Puji syukur kami kehadirat Tuhan semesta alam Allah SWT , berkat
keesaan dan kasih sayangnya lah kami selaku penyusun dapat menyelesaikan
makalah hasil observasi ini. Semoga solawat dan salam selalu tercurah limpahkan
kepada baginda nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, tabi’in
itba’u tabiatnya, dan kita umatnya.
Penulisan makalah ini lebih banyak disadari dan didasari oleh rasa
tanggung jawab serta kesadaran penyusun sebagai seorang mahasiswa yang peduli
serta butuh akan pendidikan, karena itu penulis merasa bahwa di dalam makalah ini
terdapat banyak sekali kekurangan dan kesalahan yang menghendaki adanya
perbaikan dan kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis dengan rendah hati sangat
mengharapkan datangnya kritik dan saran semua pihak demi perbaikan karya tulis
ini.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut
membantu., kami ucapkan terima kasih juga kepada Bapak Drs. Wiryo Setiana,
M.Si.. yang telah memberikan bimbingan dan pengalaman belajar yang sangat
bermanfaat, serta motivasi yang sangat membangun, sehingga dengan adanya
penelitian ini kami banyak mendapatkan banyak pengalaman baru. Semoga Allah
SWT meridhoi usaha penulis dan semoga karya tulis ini bermanfaat khususnya bagi
penulis umumnya bagi kita semua. Aamiin .
.............................
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Kriminalitas
2. Pengertian Kriminalitas.
3. Bentuk – Bentuk Kriminalitas.
4. Faktor Penyebab Prilaku Kriminalitas
5. Dampak Akibat Prilaku Kriminalitas dari Berbagai Bidang Kehidupan.
6. Hukum Pidana untuk Tindakan kriminalitas.
7. Kenakalan Remaja.
8. Pengertian Kenakalan Remaja.
9. Bentuk – Bentuk Kenakalan Remaja.
10. Faktor Penyebab Kenakalan Remaja
11. Usia.
12. Hukum Pidana Kenakalan Remaja.
1. Pelaksanaan Observasi
2. Hasil Observasi
3. Hasil Observasi mengenai Kriminalitas
4. Hasil Observasi mengenai Kenakalan Remaja
5. Analisis Fenomena Kriminalitas dan Kenakalan Remaja sebagai
Patologi Sosial
6. Faktor Penyebab Fenomena Kriminalitas dan Kenakalan Remaja
sebagai Patologi Sosial
7. Solusi dan Usaha Preventif yang Dilakukan
8. Perspektif Islam dalam Menangani Permasalahan Kriminalitas &
Kenakalan Remaja
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Fenomena kriminalitas ini pun tidak hanya terjadi pada orang yang
dianggap telah dewasa saja, namun remaja zaman sekarang pun sangan riskan
terpengaruhi pengaruh-pengaruh negatif hingga mereka melakukan tindakan
kriminalitas. Hal tersebut merupakan pengaruh dari tuntutan perkembangan zaman
saat ini hingga menyebabkan merebaknya penyimpangan (deviasi) sosial. Tindakan
yang dilakukan oleh remaja ini lebih dikenal dengan kenakalan remaja.
Masa remaja lebih dapat disebut masa yang paling berat, penuh tantangan,
ia harus bekerja lebih berat, memanfaatkan setiap waktu yang dimuliki, ia harus
memperhatikan mental rohaniah aqliyah, fisik jasmaniah untuk memproses
regenerasi yang pasti menghampirinya. Fisik tubuh, makanan bergizi, intelektual
menghayati ilmu pengetahuan dan mental santapan rohani yang berisi norma tata
nilai yang abadi dan luhur, fisik dilatih dengan penghayatan dan pengalaman religi
hingga latihan terakhir ini bisa mengilhami seluruh sikap dan tingkah lakunya.
1. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam makalah ini
diantaranya :
1. Tujuan
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Kriminalitas
2. Pengertian Kriminalitas
1. Menurut R. Susilo
1. Menurut M.v.T
Dari pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa kriminalitas
adalah perbuatan atau tingkah laku yang melanggar hukum, selain merugikan
penderita atau korban juga sangat merugikan masyarakat yaitu berupa hilangnya
keseimbangan ketentraman dan ketertiban.
1. Pencurian
Pencuri berasal dari kata dasar curi yang berarti sembunyi-sembunyi atau
diam-diam dan pencuri adalah orang yang melakukan kejahatan pencurian. Dengan
demikian pengertian pencurian adalah orang yang mengambil milik orang lain
secara sembunyi-sembunyi atau diam-diam dengan jalan yang tidak sah.
(Poerwardarminta 1984:217). Pencurian melanggar pasal 352 KUHP (Kitab
Undang-undang Hukum Pidana) dengan ancaman hukuman maksimal 15 (lima
belas) tahun penjara .
1. Tindak asusila
Asusila adalah perbuatan atau tingkah laku yang menyimpang dari norma-
norma atau kaidah kesopanan yang saat ini banyak mengintai kaum wanita. Tindak
kriminal tersebut hukumannya penjara paling lama 2 th 8 bln tercantum dalam
pasal 289 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP ) tentang perbuatan asusila
dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara.
1. Pencopetan
1. Penjambretan
1. Penganiayaan.
1. Pembunuhan
1. Korupsi
Kartono (1983) memberi batasan korupsi sebagi tingkah laku individu yang
menggunakan wewenang dan jabatan guna mengeduk keuntungan pribadi,
merugikan kepentingan umum dan negara. korupsi dalam pengertian sosiologis
sebagai: Penggunaan yang korup dari kekuasaan yang dialihkan, atau sebagai
penggunaan secara diam-diam kekuasaan yang dialihkan berdasarkan wewenang
yang melekat pada kekuasaan itu atau berdasarkan kemampuan formal, dengan
merugikan tujuan-tujuan kekuasaan asli dan dengan menguntungkan orang luar atas
dalih menggunakan kekuasaan itu dengan sah Hamzah(1991). Tindak pidana korupsi
memenuhi pasal 209 KUHP (Kitab Undang-undang Hukum Pidana) dengan
hukuman 4 tahun penjara. (Soenarto, 1994:269)
3) Umur
1. Kemiskinan
1. Pendidikan
1) Kerugian materi
Hal ini bisa terjadi jika tindakan kriminalitas masih dalam tahap agak
berat. Seperti pencopetan penipuan penjambretan, pencurian dll, yang tanpa di
sertai dengan tindak kekerasan.
2) Trauma
Trauma bisa terjadi pada seseorang yang mengalami tindakan kriminal
yang biasanya di sertai dengan ancaman seperti dengan membawa benda-benda
tajam seprti pisau, clurit, pistol dll.
Hal ini bisa saja terjadi jika suatu tindakan kriminal di sertai dengan
tindakan kriminal yang lainnya atau jika seseorang melakukan tindakan kriminal itu
sudah memasuki tahap tindakan kriminal yang berat. Contohnya jika suatu tindakan
pencurian disertai dengan penganiayaan, atau pemerkosaan dan lain sebagainya.
4)
Pasal 281
Diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau
pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah:
(3) Kalau yang bersalah melakukan kejahatan tersebut dalam ayat pertama
sebagai pencarian atau kebiasaan, dapat dijatuhkan pidana penjara paling lama dua
tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak tujuh puluh lima ribu rupiah.
Pasal 283
(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau
pidana denda paling banyak sembilan ribu rupiah, barang siapa menawarkan,
memberikan untuk terus maupun untuk sementara waktu, menyerahkan atau
memperlihatkan tulisan, gambaran atau benda yang melanggar kesusilaan, maupun
alat untuk mencegah atau menggugurkan kehamilan kepada seorang yang belum
dewasa, dan yang diketahui atau sepatutnya harus diduga bahwa umumya belum
tujuh belas tahun, jika isi tulisan, gambaran, benda atau alat itu telah diketahuinya.
