OLEH :
NIM : 2015.06.2.0046
FAKULTAS HUKUM
2016
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Kesimpulan
Hukuman restitutif yaitu hukuman penjara terbukti tidak efektif dalam
menanggulangi masalah tindak pidana pembegalan. Hal ini terlihat pada
masih tingginya tingkat kejadian tindak pidana pembegalan. Masyarakat pun
menjadi resah karena merasa hukum yang berlaku tidak dapat melindungi
mereka, sehingga meskipun berada di kota besar, masyarakat menerapkan
hukuman represif kepada pelaku tindak pidana pembegalan. Harapannya agar
tidak ada lagi kasus pembegalan yang terjadi. Dengan adanya hukuman
represif yang dilakukan oleh masyarakat terbukti efektif dalam menghadapi
masalah kasus pembegalan. Para pelaku pun menjadi enggan dan takut dalam
melakukan aksinya.
3.2 Saran
Hukuman represif yang dilakukan oleh masyarakat bertentangan
dengan hukum yang berlaku. Yang berhak menentukan dan menjatuhi
hukuman terhadap pelaku tindak pidana adalah hakim melalui pengadilan
Indonesia. Namun dalam keefektifannya terbukti ampuh dalam menghadapi
polemik kasus pembegalan. Aparat hukum tentunya tidak boleh tutup mata
dalam kasus ini terlebih lagi terbukti hukuman restitutif tidak berjalan dengan
baik, oleh karena itu aparat hukum dan pemerintahan tidak boleh menutup
mata terhadap hal ini. Ada baiknya hukuman diberikan unsur represif agar
memberikan efek jera terhadap pelaku namun pelaksanaannya perlu diatur
secara tertulis dan jelas agar pelaksanaanya tidak berlawanan dan tidak sesuai
dengan tujuan awal pembentukan hukum represif ini.