Anda di halaman 1dari 10

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

KEMISKINAN SEBAGAI SALAH SATU PENYEBAB TIMBULNYA TINDAK


KEJAHATAN

Yayuk Sugiarti
Dosen Fakultas Hukum Universitas Wiraraja Sumenep

ABSTRAK
Timbulnya kejahatan disebabkan oleh banyak hal yang melatarbelakanginya,
diantaranya adalah kejahatan yang disebabkan oleh watak seseorang. Kasus yang
terjadi saat ini, kemiskinan seseorang atau latar belakang lain yang menyebabkan
seseorang melakukan kejahatan, namun dalam penelitian ini membahas tentang
kejahatan yang disebabkan oleh kemiskinan saja, hal ini dilakukan guna membatasi
pembahasan penulisan yang dilakukan, yaitu berkenaan dengan “Kemiskinan Sebagai
Salah Satu Penyebab Timbulnya Tindak Kejahatan”. Apabila diamati dari kedua istilah
“KEMISKINAN” dan “KEJAHATAN” tersebut, kemiskinan mempunyai arti tidak
berharta benda, serba kekurangan, atau perihal miskin, kemelaratan, dan kelaparan.
Sedangkan kejahatan mempunyai arti perbuatan yang bertentangan dengan keadilan.
Wilayah hukum Kepolisian Sektor Kecamatan Talango. Faktor kejahatan yang
dilatarbelakangi oleh kemiskinan seseorang sehingga melakukan kejahatan sebagai
alternatif penyelesaian guna untuk memenuhi kehidupan mereka dalam menjalani
kehidupannya, ini sudah terbukti atau memang ada dalam kenyataannya. Adapun
kejahatan yang dilakukan oleh masyarakat di wilayah hukum Kepolisian Sektor
Kecamatan Talango khususnya, hanya ada empat macam kejahatan, yaitu pencurian,
penggelapan, penipuan, dan penganiayaan. Namun tidak menutup kemungkinan
kejahatan lain akan terjadi tergantung pada apa yang melatarbelakangi mereka
sehingga melakukan kejahatan tersebut, artinya kejahatan apa saja bisa saja terjadi
selain dari kejahatan-kejahatan yang ada di wilayah hukum Kepolisian Sektor
Kecamatan Talango.
Kata Kunci : Kemiskinan, Tindak Kejahatan.

Jurnal “JENDELA HUKUM” FAKULTAS HUKUM UNIJA. Volume I Nomor 1 April 2014
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
A. PENDAHULUAN pemerintah yang sering dan banyak
Dengan proses pembangunan yang melakukan tindakan kejahatan korupsi, baik
semakin pesat dimana proses industrialisasi korupsi tingkat rendah atau korupsi besar-
dan informasi tercakup di dalamnya, baik besaran.
langsung maupun tidak langsung terlibat Sehubungan dengan permasalahan di
dalam proses perubahan tersebut, sehingga atas, maka peneliti berupaya semaksimal
manusia dituntut untuk bertahan hidup di mungkin membuktikan konsep di atas
era tersebut. dengan memadukan bermacam-macam teori
Bersamaan dengan proses dan kenyataan sehari-hari.
pembangunan tersebut di atas, banyak Untuk memperjelas dan membatasi
terjadi persaingan keras antar manusia, pemasalahan dalam penelitian ini, maka
terutama persaingan dalam bidang ekonomi. rumusan masalah yang sesuai dengan tujuan
Ekonomi serasa mempunyai peringkat penelitian ini adalah apakah pengaruh
nomor satu dibanding dengan bidang-bidang kemiskinan terhadap timbulnya tindak
lainnya. Ekonomilah yang saat ini dianggap pidana kejahatan dan ada beberapa macam-
mempunyai banyak peran, terutama dalam macam kejahatan yang disebabkan oleh
dunia internasional. kemiskinan, serta bagaimanakah pemecahan
Akibat dari persaingan tersebut banyak masalah kejahatan yang disebabkan oleh
berbagai usaha yang dilakukan orang untuk kemiskinan.
memenangkan persaingan itu, sehingga
B. PEMBAHASAN
banyak pula yang menghalalkan segala cara.
1. Pengaruh Kemiskinan Terhadap
Artinya macam-macam usaha atau tindakan
Timbulnya Tindak Pidana
yang mereka lakukan dianggap baik dan
Kejahatan
benar, misalnya orang ingin menjadi kaya
raya dengan melakukan korupsi di tempat ia Jumlah penduduk di pedesaan
bekerja, orang ingin menjadi kaya raya disamping merupakan sumber daya
dalam sehari-harinya menjadi tukang tadah potensial tetapi juga dapat
barang selundupan, dan sebagainya. menimbulkan petaka atau problem bagi
Dalam era persaingan yang masyarakat setempat. Terutama jumlah
demikianlah nampak bahwa sebenarnya penduduk yang tidak seimbang akan
banyak-macam-macam kejahatan yang membawa kesulitan dalam berbagai hal
sering dilakukan orang. Kejahatan dilakukan secara berkaitan, seperti penyediaan
tidak hanya berasal dari pengangguran, drop tempat tinggal, pendidikan, kesehatan,
out atau putus sekolah, dan broken home, penyediaan lapangan pekerjaan, air
akan tetapi kejahatan karena profesi bersih, dan lain-lain.
seringkali dilakukan oleh pejabat-pejabat Pertambahan penduduk yang tidak
negara, dimana dewasa ini pejabat merata atau tidak terkendali ini akan