(2) Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa membacakan isi
tulisan yang melanggar kesusilaan di muka oranng yang belum dewasa sebagaimana
dimaksud dalam ayat yang lalu, jika isi tadi telah diketahuinya.
(3) Diancam dengan pidana penjara paling lama empat bulan atau pidana
kurungan paling lama tiga bulan atau pidana denda paling banyak sembilan ribu
rupiah, barang siapa menawarkan, memberikan untuk terus maupun untuk
sementara waktu, menyerahkan atau memperlihatkan, tulis- an, gambaran atau
benda yang melanggar kesusilaan, maupun alat untuk mencegah atau menggugurkan
kehamilan kepada seorang yang belum dewasa sebagaimana dimaksud dalam ayat
pertama, jika ada alasan kuat baginya untuk menduga, bahwa tulisan, gambaran
atau benda yang melang- gar kesusilaan atau alat itu adalah alat untuk mencegah
atau menggugurkan kehamilan.
Pasal 283
Jika yang bersalah melakukan salah satu kejahatan tersebut dalam pasal
282 dan 283 dalam menjalankan pencariannya dan ketika itu belum lampau dua
tahun sejak adanya pemidanaan yang menjadi pasti karena kejahatan semacam itu
juga, maka dapat dicabut haknya untuk menjalankan pencarian tersebut.
Pasal 284
1.a. seorang pria yang telah kawin yang melakukan gendak (overspel),
padahal diketahui bahwa pasal 27 BW berlaku baginya,
1.b. seorang wanita yang telah kawin yang melakukan gendak, padahal
diketahui bahwa pasal 27 BW berlaku baginya;
2.a. seorang pria yang turut serta melakukan perbuatan itu, padahal
diketahuinya bahwa yang turut bersalah telah kawin;
2.b. seorang wanita yang telah kawin yang turut serta melakukan perbuatan
itu, padahal diketahui olehnya bahwa yang turut bersalah telah kawin dan pasal 27
BW berlaku baginya.
(3) Terhadap pengaduan ini tidak berlaku pasal 72, 73, dan 75.
(5) Jika bagi suami-istri berlaku pasal 27 BW, pengaduan tidak diindahkan
selama perkawinan belum diputuskan karena perceraian atau sebelum putusan yang
menyatakan pisah meja dan tempat tidur menjadi tetap.
Pasal 285
Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seorang
wanita bersetubuh dengan dia di luar perkawinan, diancam karena melakukan
perkosaan dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.
Pasal 286
Pasal 287
(2) Penuntutan hanya dilakukan atas pengaduan, kecuali jika umur wanita
belum sampai dua belas tahun atau jika ada salah satu hal berdasarkan pasal 291 dan
pasal 294.
Pasal 288
(3) Jika mengakibatkan mati, dijatuhkan pidana penjara paling lama dua
belas tahun.
Pasal 289
Pasal 290
Pasal 291
(1) Jika salah satu kejahatan berdasarkan pasal 286, 2 87, 289, dan 290
mengakibatkan luka-luka berat, dijatuhkan pidana penjara paling lama dua belas
tahun;
(2) Jika salah satu kejahatan berdasarkan pasal 285, 2 86, 287, 289 dan
290 mengakibatkan kematisn dijatuhkan pidana penjara paling lama lima belas
tahun.
Pasal 292
Orang dewasa yang melakukan perbuatan cabul dengan orang lain sesama
kelamin, yang diketahuinya atau sepatutnya harus diduganya belum dewasa,
diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun.
Pasal 293
(1) Barang siapa dengan memberi atau menjanjikan uang atau barang,
menyalahgunakan pembawa yang timbul dari hubungan keadaan, atau dengan
penyesatan sengaja menggerakkan seorang belum dewasa dan baik tingkahlakunya
untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul dengan dia, padahal
tentang belum kedewasaannya, diketahui atau selayaknya harus diduganya, diancam
dengan pidana penjara paling lama lima tahun.
