Anda di halaman 1dari 6

Sol Justisio : Jurnal Penelitian Hukum Volume 2,Nomor 2,Desember 2020 Hal 250-255

darania.anisa@stebilampung.ac.id ISSN : 2684-8791 (Online)

KORELASI KEMISKINAN DAN KEJAHATAN

Darania Anisa
darania.anisa@stebilampung.ac.id
Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisinis Islam Lampung

Abstrak
Ada banyak penyebab dari tindak kriminalitas yang dilakukan oleh seseorang, diantara nya
yaitu watak yang menjadi bawaan lahir, rasa ingin diakui, gangguan psikologi, kemiskinan, dll.
Namun dalam artikel ini yang dibahas adalah apakah tindak kejahatan jalanan dipicu oleh faktor
ekonomi sehingga membentuk paradigma mengenai korelasi antara kemiskinan dan kriminalitas.
Dewasa ini banyak isu kriminalitas yang terjadi diduga disebabkan oleh faktor ekonomi. Banyak
para pelaku tindak kejahatan yang mengatas namakan kemiskinan sebagai tameng dalam
melakukan tindak kejahatan. Jika diamati secara mendalam dari segi penafsiran sendiri kemiskinan
dan kejahatan memiliki arti yang sangat jauh berbeda, dimana miskin adalah suatu keadaan
seseorang tidak memiliki harta benda untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sedangkan kejahatan
atau kriminalitas adalah suatu perbuatan yang bertentangan dengan norma dan atau hukum yang
berlaku pada masyarakat. Kasus kejahatan yang marak terjadi di tengah-tengah msyarakat adalah
kasus kejahatan jalanan seperti perampokan, penganiayaan, pencurian, pembunuhan, dan lain
sebagainya.

Keywords: Kemiskinan, Kriminalitas

PENDAHULUAN

Kemiskinan merupakan permasalahan sosial yang terus di hadapi oleh Indonesia bahkan
dunia. Dimasa lampau kemiskinan pada umumnya bukanlah mengenai masyarakat yang kesulitan
akan pangan tetapi mereka yang sukar untuk mendapatkan kemudahan dalam segi materi. Masalah
kemiskinan dipahami sebagai gambaran kekurangan secara materi, kebutuhan sosial, terkucil secara
sosial, ketergantungan dan ketidakmampuan dalam berpartisipasi dalam masyarakat, serta
kurangnya penghasilan dan pendapatan yang kurang memadai untuk memenuhi
kebutuhan.(Prayetno,2013)
Upaya pemberantasan kemiskinan terus dicanangkan oleh pemerintah melalui berbagai
kebijakan publik dan program-program kerja baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Kemiskinan bukanlah permasalahan kecil, data statistik dari badan pusat statistik Indonesia
menyatakan bahwa persentase penduduk miskin di Indonesia pada bulan maret 2019 sebesar 9,41%
hal ini menurun sebanyak 0,41% dan 0,25% dari data bulan maret dan september 2018. Jumlah
penduduk yang dikatakan sebagai penduduk miskin dalam persentase maret 2019 tersebut adalah
sebanyak 25,14 juta jiwa, yang menurun dari data bulan maret dan september 2018 sebanyak 0,80
juta jiwa dan 0,53 jiwa. (Badan Pusat Statistik, 2019),
Dari data yang diakses pada laman web World Bank dapat ditarik kesimpulan bahwa
sebenarnya Indonesia menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang sangat baik, hal ini dibuktikan
dengan terus meningkatkanya Produk Domestik Bruto (PDB) nasional Indonesia dari $823 pada
tahun 2000 menjadi $3.932 pada tahun 2018. Namun demikian kemiskinan yang ada tetaplah
diangka yang cukup besar yakni dari sekitar 264.267,3 juta penduduk Indonesia, masih ada sekitar
25,91 juta orang yang hidup dibawah garis kemiskinan, dan menurut dat apada maret 2019, sekitar
20,691% dari seluruh penduduk Indonesia masih rentan jatuh miskin karena pendapatan yang
sedikit diatas garis kemiskinan.(Https://Www.Worldbank.0rg/In/Country/Indonesia/Overview.Sebuah
web yang bertajuk world web lab bernama World Poverty menyajikan data-data mengenai negara
miskin dunia yang dapat dilihat berdasarkan data terkini atau real-time. Pada saat penulis
250
Darani Anisa.Korelasi Kemiskinan dan Kejahatan
Sol Justisio : Jurnal Penelitian Hukum Volume 2,Nomor 2,Desember 2020 Hal 250-255
darania.anisa@stebilampung.ac.id ISSN : 2684-8791 (Online)