Jurnal “JENDELA HUKUM” FAKULTAS HUKUM UNIJA. Volume I Nomor 1 April 2014
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
membawa terhadap menurunnya Dari pandangan-pandangan yang
kualitas hidup manusia, seperti telah dijelaskan di atas, merupakan
berakibat pada kekurangan pangan bahan bandingan peneliti yang
bahkan kelaparan, kemiskinan, dan berkaitan dengan konsep permasalahan
rendahnya tingkat pendidikan. yang paling utama, yaitu “Kemiskinan
Longgarnya nilai-nilai atau norma- Sebagai Salah Satu Penyebab
norma yang berlaku di masyarakat dan Timbulnya Tindak Kejahatan” di
semakin meningkatnya berbagai tindak Polsek Talango Kabupaten Sumenep.
kriminal atau penyimpangan dari Dalam kenyataannya ternyata
norma yang patut, dan secara singkat bukan sekedar ungkapan saja yang
semakin menurunnya sumber daya menyatakan bahwa suatu kejahatan
manusia. dapat terjadi karena kemiskinan
Dari penelitian yang didapatkan di seseorang yang dalam memenuhi
lapangan, di wilayah Kecamatan kebutuhan sehari-harinya, kenyataan
Talango, bahwa timbulnya suatu seperti ini seringkali terjadi pada
kejahatan dipengaruhi oleh beberapa sebagian masyarakat miskin. Seperti
faktor, yang diantaranya ada 3 (tiga) halnya yang terjadi pada wilayah
garis besar, yaitu timbulnya kejahatan Kecamatan Talango, pelaku kejahatan
itu berawal dari dalam diri manusia itu banyak dilakukan oleh masyarakat
sendiri, timbulnya kejahatan yang dari miskin Kecamatan Talango, pelaku
luar diri seseorang, dan timbulnya kejahatan banyak dilakukan oleh
kejahatan yang dari luar diri seseorang. masyarakat miskin untuk memenuhi
Dari penjelasan timbulnya kebutuhan mereka atau keluarganya,
kejahatan masih terdapat faktor-faktor hal ini jelas akibat dari keberadaan
lain. Penyebab timbulnya kejahatan ekonomi yang tidak menentu yang
yaitu masalah perekonomian yang menimbulkan melakukan kejahatan.
tercakup di dalamnya seperti (Hasil wawancara dengan ML (pelaku
pengangguran, broken home, dan putus kejahatan), penduduk Desa Cabbiya.)
sekolah. Dari beberapa faktor inilah Jadi benar kiranya apabila ada
yang sebenarnya mempunyai pengaruh golongan orang yang berpendapat
besar terhadap timbulnya kejahatan, bahwa kebutuhan keluarga yang tidak
namun peneliti berkenaan dengan dapat dicukupi akan tidak mampu pula
pembahasan ini hanya akan mengatasi persoalan yang muncul
mengungkap lebih lanjut terbatas dalam keluarganya. Tentu dengan
tentang kemungkinan timbulnya pernyataan tersebut akan menimbulkan
kejahatan dalam kaitannya dengan sebuah pertanyaan, mengapa ada
kemiskinan. golongan yang demikian? Dari hasil