(3) Tenggang waktu tersebut dalam pasal 74 bagi pengaduan ini adalah
masing-masing sembilan bulan dan dua belas bulan.
Pasal 294
(1) Barang siapa melakukan perbuatan cabul dengan anaknya, tirinya, anak
angkatnya, anak di bawah pengawannya yang belum dewasa, atau dengan orang
yang belum dewasa yang pemeliharaanya, pendidikan atau penjagaannya diannya
yang belum dewasa, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
Pasal 295
(1) Diancam:
dengan pidana penjara paling lama lima tahun barang siapa dengan
sengaja menyebabkan atau memudahkan dilakukannya perbuatan cabul oleh
anaknya, anak tirinya, anak angkatnya, atau anak di bawah pengawasannya yang
belum dewasa, atau oleh orang yang belum dewasa yang pemeliharaannya,
pendidikan atau penjagaannya diserahkan kepadanya, ataupun oleh bujangnya atau
bawahannya yang belum cukup umur, dengan orang lain;
dengan pidana penjara paling lama empat tahun barang siapa dengan
sengaja menghubungkan atau memudahkan perbuatan cabul, kecuali yang tersebut
dalam butir 1 di atas., yang dilakukan oleh orang yang diketahuinya belum dewasa
atau yang sepatutnya harus diduganya demikian, dengan orang lain.
(2) Jika yang melakukan kejahatan itu sebagai pencarian atau kebiasaan,
maka pidana dapat ditambah sepertiga.
Pasal 296
Pasal 297
Perdagangan wanita dan perdagangan anak laki-laki yang belum dewasa,
diancam dengan pidana penjara paling lama enam tahun.
Pasal 298
(1) Dalam hal pemidanaan berdasarkan salah satu kejahatan dalam pasal
281, 284 – 290 dan 292 – 297, pencabutan hakhak berdasarkan pasal 35 No. 1 – 5
dapat dinyatakan.
(2) Jika yang bersalah melakukan salah satu kejahatan berdasarkan pasal
292 – 297 dalam melakukan pencariannya, maka hak untuk melakukan pencarian
itu dapat dicabut.
Pasal 299
(1) Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruh
supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan bahwa karena
pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan, diancam dengan pidana penjara paling
lama empat tahun atau pidana denda paling banyak empat puluh lima ribu rupiah.
(2) Jika yang bersalah berbuat demikian untuk mencari keu tungan, atau
menjadikan perbuatan tersebut sebagai pencarian atau kebiasaan, atau jika dia
seorang tabib, bidan atau juruobat, pidmmya dapat ditambah sepertiga
1. PENCURIAN
Pasal 362
Pasal 363.
(2) Bila pencurian tersebut dalam nomor 3 disertai dengan salah satu hal
dalam nomor 4 dan 5, maka perbuatan itu diancam dengan pidana penjara paling
lama sembilan tahun. (KUHP 35, 366, 486,)
Pasal 364.
Pasal 365.
(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun pencurian
yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan
terhadap orang dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah
pencurian itu, atau bila tertangkap tangan, untuk memungkinkan diri sendiri atau
peserta lainnya untuk melarikan diri, atau untuk tetap menguasai barang yang
dicuri. (KUHP 89, 335.)
(2) Diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun:
1. bila perbuatan dilakukan pada waktu malam dalam sebuah rumah atau
pekarangan tertutup yang ada rumahnya, dijalan umum, atau dalam kereta api atau
trem yang sedang berjalan; (KUHP 89, 363.)
2. bila perbuatan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu;
(KUHP 363-1 sub 4’.)
3. bila yang bersalah masuk ke tempat melakukan kejahatan dengan
merusak atau memanjat ataa dengan memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau
pakaian jabatan palsu; (KUHP 99 dst., 363.)
4 bila perbuatan mengakibatkan luka berat. (KUHP 90.)