mengakses laman tersebut terhitung sebanyak 689.512.934 orang didunia yang sedang dalam
kemiskinan ekstrem dan hal ini bertambah banyak ditiap detiknya. Sedangkan orang-orang yang
yang lolos pada perhitungan kemiskinan pada hari laman tersebut diakses terhitung sebanyak
15.567 orang dan yang terjatuh dalam kemiskinan ektrem sebanyak 30.284 orang didunia yang
angkanya pun dapat berubah ditiap detiknya. Sedangkan data untuk Indonesia tercatat sebanyak
10.921.113 jiwa yang berada dalam kemiskinan ekstrem atau sebesar 4% dari total penduduk yang
ada. (Https://Worldpoverty.Io/Headline).Seorang penulis blog bernama Nur Latifah dari sebuah
platform berita online di Indonesia yakni Kompasiana dalam tulisannya menyatakan bahwa
pemahaman kemiskian dipahami oleh sebagian orang dari segi bahasa subjektif dan komparatif,
sebagian lagi dari segi moral dan evaluatif, dan sebagian lainnya mengartikan dari sudut pandang
ilmiah yang telah matang. Kemiskinan acap kali dikaitkan dengan berbagai isu seperti kawasan
kumuh, kotor, malas, sulit diatur, tidak disiplin, sumber penyakit, dan sulit ditangani kejahatannya.
(Nur,Latifah,2017.Kompasiana).Tingkat kemiskinan yang ada bisa jadi merupakan dampak langsung
maupun tidak langsung dari pembangunan yang ada, karena pembangunan tersebut mengakibatkan
dipaksanya manusia untuk terus bersaing dalam hal ekonomi khususnya. Ekonomi merupakan satu
bidang yang menjadi bidang paling berpengaruh pada kehidupan dan memiliki banyak peran dalam
dunia Internasional. Akibat dari persaingan yang ada maka banyak orang yang melakukan berbagai
macam cara untuk memenangkan persaingan baik secara halal maupun tindak kriminal. Diperparah
dengan kondisi sulit yang dipengaruhi oleh bebagai macam permasalahan sosial dan juga isu
kesehatan dunia.
Dengan menggunakan teori dari disiplin ilmu sosiologi yakni teori Anomie atau Strain, teori
penyimpangan budaya, dan teori sosial kontrol serta teori kriminologi yakni teori Frustasi Agresi
penulis ingin mengetahui apakah tindak kejahatan jalanan didasari oleh faktor ekonomi ataukah ada
faktor kuat lainnya yang menjadi dasar tindakan tersebut.