Jurnal “JENDELA HUKUM” FAKULTAS HUKUM UNIJA. Volume I Nomor 1 April 2014
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
penelitian di Kecamatan Talango melakukan hal-hal yang tidak
banyak penduduk setempat yang seperlunya dilakukan oleh orang-orang
berpandangan bahwa perekonomian yang berakal sehat.
keluarga yang yang kurang baik. (Hasil Jadi hasil penelitian di Kecamatan
wawancara dengan Abd. Samad, Talango dapat membuktikan atau
penduduk Desa Padike.) menjawab atas pertanyaan tersebut,
Dari pendapat demikian, tampak bahwa suatu keadaan keluarga yang
secara nyata bahwa pengangguran miskin akan membawa seseorang untuk
merajalela, putus sekolah bertambah, menuju pada kehidupan yang lebih
dan kemiskinan mempunyai peran layak dari kehidupan yang sebelumnya,
penting, terlebih dalam kaitannya sehingga bagi mereka yang ingin cepat
dengan timbulnya suatu tindak meraihnya akan cenderung berjalan di
kejahatan. jalan yang kurang terpuji. Ungkapan
Sementara itu, ada sebagian orang yang demikian merupakan pembahasan
yang terpaksa melakukan kejahatan peneliti pada pokok permasalahan
yang semata-mata karena untuk penelitian tentang kemiskinan sebagai
mencukupi kebutuhan hidupnya, salah satu penyebab timbulnya tindak
dengan kata lain karena terlalu banyak kejahatan dalam upaya mengungkap
tuntutan akan kebutuhan keluarga dan permasalahan yang konkret serta
penghasilan yang diperolehnya tidak menambah pengetahuan dan wawasan
dapat mencukupi kebutuhan tersebut. berpikir.
Sehingga untuk menjawab Dalam pembahasan sebelumnya,
permasalahan keluarga tersebut, kemungkinan timbulnya tindak
dilakukan dengan jalan pintas melalui kejahatan karena kemiskinan seseorang
kejahatan misalnya, dan kalau perlu yang telah dijelaskan oleh peneliti dari
jika mau bertanggung jawab kepada hasil penelitian yang didapatkan oleh
keluarganya harus menghasilkan segala peneliti pada sebagian golongan
cara. (Hasil wawancara dengan masyarakat miskin dan pelaku
Martuyo, penduduk Desa Gapurana.) kejahatan di wilayah Polsek Kecamatan
Dari pembahasan tentang Talango, bahwa tingkat perekonomian
kemungkinan timbulnya tindak seseorang yang rendah yang
kejahatan karena kemiskinan, pada mempunyai keluarga akan cenderung
bagian bahasan ini merupakan alternatif menimbulkan kejahatan-kejahatan
sudah dapat dibuktikan menjadi suatu sebagai alternatif penyelesaiannya.
jawaban bahwa seseorang dapat Namun peneliti tidak berani
tersesat oleh perekonomian yang berkesimpulan bahwa mayoritas
mereka ciptakan sendiri untuk masyarakat Kecamatan Talango berada