(4) Diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau
pidana penjara selama waktu tertentu paling lama dua puluh tahun, bila perbuatan
itu mengakibatkan luka berat atau kematian dan dilakukan oleh dua orang atau lebih
dengan bersekutu, disertai pula oleh salah satu hal yang diterangkan dalam nomor 1’
dan 3’. (KUHP 366, 368, 486.)
Pasal 366
Pasal 367
(1) Jika pembuat atau pemhantu ciari salah satu kejahatan dalam bab ini
adalah suami (istri) dari orang yang terkena kejahatan dan tidak terpisah meja dan
ranjang atau terpisah harta kekayaan, maka terhadap pembuat atau pembantu itu
tidak mungkin diadakan tuntutan pidana.
(2) Jika dia adalah suami (istri) yang terpisah meja dan ranjang atau
terpisah harta kekayaan, atau jika dia adalah keluarga sedarah atau semenda, baik
dalam garis lurus maupun garis menyimpang derajat kedua maka terhadap orang itu
hanya mungkin diadakan penuntutan jika ada pengaduan yang terkena kejahatan.
http://starbrantas.blogspot.co.id/2013/01/pasal-338-367-kuhp.html
1. PENCOPETAN
Pasal 365.
(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun pencurian
yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan
terhadap orang dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah
pencurian itu, atau bila tertangkap tangan, untuk memungkinkan diri sendiri atau
peserta lainnya untuk melarikan diri, atau untuk tetap menguasai barang yang
dicuri. (KUHP 89, 335.)
(2) Diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun:
1. bila perbuatan dilakukan pada waktu malam dalam sebuah rumah atau
pekarangan tertutup yang ada rumahnya, dijalan umum, atau dalam kereta api atau
trem yang sedang berjalan; (KUHP 89, 363.)
2. bila perbuatan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu;
(KUHP 363-1 sub 4’.)
3. bila yang bersalah masuk ke tempat melakukan kejahatan dengan
merusak atau memanjat ataa dengan memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau
pakaian jabatan palsu; (KUHP 99 dst., 363.)
(4) Diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau
pidana penjara selama waktu tertentu paling lama dua puluh tahun, bila perbuatan
itu mengakibatkan luka berat atau kematian dan dilakukan oleh dua orang atau lebih
dengan bersekutu, disertai pula oleh salah satu hal yang diterangkan dalam nomor 1’
dan 3’. (KUHP 366, 368, 486.)
1. PENJAMBRETAN
Pasal 365.
(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun pencurian
yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan
terhadap orang dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah
pencurian itu, atau bila tertangkap tangan, untuk memungkinkan diri sendiri atau
peserta lainnya untuk melarikan diri, atau untuk tetap menguasai barang yang
dicuri. (KUHP 89, 335.)
(2) Diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun:
1. bila perbuatan dilakukan pada waktu malam dalam sebuah rumah atau
pekarangan tertutup yang ada rumahnya, dijalan umum, atau dalam kereta api atau
trem yang sedang berjalan; (KUHP 89, 363.)
2. bila perbuatan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu;
(KUHP 363-1 sub 4’.)
3. bila yang bersalah masuk ke tempat melakukan kejahatan dengan
merusak atau memanjat ataa dengan memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau
pakaian jabatan palsu; (KUHP 99 dst., 363.)
4 bila perbuatan mengakibatkan luka berat. (KUHP 90.)
(4) Diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau
pidana penjara selama waktu tertentu paling lama dua puluh tahun, bila perbuatan
itu mengakibatkan luka berat atau kematian dan dilakukan oleh dua orang atau lebih
dengan bersekutu, disertai pula oleh salah satu hal yang diterangkan dalam nomor 1’
dan 3’. (KUHP 366, 368, 486.)
1. PEMBUNUHAN
Pasal 338
Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena
pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.
Pasal 339
Pasal 340
Pasal 341
Seorang ibu yang karena takut akan ketahuan melahirkan anak pada saat
anak dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa
anaknya, diancam karena membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara paling
lama tujuh tahun.
