Anda di halaman 1dari 21

ANGGOTA KELOMPOK :

1.DEVIONA MARGARETHA
SANDY
2.SYARIPAH FATIMAH
AZ'ZAHRA

1.Peran sosiologi dalam


memecahkan kejahatan/
kriminalitas.

Peran sosiologi dalam


memecahkan kejahatan
adalah menginvestigasi
pemicu munculnya suatu
masalah sosial dan resolusi
konflik yang bisa digunakan
untuk mengurangi
ketegangan.
Peran dalam menyelesaikan
kriminalitas adalah dengn
cara :
-Secara kriminologi yang
berbasis sosiologis
kejahatan merupakan suatu
pola tingkah laku yang
merugikan masyarakat
(dengan kata lain terdapat
korban) dan suatu pola
tingkah laku yang
mendapatkan reaksi sosial
dari masyarakat. Reaksi
sosial tersebut dapat berupa
reaksi formal, reaksi
informal, dan reaksi non-
formal.
-Dari segi kriminologi, setiap
tindakan Dari segi
kriminologi setiap tindakan
atau perbuatan tertentu
yang tindakan disetujui oleh
masyarakat diartikan
sebagai kejahatan. Ini berarti
setiap kejahatan tidak harus
dirumuskan terlebih dahulu
dalam suatu peraturan
hukum pidana. Jadi setiap
perbuatan yang anti sosial,
merugikan serta
menjengkelkan masyarakat,
secara kriminologi dapat
dikatakan sebagai kejahatan
-Arti kejahatan dilihat
dengan kaca mata hukum,
mungkin adalah yang paling
mudah dirumuskan secara
tegas dan konvensional.
Menurut hokum kejahatan
adalah perbuatan manusia
yang melanggar atau
bertentangan dengan apa
yang ditentukan dalam
kaidah hukum; tegasnya
perbuatan yang melanggar
larangan yang ditetapkan
dalam kaidah hukum,dan
tidak memenuhi atau
melawan perintah-perintah
yang telah ditetapakan
dalam kaidah hokum yang
berlaku dalam masyarakat
bersangkutan bertempat
tinggal.
Contoh kasus kejahatan/
kriminalitas :
Modus penculikan masa
kini menargetkan sasaran
yang makin luas. Metodenya
pun beragam. Bila
sasarannya anak-anak, ada
yang menggunakan teknik
memancing anak itu lebih
dulu dengan mainan atau
makanan enak. Ada juga
yang pura-pura menjemput
anak-anak tersebut di
sekolah. Oleh karena itu,
orang tua sebaiknya memiliki
trik tersendiri untuk
mencegah anak-anaknya
dibawa oleh orang asing.
Salah satu kasus
penculikan yang pernah
melanda anak artis adalah
pasangan Nazar dan
Musdalifah.Ada pun kasus
yang sama bisa menimpa
remaja dan orang dewasa.
Biasanya menggunakan
teknik yang lebih ekstrim.
Misalnya saat kita sedang di
pinggir jalan, kemudian ada
mobil yang mendekat dan
tiba-tiba orang di dalamnya
membuka pintu sambil
membawa korban masuk
dengan paksa. Biasanya
penculikan seperti ini karena
ingin meminta tebusan.
Namun lebih mengerikan lagi
kalau berujung
pembunuhan.

2.Peran sosiologi dalam


memecahkan masalah
korupsi.

