Anda di halaman 1dari 10

METODOLOGI DAN TEORI PATOLOGI SOSIAL

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Patologi Sosial

Dosen Pengampu :
Abdul Aziz, S.Pd.,M.A

Disusun Oleh :
Nurul Izzah (12006030)
Reisa Amalia (12006044)

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH


JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PONTIANAK
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT,
karena dengan rahmat dan karunia nya kami dapat menyelesaikan menyusun makalah pada
mata kuliah patologi sosial. Demi untuk memenuhi nilai tugas yang sudah diberikan oleh ibu
dosen pengampu mata kuliah, yaitu kepada bapak Abdul Aziz, S.Pd., M.A.
Kami selaku penyusun dari makalah ini mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen
pengampu dari mata kuliah patologi sosial ini. Karena telah membimbing dan memberikan
banyak ilmu kepada kami. Kami sangat berharap untuk makalah ini agar dapat menjadi
sangat berguna kepada pembaca, sebagai penambah wawasan terkait tentang materi yang
disajikan yaitu, “Metode dan Teori Patologi Sosial”. Namun kami sebagai penyusun juga
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu kritik serta
saran yang membangun akan dapat kami terima agar menjadi pembelajaran untuk kami dan
pembaca sekalian. Sekiranya sekian dan terima kasih.

Pontianak, 16 September 2022

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................1
Daftar Isi..............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..............................................................................................3
C. Tujuan Pembuatan Makalah..............................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Metodologi Patologi Sosial...............................................................................4
B. Teori Patologi Sosial.........................................................................................5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................................9
Daftar Pustaka......................................................................................................................10

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Satu abad lalu, masyarakat menyebut sebuah peristiwa sebagai penyakit social
murni dengan ukuran moralistik. Maka, adanya kemiskinan, kejahatan, pelacuran,
alkoholisme, kecanduan, perjudian, dan tingkah laku yang saling berkaitan dengan
peristiwa tadi dinyatakan sebagai gejala penyakit social yang harus diberantas atau
dihilangkan dari muka bumi ini. Kemudian, pada abad ke-19 menuju awal abad ke-
20, sosiolog kita memberikan definisi yaitu, semua tingkah laku yang bertentangan
dengan norma kebaikan, stabilitas local, pola kesederhanaan, moral, hak milik,
solidaritas kekeluargaan, hidup rukun bertetangga, disiplin, kebaikan, dan hokum
normal, bisa kita sebut dengan patologi sosial (Kartini, 2015)
Adanya penyakit sosial ini merupakan salah satu masalah yang sangat
mengganggu keharmonisan, serta keutuhan di berbagai nilai dasar kehidupan sosial.
Di Indonesia sendiri tidak dapat dipungikiri lagi bahkan tidak dapat dihitung dengan
jari-jari berapa banyak orang yang melakukan penyimpangan sosial ini, lebih
parahnya lagi tidak hanya dari kalangan masyarakat awam bahkan orang-orang yang
berpendidikan tinggi melakukan penyimpangan sosial. Korupsi, Narkoba,
pemerkosaan, perjudian seperti menjadi hal yang lumrah untuk ditemui. Penyakit
social tidak terjadi begitu saja didalam kehidupan seseorang, ada hal-hal yang melatar
belakangi mengapa seseorang dapat melakukan penyimpangan masyarakat ataupun
penyimpangan norma pada masyarakat. Maka dari itu, penulisan kali ini akan
menjelaskan “Metodologi dan Teori Patologi Sosial”.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana metodologi patologi social itu?
2. Apa saja teori patologi social?