Pasal 342
Seorang ibu yang untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut
akan ketahuan bahwa ia akan melahirkan anak pada saat anak dilahirkan atau tidak
lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam karena melakukan
pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan pidana penjara paling lama
semhi- lan tahun.
Pasal 343
Kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan 342 dipandang bagi orang
lain yang turut serta melakukan, sebagai pembunuhan atau pembunuhan anak
dengan rencana.
Pasal 344
Barang siapa merampas nyawa orang lain atas permintaan orang itu sendiri
yang jelas dinyatakan dengan kesungguhan hati, diancam dengan pidana penjara
paling lama dua belas tahun.
Pasal 345
Pasal 347
Pasal 348
Pasal 349
Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan
berdasarkan pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu
kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan
dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk
menjalankan pencarian dalam mana kejahatan dilakukan.
Pasal 350
Pasal 359
Pasal 360
Pasal 361
1. PENIPUAN
Unsur poin 1 di atas yaitu mengenai upaya/cara adalah unsur utama untuk
menentukan apakah perbuatan tersebut dapat dikategorikan sebagai penipuan. Hal
ini sebagaimana kaidah dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung No.
1601.K/Pid/1990 tanggal 26 Juli 1990 yang menyebutkan :
“Unsur pokok delict penipuan (ex Pasal 378 KUHP) adalah terletak pada
cara/upaya yang telah digunakan oleh si pelaku delict untuk menggerakan orang lain
agar menyerahkan sesuatu barang.”
* Akal cerdik atau tipu muslihat = suatu tipuan yang demikian liciknya,
sehingga seorang yang berpikiran normal dapat tertipu. Suatu tipu muslihat sudah
cukup, asal cukup liciknya.
* Rangkaian kata-kata bohong : satu kata bohong tidak cukup, disini harus
dipakai banyak kata-kata bohong yang tersusun sedemikian rupa, sehingga
kebohongan yang satu dapat ditutup dengan kebohongan yang lain, sehingga
keseluruhannya merupakan suatu ceritera sesuatu yang seakan-akan benar.
Pasal 365.
1. bila perbuatan dilakukan pada waktu malam dalam sebuah rumah atau
pekarangan tertutup yang ada rumahnya, dijalan umum, atau dalam kereta api atau
trem yang sedang berjalan; (KUHP 89, 363.)
2. bila perbuatan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu;
(KUHP 363-1 sub 4’.)
3. bila yang bersalah masuk ke tempat melakukan kejahatan dengan
merusak atau memanjat ataa dengan memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau
pakaian jabatan palsu; (KUHP 99 dst., 363.)
Diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau
pidana penjara selama waktu tertentu paling lama dua puluh tahun, bila perbuatan
itu mengakibatkan luka berat atau kematian dan dilakukan oleh dua orang atau lebih
dengan bersekutu, disertai pula oleh salah satu hal yang diterangkan dalam nomor 1’
dan 3’. (KUHP 366, 368, 486.)
(2) Ketentuan Pasal 365 ayat kedua, ketiga dan keempat berlaku bagi
kejahatan ini.
1. PENGANIAYAAN
Bab XX – Penganiayaan
(1) Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun
delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah,
(3) Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama
tujuh tahun.
(1) Kecuali yang tersebut dalam pasal 353 dan 356, maka penganiayaan
yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan
jabatan atau pencarian, diancam, sebagai penganiayaan ringan, dengan pidana
penjara paling lama tiga bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima
ratus rupiah. Pidana dapat ditambah sepertiga bagi orang yang melakukan kejahatan
itu terhadap orang yang bekerja padanya, atau menjadi bawahannya.
(1) Barang siapa sengaja melukai berat orang lain, diancam karena
melakukan penganiayaan berat dengan pidana penjara paling lama delapan tahun.