PEMBAHASAN

Kemiskinan
Dalam analisa wilayah dengan kemiskinan tinggi yang di lakukan oleh kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menyatakan
bahwa konsep kemiskina sendiri terbagi atas dua jenis yakni:
a. Kemiskinan absolut adalah kemiskinan yang terjadi karena seseorang tidak mampu memenuhi
kebutuhan primernya atau pokok. Seperti kebutuhan pangan, sandang, pendidikan, kesehatan,
rumah, dll
b. Kemiskinan relatif adalah kondisi kemiskinan yang tidak berdasarkan pada gambaran
kemiskinan yang sesungguhnya, kemiskinan ini ada karena suatu kebijakan dari pemerintah
atau nilai yang ada pada masyarakat. Semisal, negara maju memiliki standar garis kemiskinan
yang berbeda dengan negar aberkembang, sehingga dengan demikian miskin dalam perspektif
negara maju bukan berarti orang-orang miskin yang memiliki kesulitar finansial dalam
pemenuhan pangan, sandang, pendidikan, , dll tetapi hanya karena tidak memenuhi standar
yang ada. (Muana Nanga, Wirdayatmo, Dkk,2018)
c. kesehatan
Seorang ahli bernama Robert Chambers mengemukakan pendapatnya mengenai kemiskinan
terutama di daerah pedesaan yakni kemiskinan adalah pengelompokan kondisi tidak
menguntungkannya seseorang yang saling berkaitan sehingga menimbulkan terperangkapnya
seseorang tersebut dalam kelemahan fisik, kerentaan terhadap guncangan, ketidak berdayaan dll.
Sehingga demikian ia mengatakanbahwa kemiskinan bukan hanya sekedar kekurangan dalam segi
finansial tetapi juga ketidak mampuan seseorang atau masyarakat untuk menghadapi berbagai
perubahan yang ada.

251
Darani Anisa.Korelasi Kemiskinan dan Kejahatan
Sol Justisio : Jurnal Penelitian Hukum Volume 2,Nomor 2,Desember 2020 Hal 250-255
darania.anisa@stebilampung.ac.id ISSN : 2684-8791 (Online)

World Bank pun mendefiniskan kemiskinan sebagai berikut:


Poverty is hunger. Poverty is lack of shelter. Poverty is being sick and not being able to go to
school and not knowing to know how to read. Poverty is not having job, is fear for the future, living
one day at a time. Poverty is losing a child to illness bring about by unclean water. Poverty is
powerlessness, lack of representation and freedom
Seorang peneliti Sigma Phi bernama Muhammad Islam seperti yang dikutip dalam platform
berita online Sindo News menilai bahwa indikator kemiskinan setidaknya ditentukan oleh 6 faktor,
yaitu,Kesehatan,pendidikan,pekerjaan,pangan,air minum,perumahan
Sedangkan Badan Pusat Statistik Indonesia mengukur indikator kemiskinan berdasarkan pada
konsep kemampuan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya. Sehingga miskin yang
dimaksud adalah masyarakat yang pengeluaran per kapitan perbulannya berada di bawah garis
kemiskinan.(Rakhmatulloh,2020)

Banyak penjelasan teoritis mengenai penyebab kemiskinan. Seorang penulis dan ahli
sosiologi bernama Kuncoro mengatakan bahwa banyak penduduk yang mengalami kemiskina
massal di karenakan hanya menggantungkan pendapatan dari sektor pertanian yang subsistem
produksinya secara tradisional diperparah dengan sikap apatis terhadap lingkungan.
Ada pendapat lain yang mengindikasikan penyebab kemiskinan dari perspektif ekonomi, yaitu:
a. Kemiskinan muncul disebabkan perbedaan kepemilikan sumberdaya yang berakibatkan pada
perbedaan pendapatan yang diterima dalam suatu lingkungan masyarakat.
b. Kualitas sumber daya manusia yang ada menentukan tingkat kemiskinan. Dimana karena
rendahnya kualitas sumber daya manusia ini mengakibatkan rendah pula produktivitas yang
ada dan berujung pada upah yang sedikit. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh
rendahnya pendidikan, nasib kurang beruntung dll.
c. Kemiskinan juga dapat disebabkan oleh perbedaan akses dalam memperoleh modal.
Dari ketiga faktor tersebut diatas inilah dapat tercipta suatu lingkaran ‘setan’ dimana
kemiskinan sulit untuk dihilangkan.

