahatan dan
variable Y sedangkan dilihat dari uji T
Penyimpangan Suatu Perspektif
hanya variable (X!) pendidikan rendah Kriminologi. YLBHI.
dan (X3) lapangan kerja terbatas yang
Muhammad, Abdulkadir. 2005.Ilmu Sosial
berpengaruh signifikan secara parsial. Budaya Dasar. Penerbit
Bandung:PT.Citra Aditya Bakti.
3. Dilihat dari uji asumsi klasik
- Uji korelasi terjadi korelasi antara Soerjono, Soekamto. 2005.Sosiologi Suatu
Pengantar.Jakarta: PT.Raja Grafindo
variable X dan Y
Persada.
- Dari model summery tidak terjadi
Sugiyono. 2008.Metode Penelitian
autokorelasi
Kuantitatif kualitatif dan R & D.
- Tidak terjadi multikorelianitas. Bandung: Penerbit Alfabet.
- Tidak terjadi heterokedastisitas
Sukirno, Sadono. 2005. Mikro Ekonomi,
- Linier antara variable X dan variable Y Teori Pengantar. Edisi Ketiga.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
DAFTAR PUSTAKA
Sanusi, Bachrawi. 2004.Pengantar Ekonomi
Abu, Huraerah. 2011.Pengorganisasian dan
Pembanguna. Cetakan Pertama.
Pengembangan Masyarakat.
Jakarta: Rineka Cipta.
Bandung: Humaniora Penerbit Buku
Pendidikan –Anggota IKPI.

Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.1, Maret 2015

52
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEIKATAN PADA ORGANISASI TERHADAP


PRESTASI KERJA DI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
KABUPATEN SUMANEP

Bambang Hermanto
bambang.hermanto@gmail.com
Fakultas Ekonomi, Universitas Wiraraja Sumenep

Abstrak
Dalam organisasi, Sumber Daya Manusia merupakan factor yang sangat menentukan dan
mempunyai andil yang cukup besar, karena merupakan modal terpenting dalam menggerakkan
aktivitas dalam organisasi. Selain itu, karyawan juga berfungsi sebagai alat utama untuk
mencapai tujuan-tujuan organisasi yang telah ditetapkan.Untuk mencapai hal tersebut,
organisasi dan karyawan harus dapat bekerja sama secara efektif. Sedangkan untuk mencapai
kerja sama yang efektif, organisasi harus dapat memikirkan bagaimana karyawan dapat bekerja
dengan kemauan yang kuat dan semangat yang tinggi. Seperti halnya karyawan yang
mempunyai keinginan-keinginan tertentu yang ingin dipenuhi oleh organisasi, maka sebaiknya
organisasi juga mempunyai keinginan agar karyawan mau melakukan jenis perilaku tersebut.
Oleh karena itu, tugas manajer untuk memotivasi (mengarahkan) karyawan agar mau
melakukan pola perilaku tertentu yang dapat menunjang keberhasilan organisasi. Mengingat
bahwa sumber daya manusia merupakan unsur yang sangat penting, maka pemeliharaan
hubungan yang terus menerus dan serasi dengan para karyawan dalam setiap bentuk organisasi
sangat berpengaruh.Berkaitan dengan fungsi manajemen sumber daya manusia, maka sumber
daya yang diolah adalah sumber daya manusia yang menjadi sumber daya terpenting dalam
organisasi. Aktivitas-aktivitas utama dari fungsi manajemen sumber daya manusia, menerapkan
pelatihan, penentuan beban kerja berdasarkan deskripsi kerja, melakukan pendelegasian
wewenang serta penetapan struktur organisasi, pemberian kompensasi dan melakukan evaluasi
terhadap pekerjaan yang telah dilakukan oleh para karyawan.Keikatan karyawan terhadap
organisasi ini yang mendapat perhatian dari manajer maupun ahli perilaku organisasi,
berkembang dari studi awal mengenai loyalitas karyawan yang diharapkan ada pada setiap
karyawan.Keikatan pada organisasi yang merupakan suatu kondisi yang dirasakan oleh
karyawan yang dapat menimbulkan perilaku positif yang kuat terhadap organisasi kerja yang
dimilikinya.

Kata Kunci: Keikatan Pada Organisasi, Prestasi kerja.

