1.DEVIONA MARGARETHA
SANDY
2.SYARIPAH FATIMAH
AZ'ZAHRA
4.Peran sosiologi
dalam memecahkan
masalah terkikisnya
budaya asli indonesia
dengan budaya barat.
Awal masuknya
kebudayaan asing di
Indonesia melalui penjajahan
yang diakukan oleh orang
asing, mereka tidak hanya
mengambil rempah-rempah
saja tetapi memasukan
kebudayaan mereka di
Indonesia sehingga
kebudayaan rakyat
Indonesia bercampur
dengan kebudayaan asing.
Kebiasaan orang-orang
barat yang biasa kita
saksikan baik di media
elektronik, cetak maupun
secara langsung seperti
cara berpakaian dan mode
yang telah menjadi budaya
masyarakat kita khususnya
kalangan remaja. Pengaruh
ini dapat merambat lebih
cepat ke golongan bawah
akibat artis-artis di jagad
hiburan yang memiliki
tingkat moderenisasi yang
lebih tinggi. Dari perilaku
dan gayanya itulah di lihat
sebagai contoh dan layak di
tiru karena di anggap lebih
maju dan modern.
Umumnya kalangan
remaja Indonesia
berperilaku ikut-ikutan tanpa
selektif sesuai dengan nilai-
nilai agama yang di anut dan
adat kebiasaan yang mereka
miliki. Para remaja juga
merasa bahwa kebudayaan
di negrinya sendiri terkesan
jauh dari moderenisasi.
Sehingga para remaja
merasa gengsi kalau tidak
mengikuti perkembangan
zaman meskipun
bertentangan dengan nilai-
nilai ajaran agama dan
budayanya. Sehingga pada
akhirnya para remaja lebih
menyukai kebudayaan barat,
dibandingkan dengan
kebudayaan kita sendiri. Dan
kini nilai-nilai kebudayaan
kita semakin terkikis karena
di sebabkan oleh pengaruh
budaya Asing yang masuk
ke Negara kita.
Kenakalan remaja
adalah semua perilaku yang
menyimpang dari norma-
norma hukum pidana yang
dilakukan oleh remaja.
Perilaku tersebut akan
merugikan dirinya sendiri
dan orang-orang di
sekitarnya.
cara mengatasi
kenakalan remaja: Kegagalan
mencapai identitas peran
dan lemahnya kontrol diri
bisa dicegah atau diatasi
dengan prinsip keteladanan.
Remaja harus bisa
mendapatkan sebanyak
mungkin figur orang-orang
dewasa yang telah
melampaui masa remajanya
dengan baik juga mereka
yang berhasil memperbaiki
diri setelah sebelumnya
gagal pada tahap ini. Adanya
motivasi dari keluarga, guru,
teman sebaya untuk
melakukan point pertama.
Kemauan orangtua untuk
membenahi kondisi keluarga
sehingga tercipta keluarga
yang harmonis, komunikatif,
dan nyaman bagi remaja.
Remaja pandai memilih
teman dan lingkungan yang
baik serta orangtua memberi
arahan dengan siapa dan di
komunitas mana remaja
harus bergaul. Remaja
membentuk ketahanan diri
agar tidak mudah
terpengaruh jika ternyata
teman sebaya atau
komunitas yang ada tidak
sesuai dengan harapan.