C. Tujuan Pembuatan Makalah


1. Untuk mengetahui bagaimana metodologi patologi social
2. Untuk mengetahui apa saja teori patologi social

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Metodologi Patologi Sosial


Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli dalam
membahas masalah sosial, dapat disimpulkan bahwasannya baik dari pengertian
patologi sosial itu sendiri ataupun masalah sosial, inti dari semuanya adalah sebuah
bentuk tingkah laku yang menyimpang “penyimpangan” yang dimana penyimpangan
tersebut dianggap tidak normal dalam suatu masyarakat. Patologi sosial dapat
diartikan hal-hal yang telah bersimpangan dengan norma-norma yang ada pada
masyarakat baik dari moral, kekeluargaan, hubungan bertetangga bahkan terhadap
hukum formal.
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi permasalahan sosial sebagai
berikut :
1. Faktor keluarga
Friedman (1998) menjelaskan pengertian keluarga ialah keberadaan dua orang
ataupun lebih yang berkumpul dengan hidup bersama didalam keterikatan dalam
aturan serta emosional, serta masing-masing individu didalamnya memiliki peran
didalam keluarga. (Suprajitno, 2004). Seorang anak akan berperilaku sama dengan
apa yang diperlihatkan oleh keluarga, orang tua yang terutama. Dari fakor
keluarga ini mencakup bagaimana cara orang tua mendidik anak, komunikasi dan
perhatian orang tua kepada anak, keadaan ekonomi, serta rasa keperdulian orang
tua terhadap anak. Oleh karena itu orang tua berperan sangat penting dalam
mendidik anak agar tidak terjerumus kedalam masalah yang menyimpang dari
masyarakat.
2. Faktor Lingkungan
Faktor kedua yang dapat mempengaruhi penyakit sosial ialah lingkungan. Dari
faktor ini dapat dijelaskan bahwasannya ketika seseorang tinggal ditengah-tengah
lingkungan yang tidak baik, maka lama-kelamaan akan mudah terbawa pengaruh
dari lingkungan tersebut. Contoh lingkungan tidak baik seperti lingkungan
penjudi, narkoba, dll. Penyakit sosial akan timbul didalam masyarakat yang tidak
menegakkan aturan ataupun norma.
3. Faktor Pendidikan

4
Pendidikan terbagi menjadi dua yaitu, pendidikan di sekolah dan pendidkan
dalam keluarga, lingkungan, serta pergaulan yang dimana sama-sama menjadi
modal utama bagi seseorang untuk menjalankan kehidupannya dengan baik. Salah
satu fungsi pendidikan bagi individu ialah dapat memberikan pengarahan kepada
individu sehingga dapat membedakan hal yang baik dan buruk, sesuatu yang
boleh ataupun tidak boleh untuk dilakukan sehingga individu dapat terjauhkan
dari penyakit-penyakit sosial. (Dr. Paisol Burlian, 2016).

Dari yang dijelaskan diatas yaitu berbagai fakor yang dapat mempengaruhi
terjadinya penyakit sosial ataupun masalah sosial. Ada beberapa penyebab teradinya
penyakit sosial, antara lain:
1. Keadaan Keluarga yang Berantakan ( Broken Home )
Keluarga merupakan tempat dimana anak tau bagaimana caranya
berinteraksi dengan baik, oleh karena itu keluarga merupakan peran yang
sangat penting dalam mempengaruhi terbentuknya watak anak. Dalam
keluarga yang berantakan atau dapat dikatakan Broken Home membuat
hubungan keluarga menjadi tidak harmonis. Seseorang yang mengalami
Broken Home, norma-norma tidak akan berlaku pada perbuatannya
dikarenakan hubungan keharmonisan keluarga yang tidak baik. Seseorang
akan lebih mencari kebahagiaannya diluar dikarenakan tidak mendapatkan
ketentraman didalam keluarga sehingga membuat seseorang akan bersikap
semaunya.
2. Persoalan Ekonomi
Tidak jarang lagi jika terlihat seseorang menghalalkan segala cara
untuk mendapatkan uang dengan cara apapun agar nafsunya terpenuhi. Hal
tersebut didasari karena tidak terpenuhinya kebutuhan ekonomi, sehingga
medorong seseorang untuk melakukan hal apapun agar kebutuhan ekonominya
tercukupi.
3. Pengaruh Kemajuan Teknologi
Teknologi pada saat ini sudah berkembang pesat dari kalangan anak-
anak hingga dewasa. Teknologi memiliki dampak positif dan negatifnya, dari
dampak negatif inilah yang dapat menimbulkan penyakit sosial, contohnya
sendiri dari internet. Pada saat ini, internet sudah tidak lagi memiliki bantalan

5
pemisah dari hal tayangan positif maupun negatif, internet bersifat sangat
terbuka sehingga semuanya dapat mengakses hal yang sama dengan mudah.