Dalam organisasi, Sumber Daya Untuk mencapai hal tersebut,


Manusia merupakan faktor yang sangat organisasi dan karyawan harus dapat bekerja
menentukan dan mempunyai andil yang sama secara efektif. Sedangkan untuk
cukup besar, karena merupakan modal mencapai kerja sama yang efektif, organisasi
terpenting dalam menggerakkan aktivitas harus dapat memikirkan bagaimana
dalam organisasi. Selain itu, karyawan juga karyawan dapat bekerja dengan kemauan
berfungsi sebagai alat utama untuk mencapai yang kuat dan semangat yang tinggi. Seperti
tujuan-tujuan organisasi yang telah halnya karyawan yang mempunyai
ditetapkan. keinginan-keinginan tertentu yang ingin
dipenuhi oleh organisasi, maka sebaiknya

Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.1, Maret 2015

53
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

organisasi juga mempunyai keinginan agar perasaan dan waktu mereka harus
karyawan mau melakukan jenis perilaku disumbangkan demi kemajuan organisasi
tersebut. Oleh karena itu, tugas manajer atau dengan kata lain mempunyai prestasi
untuk memotivasi (mengarahkan) karyawan kerja yang tinggi.
agar mau melakukan pola perilaku tertentu Permasalahan yang terjadi adalah
yang dapat menunjang keberhasilan adanya perbedaan prestasi yang ditunjukkan
organisasi. Produktivitas suatu organisasi antar karyawan Dinas Tenaga Kerja dan
dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti Transmigrasi Kabupaten Sumenep.
kesempatan memperoleh pendidikan dan Permasalahan tersebut umumnya terjadi
pelatihan tambahan, pemeliharaan karyawan karena pada dasarnya kemampuan seseorang
yang baik, rasional dan obyektif serta yang karyawan dibanding karyawan yang lain
terpenting adalah penilaian prestasi kerja untuk mencapai standar prestasi yang telah
yang adil. ditetapkan sangat bervariasi bergantung
Hal ini sangat memerlukan perhatian kepada perbedaan individual. Stres (Molen,
tersendiri karena faktor-faktor tersebut akan 2004 : 10) menjelaskan bahwa perbedaan-
mempengaruhi prestasi, dedikasi dan perbedaan individual yang berpengaruh
loyalitas serta kecintaan terhadap pekerjaan terhadap efektifitas organisasi tersebut
dan organisasinya. bersumber pada keikatan karyawan terhadap
Aktivitas-aktivitas utama dari fungsi organisasi. Dengan demikian solusi terhadap
manajemen sumber daya manusia, permasalahan pencapaian prest0.asi kerja
menerapkan pelatihan, penentuan beban karyawan di Dinas Tenaga Kerja dan
kerja berdasarkan deskripsi kerja, melakukan Transmigrasi Kabupaten Sumenep tersebut
pendelegasian wewenang serta penetapan dapat ditinjau dari faktor-faktor keikatan
struktur organisasi, pemberian kompensasi karyawan terhadap organisasi tersebut.
dan melakukan evaluasi terhadap pekerjaan Yang mendasari penelitian ini adalah
yang telah dilakukan oleh para karyawan. bahwa prestasi kerja seorang karyawan
Prestasi kerja individu-individu dalam sangat ditentukan oleh faktor-faktor keikatan
organisasi memiliki keterkaitan dengan pada organisasinya yang terdiri dari keikatan
prestasi organisasi secara menyeluruh, afektif, keikatan kelanjutan dan keikatan
keterkaitan antara prestasi kerja individu normatif. Kuat rendahnya keikatan pada
dengan keberhasilan organisasi. Pemerintah organisasi yang dimiliki seorang karyawan
sangat mengharapkan adanya keikatan yang akan sangat mempengaruhi tinggi rendahnya
tinggi dari para karyawannya terhadap prestasi kerjanya. Dan hal ini juga akan
organisasi Dinas Tenaga Kerja dan menentukan keberhasilan dalam suatu
Transmigrasi sehingga seluruh jiwa, organisasi, karena keberhasilan suatu

Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.1, Maret 2015

54
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

organisasi tidak lepas dari keberhasilan para Untuk mengetahui pengaruh variabel
karyawan-karyawan yang ada. Untuk independen terhadap variabel dependen
memudahkan pemahaman, kerangka berfikir digunakan analisis regresi linear berganda
tampak pada Gambar 1. dengan persamaan sebagai berikut:
Y = ao + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
METODE Y = prestasi kerja
Penelitian ini menggunakan metode X1 = keikatan afektif
kuantitatif. Populasinya adalah karyawan di X2 = keikatan lanjutan
kantor Dinas Tenaga Kerja dan Tranmigrasi X3 = keikatan normatif
Kabupaten Sumenep. Jumlah sampel dalam a = bilangan konstanta
penelitian ini sebesar 50 responden. Data b1, b2, b3 = koefisien regresi
dikumpulkan dengan menyebarkan kusioner
kepada responden. Variabel dalam penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN
ini yaitu; Uji Serempak (uji F)
1. Prestasi Kerja Karyawan sebagai Uji serempak (uji F) dilakukan dengan
variabel terikat (Y). Definisi prestasi membandingkan F hitung dengan F tabel
kerja adalah kontribusi karyawan pada taraf nyata = 0,05. Dari hasil
terhadap organisasi yang dihasilkan perhitungan data pada tabel 4.16 dapat
selama waktu tertentu, atau hasil kerja dilihat nilai F hitung sebesar 83,279 lebih
yang telah dicapai karyawan sesuai besar dari F tabel 2,63365 dengan
dengan standar yang telah ditetapkan probabilitas sebesar 0,000, ini berarti bahwa
dalam kurun waktu tertentu. pada taraf nyata = 0,05 dapat dikatakan
2. Keikatan Afektif (X1)adalah pernyataan bahwa variabel-variabel Sumber Daya
komitmen karyawan terhadap Manusia yang mempengaruhi prestasi kerja
organisasinya yang berkaitan dengan karyawan di lingkungan Dinas Tenaga Kerja
nilai dan tujuan organisasi. dan Transmigrasi Kabupaten Sumenep yang
3. Keikatan Kelanjutan (X2)adalah terdiri dari variabel Keikatan Afektif (X1),
pernyataan komitmen karyawan terhadap Keikatan Kelanjutan (X2) dan Keikatan
organisasinya yang disebabkan Normatif (X3) mempunyai pengaruh yang
perhitungan untung rugi apabila berarti. Besarnya kontribusi seluruh variabel
meninggalkan organisasi. (X) terhadap prestasi kerja karyawan di
4. Keikatan Normatif (X3)adalah lingkungan Dinas Tenaga Kerja dn
pernyataan komitmen karyawan terhadap Transmigrasi Kabupaten Sumenep (Y)
organisasinya yang berkaitan dengan ditunjukkan oleh angka R 2
(Koefisien
keanggotaan karyawan tersebut. Determinasi) sebesar 0,845 atau 84,5%.

Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.1, Maret 2015

55
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

Angka ini menunjukkan arti bahwa seluruh Keikatan Normatif (X3) adalah 2,4931, ini
variabel bebas (X1, X2, X3) yang digunakan berarti bahwa Keikatan Kelanjutan (X2) dan
dalam persamaan regresi ini, secara bersama- Keikatan Normatif (X3) pada taraf nyata 5%
sama mampu memberikan kontribusi mempunyai pengaruh yang bermakna
terhadap prestasi kerja karyawan. terhadap prestasi kerja karyawan di
lingkungan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten
Uji Parsial (uji t) Sumenep, sedangkan Keikatan Afektif (X1)
Uji Parsial (uji t) digunakan untuk karena t hitung lebih kecil dari t tabel maka
menguji pengaruh masing-masing variabel Keikatan Afektif (X1) tidak mempunyai
bebas X1, X2 dan X3 terhadap variabel pengaruh yang bermakna pada prestasi kerja
terikat (Y). Dengan melakukan uji t hipotesis karyawan di lingkungan Dinas Tenaga Kerja
kedua yang mengatakan bahwa variabel dn Transmigrasi Kabupaten Sumenep.
Keikatan Normatif (X3) mempunyai Sehingga vareabel Keikatan Afektif ini tidak
pengaruh dominan terhadap prestasi kerja perlu untuk terlalu diperhatikan dalam
karyawan di lingkungan Dinas Tenaga Kerja pengamatan didalam penilaian terhadap
dan Transmigrasi Kabupaten Sumenep akan prestasi kerja karyawan di lingkungan Dinas
dibuktikan kebenarannya. Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Langkah awal yang harus dilakukan Sumenep.
adalah membandingkan antara nilai t hitung Pengaruh masing-masing variabel bebas
dengan t tabel pada taraf nyata 5%. Hasil (X1) terhadap variabel tergantung (Y).
perhitungan dapat dilihat pada Tabel 1 1. Pengaruh Variabel Keikatan Afektif
berikut ini : (X1) Terhadap Prestasi Kerja Karyawan
di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan
Dari Tabel 1 di atas terlihat bahwa dari tiga Transmigrasi Kabupaten
variabel bebas yakni vareabel Keikatan SumenepKoefisien regresi variabel
Afektif (X1), vareabel Keikatan Kelanjutan Keikatan Afektif (X1) adalah sebesar -
(X2) dan vareabel Keikatan Normantif (X3) 0,0566 yang menunjukkan hubungan
maka, yang mempunyai nilai t hitung lebih negatif atau tidak searah dengan kinerja
besar dibandingkan dengan t tabel adalah pegawai di lingkungan Dinas Tenaga
vareabel Keikatan Kelanjutan (X2) dan Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Vareabel Keikatan Normatif (X3), Sumenep (Y). apabila Keikatan Afektif
sedangkan nilai t tabel untuk vareabel (X1) dinaikkan atau ditingkatkan, maka
Keikatan Afektif (X1) adalah 2,4931, nilai t prestasi kerja karyawan di lingkungan
tabel vareabel Keikatan Kelanjutan (X2) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
adalah 2,4931 dan nilai t tabel vareabel Kabupaten Sumenep akan menurun.Nilai

Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.1, Maret 2015

56
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

t hitung untuk variabel keikatan afektif besar dari t tabel sebesar 2,4931 dengan
(X1) sebesar -0,844 lebih kecil dari t probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05,
tabel sebesar 2,4931 dengan probabilitas ini menunjukkan bahwa hubungan
sebesar 0,403 lebih besar dari 0,05, ini variable keikatan kelanjutan (X2)
menunjukkan bahwa hubungan variabel terhadap prestasi kerja karyawan (Y)
keikatan afektif terhadap prestasi kerja adalah signifikan.
karyawan di lingkungan Dinas Tenaga 3. Pengaruh Keikatan Normatif Terhadap
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Prestasi Kerja Karyawan di Lingkungan
Sumenep (Y) adalah tidak signifikan. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
2. Pengaruh variabel keikatan kelanjutan Kabupaten Sumenepmenunjukkan
(X2) terhadap prestasi kerja karyawan di hubungan positif atau searah dengan
lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan prestasi kerja karyawan (Y), artinya
Transmigrasi Kabupaten Sumenep. apabila pelaksanaan Keikatan Normatif
Koefisien Regresi Variabel keikatan (X3) yang dilakukan oleh karyawan,
kelanjutan (X2) adalah sebesar 0,210 maka akan dapat meningkatkan prestasi
yang berarti menunjukkan hubungan kerja karyawan Nilai t hitung untuk
positip atau searah dengan prestasi kerja variabel Keikatan Normatif (X3) sebesar
karyawan (Y), artinya apabila tingkat 6,810 lebih besar dari t tabel sebesar
keikatan kelanjutan (X2) diperbaiki dan 2,4931 dengan probabilitas sebesar 0,000
ditingkatkan, maka prestasi kerja lebih kecil ari 0,05, ini menunjukkan
karyawan juga akan meningkat.Nilai t bahwa hubungan variabel Keikatan
hitung untuk vareabel keikatan Normatif (X3) terhadap prestasi kerja
kelanjutan (X2) sebesar 4,769 lebih karyawan adalah signifikan.

Gambar 1 Kerangka pikir

Keikatan Afektif

(X1)
(Y)
Keikatan Kelanjutan PrestasiK
erja
(X2)
KeikatanNormatif

(X3)

Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.1, Maret 2015

57
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

Tabel 1
Perbandingan Antara Nilai t Hitung dengan Nilai t Tabel
Nilai t
No. Variabel Bebas Nilai t Hitung Pernyataan Ha
Tabel
1. Kei-Afektif (X1) -0,844 2,4931 Diterima
2. Kei-Kelanjutan (X2) 4,769 2,4931 Diterima
3. Kei-Normatif (X3) 6,810 2,4931 Diterima