Ada banyak teori yang biasanya digunakan untuk menjabarkan akar kemiskinan. Namun teori
yang lazimnya digunakan ada 2, yaitu:
a. Teori Marginal, menyatakan bahwa kemiskinan merupakan akibat dari watak apatis, pasrah
diri terhadap hal yanng diyakininya sebagai nasib diri, tergantung, rendah diri, pemboros dan
konsumtif serta kurang berjiwa wiraswasta.
b. Teori Ketergantungan, meyatakan bahwa adanya pola ketergantungan yang mempengaruhi
kehidupan seseorang sehingga sulit untuk mandiri dalam melakukan tindakan khususnya
tindakan ekonomis. (Yulianto Kadji,2020)

Kriminalitas
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kriminalitas adalah hal-hal yang bersifat kriminal;
perbuatan yang melanggar hukum pidana; kejahatan.(Badan Bahasa Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan RI,2016) Pengertian kriminalitas sendiri sangat luas dan dijabarkan oleh banyak para
ahli dianataranya, yaitu: (Https://Dosensosiologi.Com/Pengertian-Kriminalitas/,2018)
a. Kartono
Kriminalitas merupakan segala hal yang mencakup aktivitas yangdilawan dan tidak disetujui
dalam masyarakat karena melanggar aturan seperti norma agama, sosial, dan hukum serta
dapat merugikan secara psikologis maupun ekonomis.
b. E. Sahetapy dan B. Mardjono Reksodipuro
Kriminalitas adalah kejahatan, yaitu setiap perbuatan yang diberi sanksi berupa pidana atau
dilarang oleh masyarakat karena melanggar norma-norma yang berlaku dalam kehidupan
masyarakat.

252
Darani Anisa.Korelasi Kemiskinan dan Kejahatan
Sol Justisio : Jurnal Penelitian Hukum Volume 2,Nomor 2,Desember 2020 Hal 250-255
darania.anisa@stebilampung.ac.id ISSN : 2684-8791 (Online)

Jika ditilik secara yuridis pengertian dari kriminalitas atau kejahatan adalah semua tindakan
atau perilaku seseorang ataupun badan yang bertentangan dengan hukum, dapat dipidana dan diatur
dalam hukum pidana. Sedangkan jika dilihat dari ilmu kriminologi, kriminalitas atau kejahatan
adalah tindakan atau perilaku yang dilakukan oleh seseorang atau badan yang tidak disetujui oleh
masyarakat (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,2020)
Dan dalam kacamata sosiologi segi sosiologis, kriminalitas atau kejahatan yaitu suatu
perbuatan yang menyebabakan suatu kerugian yang berdampak pada hilangnya kemanan,
kenyamana dan keseimbangan dalam masyarakat. (Purba,2019)

Dari beberapa pendapat dan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kriminalitas
merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang ataupun badan yang menyalahi aturan dan
norma yang berlaku pada masyarakat sehingga dapat merugikan secara psikologis dan juga
ekonomis.
Seorang peneliti Inggris yang bernama Steven Box menyatakan bahwa kejahatan banyak
dilakukan oleh anak muda, pengangguran, dan terjebak dalam kondisi kemiskinan. (Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta,2020).Dalam ilmu kriminologi masih belum dapat dipastikan dengan
pasti apa penyebab dari timbulnya suatu kejahatan, karena memang hingga saat ini ilmu kriminologi
masih terus dalam tahap pencarian dan penggalian mengenai bidang kajiannya. Namun, jika ditilik
dari sisi sosiologi penyebab terjadinya tindak kriminalitas dapat dibedakan menjadi 3 teori yakni:
(Purba,2019)
a. Teori Anomie atau Strain
b. Teori penyimpangan budaya
c. Teori sosial kontrol