Ilmu sosial yang secara


khusus mempelajari
“interaksi sosial” ini adalah
sosiologi. Berikut manfaat
sosiologi dan peranan
sosiologi dalam
memberantas / mencegah
korupsi.
Sosiologi dalam masyarakat
adalah untuk meneliti
berbagai macam masalah
dalam masyarakat dan
membantu mencari jalan
keluar yang paling efektif
khususnya dalam kasus
korupsi. Terdapat tiga tahap
yaitu, Perencanaan,
Pelaksanaan, dan Penilaian.
Dalam kasus korupsi hal ini
sangat diperlukan untuk
mencegah terjadinya kasus
korupsi. Pada tahap
perencanaan , disini
perencanaan dalam
anggaran harus dibuat
serinci mungkin dan sesuai
dengan kebutuhan,serta
terkendali. Tahap
pelaksanaan yang harus
dilihat adalah jalannya suatu
pembangunan/tindakan
sesuai dengan apa yang
terjadi serta terus
melaporkan proses
perubahan yang terjadi
secara terbuka, dan selalu
terawasi/terpantau.
Sedangkan pada tahap
penilaian, dalam hal ini yang
harus dilakukan adalah
analisis terhadap masalah/
dampak sosial yang akan
terjadi dalam suatu
pembanguan/tindakan.
Selanjutnya yaitu
penelitian, dengan penelitian
dan penyidikan sosiologi
akan diperoleh suatu
perencanaan/pemecahan
masalah yang baik. Dalam
kasus korupsi hal ini
diperlukan untuk mencegah
terjadinya korupsi dan cara
untuk mengatasinya.
Sebagai ahli ilmu
kemasyarakatan, para
sosiolog tentu sangat
berperan dalam membangun
masyarakat.
Dalam hal korupsi diperlukan
untuk pengumpulan dan
penggunaan data, dalam
mencari tahu data tentang
kehidupan sosial pelaku
korupsi. Data itu kemudian
diolah untuk memberi saran-
saran baik dalam
penyelesaian kasus korupsi,
maupun efek sosial dari
kasus korupsi yang terjadi.
Peran sosiolog sebagai guru
atau pendidik merupakan
faktor paling utama dalam
memberantas korupsi di
Indonesia. Peran ini sangat
penting, karena disini
mencakup generasi penerus
bangsa.
Dalam proses
pembelajaran guru/sosiolog
dapat menjelaskan apa itu
korupsi, akibat sosial dari
korupsi, serta memberikan
pedoman kepada peserta
didik tentang bagaimana
bersikap dan bertingkah laku
dalam menghadapi masalah-
masalah dalam masyarakat,
terutama yang berkaitan
dengan korupsi.
Dalam kehidupan
bermasyarakat penting bagi
sosiolog, untuk memberikan
pegangan kepada
masyarakat dalam
mengadakan pengendalian
sosial, yaitu system
pengawasan dari
masyarakat terhadap
tingkah laku para pejabat.
Dengan kekuatan yang
dimilikinya berupa semangat
dalam menyuarakan dan
memperjuangkan nilai-nilai
kebenaran serta keberanian
dalam menentang segala
bentuk ketidak adilan,
masyarakat menempati
posisi yang penting dalam
upaya pemberantasan
korupsi di Indonesia, serta
pengawal bagi terciptanya
kebijakan publik yang
berpihak kepada
kepentingan masyarakat
banyak.
Untuk mengatasi
maraknya tindakan korupsi
dapat ditempuh dengan cara
antara lain, perbaikan moral
dari diri sendiri, penegakan
hukum yang tidak pandang
bulu, pengawasan internal
dan eksternal yang baik,
kontrol sosial dari
masyarakat, mengusahakan
perbaikan gaji aparatur
negara, peningkatan iman
dan taqwa. Dengan demikian
semua akan berjalan dengan
terbuka dan mencegah
timbulnya korupsi.

Contoh kasus korupsi :


Kasus e-KTP, kerugian
negara rp.2,3 triliun.Kasus
korupsi e-KTP juga menjadi
yang paling fenomenal
beberapa tahun belakangan.
Bagaimana tidak, seorang
terpidananya, yakni Setya
Novanto beberapa kali
berulah, bahkan setelah
dipenjara sekalipun.
Setnov yang saat itu
menjabat sebagai Ketua
DPR, sekaligus Ketum Golkar
sempat beberapa kali
bersandiwara sebelum
akhirnya ditangkap. Ia
sempat pura-pura sakit,
sampai pura-pura
kecelakaan. Kini harus
mendekap selama 16 tahun
di balik jeruji besi.
Setnov dinilai telah
menyalahgunakan
wewenang dan
kedudukannya di DPR untuk
meloloskan besaran
anggaran proyek e-KTP
menjadi senilai RP 5,9 triliun.
Ia juga meminta pengusaha
peserta konsorsium
pengerjaan proyek
memberikan komisi sebesar
5 persen untuk beberapa
anggota DPR. Negara pun
diperkirakan telah merugi
sekitar Rp 2,3 triliun.
3.Peran sosiologi dalam
memecahkan masalah
kemiskinan.

Peranan hukum dalam


masyarakat membutuhkan
bantuan dari sub sistem
yang lain meliputi sub sistem
sosial, politik, ekonomi dan
budaya serta dengan
mengubah perilaku
pemegang peran
(masyarakat) pada tingkat
tertentu agar hukum dapat
menanggulangi dan
mengurangi
kemiskinan.Selain itu,peran
sosiologi dalam mengatasi
masalah kemiskinan yaitu
untuk mengurangi
kemiskinan, dan meneliti
penyebab kemiskinan serta
mencarikan solusi terbaik
untuk mengatasi kemiskinan
dimasyarakat tersebut.
Dan dampak dari
kemiskinan itu sendiri
sangatlah tidak kecil.
Kemiskinan dapat
berdampak menyebabkan
tindak kriminal,
pengangguran, gangguan
kesehatan, dan masih
banyak lagi. 
Jumlah angka kemiskinan
yang ada di Indonesia pada
saat ini terus meningkat dari
tahun ke tahunnya. Tentu
banyak faktor yang
menyebabkan angka
kemiskinan terus meningkat
dan naik dari tahun ke
tahunnya.