Jurnal “JENDELA HUKUM” FAKULTAS HUKUM UNIJA. Volume I Nomor 1 April 2014
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
di bawah garis kemiskinan, hanya saja Sedangkan untuk meningkatkan
masih banyak juga masyarakat miskin, keterampilan sebagai penunjang
maksudnya mereka yang memiliki ekonomi keluarga, serta memanfaatkan
tingkat ekonomi kurang mampu bila kesempatan-kesempatan yang
dilihat dengan pendapatan sehari-hari disediakan, mereka lebih pasrah pada
diantaranya sebagai berikut: takdir bahwa “kalau Tuhan
a. Jumlah pendapatan yang diperoleh menghendaki nasib baik tentu akan
sehari-hari tidak mencukupi datang nasib baik”. (Hasil wawancara
kebutuhan mereka, yaitu mereka dengan Ahmadurrozi, Kades Talango.)
yang mempunyai pendapatan per Memang terkadang nilai-nilai
hari Rp. 2.500,- sampai dengan Rp. religius di kalangan masyarakat
5.000,-. pedesaan terasa melekat sekali. Namun
b. Jumlah yang diperoleh per minggu sering pula kata-kata pasrah yang
tidak mencukupi selama satu sifatnya religius itu kosong belaka yang
minggu. seakan-akan hanya merupakan alasan
c. Jumlah pendapatan yang diperoleh untuk menutupi ketidakmampuan
tidak seimbang dengan jumlah mereka dalam menghadapi
keluarga yang harus dibiayai. permasalahan yang ada. Ini merupakan
d. Tidak mempunyai pekerjaan tetap suatu kendala bagi pemerintah
yang dapat dijadikan sumber khususnya, bahwa guna peningkatan
penghasilan. agama pula yang merupakan
Oleh karena hal-hal tersebut di pendekatan awal yang harus ditempuh,
atas, jelas kiranya banyak masyarakat karena tanpa peningkatan peran serta
yang tidak dapat mencukupi atau keterampilan masyarakat,
memenuhi kebutuhan hidupnya, yaitu pembangunan tidak akan berjalan
mereka harus mencukupi kebutuhan dengan lancar.
primer dan sekunder yang mau tidak 2. Macam-Macam Kejahatan yang
mau harus mereka penuhi, seperti Ditimbulkan
bahan pokok beras, lauk, perlengkapan Dalam penyajian hasil penelitian
dapur, dan pakaian. Hal ini harus yang berdasarkan data yang didapatkan
tercapai guna kelangsungan hidup di Polsek Talango yang ada
mereka sehari-harinya. Namun hubungannya dengan macam-macam
pendapatan yang mereka peroleh tidak tindak kejahatan yang ditimbulkan oleh
seimbang dengan kebutuhan yang masyarakat setempat, maka dalam
mereka harus penuhi. Hal-hal tersebut penelitian ini dibatasi macam-macam
itulah yang dijadikan dasar atau kejahatan yang akan disajikan. Hal ini
pedoman dalam penelitian ini. disesuaikan dengan pembahasan ruang

Jurnal “JENDELA HUKUM” FAKULTAS HUKUM UNIJA. Volume I Nomor 1 April 2014
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
lingkup sebelumnya, bahwa kemiskinan yang ada di polsek
pembahasan macam-macam kejahatan Talango, yaitu:
dibatasi dalam empat kejahatan, yakni 1. (ST) seorang laki-laki yang berasal
kejahatan pencurian, penipuan, dari keluarga dengan mata
penggelapan, dan penganiayaan. Semua pencaharian sebagai buruh tani
ini dilakukan karena angka kejahatan di garam, ST seorang kepala keluarga
Polsek Talango secara garis besarnya melakukan pencurian tape recorder
disebabkan oleh kemiskinan. dan peralatan elektronik lainnya.
Dari empat macam kejahatan itu, 2. (NN) seorang laki-laki berasal dari
diklasifikasikan menjadi beberapa keluarga pengangkut barang di pasar
bentuk yang disesuaikan dengan (kuli). NN seorang kepala keluarga
penjelasan yang terdapat dalam KUHP, mencuri uang di pasar tempat dia
yaitu pencurian dengan pemberatan, bekerja.
pencurian dengan kekerasan, dan 3. (WR) seorang laki-laki berasal dari
pencurian di kalangan keluarga, keluarga dengan mata pencaharian
sedangkan penggelapan mempunyai petani. WR seorang buruh tani yang
penjelasan penggelapan biasa, hidup dengan istri dan seorang anak
penggelapan dengan pemberatan, dan melakukan kejahatan pencurian
penggelapan disuruh menyimpan uang tetangganya.
barang. Begitu pula dengan 4. (I) seorang laki-laki yang berasal
penganiayaan dan penganiayaan dari keluarga dengan mata
terencana atau penganiayaan berat. pencaharian sebagai nelayan. (I)
Berkaitan dengan permasalahan melakukan kejahatan pencurian
yang akan dibahas, yaitu macam- ayam bekisar.
macam kejahatan yang ditimbulkan Dari beberapa kejahatan yang
oleh pelaku kejahatan dari golongan dilakukan di atas merupakan tindak
masyarakat miskin, dan untuk kejahatan pencurian biasa Pasal 362
membatasi penelitian ini, maka peneliti dengan ancaman penjara selama-
sesuaikan dengan hasil penelitian yang lamanya lima tahun atau denda
terdapat di wilayah Polsek Talango sebanyak-banyaknya Rp. 900,-
Kecamatan Talango Kabupaten (sembilan ratus rupiah). Karena dalam
Sumenep. Untuk itu dibahas macam- penyelidikan dan penyidikan tidak
macam kejahatan yang ditimbulkan dapat ditemui unsur-unsur mengenai
oleh masyarakat miskin tersebut. kasus pencurian dalam klasifikasi
Berikut beberapa pelaku kejahatan pencurian pemberatan atau yang
tersebut yang dilatarbelakangi oleh lainnya, sesuai dengan pengamatan
terdapat dalam pencurian dengan