Pasal 356
Pidana yang ditentukan dalam pasal 351, 353, 354 dan 355 dapat ditambah
dengan sepertiga:
Pasal 357
Dalam hal pemidanaan karena salah satu kejahatan berdasarkan pasal 353
dan 355, dapat dijatuhkan pencabutan hak berdasarkan pasal 3o No. 1 – 4.
Pasal 358
1. dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan, jika
akibat penyerangan atau perkelahian itu ada yang luka-luka berat;
2. dengan pidana penjara paling lama empat tahun, jika akibatnya ada
yang mati.
1. Kenakalan Remaja
2. Pengertian Kenakalan Remaja
Remaja adalah masa peralihan diantara masa anak-anak dan masa dewasa
dimana anak-anak mengalami pertumbuhan cepat di segala bidang. Mereka bukan
lagi anak-anak, baik bentuk badan, sikap, cara berfikir dan bertindak, tetapi bukan
pula orang dewasa yang telah matang. Masa ini mulai kira-kira umur 13 tahun dan
berakhir kira-kira umur 21 tahun.
Dalam melalui masa remaja ini tidak sedikit anak-anak yang mengalami
kesulitan dan problem-problem yang kadang-kadang menyebabkan kesehatan
terganggu, jiwanya cemas dan gelisah. Masa remaja adalah masa yang penuh dengan
tantangan di dalam kehidupan dan perkembangan jiwanya, konflik-konflik dalam
diri remaja sering kali menimbulkan masalah, hal tersebut tergantung sekali pada
keadaan remaja itu sendiri dan lingkungannya. (Wiryo, 2015:104)
Adapun pengertian dari kenakalan remaja itu sendiri adalah semua prilaku
yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang di lakukan oleh remaja.
Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Berdasarkan beberapa pendapat dari para tokoh diatas, jadi yang dimaksud
dengan kenakalan remaja adalah kecenderungan remaja untuk melakukan tindakan
yang melanggar aturan yang dapat mengakibatkan kerugian dan kerusakan baik
terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.
1) Keinginan meniru dan ingin konform dengan gangnya, jadi tidak ada
motivasi, kecemasan atau konflik batin yang tidak dapat diselesaikan.
2) Kebanyakan berasal dari daerah kota yang transisional sifat yang
memiliki subkultur kriminal.
3) Pada umumnya remaja berasal dari keluarga berantakan, tidak
harmonis, dan mengalami banyak frustasi.
2) Perilaku kriminal mereka merupakan ekspresi dari konflik batin yang
belum terselesaikan.
4) Remaja nakal ini banyak yang berasal dari kalangan menengah.
Defek (defect, defectus) artinya rusak, tidak lengkap, salah, cedera, cacat,
kurang. Kenakalan remaja defek moral mempunyai ciri-ciri: selalu melakukan
tindakan anti sosial, walaupun pada dirinya tidak terdapat penyimpangan, namun
ada disfungsi pada inteligensinya. Kelemahan remaja delinkuen tipe ini adalah
mereka tidak mampu mengenal dan memahami tingkah lakunya yang jahat, juga
tidak mampu mengendalikan dan mengaturnya, mereka selalu ingin melakukan
perbuatan kekerasan, penyerangan dan kejahatan, rasa kemanusiaannya sangat
terganggu, sikapnya sangat dingin tanpa afeksi jadi ada kemiskinan afektif, dan
sterilitas emosional.
3. Faktor Penyebab Kenakalan Remaja
Kebutuhan hidup seorang anak tidak hanya bersifat materi saja, tetapi lebih
dari itu. Ia juga memerlukan kebutuhan psikologis untuk pertumbuhan dan
perkembangan kepribadiannya. Dalam memasuki zaman industrialisasi ini, banyak
keluarga modern suami-istri bekerja diluar rumah hanya untuk mengejar kebutuhan
materi yang berkecukupan makin lama ada kecenderungan tugas dan tanggung
jawab sebagai orang tua diserahkan kepada pembantu.