Contoh kasus masalah


kemiskinan :
Seorang ibu di
Kabupaten Indramayu, Jawa
Barat tega menelantarkan ke
empat anaknya yang masih
di bawah umur. Suasana
rumah ke empat anak yang
ditelantarkan oleh orang
tuanya di Desa Karanganyar,
Kecamatan Kandanghaur,
Kabupaten Indramayu, Jawa
Barat terlihat
memprihatinkan.

4.Peran sosiologi
dalam memecahkan
masalah terkikisnya
budaya asli indonesia
dengan budaya barat.

Awal masuknya
kebudayaan asing di
Indonesia melalui penjajahan
yang diakukan oleh orang
asing, mereka tidak hanya
mengambil rempah-rempah
saja tetapi memasukan
kebudayaan mereka di
Indonesia sehingga
kebudayaan rakyat
Indonesia bercampur
dengan kebudayaan asing.
Kebiasaan orang-orang
barat yang biasa kita
saksikan baik di media
elektronik, cetak maupun
secara langsung seperti
cara berpakaian dan mode
yang telah menjadi budaya
masyarakat kita khususnya
kalangan remaja. Pengaruh
ini dapat merambat lebih
cepat ke golongan bawah
akibat artis-artis di jagad
hiburan yang memiliki
tingkat moderenisasi yang
lebih tinggi. Dari perilaku
dan gayanya itulah di lihat
sebagai contoh dan layak di
tiru karena di anggap lebih
maju dan modern.
Umumnya kalangan
remaja Indonesia
berperilaku ikut-ikutan tanpa
selektif sesuai dengan nilai-
nilai agama yang di anut dan
adat kebiasaan yang mereka
miliki. Para remaja juga
merasa bahwa kebudayaan
di negrinya sendiri terkesan
jauh dari moderenisasi.
Sehingga para remaja
merasa gengsi kalau tidak
mengikuti perkembangan
zaman meskipun
bertentangan dengan nilai-
nilai ajaran agama dan
budayanya. Sehingga pada
akhirnya para remaja lebih
menyukai kebudayaan barat,
dibandingkan dengan
kebudayaan kita sendiri. Dan
kini nilai-nilai kebudayaan
kita semakin terkikis karena
di sebabkan oleh pengaruh
budaya Asing yang masuk
ke Negara kita.

Contoh kasus terkikisnya


budaya asli indonesia
dengan budaya barat :
Seni tari tradisional kalah
saing dengan modern dance
dari Korea atau yang biasa
disebut “K-pop”. Tidak
hanya seni tari, seni
pertunjukan drama juga
mengalami penurunan
seiring berjalannya waktu.
Contohnya seperti
pertunjukan ketoprak,
ludruk, wayang dan lain-lain.

5.Peran sosiologi dalam


memecahkan masalah
kenakalan remaja.

Kenakalan remaja 
adalah  semua perilaku yang
menyimpang dari norma-
norma hukum pidana yang
dilakukan oleh remaja.
Perilaku tersebut akan
merugikan dirinya sendiri
dan orang-orang di
sekitarnya.
cara mengatasi
kenakalan remaja: Kegagalan
mencapai identitas peran
dan lemahnya kontrol diri
bisa dicegah atau diatasi
dengan prinsip keteladanan.
Remaja harus bisa
mendapatkan sebanyak
mungkin figur orang-orang
dewasa yang telah
melampaui masa remajanya
dengan baik juga mereka
yang berhasil memperbaiki
diri setelah sebelumnya
gagal pada tahap ini. Adanya
motivasi dari keluarga, guru,
teman sebaya untuk
melakukan point pertama.
Kemauan orangtua untuk
membenahi kondisi keluarga
sehingga tercipta keluarga
yang harmonis, komunikatif,
dan nyaman bagi remaja.
Remaja pandai memilih
teman dan lingkungan yang
baik serta orangtua memberi
arahan dengan siapa dan di
komunitas mana remaja
harus bergaul. Remaja
membentuk ketahanan diri
agar tidak mudah
terpengaruh jika ternyata
teman sebaya atau
komunitas yang ada tidak
sesuai dengan harapan.   

Contoh kasus kenakalan


remaja :
Main perang senjata
mainan malah berubah jadi
aksi tawuran. Permainan
perang-perangan dengan
senapan berpeluru plastik
antara dua kelompok remaja
dari dua dusun bertetangga,
Kedua kelompok terlibat
saling pukul setelah saling
menuding bahwa pihak
lawannya bertindak curang.
Sejumlah anak-anak terluka
karena terkena lemparan
batu dari kubu lawan.

Anda mungkin juga menyukai