Teori Anomie dan teori penyimpangan budaya menganggap bahwa kelas sosial dan
kriminalitas saling berkaitan. Dalam teori Anomie menganggap bahwa kesusksesan dalam ekonomi
merupakan sesuatu hal yang terpenting, sehingga masyarakat kelas bawah tidak dapat mencapai
kesuskesan dalam ekonomi karena tidak memiliki sarana-sarana sah yang salah dalam mencapai
tujuan tersebut seperti gaji yang memadai, pendidikan yang cukup, dll sehingga dengan demikian
mereka menjadi frustasi dan beralih dengan menggunakan sarana ilegal..Sedangkan teori
penyimpangan budaya menganggap bahwa masyarakat dengan kelas sosial menengah dan bawah
memiliki suatu nudaya dan nilai yang berbeda sehingga apabila kelas sosial ini dibenturkan akan
menimbulkan konflik.Sedangkan menurut Walter Lunden ada beberapa faktor yang saat ini turut
berperan dan gejala yang dihadapi oleh negara-negara berkembang dalam timbulnya kejahatan,
yaitu:
a. Gelombang urbanisasi yang dilakukan oleh remaja yang jumlahnya cukup besar dan sulit
dicegah.
b. Terjadi perbedaan yang besar antara norma adat pedesaan tradisonal dan norma-norma baru
sebagai akibat pergeseran sosial sehingga timbul konflik
c. Memudarnya pola kontrol sosial tradisional, sehingga anggota masyarakat ketidaktaatan pada
pola untuk menentukan perilakunya.

Dari sebuah data yang dihimpun dari data Polri dan badan pusat statistik Indonesia tercatat
bahwa dalam periode tahun 2016-2018 tingkat kejahatan di Indonesia memang cenderung turun,
yakni pada tahun 2016 jumlah korban kejahatan di angka 1,22% turun menjadi 1,08% di tahun 2017
namun pada tahun 2018 mengalami peningkatan menjadi 1,11% korban kejahatan. (Badan Pusat
Statistik,2019).Sebuah platform berita CNN Indonesia memperbaharui angka kriminal di Indonesia
hal ini langsung di konfirmasi oleh Polri melalui Kombes Polri Asep Adi Saputra yang menjabat
sebagai Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri menyatakan bahwa
angka kejahatan pada bulan april mengalami penuruna yang cukup signifikan karena adanya
dampak dari virus corona yakni pada bulan maret sebnayak 19.128 kasus menjadi 15.322 kasus atau

253
Darani Anisa.Korelasi Kemiskinan dan Kejahatan
Sol Justisio : Jurnal Penelitian Hukum Volume 2,Nomor 2,Desember 2020 Hal 250-255
darania.anisa@stebilampung.ac.id ISSN : 2684-8791 (Online)

menurun sebanyak 19,9%. Namun dari penurunan tersebut ada sebuah fakta yang menarik yakni
terjadi kenaikan angka pada beberapa tindak kejahatan yaitu pada kejahatan penjambretan,
perampokan, pencurian bermotor, dan juga pembobolan atas beberapa mini market. (CNN Indonesia
: 2020)
Tindak kejahatan yang mengalami peningkatan angka di tahun 2020 ini merupakan tindak
kejahatan yang juga ramai pada tahun sebelumnya dalam sebuah wawancara pada tahun 2019
kepada Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri kala itu yakni
Brigadir Jendral Dedi Prasetya beliau mengatakan bahwa kejahatan yang paling meningkat tertanda
sampai dengan berita ini diturunkan yakni mei 2019 adalah street crime yang meliputi 4 kejahatan
yaitu pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian kendaraan bermotor (curanmor), pencurian
dengan kekerasan (curas) dan pencurian dengan menggunakan senjata api. (CNN Indonesia :
2020).Seorang kriminolog Universitas Indonesia (UI) yang menjadi anggota KOMPOLNAS
bernama Adrianus Meliala mengungkapkan bahwa motif atau alasan dari seorang pelaku kejahatan
hampir serupa dengan tidak ada perubahan didalamnya yakni keinginan yang tidak mampu dipenuhi
oleh pelaku kejahatan sehingga memilih jalan pintas untuk memenuhi keinginan tersebut. (Detik
News : 2013)
Sosial distancing dan Work from home merupakan himbauan wajib dari pemerintah pusat
untuk seluruh warga Indonesia sebagai upaya penekanan penyebaran virus corona. Namun dibalik
kebijakan tersebut pemerintah telah memilih antara stabilitas ekonomi masyarakaat atau kesehatan,
dua hal yang harusnya seimbang nammun harus dipilih salah satunya. Dalam wawancaranya
bersama Najwa Shihab pada program Mata Najwa, presiden Indonesia Ir. Joko Widodo menyatakan
bahwa pemerintah telah dihadapkan dengan dua pilihan yang memiliki dampak sama buruknya
tetapi untuk saat ini, stabilitas kesehatan nasional sangat penting untuk diutamakan sehingga
kebijakan untuk memberi himbauan kepada seluruh masyarakat agar dapat berkegiatan di rumah
saja adalaha pilihan yang terbaik.Sejalan dengan kebijakan tersebut, banyak perusahaan maupun
UMKM mengalami kemandekan dalam produksinya dan berimbas pada di’rumah’kannya sebagian
besar para pekerja sehingga gelombang pengangguran melonjak tinggi sementara biaya hidup harus
tetap di penuhi. Sebuah pernyataan dari kriminolog Universitas Indonesia (UI) Reza Indragini,
melonjakknya angka kejahatan dalam hal ini yaitu penjambretan, perampokan, pencurian bermotor,
dan juga pembobolan atas beberapa mini market merupakan akibat dari rasa frustasi yang ada dalam
masyarakat, sejalan dengan teori klasik yaitu teori Frustasi agresi, teori yang menyatakan bahwa
pada saat seseorang mengalami frustasi maka ia dapat melakukan kompensasi dengan cara agresi,
akekerasa, maupun kejahatan.

