Kejahatan
Pelaku
Reaksi Masyarakat
Teori Biologis
Teori Sosiogenesis
Sosiologi kriminalitas berasal dari perpaduan antara dua istilah yang berbeda. Istilah
sosiologi memiliki arti ilmu yang mempelajari tentang masyarakat, sedangkan kriminilitas
memiliki arti perbuatan yang bersifat kriminal atau melanggar hukum.
Pengertian sosiologi kriminalitas adalah suatu ilmu pengetahuan yang empiris analitis sebagai
wujud pendalaman terkait interaksi yang terkait akibat gejala sosial yang terjadi dalam
masyarakat. Sosiologi kriminalitas dapat ditinjau dari aspek hukum, pranata sosial, perubahan
sosial maupun kesenjangan yang menimbulkan tindak kriminal dalam masyarakat.
Adapun pengertian sosiologi kriminalitas menurut pandangan para ahli adalah sebagai
berikut:
E.H. Sutherland
Menurut Sutherland, sosiologi kriminalitas adalah ilmu yang mempelajari tentang pola
berperilaku jahat dengan cara yang sama dengan perilaku yang tidak jahat. Perilaku jahat
diperoleh sebagai hasil interaksi yang dilakukannya dengan orang-orang berperilaku dengan
kecenderungan melawan norma-norma hukum yang ada.
Bonger
Definisi sosiologi Kriminal adalah ilmu yang mempelajari tentang setiap perbuatan (termasuk
kelalaian) yang dilarang oleh hukum publik untuk melindungi masyarakat dan diberi sanksi
berupa pidana oleh Negara.
Marvin E. Wolfgang
Arti sosiologi kriminalitas merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku kriminal dan
perilaku tersebut dapat menimbulkan penderitaan atau kerugian pihak lain.
Dari pengertian sosiologi kriminalitas menurut beberapa ahli di atas, maka bisa disimpulkan
bahwa sosiologi kriminalitas ialah disiplin cabang sosiologi yang mempelajari keterkaitan
antara aspek-aspek sosial menyangkut jaringan hubungan antarmanusia dan perilaku
melanggar budaya, nilai dan norma sosial, yang melahirkan penderitaan pada pihak lain.
Selengkapnya, baca; Pengertian Sosiologi, Objek, dan Tujuannya
Pengertian kejahatan adalah bentuk pelanggaran keteraturan sosial atau kepada undang-
undang pidana. Dengan mempelajari kejahatan dan jenis-jenis yang telah dikualifikasikan,
diharapkan sosiologi kriminalitas dapat mempelajari pula tingkat kesadaran hukum dalam
masyarakat.
Pelaku
Pengertian pelaku adalah tentang mereka yang telah melanggar hukum atau melakuka
kejahatan dalam beragam contoh penyimpangan sosial yang ada di dalam kehidupan
masyarakat.
Reaksi Masyarakat
Reaksi masyarakat terhadap perbuatan kriminal dan pelakunya menjadi penentu tingkah laku
yang sesungguhnya tidak dapat dibenarkan serta mendapat sanksi pidana maupun sanksi
sosial. Selengkapnya, baca; Pengertian Masyarakat, Unsur, Syarat, dan Bentuknya
Manfaat sosiologi kriminalitas ini menjadi sebuah alat bantu dalam membahas masalah
individu dalam hubungannya dengan masyarakat lain dengan mengadakan syarat interaksi
sosial yang bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku.
Adapun yang menjadi ruang lingkup dalam sosiologi kriminalitas adalah sebagai berikut:
Reaksi terhadap pelanggaran hukum. Reaksi dalam hal ini tidak hanya ditujukan
kepada pelanggar hukum berupa tindakan represif tetapi juga terhadap calon
pelanggar hukum berupa upaya-upaya pencegahan.
Unsur-unsur kriminalitas yang terjadi dalam masyarakat.
Upaya-upaya penanggulangan/pencegahan tindak kriminal baik berupa tindakan pre-
emtif, preventif, represif, dan rehabilitatif.
Individu maupun kelompok sebagai pelaku kejahatan.
Tindak kriminalitas terbagi menjadi beberapa bagian dalam sosiologi kriminal, pembagian
tersebut antara lain:
Beberapa pandangan tentang teori sosiologi dan tokohnya dalam kriminalitas ini, antara lain;
Teori Biologis
Faktor fisiologi serta struktur jasmaniah seseorang yang sudah ada sejak lahir.
Teori Psikogenesis
Faktor yang meliputi tingkat intelegensi seseorang, ciri kepribadian, motivasi, sikap-sikap
yang menyimpang, fantasi, internalisasi diri yang menyimpang, emosi yang kurang terkendali
psikopatologis yang muncul akibat reaksi terhadap masalah psikis seperti broken home atau
salah dalam pola pengasuhan. Selengkapnya, baca; Pengertian Disorganisasi Keluarga dan
Contohnya
Teori Sosiogenesis
Teori ini ialah bentuk murni karena hal sosiologis atau sosial yaitu pengaruh struktur sosial
yang deviatif, tekanan kelompok, peranan sosial, status sosial atau internalisasi simbolis yang
keliru dan pembentukan oleh lingkungan sosial yang buruk.
Yaitu sifat-sifat dari struktur sosial dengan pola budaya yang khas dari lingkungan
masyarakat yang dialami oleh pelaku kriminal. Hal tersebut terjadi akibat status ekonomi
rendah, kondisi lingkungan yang buruk, banyaknya disorganisasi di lingkungan masyarakat.
Kerugian materi
Hal ini dapat terjadi jika tindakan kriminalitas masih dalam tahap cukup berat. Seperti
pencopetan,penipuan penjambretan dan pencurian yang tanpa di sertai dengan tindak
kekerasan.
Trauma
Trauma dapat terjadi pada seseorang yang mengalami tindakan kriminal biasanya di sertai
dengan ancaman seperti dengan membawa benda-benda tajam.
Cacat tubuh serta tekanan mental
Hal ini dapat terjadi jika suatu tindakan kriminal di sertai dengan tindakan kriminal yang
lainnya atau jika seseorang melakukan tindakan kriminal itu sudah memasuki tahap tindakan
kriminal yang berat. Contohnya dalam koredor ini seperti penganiayaan, pemerkosaan,
penyimpangan sosial, dan lain sebagainya.
Kematian
Kematian terjadi jika tindakan kriminal yang di lakukan oleh seseorang kelompok sudah
memasuki tingkat sangat berat seperti pembunuhan, mutilasi dan lain-lain. Biasanya hal ini
didasari oleh beberapa motif.
Kekerasan seksual terhadap anak usia dini kerap terjadi dalam masyarakat. Hal ini dapat
terjadi akibat kurangnya pendidikan seks dalam lingkungan masyarakat atau bahkan
kurangnya peran keluarga dalam pembentukan diri seorang individu. Pada akhirnya,
penyimpangan maupun kekerasan seksual tidak dapat dihindari.
Perampokan adalah suatu tindak kriminal di mana sang pelaku perampokan (disebut
perampok) mengambil kepemilikan seseorang/sesuatu melalui tindakan kasar dan intimidasi.
Hal ini dapat terjadi akibat rendahnya ekonomi si pelaku dan dengan terpaksa melakukan
tindak kriminal untuk menunjang hidup.