B. Teori Patologi Sosial


Adapun teori-teori patologi sosial yang disebutkan oleh (Erianjoni, 2003) dalam
bukunya yang berjudul Buku Ajar Perilaku Menyimpang, yaitu :
1. Teori partisipasi sosial
Teori ini mengklaim bahwa anggota dan peran dalam kelompok sosial dan
aktivitas budaya dapat digunakan sebagai indikator masalah sosial. Pendapat ini
mengasumsikan bahwa perbedaan partisipasi sosial dapat disebabkan oleh faktor-
faktor berikut:
a. Perbedaan tempramen dan kebiasaan
b. Adanya faktor-faktor di luar kendali pihak-pihak yang terlibat.
Ketika partisipasi sosial seseorang disebabkan oleh faktor-faktor di luar
kendalinya, kondisi semacam ini menciptakan "masalah sosial". Di sisi lain,
mereka yang mengalaminya dicap menyimpang atau menyimpang, tergantung
atau kecanduan pada orang lain, cacat atau destruktif, kriminal atau nakal, dan
cacat sosial.
2. Teori interaksi sosial
Teori ini didukung oleh L.G. Dia menjelaskan kepada Brown bahwa fenomena
sosial yang normal dan abnormal adalah hasil dari sifat manusia yang berinteraksi
dengan tatanan sosial. Setiap elemen memiliki peran dan kepentingan dalam
interaksi.
Perilaku patologis adalah fenomena ilmiah yang dihasilkan dari banyak faktor
yang saling berinteraksi dalam pengalaman pribadi seseorang yang unik. Gejala-
gejala ini harus diselidiki, dipahami dan diobati.
Dua pendekatan untuk mempelajari fenomena ini:
a. Pendekatan sosiologis, pendekatan ini dilakukan untuk mengkaji fenomena
sosial dari perspektif tatanan sosial.
b. Pendekatan sosial-psikologis mengikuti pendekatan ini dengan
mempertimbangkan fenomena sosial dari perspektif kodrat manusia.
3. Teori tingkah laku sociopathic
Pendekatan yang digunakan dalam mempelajari perilaku antisosial ini adalah:

6
a. Pendekatan biologis terhadap perilaku antisosial dalam biologi biasanya
mencakup bagian genetika. Sebagai contoh:
1) Patologi diwariskan melalui gen
2) Umumnya diwariskan oleh keturunan, menunjukkan kecenderungan untuk
berkembang ke arah patologis
3) Warisan bersama oleh keturunannya, tetapi suatu bentuk konstitusi yang
lemah yang berkembang menjadi perilaku sosiopat
b. Pendekatan psikologis dan psikiatri
Pendekatan psikologis menjelaskan perilaku sosiopat berdasarkan teori
kecerdasan dan, antara lain, karena faktor kecerdasan, sifat kepribadian, proses
berpikir, motivasi, sikap yang salah terhadap kehidupan, internalisasi diri yang
salah, dan pendekatan psikiatri. - kecenderungan emosional dan psikopatologis
di balik perilaku menyimpang secara sosial.
c. Pendekatan sosiologis
Sosiolog berpendapat bahwa penyebab perilaku sosiopat adalah murni
sosiologis atau sosiopatologis. Artinya, perilaku manusia harus dijelaskan dari
segi aspek-aspek yang sangat mempengaruhi struktur organisasi sosiologis dan
sosial, peran, status, partisipasi sosial, dan definisi diri.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Metodologi patologi sosial yang membahas faktor serta penyebab terjadinya
penyakit sosial yang terjadi dimasyarakat. Dari faktor keluarga yang berperan sangat
penting untuk membentuk suatu karakter ataupun watak anak sehingga terhindar dari
penyakit sosial, faktor lingkungan yang menjadi faktor kedua yang mempengaruhi
seseorang dalam melakukan hal, serta faktor pendidikan yang membantu seseorang
dapat memilah hal-hal yang baik ataupun buruk. Penyebab yang membenuk penyakit
sosial seperti bagaimana keadaan keluarga seseorang yang dapat mempengaruhi
watak seseorang, jika hubungan keluarga hamonis maka anak akan membentuk watak
yang dapat mengikuti norma masyarakat sedangkan jika keadaan keluarga yang tidak
harmonis maka anak akan merasa tidak mendapatkan ketentraman didalam keluarga
sehingga mencari kebahagiaan diluar dengan melakukan hal semaunya tanpa berpijak
pada norma yang ada. Begitu pula dengan keadaan ekonomi serta kemajuan teknologi
yang semakin berkembang pesat yang dan memiliki dampak negatif yang dapat
mendominasi terbentuknya penyakit sosial.

8
DAFTAR PUSTAKA

Bima, S. T. I. H. S. M. PATOLOGI SOSIAL MASYARAKAT.


Dr. Paisol Burlian, S. M. (2016). Patologi Sosial. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Erianjoni. (2003). Buku Ajar Perilaku Menyimpang. Padang.

Kartini, K. (2015). Patologi Sosial. Jakarta: Rajawali Pers.

Suprajitno, S. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: Egc.

Anda mungkin juga menyukai