KESIMPULAN Sumenep dapat diterima, karena telah


Berdasarkan hasil analisis dan terbukti bahwa variabel keikatan
pembahasan pada bab sebelumnya, maka normatif mempunyai pengaruh yang
penelitian ini dapat ditarik beberapa dominan dalam memberikan kontribusi
kesimpulan sebagai berikut : terhadap prestasi kerja karyawan di
1. Hipotesis pertama dapat diterima, karena lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan
telah terbukti bahwa variabel keikatan Transmigrasi Kabupaten Sumenep. Hal
afektif, keikatan kelanjutan, keikatan ini ditunjukkan oleh nilai beta (r2) parsial
normatif secara bersama-sama yang paling tinggi yaitu sebesar 0,711
berpengaruh signifikan dalam atau 71,1% dibandingkan dengan
memberikan kontribusi terhadap prestasi variabel bebas lainnya. Jadi variabel
kerja karyawan di lingkungan Dinas keikatan normatif yang dominan dalam
Tenaga Kerja dan Transmigrasi memberikan sumbangan secara parsial
Kabupaten Sumenep. Hal ini ditunjukkan terhadap prestasi kerja karyawan di
F hitung sebesar 83,279 lebih besar dari f lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan
tabel sebesar 2,635 pada taraf nyata 0,05 Tranmigrasi Kabupaten Sumenep adalah
dengan koefisien determinasi ganda (R diterima.
Squared) sebesar 0,845 atau 84,5%,
artinya variabel bebas yang dimaksudkan
DAFTAR PUSTAKA
dalam penelitian mempunyai kontribusi Anderson, Gordon dan Robin Evender. 1995.
sebesar 84,5% lainnya dipengaruhi oleh Performance Management: Its Role
and Methods in Human Resources
variabel bebas lain yang dimasukkan Strategy, dalam Rosemary Harrieson
dalam model penelitian ini. (ed), Human Resources Management
: Issues and Strategies. New York :
2. Hipotesis kedua yang menyatakan Addison Wesley Publishing
variabel keikatan normatif paling Company.

dominan mempengaruhi prestasi kerja Dessler, Gary. 1992. Industrial Organization,


karyawan di lingkungan Dinas Tenaga Third Edition, New York : MC
Graw Hill.
Kerja dan transmigrasi Kabupaten

Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.1, Maret 2015

58
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

___________. 1993. Managemen Robert Vreitner and Augilo Kenichi. 2003.


Personalia, Edisi Ketiga, Perilaku Organisasi (Organization
Terjemahan, Jakarta, Penerbit Behavior), Terjemahan, Salemba
Erlangga. Empat, Jakarta.

Dharma, Agus. 1997. Managemen Prestasi Riggio, E. Ronald. 1996. Introduction


Kerja, Pedoman Praktis Bagi Para Industrial/Organizational Psycology,
Penyedia untuk Meningkatkan Prestasi Second Edition, New York: Harper
Kerja, CV. Rajawali, Jakarta. Collins College Publiser.

Hasibuan, S.P. Melayu. 2000. Managemen Setyowati, Endah. 1997. Karakteristik


Sumber Daya Manusia Dasar dan Individu dan Karakteristik Pekerjaan
Kunci Keberhasilan, Edisi Revisi, sebagai Faktor yang Membentuk
Bumi Aksara, Jakarta. Komitmen Karyawan pada Organisasi,
Pengaruhnya Terhadap Prestasi Kerja,
Irving, P. Gregary, John P. Meyer. 1994. Tesis, Tidak Dipublikasikan, Program
Journal of Applied Psycology, Pasca Sarjana Universitas Brawijaya
Reexamination of the Met Malang.
Expectations Hypothesis : A
Longitudinal Analysis, Vol. 79. No. 6. Singarimbun dan Effendi. 1995. Metode
Penelitian Survey.Jakarta: PT. Pustaka
Kermuth N. Wexley dan Garry A. Yuke. LP3ES.
1990. Perilaku Organisasi Perusahaan
dan Psikologi Personalia. Jakarta Sugiyono. 2002. Statistik untuk
Bina: Aksara. PenelitianBandung: Alfabeta,

Leap, L. Terry dan Michael D. Crino. Umar, Husin. 1997. Reset Manajemen
1993.Personal Human Resources Sumber Daya Manusia dalam
Management, Second Edition, New Organisasi.Jakarta: Gramedia Pustaka
York: MC. Millan Publishing Utama.
Company.
Werther B. William and George S. Davis.
Lopez, TR. 1982. A. Test of The Selt 1996. Human Resource and Personel
Consistency ; Theory of The Job Management. New York: MC, Graw
Performance Job Satisfaction Hill.
Relationship, Academy of
Management Journal, Vol. 25. No. 2.

Mitchell, TR. 1982. People in Organization:


In Introduction to Organization
Behavior, MC Graw Hill Book Comp.
Tokyo.

Nadler dan Lawler. 1994. Penelitian


Motivasi dan Prestasi Kerja, Cetakan
Kedua.Jakarta: Erlangga.

Rae, T.V. 1996. Performance Appraisal


Theory and Practice, Terjemahan L.
Mulyana, Penilaian Prestasi Kerja
Teori dan Praktek, Seri Manajemen,
No. 125 PT. Pustaka Binaan Pressindo.

Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.1, Maret 2015

59

Anda mungkin juga menyukai