Jurnal “JENDELA HUKUM” FAKULTAS HUKUM UNIJA. Volume I Nomor 1 April 2014
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
pemberatan, misalnya bila yang dicuri tentang seorang penjual yang membuat
hewan yang memamah biak, dilakukan curang “dengan ancaman hukuman
pada waktu malam hari, ada macam- penjara selama-lamanya satu tahun
macam malapetaka, dilakukan oleh dua empat bulan”. Dan dari kejahatan yang
orang atau lebih, masuk pekarangan ada bahwa pelaku kejahatan
orang yang dicuri dengan jalan mempunyai latar belakang golongan
membongkar, dan seterusnya. masyarakat miskin.
Berkaitan dengan pencurian dalam Mengenai kejahatan penggelapan,
klasifikasi pencurian dengan kekerasan, dalam hal ini peneliti mengartikan
peneliti tidak menemukan data yang sebagai kejahatan yang waktu
menyatakan pernah terjadi pencurian dimilikinya barang tersebut sudah ada
pada periode tahun 2003, yang di tangan si pembuat kejahatan. Tidak
dilakukan oleh masyarakat miskin jauh berbeda dengan keterangan dalam
menurut Polsek Talango. pencurian bahwa dalam penggelapan
Selain tindak kejahatan pencurian tetap menggunakan penjelasan lebih
di Polsek Talango, terjadi pula tindak lanjut dengan penggelapan biasa,
kejahatan penipuan, yaitu yang terdapat penggelapan dengan pemberatan, dan
dalam Buku Kedua KUHP tentang penggelapan disuruh menyimpan
kejahatan curang Pasal 376 sampai barang.
dengan Pasal 395, yang artinya suatu
Kenyataan yang demikian
keadaan membujuk orang supaya
mendukung peneliti berpendapat bahwa
memberikan barang, membuat piutang,
keadaan ekonomi keluarga atau
dengan maksud menguntungkan diri-
seseorang yang lemah mampu
sendiri dan dengan melawan hak
mempengaruhi timbulnya hal-hal
dengan memakai nama palsu atau
tersebut di atas, dan pada akhirnya akan
keadaan palsu. Contoh responden dari
mempengaruhi timbulnya suatu
pelaku kejahatan penipuan, (SL)
kejahatan.
seorang kepala keluarga dengan dua
3. Upaya yang Dilakukan oleh
orang anak. SL melakukan perbuatan
Pemerintah Kecamatan Talango
curang dengan pembelinya, yaitu
Untuk memberikan semangat
dengan sengaja memberikan barang
dalam memacu perjuangan melawan
lain daripada yang dibeli oleh
keterbelakangan rakyat dan melawan
pembelinya.
kemiskinan rakyat, khususnya yang
Dari keterangan tersebut tindak
dialami masyarakat di wilayah
kejahatan penipuan yang dilakukan,
Kecamatan Talango, pemerintah
maka SL dikenakan pasal yang berlaku
setempat melalui tiap-tiap kepala desa
padanya, yaitu Pasal 383 KUHP