PENUTUP

Kemiskinan dan kejahatan merupakan dua hal yang berbeda meski dalam beberapa kondisi
kedua hal ini memiliki korelasi. Namun bukan berarti kemiskinan merupakan faktor utama dari
semua kejahatan yang terjadi. Tidak ada pembenaran tehadap semua kejahatan jenis apapun itu,
namun sebagai bagian dari masyarakat kita tentu harus paham bahwa kejahatan tidak serta merta
terjadi dengan tanpa adanya suatu latar belakang masalah yang terjadi atau motif kuat yang menjadi
penguat pelaku untuk melakukan tindakan tersebut.Seperti contoh kondisi permasalahan pada era
pandemi corona ini, kebijakan pemerintah yang bagai buah simalakama mengamankan aspek
kesehatan yang kini menjadi prioritas malah menimbulkan masalah baru dengan melonjaknya
angka pengangguran yang juga tentu berdampak pada finansial masyarakat sementara kebutuhan
hidup harus tetap dipenuhi. Kondisi ini tentu saja menimbulkan rasa frustasi yang pada akhirnya
dapat memicu tindak kejahatan.Namun walau demikian, kejahatan tidak dapat di toleransi, apapun
alasannya kejahatan harus diadili, dan sebagai anggota masyarakat saat ini empati kita tengah diuji.
Apakah kita akan perduli dengan sekitar dan meminimalisir angka ‘frustasi’ atau acuh dan tutup
mata dengan apa yang terjadi.

254
Darani Anisa.Korelasi Kemiskinan dan Kejahatan
Sol Justisio : Jurnal Penelitian Hukum Volume 2,Nomor 2,Desember 2020 Hal 250-255
darania.anisa@stebilampung.ac.id ISSN : 2684-8791 (Online)

