MODEL IRAC IDENTIFICATION-RULES-ANALYSIS-CONCLUSION ANALISIS KASUS
Judul Kasus: (sebutkan judul kasus yang di review)
IDENTIFIKASI Fakta: Jelaskan kronologis permasalahan atau fakta dalam kasus tersebut. Siapa saja para pihak dalam kasus tersebut, apa perselisihan mereka, dan apa permasalahan hukumnya? Jelaskan dengan kata-kata Anda sendiri, mencakup beberapa fakta penting yang diperlukan untuk memahami kasus ini. RULES/ Aturan: Apa aturan/prinsip hukum yang digunakan dalam kasus ini yang berkaitan dengan materi perkuliahan? Periksa Konvensi/perundang-undangan dan cantumkan dalam Pasal apa saja kasus ini terkait dengan hukum. ANALISIS: Jelaskan apa pembelajaran atau hal penting yang dapat ditarik dari analisis kasus ini. Jelaskan dengan menggunakan kata-kata anda sendiri secara ringkas. CONCLUSION/ Kesimpulan: Buatlah suatu kesimpulan singkat dari kasus yang sudah saudara analisis. Jelaskan juga keterkaitan kasus yang dibahas dengan materi bab perkuliahan yang sudah diajarkan ataupun materi yang ada dalam referensi! Catatan: Case Brief ini dibuat secara lengkap minimal 2 halaman KASUS LA GRAND CASE IDENTIFIKASI FAKTA Karl LaGrand dan Walter LaGrand, dua orang warga negara Jerman pada tanggal 7 Januari 1982 yang telah tinggal di Amerika Serikat sejak berusia 3 tahun, mereka melakukan sebuah perampokan bersenjata yang menewaskan 1 orang warga Negara Amerika dan melukai 1 orang lainnya. Berdasarkan putusan yang dibuat oleh Lembaga Peradilan Amerika Serikat, LaGrand bersaudara dijatuhi hukuman mati dengan dakwaan tindakan terorisme. LaGrand bersaudara tidak diinformasikan sehubungan dengan adanya hak pendampingan konsuler berdasarkan Vienna Convention of Consular Relation (VCCR) 1963, dan pemerintah Amerika Serikat pun tidak memberitahukan Kantor Konsuler Pemerintah Jerman di wilayahnya (Marana, Arizona) akan tertangkapnya dan diadilinya 2 orang warga Negara Jerman. LaGrand bersaudara pun mengajukan permohonan asistensi konsuler agar mendapatkan keringanan putusan. Namun pemerintah Amerika Serikat tidak menggubris permohonan ini. Karl LaGrand dieksekusi mati dengan menggunakan metode suntik mati yang hukumannya dijatuhkan pada 24 Februari 1999. Sedangkan Walter LaGrand dieksekusi mati dengan metode gas chamber yang hukumannya dijatuhkan pada 3 Maret 1999. Namun, beberapa jam sebelum eksekusi Walter LaGrand, pemerintah Negara Jerman mengajukan permohonan ke ICJ untuk mendapatkan Provisional Court Order untuk menunda eksekusi Walter LaGrand, namun US Supreme Court menyatakan bahwa ICJ tidak memiliki yurisdiksi dalam kasus ini dan tetap menjalankan eksekusi Walter LaGrand. Putusan Melalui Putusan ICJ pada 27 Juni 2001, ICJ menolak seluruh argumen pihak Amerika Serikat dan menyatakan bahwa Amerika Serikat telah melanggar VCCR dengan menjalankan default prosedur-nya terhadap kasus ini. RULES / ATURAN Amerika dengan tidak memberitahukan LaGrand bersaudara atas hak-haknya telah melanggar pasal 36 ayat 1(b) VCCR dan dengan mencegah Jerman untuk memberikan bantuan konsuler AS telah melanggar pasal 36 ayat 1 VCCR; dengan tidak memberikan kesempatan bagi LaGrand bersaudara untuk menggunakan VCCR dan dengan menerapkan Ketentuan procedural defaults AS melanggar pasal 36 (2) VCCR; provisional orders ICJ bersifat mengikat dan AS telah melanggar kewajiban intenasionalnya dengan tidak melaksanakan putusan sementara ICJ pada kasus ini; dan Amerika Serikat diharuskan menyesuaikan hukum nasionalnya berdasarkan konvensi tersebut dan memberikan jaminan terhadap Jerman bahwa diwaktu yang akan datang bentuk-bentuk kelalaian tersebut tidak akan terulang kembali, terutama kepada warga negara Jerman. ANALISIS Putusan Mahkamah pada kasus LaGrand adalah langkah baru yang besar terkait kekuatan mengikat order, hal ini dipaparkan pada rationae dicta ketika Amerika Serikat dinyatakan bersalah. Jerman menyatakan bahwa order tersebut mengikat, tetapi bagi Amerika Serikat secara bahasa dan sejarah dari Pasal 41 Statuta Mahkamah Internasional ini menunjukkan sebaliknya. Pada putusannya, Mahkamah menjelaskan bahwa kata indicate tidaklah menjadi fokus dari pasal tersebut, melainkan ought yang berarti kewajiban atau kebenaran yang seharusnya dilakukan. Kata ought ini memiliki pengertian akan adanya suatu kewajiban, suatu referensi dari versi Bahasa Prancis Statuta Mahkamah Internasional juga memberi kesimpulan yang sama, dalam referensi tersebut menjelaskan bahwa dalam versi Bahasa Prancisnya yang digunakan adalah kata doivent yang memiliki arti harus sehingga memiliki dasar yang kuat akan adanya suatu kewajiban yang timbul dari pasal tersebut. CONCLUSION / KESIMPULAN Dapat disimpulkan bahwa order dari Mahkamah memiliki kekuatan mengikat bagi negara yang bersengketa. Hal ini disimpulkan memperhatikan terminologi dari Pasal 41 Statuta Mahkamah Internsional, doktrin, pendapat hakim-hakim terdahulu dan melihat putusan dari Mahkamah Internasional sendiri yang menyatakan bahwa order memiliki kekuatan mengikat bagi negara yang bersengketa meski sekalipun tidak memiliki sanksi yang jelas. Sebagaimana semua putusan yang keluar dari Mahkamah tetaplah suatu putusan yang harus dilaksanakan dan dipatuhi oleh mereka yang bersengketa.