Anda di halaman 1dari 1

Pengaruh lingkungan sosial terhadap tindak kejahatan

Lingkungan sosial merupakan tempat berlangsungnya aktivitas sehari -


hari. Lingkungan sosial menjadi faktor penentu terhadap perubahan-perubahan perilaku yang
terjadi pada setiap individu atau kelompok. Lingkungan keluarga, teman sebaya, serta
lingkungan tempat tinggal akan membentuk perilaku dalam diri setiap individu.
Lingkungan sosial yang baik akan membentuk pribadi yang baik, karena perilaku dan
kepribadian seseorang cerminan dari lingkungan sosial yang ia tempati. [1] Keluarga menjadi
lingkungan sosial yang pertama kali dikenal seorang individu sebelum terjun pada
lingkungan sosial lainnya yang lebih besar. penyebab tingkah laku jahat murni sosiologis atau
sosial psikologis adalah pengaruh struktur sosial yang deviatif, tekanan kelompok, peranan
sosial, status sosial, atau internalisasi simbolis yang keliru. Perilaku jahat dibentuk oleh
lingkungan yang buruk dan jahat, kejahatan akibat dari ketimpangan ekonomi yang terjadi di
masyarakat.
Ketimpangan ekonomi yang terjadi misalnya akibat dari padatnya penduduk suatu daerah
karena urbanisasi, hal ini mengakibatkan persaingan ekonomi yang sangat ketat, sehingga
mengakibatkan banyaknya pengangguran di daerah tersebut. Banyaknya pengangguran ini
mengakibatkan masyarakat cenderung mencari cara untuk mempertahankan hidupnya,
termasuk melakukan kejahatan. teori struktur sosial telah diajukan untuk menjelaskan
kejahatan, keseluruhan teori tersebut memiliki satu kesamaan, yaitu pengaturan dalam
struktur masyarakat mempengaruhi atau berkontribusi pada status sosial dan ekonomi rendah
dari kelompok yang dapat diidentifikasi sebagai penyebab signifikan terjadinya kejahatan.
Ahli teori struktur sosial melihat bahwa anggota kelompok yang secara sosial dan ekonomi
kurang beruntung, lebih mungkin untuk melakukan kejahatan, dan mereka melihat adanya
pencabutan hak ekonomi dan sosial sebagai penyebab dasar dari kejahatan. Selain itu,
kemiskinan, kurangnya pendidikan, tidak adanya keterampilan yang dapat dijual, dan nilai-
nilai subkultur yang mendukung untuk tindak kejahatan semuanya dianggap didasarkan pada
kondisi sosial di sekitar, dan keseluruhannya menjadi dasar-dasar kausal dari teori struktur
sosial
Pengaruh dari lingkungan, sosialisasi, dan pola perilaku yang diterima, keseluruhannya
digunakan oleh teori struktur sosial untuk menggambarkan penjahat sebagai produk atau hasil
dari lingkungansosialnya. Meskipun kriminalitas diakui sebagai suatu bentuk perilaku yang
diperoleh dari lingkungan sosial, hal itu digambarkan sebagai hasil akhir dari ketidaksetaraan
sosial, rasisme, dan respon karena kehilangan hak dalam pengaturan sosial. Demikian pula
struktur sosial, sejauh tidak adil dan relatif tidak dapat diubah, diyakini dapat melanggengkan
kondisi yang menyebabkan kejahatan. Akibatnya, dilihat dari perspektif struktur sosial,
kejahatan sebagian besar dilihat sebagai fenomena kelas bawah, sedangkan untuk kelas
menengah dan atas umumnya diabaikan sebagai suatu hal yang kurang serius dan kurang
berbahaya.

Anda mungkin juga menyukai