1. Identitas
1. Kontrol diri
1. Usia
1. Jenis kelamin
Remaja laki-laki lebih banyak melakukan tingkah laku anti sosial daripada
perempuan. Menurut catatan kepolisian Kartono (2006) pada umumnya jumlah
remaja laki-laki yang melakukan kejahatan dalam kelompok gang diperkirakan 50
kali lipat daripada gang remaja perempuan.
1. Proses keluarga
1. Faktor pribadi
Setiap anak memiliki kepribadian khusus, dan keadaan khusus pada anak
ini dapat menjadi sumber munculnya perilaku menyimpang. Keadaan khusus ini
adalah keadaan konstitusi yaitu potensi bakat atau sifat dasar pada anak yang
kemudian melalui proses perkembangan, kematangan atau perangsangan dari
lingkungan menjadi aktual, muncul dan berfungsi .
1. Faktor keluarga
Dalam hal penuntutan pidana terhadap orang yang belum dewasa yang
berumur di bawah enam belas tahun karena melakukan suatu perbuatan, hakim
dapat menentukan: memerintahkan supaya yang bersalah itu dikembalikan kepada
orang tuanya, watinya atau pemeliharanya, tanpa dikenakan suatu pidana apa pun;
atau memerintahkan supaya yang bersalah itu diserahkan kepada pemerintah tanpa
pidana apa pun, bila perbuatan tersebut merupakan kejahatan atau salah satu
pelanggaran berdasarkan pasal 489, 490, 492, 496, 497, 503-505, 514, 517-519, 526,
531, 532, 536, dan 540, serta belum lewat dua tahun seiak dinyatakan bersalah
karena melakukan kejahatan atau salah satu pelanggaran tersebut di alas, dan
putusannya telah menjadi tetap atau menjatuhkan pidana kepada yang bersalah.
Menurut pasal 45, hal yang memperingan pidana ialah sebab si pembuat
mcrupakan seorang anak yang umurnya belum mencapai 16 (enam belas) tahun.
Inilah satu-satunya dasar yang memperingan pidana umum yang ditentukan dalam
Bab III Buku I.
1) terhadap pasal: 489, 490, 492, 496, 497, 503, 505, 514, 517-519, 526,
531, 532, 536, dan 540;
2) yang pclanggaran mana belum lcwat 2 (dua) tahun (pcngulangan)
sejak dijatuhi pidana dengan putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
1) Penyalahgunaan Narkoba
2) Seks Bebas
Secara khusus mengenai seks bebas tidak diatur dalam KUHP tetapi
tindakan tersebut dapat menjerumuskan kita pada tindak pidana tertentu, seperti:
1. c) Berzina
Pasal 284 ayat (1) KUHP menyatakan bahwa : Dipidana dengan pidana
penjara selama-lamanya Sembilan bulan:
Ke-1
Ke-2
Pasal 341 KUHP menyatakan “Seorang ibu yang karena takut akan
diketahui ia sudah melahirkan anak, pada ketika anak itu dilahirkan atau tiada
berapa lama sesudah dilahirkan, dengan sengaja menghilangkan nyawa anak itu
dipidana karena bersalah melakukan pembunuhan anak, dengan pidana penjara
selama-lamanya tujuh tahun”
1. f) Tindak Pidana yang berkaitan dengan Perlindungan Anak
3) Tawuran
4) Pembunuhan
Dalam kasus pembunuhan diatur dalam buku II BAB XIX pasal 338 yang
berbunyi : barang siapa sengaja merampas nyawa orang lain diancam karena
pembunuhan dgn pidana penjara 15 tahun.
5) Penganiayaan Berat
Dalam kasus penganiayaan diatur dalam buku II BAB XIX pasal 354 yang
berbunyi: jika perbuatan mengakibatkan mati, yang bersalah akan diancam penjara
10 tahun.
6) Pencurian biasa
DAFTAR PUSTAKA
Sumiyati, dkk. 2009. Kesehatan jiwa remaja dan konseling . Jakarta: Trans Info
Media