Referensi
Angka Kriminalitas Naik, Polri Fokus Empat Kasus Kejahatan, (2019), CNN Indonesia
Https://M.Cnnindonesia.Com/Nasional/20190517062637-12-395609/Angka-Kriminalitas-
Naik-Polri-Fokus-Empat-Kasus-Kejahatan
Aplikasi E-KBBI Edisi V, (2016), Badan Bahasa Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan RI
Anisa, D., & Septiani, A. (2019). Pengaruh Dinamika Ekonomi Terhadap Proses Penegakan
Hukum. Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya, 4(4), 587-596
Badan.Pusat.Statistik,(2019).StatistikKriminal
Https://Www.Bps.Go.Id/Publication/2019/12/12/66c0114edb7517a33063871f/Statistik-
Kriminal-2019.Html
Corona, Kriminalitas Dan Ragam Imbas Sosial Masyarakat, (2020), CNN Indonesia
Https://Www.Cnnindonesia.Com/Nasional/2020424151758-12-496997/Corona-
Kriminalitas-Dan-Ragam-Imbas-Sosial-Masyarakat
Ikhtisar, Bank Dunia Di Indonesia, World Bank
Https://Www.Worldbank.0rg/In/Country/Indonesia/Overview
Jam Kemiskinan Interaktif Https://Worldpoverty.Io/Headline
Kadji, Yulianto, Kemiskinan Dan Konsep Teoritisnya
Https://Repository.Ung.Ac.Id/Get/Simlit_Res/1/318/Kemiskinan-Dan-Konsep-Teoritisnya
Kemiskinan Dan Ketimpangan, (2019), Badan Pusat Statistik
Https://Www.Bps.Go.Id/Subject/23/Kemiskinan-Dan-Ketimpangan.Html
Kriminolog: Kejahatan Jalanan Muncul Karena Dorongan Nafsu Duniawi, 2013, Detik News
Https://M.Detik.Com/News/Berita/2132805/Kriminolog-Kejahatan-Jalanan-Muncul-
Karena-Dorongan-Nafsu-Duniawi
Latifah,N.(2017),Kemiskinan Di Indonesia, Kompasiana
Https://Www.Kompasiana.Com.Cdn/Ampproject.Org/V/S/Www.Kompasiana.Com/Amp/N
urlatifahalfatih/Kemiskinan-Di-Indonesia
Masa Pandemi, Polri Klaim Kriminal April Turun 19,9 Persen, (2020), CNN Indonesia
Https://Www.Cnnindonesia.Con/Nasional/20200504204404-12-500001/Masa-Pandemi-
Polro-Klaim-Kriminal-April-Turun-199-Persen
Nanga, Muana, Wirdayatmo, Dkk, Analisa Wilayah Dengan Kemiskinan Tinggi, (2018), (Jakarta
Pusat: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional(BAPENNAS))
Https://Bapennas.Go.Id/Files/6915/6082/6584/Analisa_Wilayah-
Dengan_Kemiskinan_Tinggi_-_BAPENNAS
Pengertian Kriminalitas, Ciri, Penyebab,Dan Dampaknya, (2018)
Https://Dosensosiologi.Com/Pengertian-Kriminalitas/
Persentase Penduduk Miskin Maret (2019) Sebesar 9,41 Persen,Badan Pusat Statistik
Https://Www.Bps.Go,Id/Pressrelease/2019/07/15/1629/Persentase-Penduduk-Miskin-Maret-
2019-Sebesar-9-41-Persen.Html
Prayetno.(2013). Kausalitas Kemiskinan Terhadap Perbuatan Kriminal (Pencurian). Jurnal Media
Komunikasi FIS,(12).1,Https://Ejournal.Undiksha.Ac.Id/Index.Php
Terhadap Tindak Pidana Pembunuhan Di Wilayah Kabanjahe Dalam Aspek Pidana Dan
Kriminologi,Medan: Universitas Medan Area)
Https://Repository.Uma.Ac.Id/Bitstream/123456789/2021/5/108400005-File5
Teori-Teori Kriminologi Tentang Penyebab Kejahatan Dan Upaya Penanggulangannya,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Https://Repository.Umy.Ac.Id/Bitstream/Handle/123456789/17252/BAB%2011
Rakhmatulloh,(2019).Enam Indikator Menghitung Garis Kemiskinan Di Indonesia,
Https://Nasional.Sindonews.Com/Berita/1430248/15/Enam-Indikator-Menghitung-Garis-
Kemiskinan-Di-Indonesia

255
Darani Anisa.Korelasi Kemiskinan dan Kejahatan

Anda mungkin juga menyukai