Jurnal “JENDELA HUKUM” FAKULTAS HUKUM UNIJA. Volume I Nomor 1 April 2014
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
mendekatkan perlunya menindaklanjuti melaksanakan dan meneruskan
usaha pemerintah dalam pengentasan program dari pemerintah, bukan berarti
kemiskinan, yang diharapkan pula oleh menutup kemungkinan munculnya ide
kepala pemerintah Kecamatan Talango. atau program-program di desa sendiri.
Ikhtiar perombakan lingkaran LKMD dan PKK mempunyai peran
setan kemiskinan bisa efektif apabila penting dalam pelaksanaan
berhasil menanamkan benih perubahan pembangunan desa, sehingga
dalam kalbu kelompok penduduk keterlibatan langsung dari LKMD dan
miskin. Sehingga dengan menurunnya PKK ini sangat diperlukan sekali.
angka kemiskinan dapat pula menekan Monitoring tingkat pembangunan
dampak-dampak negatif dari pengaruh desa dimaksudkan sebagai upaya
kemiskinan itu pula. Karena pemerintah yang membantu
bagaimanapun kemiskinan merupakan menentukan langkah-langkah
momok bagi setiap manusia dalam berikutnya dalam pembangunan desa,
menjalani kehidupan. Adapun upaya sehingga dalam kelemahan-kelemahan
pemerintah Kecamatan Talango dalam akan tampak, dan upaya-upaya
operasi penanggulangan kemiskinan penanggulangan selanjutnya akan
yaitu sebagai berikut: mudah dalam pelaksanaannya.
Mengaktifkan program yang sudah Koordinasi terhadap semua
ada, yaitu pembinaan LKMD dan program di pedesaan dimaksudkan
pembinanan PKK yang berupa bantuan untuk mewujudkan dan melaksanakan
pembangunan desa, monitoring tingkat pembangunan dengan program-
pembangunan desa, meningkatkan program yang sudah ada. Dengan
koordinasi terhadap semua program koordinasi ini semua akan teratasi,
dan kegiatan yang ditujukan pada minimal dalam pemecahan kendala-
pembangunan desa, serta kendala yang dihadapi.
mengupayakan peningkatan pelayanan Peningkatan pelayanan kepada
kepada masyarakat desa dengan masyarakat dengan meningkatkan
memperluas berbagai fasilitas di fasilitas pembangunan dapat melihat
kecamatan yang berupa prasarana langsung dan melibatkan langsung
sosial pedesaan pada khususnya. masyarakat sehingga kekurangan pada
Mengefektifkan program yang masyarakat dengan fasilitas yang ada
sudah ada, yaitu Pembina LKMD dan dapat segera teratasi, sehingga antara
Pembina PKK dimaksud agar bekerja pelayan yang diberikan dan dilayani
sama dengan perangkat yang dimiliki tidak terjadi kepincangan.
desa menjadi motor dalam 4. Upaya yang Dilakukan Kepolisian
pembangunan di desa dalam Sektor Talango

Jurnal “JENDELA HUKUM” FAKULTAS HUKUM UNIJA. Volume I Nomor 1 April 2014
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
Sedangkan kepolisian sektor tersebut diteruskan oleh pihak
Talango sehubungan dengan timbulnya pengadilan negeri, dan nantinya hakim
kejahatan yang disebabkan oleh yang memutuskan perkara tersebut.
kemiskinan yang melatarbelakangi Upaya-upaya pihak kepolisian
mengatakan bahwa “kepolisian sektor yang menyangkut upaya preventif
Talango hanya dapat melaksanakan adalah berbagai upaya yang dilakukan
tugas yang telah ditentukan dalam dengan tujuan mencegah timbulnya
ketentuan kepolisian sendiri”. (Hasil kejahatan selanjutnya. Upaya tersebut
wawancara dengan Bapak Wahyudi antara lain patroli dan penyuluhan.
Kusdarmawan, Kapolsek Talango.) 5. Upaya yang Dilakukan Rumah
Bahwasanya kepolisian dapat Tahanan Negara Sumenep
membantu secara langsung terhadap Merupakan upaya yang dilakukan
masalah tersebut, artinya bukan berarti pihak rumah tahanan negara dalam
tidak mau membantu mengatasi mengatasi timbulnya kejahatan di
masalah tersebut di atas, melainkan wilayah Kecamatan Talango pada
bantuan tersebut hanya sebatas khususnya, dan setelah diketahui
masukan-masukan pada pihak-pihak mereka sebagian para tahanan
atau instansi terkait yang ada melakukan kejahatan karena faktor
hubungannya dengan kemiskinan itu kemiskinan, langkah-langkah yang
sendiri. Langkah ini adalah usaha ditempuh dalam masalah tersebut
saling membantu antara tugas adalah pemberian hukuman dan
kepolisian dan instansi yang ada di penerapan keterampilan.
dalamnya. Dalam permasalahan ini
langkah-langkah kepolisian sektor C. PENUTUP
Talango terbagi menjadi dua, yaitu Sebagai akhir dari penyajian hasil
langkah preventif dan represif. Adapun penelitian, peneliti memberikan kesimpulan
langkah yang tergolong represif adalah dari berbagai permasalahan yang telah
berbagai usaha yang bertujuan diteliti dan dibahas pada bab-bab
mengatasi permasalahan yang timbul sebelumnya.
berkaitan dengan tindak kejahatan. 1. Ada kemungkinan timbulnya kejahatan
Adapun upaya-upaya tersebut adalah karena faktor kemiskinan. Terbukti dan
penyelidikan, penyidikan, dan terjadi di wilayah Kecamatan Talango,
penuntutan. bahwa ada kecenderungan dari
Setelah tiga upaya tersebut masyarakat miskin di wilayah tersebut
dilakukan pihak kepolisian, maka tugas untuk melakukan suatu kejahatan.
dan peran kepolisian untuk Ekonomi keluarga menduduki peran
menyelesaikan perkara yang ada yang sangat penting dalam pembentukan

Jurnal “JENDELA HUKUM” FAKULTAS HUKUM UNIJA. Volume I Nomor 1 April 2014
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
pribadi seseorang. Keberadaan ekonomi Asy’ari, Safari Imam, 1993, Sosiologi Kota dan
Desa, Usaha Nasional, Surabaya.
masyarakat di wilayah Kecamatan
Talango yang sebagian kurang mampu Brenner, M. Harvey, 1986, Pengaruh Ekonomi
Terhadap Perilaku dan Penyelenggaraan
memenuhi kebutuhan hidupnya sehari- Peradilan Pidana, Kanisius, Yogyakarta.
hari telah mencetak keluarga-keluarga
Moeljatno, 1988, Kitab Undang-Undang Hukum
kurang bernilai luhur. Pidana, Bina Aksara, Jakarta.
2. Macam-macam kejahatan yang
Poerwadharminta, W.J.S., 1989, Kamus Umum
ditimbulkan masyarakat miskin di Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.
wilayah Kecamatan Talango sebagai
Ruba’I, Masruchin, dan Made S. Astuti D., 1985,
akibat dari kemiskinan adalah pencurian Hukum Pidana I, Angkasa, Bandung.
dalam klasifikasi pencurian biasa dan
Soekanto, Soerjono, 1984, Pengarang Penelitian
pencurian di kalangan keluarga, Hukum, Universitas Jakarta, Jakarta.
penggelapan dalam klasifikasi
Soesilo, R., 1998, Kitab Undang-Undang Hukum
penggelapan dengan pemberatan, Pidana, Politeia, Bogor.
penipuan, dan penganiayaan dalam
Sudarto, 1975, Hukum Pidana Jilid I A, Tarsito,
klasifikasi penganiayaan direncanakan Bandung.
terlebih dahulu. Telah banyak langkah-
langkah yang ditempuh oleh pemerintah
yang telah dilakukan melalui pemerintah
kecamatan, Kepolisian Resort Sumenep,
Kepolisian Sektor Talango, dan aparat
Rumah Tahanan Negara Sumenep, baik
dalam upaya mengatasi permasalahan
yang berkaitan dengan timbulnya tindak
kejahatan karena faktor kemiskinan
maupun berbagai usaha mencegah
supaya tidak lagi ada kejahatan yang
disebabkan oleh faktor apapun.

DAFTAR PUSTAKA

Jurnal “JENDELA HUKUM” FAKULTAS HUKUM UNIJA. Volume I Nomor 1 April 2014

Anda mungkin juga menyukai